Queen Azura adalah seorang gadis tangguh dan tidak pernah takut pada apapun. tumbuh sebagai anak Yatin piatu membuatnya menjadi anak yang kuat. Azura juga merupakan gadis berhati dingin dan pendiam. Dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya terlebih jika orang itu tidak dia sukai. memiliki wajah sangar terkadang membuatnya ditakuti banyak orang, yah tentu saja Azura adalah mantan petinju wanita. dia selalu memenangkan kejuaraan tinju selama ini. Azura hanya memiliki 1 sahabat, sedangkan kekasih Azura tentu saja tidak memilikinya. dengan wajah menakutkan seperti itu memang siapa yang mau menjadi kekasihnya. Selama hidupnya Azura belum pernah merasakan yang namanya cinta dan dia juga tidak begitu tertarik dengan yang namanya cinta. Karena bagi Azura cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah.
Bagaimana kisah Azura si perempuan tangguh yang tidak mengenal arti cinta, Justru bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang selalu mengejar cinta suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitaastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Di sebuah rumah sakit terlihat seorang wanita yang keadaan jauh dari kata baik. Tatapan matanya terlihat kosong, penampilan yang biasanya elegan kini begitu berantakan. Banyaknya masalah dalam hidupnya membuatnya makin terlihat menyedihkan. Terlebih setelah beberapa hari yang lalu dia di interogasi oleh polisi, membuat kejiwaannya semakin terganggu.
Tidak ada satupun keluarganya yang datang menjenguknya setelah hari di mana semua kejahatannya terungkap. Bahkan suaminya pun hanya 2 kali menjenguknya setelah itu. Putra yang baru dilahirkannya juga sudah di ambil hak asuhnya oleh Sagara. Beberapa kali Sofia mencoba untuk membunuh dirinya sendiri dengan cara menancapkan jarum infus ke nadinya. Tapi sepertinya tuhan belum menakdirkan dirinya untuk mati.
Sekarang tidak ada lagi kedamaian dalam hidupnya, setiap saat dia di hujat oleh perawat-perawat yang datang mengecek kondisinya. Siapa yang tidak geram jika melihat tindakan kejinya saat melenyapkan darah dagingnya sendiri. Bahkan terkadang ada juga beberapa keluarga pasien lain yang sengaja datang ke ruang perawatan Sofia hanya untuk menghujat dan memaki dirinya. Sekarang tidak ada lagi Sofia yang menjadi kesayangan semua orang, tidak ada lagi Sofia yang menjadi idola semua orang karena kebaikan dan keramahannya. Sekarang semua orang hanya mengenal dirinya sebagai Sofia si pembunuh, Sofia si wanita murahan, dan Sofia si wanita perebut suami orang.
Yang tadinya dia di rawat di ruang VVIP sekarang hanya di rawat di bangsal biasa. Keluarga yang dulu menjadikan dirinya sebagai putri raja kini enggan untuk mengeluarkan uang untuk perawatan Sofia. Terlebih sekarang juga dirinya di vonis cacat seumur hidup, membuat kejiwaan Sofia makin terganggu.
"Ih lihat deh, itu bukannya cewek pelakor terkenal itu ya." Ujar Ibu A
"Oh yang katanya udah bunuh anak kandungnya itu ya." Ucap si wanita B
"Dengar-dengar sih ya dia juga selingkuh terus punya anak dari selingkuhannya. Kasian deh suaminya, padahal ya suaminya itu udah belain dia sampe istrinya sendiri aja di terlantarkan. Eh tu si pelakor nggak tau diri malah hamil sama selingkuhannya dong. Emang ya cewe murahan yang hanya modal ************ doang." Cibir Ibu B
"Eh udah gitu dia sekarang kembali viral lagi loh, katanya dia juga udah bunuh ibu selingkuhannya." Ucap si wanita B
"Ih masa sih! serius dia bunuh ibu selingkuhannya?" Tanya si wanita A.
"Iya parah banget kan. Sumpah benar-benar kayak iblis tu cewe." Ucap si wanita B
"Sekarang dia kena azab, dia di buat cacat karena udah kelewatan jahat." Cibir si Ibu B
"Padahal lumayan cantik loh, sayang banget ya sifatnya busuk kayak sampah." Ujar si Ibu A.
"BERISIK." Teriak Sofia menggema di seluruh ruangan.
Sofia benar-benar murka, bagaimana bisa mereka semua jahat padanya. Bagaimana bisa mereka selalu saja menghinanya seperti ini. Sofia tidak terima, hatinya sakit terlebih sekarang tidak ada satupun orang yang peduli padanya.
"ARGHHHHHHH" Sofia berteriak histeris sambil menjambak rambutnya hingga rontok.
hahahahahahaha
"kalian nggak ngerti, hiks kalian jahat huhuhu." Sofia sudah terlihat seperti wanita gila sekarang, tiba-tiba tertawa lalu tiba-tiba menangis histeris. Hingga terlihat beberapa perawat datang dan langsung menyuntikkan obat penenang pada Sofia. Sebelum wanita itu kembali menyakiti dirinya kembali.
Jika saja kondisi Sofia kini sudah sedikit membaik mungkin dia akan langsung di masukan di jeruji besi mengingat semua kejahatannya. Tapi mereka menunggu sampai kondisi Sofia sedikit membaik baru setelah itu proses hukum Sofia kembali berjalan.
"Mereka jahat sus hiks, mereka semua fitnah aku." adu Sofia.
"Mereka tidak memfitnah kamu, tapi itu adalah fakta." cibir seorang suster.
Sepertinya suster itu sangat membenci Sofia karena setiap saat dia akan selalu menghina Sofia.
"Suster suami saya nggak datang jenguk saya ya? sus tolong telpon suami saya suruh ke sini. Saya nggak suka di rawat di ruangan ini, saya mau di ruang VVIP aja. Suami saya itu kaya raya, jadi tolong sus telpon suami saya."
"Eh kalau suami kamu kaya raya nggak mungkin sampai kamu di rawat di ruangan ini. Sadar mba, jangan halu Mulu." Cibir salah satu pasien yang di sebelah Sofia.
"Suamiku kaya, suamiku kaya. hahahahahhahaa" Sofia tertawa terbahak-bahak, hingga tidak lama setelah itu kesadarannya mulai menipis karena pengaruh obat penenang.
Kasian sekali nasib tuan putri keluarga Winata itu. Sepertinya wanita itu sekarang mulai merasakan apa yang di rasakan Nadine dulu, di hina, di abaikan dan di buang.
°°°°°°°°
Disisi lain, di rumah sakit yang sama seperti Sofia di rawat. Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik di usia senjanya, tengah menangis histeris. Padahal dia baru saja sadar dari komanya 2 jam yang lalu. Wanita itu adalah Karen ibu kandung Nadine, Karen tidak terima melihat kondisi tubuhnya saat ini.
Karen merasa sangat hancur saat melihat sebelah kakinya yang tidak ada lagi. Suaminya mengatakan kaki sebelah kirinya itu telah mati jadi terpaksa harus di amputasi. Karen merasa sudah tidak sempurna lagi sekarang, walau suaminya mengatakan dia akan tetap mencintai Karen apa adanya tapi tetap saja hatinya merasa hancur saat melihat kondisinya saat ini.
"Arghhhh
papa, mama nggak mau cacat pa. Suruh dokternya kembalikan kaki mama papa." Karen histeris di pelukan suaminya.
"Sabar ma, istighfar." ucap Michael, dia tidak tau bagaimana cara menghibur istrinya. Inilah yang di takutkan Michael saat Karen mengetahui keadaannya. Michael khawatir depresi yang di derita istrinya makin parah.
"Gimana mama bisa sabar pa, kaki mama sekarang hilang satu. huhuhu" Karen menangis terisak-isak. Dia tidak tau bagaimana akan melanjutkan hidupnya setelah ini.
"Kenapa papa biarin mereka potong kaki mama? Harusnya biarin aja mama mati, mama lebih baik mati daripada harus hidup cacat kayak gini." Tangis Karen makin menjadi.
"mama nggak terima papa, mama nggak terima. arghhhhh" Karen berteriak histeris, penampilan Karen bahkan acak-acakan sekarang.
Melihat Karen yang menangis histeris seperti itu membuat hati Michael juga ikut sakit.
"Apa yang harus papa lakuin biar mama nggak sedih lagi hm?" Michael bertanya dengan lirih.
"Kembalikan kaki mama papa." lirih Karen, hati Michael terasa tercabik saat mendengar suara lirih wanitanya itu.
"Maafin papa, maaf." lirih Michael memeluk erat istrinya. Michael menangis terisak di pelukan istrinya, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan untuk memulihkan istrinya.
"Nanti kalau keadaan mama udah baikan kita bisa pasang kaki prostetik ya. Kata dokter, mama bisa pasang kaki prostetik kalau keadaan kaki mama yang kemarin di operasi udah sembuh. Mungkin beberapa Minggu lagi atau sebulan lagi kakinya udah bisa di pasang. Walaupun itu nggak akan sama kayak kaki asli tapi nggak apa-apa. Kaki itu bisa membantu mama bisa jalan normal lagi kok. Percaya deh sama papa." Michael mencoba menghibur Karen, Michael berharap karen bisa membaik. Dia akan melakukan apa saja agar keadaan istrinya seperti sebelumnya. Michael tidak tega melihat istrinya yang terus menerus sedih seperti ini. Semoga Karen bisa membaik saat kaki palsu itu selesai di buat. Yah Michael hanya bisa berharap saat ini.
Bersambung.
pusing aku