Ayra Khansa Adiba Dokter muda yang menjadi korban ke egoisan ke dua orang tuanya, ia hidup sendiri di ibu kota.
ia tak tau kemana ibunya pergi, sedangkan ayahnya sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Ayahnya memang bertanggung jawab atas pendidikan dan kehidupan Ayra, namun itu semua tidak di sukai oleh Ibu sambung dan saudara tirinya.
Yang membuat Ayra geram dan jengkel, dan Ayra bertekad untuk mengembalikan, semua uang ayahnya yang di keluarkan untuk membiayai kuliahnya.
Namun satu hal terjadi karena ulah kakak tirinya,yang membuat hidup Ayra berubah,apakah hidup Ayra berubah lebih apa atau malah memburuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMGA 19
Setelah selesai sholat Ashar Ayra pamit untuk ke kamar Zahira untuk mulai make up, Saat masuk kamar Zahira yang begitu ramai dengan sanak saudara.
" wahh pengantin baru, baru kelihatan nih" goda salah satu sepupu Zahira yang bernama Syifa.
Ayra hanya tersenyum kikuk, ia masih merasa canggung berada di antara keluarga sang suami.
" udah jangan di godain terus ih... kasian mantu bude " ucap Umma Annisa.
Semua orang tertawa mendengar gurauan umma Annisa, Ayra kemudian di tarik oleh Umma Annisa untuk duduk di sebelahnya sambil menunggu Zahira selesai mandi dan juga sholat.
" oh yaa Kak Ayra, boleh lah kapan- kapan kita mampir ke toko kakak" ujar Syifa.
" bo- boleh dong, mampir saja kalau kalian mau" jawab Ayra.
"Kak kalau toko roti kakak,di buat Cafe pasti rame Kak, apa lagi nanti di dekor ulang yang kekinian pasti tambah rame" imbuh Nadira adik Syifa dan anak dari adek ayah mertuanya.
" terima kasih sarannya Dira, kakak juga pengennya begitu, lagi di usahakan" jawab Ayra.
" Kalau modal mah, minta saja sama Kakak Al, uang Kakak Al banyak tau kak" sahut Nadira.
" sotoy kamu" jawab seorang laki- laki yang baru saja muncul dari balik pintu.
Alfarezeel muncul dengan rambut yang masih sedikit basah, dan memakai kaos putih polos serta sarung berwarna hitam sedikit bercorak, yang membuat dirinya lebih cool di mata para wanita.
" Ya kan emang uang kakak Al banyak" sahut Nadira.
" wahh kamu habis keramas Al?" tanya Nyai Siti.
" ahh enggak jiddah, itu gara- gara istri Al yang jahil, jadi tadi mau sholat Ashar hars wudhu berkali- kali" jawab Alfarezeel enteng, kemudian duduk di sebelah sang istri dan menenggelamkan wajahnya di antara sofa dan istrinya.
Ayra sedikit risih lebih tepatnya beluk terbiasa dengan kelakuan sang suami yang ternyata sedikit clingy saat di depan keluarganya.
" kok jadi saya sih Gus, bukannya anda duluan yang ngerjain saya" bisik Ayra pada Alfarezeel yang di dengar oleh Umma Annisa.
" loh kok masih formal sih sayang, panggil mas dong atau Sayang atau baby dia kan Suami kamu" tegur Umma Annisa namun dengan nada lembut agar Ayra tak tersinggung.
Sedangkan Alfarezeel hanya terkekeh ketika sang istri di tegur oleh ummanya, jadi ia tidak perlu repot- repot menyuruh sang istri mengubah panggilannya.
" hehehe maaf umma, Ayra belom terbiasa" jawab Ayra.
" Iya gapapa, lama- lama juga terbiasa " ujar Umma Annisa.
" Kak Ayra kenapa enggak mau ngadain resepsi juga sih kak? " tanya Syifa.
" hehehehe enggak papa, akad tadi saja juga sudah cukup kok" jawab Ayra.
Tiba- tiba saja tangan kekar melingkar di perutnya yang membuat jantungnya berdetak lebih kencang, ruangnya yang awalnya dingin menjadi panas, siapa lagi kalau bukan ulah Alfarezeel.
"Gus malu ihh" Ayra menepis tangan suaminya.
Bukannya jera Alfarezeel malah tidur di paha Ayra dan menghadap ke arah sang istri yang membuat dirinya dapat mencium wangi sang istri,yang membuat dirinya tegangan
Campuran buah strawberry dan Vanila, yang membuat Alfarezeel menjadi candu dan ingin mencium tubuh sang istri terus menerus.
Tangan Alfarezeel melingkar di perut Ayra yang membuat Ayra benar- benar risih, karena seakan menampilkan kemesraan di depan keluarga sang suami.
" Aku capek, biarkan seperti ini dulu sebelum kamu mendadani Zahira" gumam Alfarezeel yang hanya di dengar oleh Ayra.
Ayra membiarkan sang suaminya yang berbaring di pahanya, walau ia harus berusaha keras untuk menahan gejolak di hatinya.
Ayra kemudian larut dan bergabung dengan pembicaraan dari keluarga sang suami yang begitu welcome dengan dirinya.
Hingga tiba Zahira datang dan siap untuk di make up, Ayra berusaha membangunkan Alfarezeel yang tertidur di pangkuannya, nafasnya teratur dan nampak wajah damainya.
" Gus bangun gus, saya mau make up in Zahira" Ayra mencoba membangunkan sang suami.
" tumben banget kakak Al susah bangun" celetuk Nayla.
" yah gimana gak susah bangun, orang tidur di pangkuan istrinya" gerutu Zahira mendekat ke arah Alfarezeel dan juga Ayra.
Zahira mengambil ancang- ancang untuk membangukan sang kakak,dan semua orang sibuk menutup telinganya masing- masing.
" kakakkkkk Allllllllllll" teriak Zahira tepat di telinganya Alfarezeel
Alfarezeel terpanjat dan seketika ia mengubah posisinya menjadi duduk dan membuat kepalanya terasa pusing.
" Astagfirullah Hira" geram Alfarezeel.
" bisa pelan aja enggak sih banguninnya" gerutu Alfarezeel.
"lagian kakak di bangunin sama Ayra dari tadi enggak bangun- bangun, dia kan mau make up in aku" gerutu Zahira.
Ayra tampak bingung harus menengahinya gimana, hingga akhirnya Nyai Siti datang bersama dengan umma Annisa.
" ada apa ini?" tanya Nyai siti.
" loh kok kamu belum make up sih Hira?" tanya Umma Annisa.
" Tuh Kakak Al tidur di bangunin enggak bangun- bangun,giliran di bangunin ngomel- ngomel" jawab Zahira dengan sedikit kesal dan menujuk ke arah kakaknya menggunakan bibirnya.
Nyai Siti dan umma Annisa melirik ke arah Alfarezeel yang tengah menggerutu.
" sudah- sudah, kamu sana make up nanti takut ndak keburu" tengah umma Annisa.
Zahira kemudian menarik Ayra untuk make up dan Ayra mulai mendadani Zahira.
Suasana di kamar Zahira semakin ramai dengan orang- orang yang silih berganti untuk melihat sang pengantin.
Sedangkan Alfarezeel masih duduk di tempat yang sama sejak tadi dan memperhatikan sang istri yang sedang medadani sang adik dan di sela- sela itu bergurau dengan sepupunya yang kebanyakan adalah cewek.
" Kak Ayra habis ini honeymoon kemana kak?" tanya Nadira pada Ayra yang di dengar juga oleh Alfarezeel.
" heheheh belom bisa kakak besok harus masuk, soalnya enggak izin lama, serba mendadak kemarin" jawab Ayra.
" Iya Ra, loe harusnya izin minimal 5 hari lah, kita honeymoon bareng" timpa Zahira.
" enggak enak lah Ra, baru juga gue masuk masak udah izin lama" sahut Ayra yang masih fokus ke make up adik iparnya tersebut.
" yaa kan Rumah sakitnya punya suami kakak, kenapa harus enggak enak?" .
" Yah tetap saja, kakak belom seminggu masuk, masak harus izin lama, nanti apa kata mereka "
" Yah terserah loe aja dech, oh yaa jadinya rumah sakit Abah loe lepas?" tanya Zahira.
" Iya di suruh kakak loe dan di setujui Pak Idris" jawab Ayra.
Tak terasa dua setengah jam telah berlalu dan kini Ayra sudah selesai mendadani adik iparnya tersebut, dan Zahira pun sudah berganti pakaian,tinggal merapikan sedikit hijabnya.
" Wah cantik banget Kak Hira, make up nya bagus, ternyata Kak Ayra pintar juga yaa.... malah lebih bagus make up kak Ayra dari pada beberapa MUA ternama" celetuk Syifa yang kini juga sudah siap mengenakan baju keluarga.
" Ah bisa aja kamu,.oh yaa mb ini nanti tolong di rapikan sedikit lagi yaa mb, maaf tadi hijabnya kesenggol dikit" sahut Ayra dan meminta tolong kepada hijabdo untuk merapikan hijab Zahira yang sedikit berantakan.
" Gue ganti baju dulu Ra, Syir, Dir aku gantung baju dulu ya" pamit Ayra.
Saat sedang merapikan alat make up yang tadi ia gunakan untuk merias Zahira, tiba- tiba saja tangan Ayra di tarik oleh seseorang.
segitu GK pedulinya kah ia pd anak kandungnya .. selalu dapat ketidak adilan dr ibu/kakak tirinya
semangat ya!
semangat selalu ya kak🤍