seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Damon tak bergerak sedikitpun, mulutnya sibuk mengulum, menyesap dan menggigit kecil put*ng liona.
Tangan kirinya memainkan put*ng kanan liona, mengusap, mencubit dan memelintirnya.
"Mngh... ughh..." Mencengkram rambut Damon
Damon melepaskan kulumannya, mengusap saliva di pinggir bibirnya.
"Lain kali, kalau basah cepat di ganti. Atau aku akan menyesap ini sampai bengkak." Menyeringai.
"Sialan!"
Damon terkekeh, lalu berbaring di sebelah liona dan memeluknya.
Pinggang liona di tarik, tangan kanannya jadi bantalan liona, kaki kirinya melilit kaki liona, menguncinya.
"Pergi! Aku ingin bermain dengan si kembar."
"tidak boleh."
"Hey!"
Tak menjawab, Damon memejamkan matanya.
"Cih! Dasar aneh." Gumam liona
liona diam, terjadi keheningan karena Damon tertidur.
liona mencoba menggeser tangan Damon, tapi malah semakin erat apalagi dengan tangan Damon yang besar.
liona seperti guling sekarang.
Dengan komuk malas akhirnya liona pasrah, ia ikut memejamkan mata.
***
"ugh!"
Damon terduduk memegangi dadanya.
liona terkejut, ikut bangun.
"Ada apa, Damon?"
"Ada panggilan dari ayahanda."
"Pergilah, mungkin itu penting."
"Tapi kamu..." Cemberut.
"Aku tidak apa-apa, lagipula untuk apa kamu memerintahkan bawahanmu menjaga disini jika bukan untukku?"
"Ah, iya juga. Tapi aku tidak mauu!" Memeluk liona
"Ada apa dengan iblis ini?" Batin liona heran.
"sudah lah,sana pergi."
"Kamu mengusirku?"
"Ya."
"Huh!" semakin erat memeluk.
"ah!"
"Eh! Maaf."cengir Damon, melepaskannya.
"Kamu harus sadar kalau tubuhmu itu sebesar harapan orang tua."
Damon terkekeh.
"Hahahaha! Kamu bisa saja, ayo turun!
"ya."
***
"Kali ini, aku titipkan liona dan aku tidak menerima kesalahan yang sama, mengerti!?"
"Y-ya pangeran." Cicit rubah kembar.
"Dan kalian semua, aku memerintahkan kalian menjaga calon pendampingku dan calon nyonya baru kalian. Jika dia sampai kenapa-kenapa saat aku pulang, kepala kalian akan hilang. Ingat itu!"
"Baik, Pangeran!" Seru mereka semua yang berkumpul.
"Berbalik!"
Ditaati oleh semua orang, termasuk si rubah kembar.
"Baiklah, sayang. Aku pergi dulu, ya! Tolong jangan pergi keluar sendiri. I will miss you."
Cup
Cup
Mengecup kening dan bibir liona.
"Em..." Melirik kiri kanan.
"Hm? Ada apa?"
“Itu… kamu… tidak pergi lama, kan?”
"Haha! Tentu saja tidak, aku tidak tahan merindukanmu."
liona memalingkan wajahnya, mengusap bawah hidungnya. Ia tersipu, lagi.
Damon terkekeh, kebiasaan liona jika malu itu lucu.
"Silahkan balik badan lagi." Dipatuhi seluruh bawahannya.
Damon berjalan menjauh, mengeluarkan sayap hitamnya.
"Aku pergi!"
"Hati-hati." Kata liona pelan.
"Kamu berbicara?!" Sedikit teriak.
"Tidak, Pergi saja."
Damon terkekeh, ia mendengarnya. Hanya ingin mengetes.
Damon melambai, yang dibalas oleh kerabat dan ken.
Si kembar menyenggol kanan kiri liona untuk melambai.
Dengan 'sedikit' enggan, liona membalas lambaian tangan Damon.
Mengepakkan sayapnya, Damon melesat pergi.
"Ayo masuk!" Kin menggandeng tangan kiri liona.
Ken menggandeng tangan kanan liona.
"Ya."
***
"Bosannnn." Lesu liona.
Dari tadi liona dan rubah kembar sudah memainkan semua permainan, mulai dari petak umpet, main pasir, melihat ikan, kejar-kejaran, dan main permainan kartu yang dimana liona selalu kalah.
Dan sekarang dua rubah kembar harus pulang karena ada urusan.
liona sendirian, bingung harus melakukan apa.
"Eum... Bagaimana kalau aku pergi keluar?" Berpikir.
"Tolong jangan keluar sendirian, l will miss you."
Kata-kata Damon melintas di benaknya.
"Tapi aku tidak akan sendiri."
liona berdiri, lalu berlari ke kamar.
Berganti pakaian dan buru-buru ke keluar menuju gerbang.
***