Sakia Anidia Putri, Wanita Cantik Baik dan penyayang, Sakia adalah , Anak Yatim Piatu, Kedua orang tua nya meninggal karna Kecelakaan ,
pesawat, Sakia adalah Anak tunggal, Dia tinggal sendiri saat Kedua orang tua nya meninggal.
Saat Sakia Menempuh Pendidikan menegah, Ia bertemu dengan Pria yang membuat Hari-hari nya kembali Ceria.
Arka Damian Dia adalah Pria yang sangat mencintai Sakia, Kebaikan dan Kelembutan Sakia meruntuhkan pertahanan nya tidak memiliki Kekasih sampai ia Lulus Sekolah.
Mereka sangat bahagia, Orang-orang banyak yang iri dengan kemesraan mereka, Mereka melalui masalah bersama-sama.
Sampai Sakia kembali menelan rasa kekecewaan saat melihat Arka berpeluka bersama Sahabat nya sendiri.
"Aku Minta maaf, Kia, Aku sudah mengkhianati cinta Kita, Aku dan Tia saling mencintai..." Kata-kata itu masih tergiang diotak Sakia, Ia benar-benar tidak percaya, Arka yang begitu sangat mencintai nya meninggalkan nya, Dalam Kedalam Berbadan Dua, Apa yang harus Ia lakukan.
Mampukah Sakia melewati masalah yang menimpa nya?
Dan apa yang harus ia lakukan, Apakah ia harus mengatakan jika dia sedang hamil anak Arka??
Jika berkenan Baca Kisah nya.
JANGAN LUPA BACA KARYA PERTAMA SAYA....
KETIKA CINTA BERTAHTA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membenci dengan seluruh hidupku
Sakia masuk kedalam kamar mandi yang ada didalam dapur, membekap mulut nya dengan seerat mungkin agar tangisan nya tidak terdengar oleh siapapun...
"Kenapa kamu datang lagi saat sudah bahagia, Kenapa? Akhh... Aku sangat menbencimu dengan seluruhnya kehidupanku Arka Damian...." Teriakan itu hanya ada didalam hati Sakia, Rasa Benci marah bercampur menjadi satu...
Sementara diluar kamar mandi, Reno duduk dikursi menyanggah kepala nya dengan kedua tangan nya, Sesekali memiringkan pandangan nya kearah kamar mandi berharap Wanita yang telah merebut hati nya keluar dari kamar mandi...
Reno sekali-kali menghela nafas kasar saat mengingat setiap kata yang keluar dari mulut Sakia ditaman tadi...
"Haah.... Semoga saja Laki-laki itu tidak menganggu Sakia dan Arka kembali...."Ujar nya penuh harap...
Sementara diruang bermain, Arga terus menangis, ia sangat takut dimarahi oleh mommy nya, Sementara Siska pun ikut mengomel nya membuat Arga semakin keras menangis...
"Kan Tante sudah bilang jangan pernah bertemu orang jahat itu tetapi kamu sangat keras kepala..." Siska menarik nafas pelan dan membuang nya perlahan, Ia memeluk Arga agar Bocah kecil itu berhenti menangis...
"Sudah jangan menangis lagi, Tante minta maaf, Tante hanya takut terjadi sesuatu dengan mu begitupun Dengan Mommy dan Tante Winda, Mereka itu adalah orang jahat yang mau menjual kamu...." Arga terus menangis menyesali perbuatan nya, walaupun masih kecil ia paham dengan apa yang disampaikan oleh Siska...
Clekk pintu kamar mandi terbuka, Reno langsung berdiri saat melihat Sakia keluar dari kamar mandi dan berjalan kearah nya...
"Kamu tidak apa-apa Kia?..."Tanya Reno yang khawatir melihat keadaan Sakia yang begitu berantakan, Sakia tersenyum dan menggeleng pelan...
"Jam berapa sekarang?..."Tanya Sakia dengan suara parau nya, Reno melihat jam yang melingkar indah dipergelangan tangan nya...
"Jam 5...."Jawab Reno singkat...
"Ya sudah aku duluan ya Ren, maaf kalau udah ngerepotin kamu..."Sakia menuju Ruangan bermain, sebelum nya ia sudah membasuh muka agar tidak terlihat jelas jika jika dia habis menangsi...
Baru saja tangan nya mendorong pintu, seketika ia hentikan saat melihat Arga menangis dalam pelukan Siska, Sakia memilih diam mendengarkan apa yang disampaikan Sang putra pada Siska...
"Arga nyesel Tante, Arga janji ngak bakalan ketemu sama Om itu lagi, Tapi tolong bilang sama Mommy supaya ngak marah sama Arga...."
"Nanti tante Siska bilang sama Mommy supaya ngak marah sama Arga, tapi Arga janji dulu ngak boleh nangis lagi..."Arga mengangguk dan melepas pelukan nya menghapus air mata nya yang sedari tadi tumpah...
"Tapi Tante Janji ya, Bujuk Mommy supaya tidak marah sama Arga..."Arga mengangkat jari kelingking nya yang mungil meminta janji pada Wanita yang ada didepan nya, Siska Tersenyum lembut, Ia segera membalas Dengan menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking Arga...
"Janji..."Ujar nya berjanji, diambang pintu, lagi dan lagi air mata Sakia menetes mendengar permintaan sang Putra, segera ia menghapus air mata nya dan masuk kedalam...
Sontak kedua insan yang berbeda usia itu menoleh kearah pintu dan mendapati Sakit yang sedang berjalan kearah mereka berdua, Arga menarik tangan nya dan menundukkan kepala nya, Ia sangat takut Mommy nya pada pada nya dan mendiami nya lagi...
Sakia mendekati Arga, tubuh nya ia turunkan dengan posisi berjongkok mensejajarkan tinggi badan nya dengan Arga...
"Arga mau Mommy ngak marah sama Arga kan?..."Tanya Sakia pelan, Arga mengangguk pelan tetapi masih enggan untuk mengangkat kepala nya....
"Mommy bakal memaafkan Arga tapi ada syarat nya..."Perlahan Kepala Arga terangkat dan membalas tatapan sang bunda meminta Syarat yang Mommy nya ajukan...
"Jangan pernah bertemu dia lagi, walaupun dia memanggil Arga, menjauh dari nya kalau Arga melihat dia menghampiri Arga, apa Arga setuju?..."Arga mengangguk walaupun dia berat bagaimana pun Arka sangat menyayangi nya dan baik pada nya, tapi demi ingin mendatkan maaf dari Mommy, ia pun menyetujui nya..
"Janji?..."Sakia mengangkat jari kelingking nya yang langsung disambut oleh Arga...
"Janji Mommy...." Sakia tersenyum, ia meluk Sang putra dengan sangat erat seperti ada yang akan mengambil Arga dari nya, Setelah acara janji itu, Mereka pun pulang dengan berjalan kaki, menuju rumah mereka masing-masing...
Setelah sampai, Sakia menyuruh Arga mandi terlebih dahulu, Sementara dia menuju dapur untuk memasak makanan kesukaan Arga...
Sakia mulai menyiapkan Bahan-bahan yang akan dimasak, tangan nya bergerak kesana kemari dengan sangat lincah, memotong sayuran dengan cepat...
Saat Sakia sedang fokus memotong Wortel seketika bayangan Arka melintas dipikirin nya, Karna hilang fokus Pisau itu pun meleset dan sedikit mengiris Jari kelingking nya...
"Auuhh..."Pikik nya kesakitan, Sakia langsung memasukkan jari kelingking nya kedalam mulut, menghisap darah yang sedari tadi keluar...
"Mommy kenapa?..."Tanya Arga menghampiri Mommy nya, Sakia tersenyum dan menggelengkan kepala nya...
"Mommy tidak papa Ga, hanya teriris sedikit saja..."Jawab Sakia tersenyum,Arga menarik tangan Mommy nya dan melihat jari Sakia yang terluka, tak lama kemudian ia pun melepaskan tangan Mommy nya dan berlalu begitu saja..
Tak lama kemudian, Arga kembali datang dengan membawa sebuah kotak, Sakia tersenyum saat melihat kotak itu adalah kotak obat...
"Duduk dulu Mommy!!..."Titah Arga yang diangguki oleh Sakia...
Arga mulai membuka kotak obat itu dan mengambil sebuah perban kecil, Ia membalut luka Sakia dengan penuh kehati-hatian seperti yang dilakukan Sakia ketika dia terluka...
"Sudah..."Ucap nya kegirangan, Sakia tersenyum manis, saat melihat Arga yang begitu bahagia, Ia mengusap rambut Arga dengan lembut...
"Makasih putra tampan nya Mommy..."
"Sama-sama Mommy Arga yang paling cantik......" Arga membalas dengan tersenyum manis, Arga naik keatas Kursi meriah pisau yang digunakan oleh Sakia tadi, lalu memotong Wortel dengan sangat hati-hati...
"Arga bantu supaya cepat selesai..."Sakia tersenyum, Mereka pun masak berdua dan sekali-kali bercanda, seolah-olah tidak terjadi apapun hari ini....
"Aku tidak akan pernah membiarkan kamu merebut Arga dariku Ka,Dia hanyalah Akan ku seorang, kamu tidak ada hak apapun untuk nya, Aku akan melakukan segala cara agar Arga tidak mau bertemu kamu lagi...."
****
Sesampai nya Arka dikota A, ia pun langsung kembali kekediama orang tua nya Karna dia tidak memiliki Apartemen karna dilarang keras oleh Sang Mama, Arka yang sangat lelah berniat menuju kekamar nya tetapi seketika ia berhenti saat mendengar teriakan dari Kakek nya...
"Arka tunggu Kakek ingin bicara...."Arka berbalik dan berjalan menuju Ruang Keluarga dimana Kakek nya dengan duduk...
"Apa apa Kek?..."Tanya nya malas saat ia mendudukkan pantatnya disofa Mahal itu....
"Kakek mau 1 bulan kedepan kamu dan Tiara melangsungkan pernikahan...." ujar Kakek tanpa basa basi....
Brakkk....