Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. pesta
Lili dan para sahabatnya kini sudah berada di kelas B, ia masi sibuk membahas pesta yang akan mereka datangi sepulang sekolah nanti
" Katanya pestanya di kolam renang berarti kita pake baju renang?" ujar Selly dengan muka yang penuh semangat.
" Gak tau juga si kalo iya, gw harus beli baju renang si ini"
" Keknya cuma pesta biasa de lun, sel. Paling bbq gitu sama Prasmana." Ujar lili memberitahu pada mereka berdua.
" Tapi tetep aja gw kan mau tampil cantik. Lu nanti malam mau pake baju apa li?" Tanya selly kepada lili yang bahkan terlihat tidak memikirkannya.
" Gak tau liat nanti aja yang ada di lemari gw apa, lagian gw gak mau mikirin itu dulu. Gw pusing ini rangkuman nulis gw belum selesai" ujar lili yang kini mulai meletakan buku di atas meja.
" Bukan cuma lu jir gw juga, dah mana udah lemes banget lagi ni tangan. Kalo gak di skors mungkin kita gak bakal kayak gini." Dengus luna kesal
" Liat kalian sibuk nulis, gw juga jadi inget punya tugas. Gw balik ya." Ujar Selly yang langsung melenggang pergi menuju kelasnya.
" Boleh gak si jangan hari ini di kumpulinnya" rengek lili yang saat ini masi sibuk menulis
"kage bunshin no jutsu" ucap luna yang kemudian kembali merangkum
Lili yang melihat tingka temanya hanya ketawa. " Lun ada ada aja lu"
" gw bingung li pake baju apa buat nanti malam hadiri pesta kak rendi " ucap luna yang bingung karena memikirkan baju
" Yaudah apa yang ada di lemari aja lun, to gw yakin lu punya banyak baju"
" Ya maka dari itu saking banyaknya gw bingung. Walaupun yang rayain pesta kak rendi rapi gw kan harus tetep cantik."
" Gw yang pacarnya aja biasa aja ck." Decak lili Heran
" Heheh ya maklumi aja li, kan gw emang gini suka rempong."
Bell terakhir berbunyi yang menandakan jam pelajaran di sekolah sudah selesai, murid muridpun pergi berhamburan untuk pulang.
Rendi saat ini sudah ada di dalam mobil menunggu istrinya untuk pulang bersama sampai ketika lili datang dan langsung masuk ke dalam mobil.
" Mau pulang dulu atau langsung ke rumah mama," tanya rendi kepada istrinya itu yang baru masuk kedalam mobilnya.
" Pulang dulu aja, lagian aku gak ada baju kalo di rumah mama kak."
" Yaudah kalo gitu kita ke apartemen. Yank masi sakit gak?" Tanya rendi kawatir sambil menatap tulus istrinya itu
" Udah gak terlalu si tapi kadang kalo pipis masi sakit tapi kak rendi gak usah khawatir"
" nanti aku pakein salep ini ya."
Melihat itu lili langsung mengabilnya " Aku pake sendiri aja kalo ini" ucap lili malu dan langsung mengambil salep itu.
" Padahal aku udah lihat semua lo yank masi aja malu malu kek gitu."
" Ya kan situasinya beda kak" ucap lili yang kemudian membuang mukanya.
Mereka saat ini sudah berada di dalam apartemen, Rendi yang sedari tadi menunggu sang istri sambil bermain game malah terbelalak kaget ketika melihat baju yang di pake sang istri yang terlihat minim bahan. Yah lili saat ini sedang memakai baju Tampa lengan crop dan juga rok pendek yang membuat bagian perutnya terekpos dan juga belahannya terlihat
" Kok pake baju yang udelnya keliatan si yank roknya juga kependekan itu" ucap rendi yang emang tidak suka istrinya ini tebar tebar aurat
"Emang keliatan jelek kak di badan aku" ucap lili
" Bukan gitu yank maksudnya. Kamu kalo make baju sependek itu di depan aku gak papah, tapi aku gak ikhlas kalo kamu sampai pake itu di tempat umum" ucapan rendi sambil membuka lemari istrinya.
" Jadi aku harus danti baju gitu." Ujar lili kesal
" Iya. ni bake baju ini aja yank Masi sopan panjangnya juga selutut." Ujar rendi dan memberikan dress berwarna putih. Lili pun hanya menurut dan langsung mengganti bajunya dengan baju yang di pilih sang suami.
Lili saat ini sedang ada di meja rias, ia berdandan tipis. Sambil memakai maskara agar bulu matanya terlihat lentik dan jangan lupa lipstik agar bibirnya tidak pucet. Rendi yang melihat istrinya begitu cantik langsung ingin menciumnya tapi di halangi oleh tangan kecil lili.
" Gak boleh nanti make up nya jelek" sewot lili dan langsung menahan bibir sang suami.
" Tapi kan aku pengen cium yank"
Lili yang mendengar itu langsung mencium bibir rendi dengan bibirnya yang baru saja selesai memakai lipstik sehingga lipstiknya tertinggal di bibir sang suami. " Liat kaca de kak" ucap lili yang menujuk cermin yang tadi ia gunakan.
" Yang kok bibir aku jadi Mera gini" ucap rendi tidak terima
" Hahha sini " ucap lili kemudian merata kan lipstik yang tertinggal di bibir rendi agar merata. " Uda cantik" timpal lili tersenyum senang.
" Masi agak merah yank"
" Gak pap biar gak keliatan pucet. Kak duduk di sini" ucap lili menyuruh suaminy duduk di kursi
Rendi yang di suruh istrinya itu hanya bisa menurutinya, lili kemudian menata rambut rendi dan sesekali ia catok agar sesuai keinginannya " udah jadi."
" Yang ini kamu rambut aku di apain kok aneh gini" protes rendi gak terima
" Hussss biar kaya idol kpop. Ayo ke rumah mama kak" ucap lili yang menarik lengan suaminya ini keluar.
"Tunggu dulu. Rambut aku masi aneh gini."
"ganteng kak nanti tanya mama ya kalo kata mama jelek kamu bisa rusak itu rambut" ucap lili menarik tangan suaminya keluar
mira saat ini sedang sibuk memotong kentang yang baru datang dari pasar. Ia sebenarnya kesel dengan tingkah anaknya yang tiba tiba menyuruh untuk membuat pesta secara dadakan. Apa lagi ia di hungi pas tadi siang yang membuat ia mau gak mau langsung menyiapkannya
" Punya anak satuh mala bikin nyusahin aja. Masa di suruh bikin pesta dadakan gini." guman mira yang kesal dengan rendi yang minta di andain pesta tapi buru buru udah kek tahu bulat aja dadakan batin mira.
Mira yang masi berkutik di dapur dan melihat menantunya baru sampai pun langsung menghampiri sang menantu yang saat ini tengah bersama anaknya.
" Sayang kamu cantik banget, mukanya juga kelihatan seger gitu" ucap mira memuji sang menantu
"Makasih ma. Mama lagi apa mau lili bantu gak?" Tanya lili menawarkan
" Gak usah sayang kamu duduk aja, udah makan belum li?"
" Belum ma rendi laper ini" sela rendi menyahuti ucapan ibunya
" Padahal mama nanya lili malah kamu yang nyautin ren. Yaudah tu ambilin di meja Snack ren buat lili juga" ucap mira menyuruh anaknya buat ngambil Snack di meja makan.
" Li kamu__"ujar mira yang terpotong karena anaknya mengambil lili dari hadapan.
" aku pinjem dulu ma" ujar rendi yang menarik lili dari samping mira
" Ck, padahal cuma mau ngomong bentar doang." Dengus mira kesal dengan anaknya yang udah pergi jauh membawa menantunya.
Rendi membawa lili menuju kamarnya yang ada di lantai atas ia ingin menunjukkan sesuatu untuk sang istri yang sudah memberikan tubuhnya seutuhnya kepada dirinya.
" Yank ini buat kamu." Ujar rendi memberikan kotak kecil kepada lili
lili Kemudian membuka kotak itu dan betapa terkejutnya ia ternyata kotak itu berisi cincin pernikahan. "Kak ini kan"
"Aku ngerti yank kamu masi gak mau pake ini tapi boleh gak aku sedikit egois agar kita berdua pake ini, bukan di jari yank tapi di sini" ucap rendi yang kemudian menunjuk kalung couple yang lili dan rendi pake.
Lili yang mendengar itu langsung anggukan "mau bagaimana pun emang kita sudah menikah jadi wajar kalau kita pake cincin" ujar lili yang menatap wajah ganteng suamiku
Rendi kemudian melepaskan kalung milik lili untuk di berikan cincin begitupun dengan kalung yang rendi pake. Kini mereka sama sama pakai cincin di kalung mereka.
" Cantik yank." Ujar rendi dan langsung mengecup bibir sang istri.
Tok Tok Tok
Suara dari pintu kamar yang membuat mereka tersadar dan segera melepaskan ciuman tersebut. Rendi kemudian membuka pintu kamar itu dan menampakkan mira ibu dari rendi. " Kenapa ma" tanya rendi heran
" Ada temen kamu itu baru dateng" ucap mira
Memberi tahu rendi
" Ini kan masi jam setengah enam, masa udah datang aja"
"Gak tau cepet turun gih kasian dia nungguin" ucap mira yang menyuru rendi kemudian ia turun untuk melanjutkan kegiatannya
" Yank ayo turun" ucap rendi kepada istrinya yang masi duduk di ranjang
Lili yang mendengar itu langsung keluar dari kamar dan ikut turun menuju ruang tamu yang sudah terdapat dua orang yang masi duduk di sana " Bang sandi, bang denis cepet banget kesini nya? " ucap rendi menyapa partner kerjanya itu
" Lo emang masi lama ren acarnya " ucap denis bingung.
" Jam tuju bang ini masi jam setengah enam sore" ucap rendi yang lebih heran dengan tingkah orang tua ini.
" Eh itu cewek yang lu bicarakan kemaren itu" ujar sandi ketika melihat wanita di samping rendi
" Oh iya bang ini cewek gw, kenalin namanya lili dia bini gw " ucap sandi sambil memperkenalkan lili
" Cantik ren gak heran si kalo lu sampai frustasi gitu kemaren hahha" ujar denis sambil menyenggol bahu rendi
" Yaudah bang ayo ikut aku ke belakang, acaranya di sana" ucap rendi yang menyuruh kedua temanya itu ikut dengan dirinya menuju halaman belakang tempat pesta itu berada.