NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ayah

Jodoh Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa / Dunia Masa Depan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Shofiyah yang memiliki kekasih yang mapan dan baik akhirnya berjodoh dengan lelaki sederhana bernama Ahmad pilihan ayahnya, lika liku pernikahan yang dia alami menjadikan perjalanan rumah tangganya kian kuat dan bisa tetap langgeng hingga tua dan memliki 7 orang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menantu Vs Keluarga Besar

Seperti biasanya anak dan ibu ini selalu mengadu kepada seluruh keluarga bahkan dalam hal apapun. Kadang aku bingung bagaimana dengan pemahaman agama yang diperoleh dari tempat mereka belajar??. Mereka sangat rajin sholat dan tadarrus alquran tapi mengapa mulut mereka selalu sangat enteng jika membicarakan orang lain.. Entahlah aku tidak paham..

"Kakak dipanggil ki tante kerumahnya nenek.. Ucap Khadijah saat dia datang ke rumah ku.

"Kenapa ka dipanggil?? Tanyaku penasaran

"Tidak tau kakak, tapi rame orang dirumah seperti nya ada sidang". Dijah menginginkan bahunya karena dia tidak tahu.

"Sidang?? Tanyaku penasaran.

"Tidak tau kakak karena ada nenek Rani, tante erna, dan sina serta tante santi adalah juga anaknya tante santi ada juga kak ainun dan kak mita!!"..

"Ohw kelihatannya rame!!".. Aku menanggapi dengan malas. Aku sudah paham sekarang kenapa mereka berkumpul

"Kasih taumi tunggu sebntar lagi, kukasih pake baju anak-anak dulu!!"..

Akupun mempersiapkan anak-anak ku untuk pergi kesana.. Kelihatannya mereka akan menyidang ku karena kejadian beberapa minggu lalu.. Setelah semua siap aku pun menghampiri semua orang

"Assalamu'alaikum"..ucapku mengucapkan salam saat sampai kerumah nenek.

"Waalaikum" salam jawab mereka serempak..

"Masuki nak!!"... Tante santi menyuruhku masuk..

Aku memasuki rumah sedangkan umar dan ammar tidak mau beranjak dariku walau mereka mau mengambilnya..

Mereka melihatku dengan tatapan tajam tapi aku tidak perduli..

"Untuk apa saya di panggil..?? Tanya ku dengan tenang.

"Mutau apa salahmu??". ucap mita sepupu suamiku yang selalu memang sok paling benar dan paling hebat..

"Maksudnya salah bagaimana??? Saya tidak mengerti?? Tanyaku dengan masa bodoh.

"Kamu tidak mengerti?? Seriusko?? Tanyanya dengan tidak percaya.

"Ya..salah saya apa memang??". Aku menatapnya seolah menantang..

"Apa yang kau lakukan samaa mama mertuamu dan Ainun sampe dia mengadu kalau kau menzolimi dia??...

Ku angkat alisku, "menzolimi???". Tanyaku heran mengalihkan pandanganku kepada adik iparku itu.

"Iya.. Kau hina tidak karuanki sampe menagis!!". Ucap Mita menggebrak meja.

"Hahahaha menzolimi mama dan ainun?? Jangan kita bercanda!!". Ucapku dengan tertawa sarkas.

"Kenapa kau menyetop uang bulanan mama mertuamu??". padahal kau sendiri tau tidak adami bapak mertuamu na bukan kau yang cari uang anaknya tonji kenapa kau sok berkuasa..?? Kau itu bukan siapa-siapa hanya istri, bukan orangtuanya... Bahkan orangtuanya lebih berhak dan adiknya!!"...

Wow... Really?? Berhak?? Dari istrinya???

Mereka semua memandangku dengan tatapan marah mungkin mereka berpikir aku manusia sangat kurang ajar.. Biar saja.. Aku bukan manusia yang bisa kalian tindas seenaknya bahkan jika kalian mengeroyok ku sekalipun..

Aku menganggukan kepalaku.. Aku menatap mama mertua dan adik iparku ini.. "Apa kalian segitunya mencari pembelaan atas perbuatan salah kalian sampai mengadu sembarangan?? Tanyaku dengan tajam

"He.. Apa maksudmu??..Ucapnya jengkel

Kutatap tajam dan dingin sepupu suamiku yang sok berkuasa ini..

Para orangtua semua diam mendengar perdebatan kami

"Dengar mita, saya tidak takut kepadamu dan saya tidak perduli jika kamu sepupu dari suamiku. Kamu orang yang tidak berhak mencampuri apapun dalam keluarga inti. Dan ini adalah permasalahanku dengan ibu dan adik suamiku bukan denganmu!!, Jadi lebih baik kau jangan bicara dan sok tau!!"..

Aku menatap mertua dan iparku kembali. "Apa yang kali ini mama dan kau adukan pada keluarga besarmu itu ??, sampai saya disidang seperti ini jelaskan di hadapan sya agar saya juga mendengarnya !!". jangan hanya bisa menjelekkan orang dibelakang tapi tidak berani didepan orangnya langsung mumpung kalian keluarga ada disini mereka akan jadi saksi.. Beritahu aku?? ". Ucapku berteriak kepada keduanya.

Hilang sudah rasa hormat dan kasih sayangku kepada ibu mertuaku ini.

Mereka diam tanpa berkata.. "Kau kurang ajar sama ipar dan mertuamu!!".. Kau mengatai mereka dan tidak memperdulikan mereka!!". Sambar Mita lagi

"Benar??? Aku melihat dua orang tak berkata apapun dan menundukkan kepalanya..

"Baiklah jika kalian membahas tentang kejadian pertengkaran dirumah mama baiklah akan ku jelaskan!!"..

"Dan inilah kenyataannya dan tanpa mengurangi apalagi membumbui seperti dilakukan 2 orang itu..aku menunjuk keduanya dengan mata melotot penuh amarah.

"Jangan dipotong dan dengarkan baik2 silahkan menilai sendiri. Disana ada tante santi dan anaknya sebagai saksi.

"Ya aku memang mengatai ainun tapi tentu saja saya punya alasan!!".. Orang yang belum jadi orangtua pasti tidak akan tau rasanya..aku menatap Mita yang kaget dengan ucapanku.

Aku memperlihatkan chat WA dan status WA serta fb nya Ainun kepada semuanya

"kalian semua bisa membaca bukan??..ucapku menunjuk kan lagi.

Mereka pun membaca yang aku tunjukkan.. Mereka mengangguk.,

"dengar, untuk para orangtua, ini saya tidak pernah punya niat kurang ajar pada orangtua apalagi menzolimi, karena biar bagaimanapun mama mertua adalah ibu suami saya".

"Pertengkaran saya dan ainun karena status nya itu. Disana sudah jelas dia mengatai saya duluan sebagai orang tidak tau diri karena menitipkan anak saya dijaga mamanya. Dia tidak Terima katanya anak saya merepotkan. Padahal selama ini siapa sebenarnya yang merepotkan orangtua..kalian pasti sudah tau jawabannya". Ucapku dengan tenang dan memperhatikan semua ekspresi mereka termasuk dengan Mita yang kini mulai paham dari permasalahannya.

Aku menatap mertuaku, "aku tanya sama mama berapa banyak waktu mama untuk mengurus ketiga anakku?? Berapa banyak uang yang mama kasih kepada anakku??, dan seberapa sering mama bermain bahkan menemui anakku sebagai cucu mama dibandingkan dengan cucu kesayangan mama dari Ainun??". Tanyaku dengan sendu dan mata berkaca-kaca.

"Selama ini aku tidak pernah protes jika mama bahkan lebih sayang kepada anak ainun dibandingkan anakku", aku tidak protes kalau mama lebih memilih menjaga anak ainun yang sakit ketimbang menjaga anakku yang sakit karena menurut mama anak Ainun lebih banyak"..

"Aku tidak pernah protes ketika mama lebih ingat membeli sesuatu kepada anak ainun ketimbang anakku.. Tidak pernah..padahal mereka juga cucu mama, darah daging anak mama juga.. Bahkan aku tidak pernah protes mama membawa anak ainun untuk dijaga dibandingkan menjaga anakku sebentar saja padahal saat itu pekerjaan kulakukan untuk keperluan rumah..

"Begitu pula yang terjadi saat itu". Mataku berkaca-kaca menjelaskan

"Apa sebegitu tidak berarti nya ka anakku jika dibandingkan dengan anak Ainun??, padahal mereka cucu mama juga..

"Sebegitu pilih kasihnya ka mama kepada cucu mama??.

"Menurut mama bagaimana perasaan mama jika seandainya itu diperlakukan kepada anak mama dan cucu kesayangan mama??.

"Apa mama kira jika orangtua ku masih hidup dan tau cucunya diperlakukan begitu akan menerimanya??.

"Sebelum ayahku meninggal ayahku juga memiliki 3 orang cucu tapi tak ada satupun cucunya yang tidak melengket kepadanya dan pasti mama liat sendiri bukan??.

"Kenapa kedua anakku tidak bisa melengket padamu tapi lebih lengket dengan Abu tuanya padahal mereka tidak tinggal satu atap dan jarang bertemu dan anakku juga lebih dekat dengan nenek buyutnya itu karena dia tau bahwa dia dibedakan oleh mu!!".

"Mama tau, aku sangat terluka saat umar mengatakan, ummi kenapa nenek sama kakek selalu pergi ke rumahnya fian sama acca??.. Jarang ada dirumah sini.. Tidak na sayanga nenek sama kakek ummi??

"Menurut mama bagaimana perasaanku saat itu, mendengar kata-kata itu dari mulut anakku sendiri?? ".

"Aku tidak pernah protes jika harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah dalam keadaan hamil besar sekalipun padahal disana ada mama dan bapak dirumah kalian selalu membuat rumah berantakan dan seenaknya"..

"Aku selalu membersihkan dengan suka rela bahkan jika harus mengurus anakku juga dan mama tak menjaga anakku sedangkan jika mama dirumah Ainun, aku dan suamiku pun melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana mama mengerjakan seluruh pekerjaan rumah bahkan mereka seperti raja itu tidak masalah bagi mama tapi mama lupa jika aku dan suamiku lah yang menopang segala hal yang ada dirumah!!".

"Membantu sebisa kami agar mama tercukupi dan uang kalian pegang tidak dipakai.. Tpi kalian memperlakukan ku seperti pembantu".

"Jangan lupa ma aku ini anak kesayangan orangtua ku juga, aku tidak pernah mengerjakan pekerjaan dirumah seorang diri mereka semua yang ada dirumah semua saling membantu bahkan adik lelaki dan ayahku juga membantu mengurus rumah!!"..

"Terus kalian mengambil ku dari rumahku hanya untuk dijadikan pembantu gratis begitu??.. Semua perlakukan kalian kuterima dengan lapang dada tapi tidak dengan perkataan ainun tentang anakku!!".

"Aku membesarkan mereka seorang diri dengan abinya tanpa bantuan mama sedikitpun.. Mama hanya membantuku selama seminggu lebih saat melahirkan setelah itu hanya bisa dihitung jari jika untuk mama menjaga anakku!!".

"Dia lebih sibuk selalu berada dirumah Ainun untuk membantunya sedangkan aku mengerjakan rumah yang selalu mama dan bapak bikin berantakan dengan menjaga anakku seorang diri, pantaska itu.??

"Dan masalah kemaren, tentu saja aku mengamuk hanya karena mama menjaga ketiga anakku sejaman lebih dia mengatai ku seperti yang ada di status nya sedangkan dia bahkan tidak sadar bahwa dialah manusia yang tidak tau diri karena mamalah yang menjaga cucunya bahkan membantu mengurus rumahnya".

"sedangkan aku baru beberapa jam saja dia sudah seperti itu, jangan egoislah anak-anakku itu juga cucu mama lagian aku meninggal kan anakku karena permintaan mama sendiri, mama menelpon ku untuk datang mengambil cucian sebelum pulang, aku sudah memberitahu kalau ku bawah saja anakku karena takutnya repot biarkan hadijah pulang sekolah baru bawah pakaian tapi mama sendiri yang memaksa!!"..

"Dan kalian tau pakaian siapa yang ku cuci pakaian mama, Khadijah dan ainun beserta anaknya tpi menjaga anakku sebentar saja mulutnya sudah kelewatan sekarang beritahu aku siapa orang diperlakukan begitu tidak meradang dan marah... Aku sudah berbaik hati menolong malah dihina dan dikatai seperti itu, enaknya itu na pikirka apa!! ". Ucapku menggebrak meja dengan penuh emosi yang meledak.

Mereka Yang ada disana sampai terjangkat kaget karena teriakan penuh emosi dariku.

"Dan masalah uang bulanan mama memang kenapa kalau menyetop??, kalau saya langsung kasih semua setiap bulan apakah saya membiarkannya kelaparan??,;tidak bahkan yang kuberi padanya itu hitungannya sama yaitu satu juta dengan jajan dan bensin Khadijah.. Aku bahkan mwngirit uang gaji abi umar yang hanya 3 juta itu.. Aku hanya memegang uang satu juta full untuk belanja harian. Aku harus membeli beras, bayar listrik bayar data dan uang jalan naik turun abinya umar... Uang 1 juta dengan 3 orang anak dan2 orang dewasa menurut kalian itu cukup?? Teriakkk lagi.

"Apaan satu juta bohongna!!"..sela Mita dengan sok tahu.

"Tanya pada mama berapa uang yang ku kasihkan perbulannya, 500rb itu hanya pegangannya. Hadijah uang jajan setiap hari 5rb dikali sebulan totalnya 150rb belum bensinnya dibeli dalam sebulan. Uang token 50rb. Gas dan kawan2nya itu memakan 100rb setiap bulan belum jika dia naik kerumahmu selalu membawa tentengan itu kamu pikir tidak pake uang??..

"Maafkan aku bukan aku perhitungan dan mengungkit pemberianku tapi aku jengah jika uang yang sengaja kuberi kepada orangtua diberikan kepada yang tidak berhak, kamu pikir aku tidak tau kalau setiap bulan semenjak bapak tidak ada kau selalu datang diawal bulan??.

"Aku berpikir kau juga akan memberi sama sepertiku tapi apa??? Kau malah meminta uang orangtua yang tidak ada suaminya.. Uang yang sengaja diberi bahkan dengan menghemat uang belanja ku setipis mungkin. Setidak mampu itu ka suamimu sebagai lelaki untuk memberi nafkah sampai kau mengambil uang mama juga apa kau tidak malu??

"aku memang menyetop uang bulanan secara langsung tapi tidak setiap pekannya.. Walaupun aku marah aku tidak pernah melupakan kewajiban ku. Setiap minggu aku memberikan mamaku uang 100rb dan hadijah saksinya. Aku tetap memenuhi yang lainya seperti biasa gas, listrik, dan bahan dapur lainnya!!".

"Begitupun jajan Khadijah dimana letaknya yang salah??.. Uang 100rb perminggu jika dikalikan sebulan tentu saja itu sampai 500rb karena bulan kadang sampai 5 pekan.. Saya sengaja memberi mama sedikit karena saya tidak mau dia memberikannya kepada orang yang tidak pantas!!"..

"Aku tidak menduga demi Allah sebegitunya ya kalian tidak menganggapku hanya karena itu??". padahal semuanya sama saja. Apa karena aku orang lain bukan keluarga kalian??..Aku menggeleng kan kepalaku tidak percaya...

"ya benar aku hanya orang lain yang kebetulan menikah dengan keluarga kalian!!". Kutatap kedua mata mertuaku dan wajah adik iparku yang pucat itu..

"Kalian tau aku menghargai kalian karena kalian adalah keluarga suamiku tapi apa yang kalian lakukan selama ini sungguh mengecewakan!!".. Aku menghapus kasar air mata yang jatuh dengan sendirinya.

Aku memandang semua orang yang ada disini bahkan Mita yang tadinya berkoar-koar jadi diam seribu bahasa..

"Dan Kau Mita, kau tidak akan tau bagaimana perasaanku ?? karena kau belum punya anak tapi ketika kau punya anak dan diperlakukan tidak adil seperti itu aku yakin kau bukan hanya akan mengamuk tapi juga akan memukul orang melakukan itu kepada anakmu kelak. Berdoa lah kelak anakmu tidak mendapat perlakuan seperti anakku!!".

"Kalau begitu saya pamit dan mungkin setelah ini aku akan menarik diri dan menganggap kalian orang lain seperti kalian memperlakukan ku..dan kupastikan bahkan anakku pun juga akan menganggap kalian orang lain to selama ini mereka juga kayak orang lain padahal dia cucu mama juga!!".

"Jika kalian semua keberatan dengan sikapku silahkan suruh ahmad untuk menceraikan ku to aku bisa tanpanya karena aku ini bahkan bisa membiayai dirinya diawal pernikahan dan kalian pikir aku tidak bisa melakukannya kembali setelah berpisah dari ahmad kalian salah. Kalian jangan lupa pekerjaan yang didapat Ahmad itu karena bantuan ku.. Anak kalian itu bukan apa-apa tanpaku!!". Ucapku dengan sarkas dan meremehkan

"Permisi assalamu'alaikum". Tanpa mendengar jawaban mereka aku membawa anakku pulang meninggalkan mereka semua diam seribu bahasa..aku tidak mengatakan apapun pada suamiku tentang apa yang terjadi hari ini karena dia hanya menerima laporan saja.. Aku tidak mau pusing jika nanti mereka melapor bodoh amat. Kalau perlu aku akan mengusirnya dari sini to ini rumahku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!