Sequel
" Semerbak wangi Azalea."
" Cinta Zara."
" Sah."
Satu kata, tapi kata itu bisa berakhir membuatmu bahagia atau sebaliknya.
Zayn Ashraf Damazal akhirnya mengucap janji suci di depan Allah. Tapi mampukah Zayn memenuhi janji itu ketika sebenarnya wanita yang sudah resmi menjadi istrinya bukanlah wanita yang dia cintai?
Cinta memang tidak datang secara instan, butuh waktu dan effort yang sangat besar. Tapi percayalah, takdir Allah akan membawamu mencintai PilihanNya. Pilihan hati yang akan membawa mu menuju surga Allah bersama sama
" Kamu harus tahu bahwa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untukmu." _Ali bin Abi Thalib.
" Perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik pula." _ QS.An - Nur 26
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23 : Aku menemukanmu
Aretha berkeringat dingin, jaraknya dengan pria itu kini sangatlah dekat. Ingin menghindar, namun sementara dia bertugas sebagai asisten dokter Roy. Ingin kabur tapi dia berstatus seorang residen. Jelas itu tidak mungkin terjadi.
Sialnya, pasien tersebut mengalami beberapa masalah, jadi dokter Roy harus selalu standby takut jika sesuatu terjadi pada pasien yang sementara sudah dia tidur kan. Dan hal itu akan membuat Aretha harus berada di ruangan yang sama untuk waktu yang tidak bisa di tentukan.
Tahu kan rasa nya seperti apa? Tersiksa.
Aretha semakin gelisah, meski pria itu tidak bisa berbuat banyak karena ada beberapa orang di dalam ruangan, tetap saja membuat Aretha sangat tidak nyaman. Apalagi pria itu selalu melihat ke arahnya dengan tatapan memuja.
Hingga akhirnya, Zayn menyelamatkannya dengan cara menghubungi Aretha melalui call ruangan bronkoskopi.
" Dokter Roy, maaf, saya minta dulu asisten mu."
" Silahkan dok." Ujar dokter Roy enteng.
" Terima kasih dokter Roy."
" Sama sama dok."
" Dokter Aretha, cepat... operasi ku sebentar lagi."
" Ba..baik dok."
Aretha berpamitan pada dokter Roy sebelum akhirnya keluar dari ruangan bronkoskopi dengan nafas yang terasa sesak.
Aretha sibuk mencari udara segar dan memperbaiki kondisinya terlebih dahulu, mencoba mengatur nafas nya agar nanti di depan Zayn, Aretha bisa terlihat baik baik saja.
Zayn menunggu Aretha di dalam kamar tempatnya beristirahat. Sama seperti Ezar, Zayn juga mendapatkan kamar khusus untuknya melepas penat.
Aretha ke ruangan operasi, tidak dia temukan Zayn di sana, dan menurut Kimmy, operasi kedua di cancel berhubung pasien mengalami peningkatan kadar gula dan tekanan darah yang cukup signifikan, dan itu sudah di konsultasikan ke dokter anastesi, dengan kata lain, konsulen Aretha sudah mengetahui nya.
Sesuai petunjuk Kimmy, Aretha segera ke ruangan Zayn.
Aretha mengetuk pintu dan membuka nya perlahan.
Nampan Zayn tengah berdiri menatap keluar jendela. begitu Aretha muncul dengan senyuman palsunya, Zayn tidak tahan lagi.
Dengan langkah cepat , ia menghampiri Aretha dan memeluk tubuh gemetar itu.
Pelukan tiba tiba dari Zayn membuat Aretha terkejut. Berdiri mematung tanpa adanya pergerakan sedikitpun menjadi senjata hingga Zayn melepas tubuhnya yang anehnya menjadi jauh lebih tenang setelah Zayn mendekap nya.
Aretha menatap Zayn.
" Kenapa dokter memelukku? "
Kini giliran Zayn yang tidak bisa berkutik.
Prilaku aneh mulai dia tunjukkan, dari memegang rambutnya, bibir, dan terakhir bertolak pinggang layaknya seseorang yang sedang memperlihatkan kesombongannya.
Lama Aretha menunggu jawaban, hingga kembali mengulang pertanyaan itu lagi.
" Boleh aku tau penyebabnya? Kenapa tiba tiba dokter memelukku? "
" Oh. itu, aku hanya spontan melakukannya. " Ujarnya risih.
Aretha tersenyum simpul. Namun sedetik kemudian, suasana menjadi sangat canggung.
Zayn bingung mengambil sikap, begitu pun dengan Aretha.
Hingga permintaan Aretha untuk keluar dari kamar Zayn mendapatkan ijin. Namun sebelum Aretha benar benar menghilang dari balik pintu, Zayn memberikannya sebuah ultimatum yang wajib dia laksanakan.
" Aku melarang mu mengikuti konsulen anastesi, dokter siapapun itu jika harus berhadapan dengan tindakan yang menyangkut pulmo. Jika anastesi keberatan, aku yang akan bertanggung jawab."
Aretha terdiam.
" Ingat, aku mengatakan itu semua bukan sebagai dokter atau rekan kerjamu, tapi murni sebagai seorang suami. Jika yang lain komplain, katakan untuk datang menemui ku." Tegas Zayn.
Aretha mengulas senyum. Dan kali ini bukan senyum palsu yang selalu dia pajang di wajah cantiknya, melainkan senyum tulus dari seorang istri untuk suaminya.
" Baik dok."
" Mas... aku bukan dokter pribadimu. "
" Ba..baik mas."
Zayn tersenyum tipis sekali ketika Aretha menuruti ucapan nya.
Aretha menghilang setelah mengucap salam dan di jawab oleh Zayn.
Zayn kembali menatap ponselnya. Tangannya mengepal sempurna dengan rahang mengeras menahan amarah. Beberapa menit lalu, saat operasinya selesai, Fendi menghubunginya.
" Saya sudah mendapatkan informasi penting tentang kejadian di restoran tempo hari, Tuan. "
" Katakan."
" Namanya, Bryan Rafael. Dia seorang dokter ahli paru dan baru saja di terima bekerja di Brawijaya Hospital."
" Sudah ku duga, berarti yang Marwah liat tadi pagi adalah si brengsek Rafael. Baiklah, terima kasih atas informasi mu."
" Satu lagi tuan, nona Kanaya. Dia sudah kembali dari luar negeri. Dan cepat atau lambat nona Kanaya pasti akan menghubungi anda."
" Biarkan saja, aku juga sangat ingin bertemu dengannya."
" Dan mengenai pria yang selalu terlihat di setiap foto nona Kanaya. Ternyata dia adalah Tuan Reno Sanjaya. Rekan bisnis anda dan Nona Kanaya."
" Reno?"
" Iya tuan. Dari informasi yang saya dapatkan, tuan Reno dan Nona Kanaya sedang bekerjasama untuk sebuah proyek yang menggabungkan dua perusahaan besar mereka."
" Oke. terima kasih bantuan mu, Fen."
" Sama sama tuan."
Panggilan berakhir.
Zayn segera menghampiri Kimmy.
" Kamu liat istriku?"
" Tadi ikut dokter Roy dok, ada pasien rencana bronkoskopi."
" Siapa dokter penanggung jawabnya?" Zayn mulai terdengar khawatir.
" Dokter baru dok, kalau tidak salah namanya dokter Rafael."
Zayn panik. Tapi untuk datang ke ruangan BC, itu tidak bisa dia lakukan, dia bukan dokter spesialis paru, dan tidak ada kepentingan untuknya datang ke ruangan orang lain apalagi saat ini, ada pasien yang sedang di tangani. Zayn harus bisa menahan nya sementara. Jangan karena masalah pribadi jadinya menghambat proses tindakan pada pasien.
Zayn memutar otaknya, alasan apa yang harus dia gunakan agar Aretha menjauh dari pria jahat itu.
Dan setelah berpikir keras, akhirnya keputusan menghubungi Aretha melalui pesawat telpon yang bisa di dengarkan satu ruangan itu di ambil Zayn.
Beruntung, dokter Roy yang sedang bertugas untuk membantu Rafael.
Dari dalam kamar tempatnya beristirahat, Zayn menampakkan seringai jahat nya.
" Aku menemukanmu. Kau tunggu saja hari di mana kau akan menyesal telah menyakiti wanitaku." Ucapnya dengan tangan mengepal keras hingga buku buku nya terlihat memutih.
*
*
Sementara itu, Aryan yang akan berangkat ke Australia besok, menyempatkan mengunjungi rumah mewah Brawijaya.
Sambutan hangat dari Abi Adam dan umi Aza membuat Aryan seperti berada di rumah sendiri.
" Kapan kamu pulang nak?" Tanya Abi Adam setelah Aryan mendudukkan tubuhnya di sofa tunggal ruang tamu nan luas di rumah mewah itu.
" Insyaallah penerbangan besok sore uncle."
" Kamu menginap kan?"
" Tentu saja, aku merindukan kalian." Ucap Aryan tersenyum lebar pada Abi dan umi."
" Umi mu baru saja menelpon aunty."
" Kenapa, apa umi menyuruh aunty mencarikan ku jodoh ?"
Abi Adam dan umi Aza tertawa.
" Kamu sepertinya bisa membaca pikiran umi mu." Lanjut umi Aza.
" Umi selalu begitu, dia melarang ku jatuh cinta pada orang kulit putih. Padahal kan mereka cantik cantik."
Umi Aza tersenyum.
" Jangan melihat wanita hanya dari wajahnya, lihat akhlaknya."
" Tapi aku heran sama Abi, uncle Adam, dan Zayn. Kok bisa ya, kalian menemukan wanita wanita spek bidadari surga begitu. Aku kan jadi iri." Kesal Aryan, jujur sudah beberapa kali dia menyukai seseorang tapi belum ada yang bisa menyamai wanita dari keluarga Brawijaya.
Abi Adam tidak mampu menahan tawanya. Sedangkan umi Aza hanya tersenyum menanggapi pujian Aryan.
" Minta pada Allah. Lakukan kewajiban mu sebagai umat yang taat dan Allah akan memberikan hadiah terindah untukmu berupa istri yang cantik dan Solehah." Ungkap Abi Adam memberikan sedikit tips.
Malam tiba.
Umi Aza menghampiri Aryan yang sedang duduk menikmati segelas susu hangat. Nampaknya, keluarga mereka memang sangat menyukai minuman berwarna putih itu.
Umi duduk di samping Aryan.
" Terima kasih bantuan mu, Yan."
" Sama sama aunty. Dan aunty tidak perlu khawatir, mas Zayn hanya tidak tau saja mengungkapkan rasa cintanya pada Aretha. Beberapa kali aku mencoba memancing dengan memuji kecantikan Aretha atau mengakui jika aku pernah menyukainya, dan dari pengamatan ku, mas Zayn tidak bisa sama sekali menutupi rasa cemburunya." Terang Aryan.
Saat datang ke Indonesia, umi Aza memang memberikan tugas pada Aryan untuk memprovokasi Zayn. Mengetahui jika Aryan dan Aretha bersahabat membuat umi mengambil jalan itu. Umi ingin melihat sepeduli apa anaknya itu pada menantu nya. Dan ternyata berhasil. Tanpa Sadar, Zayn sudah mencintai Aretha.
" Oiya Aunty, aku hanya berpesan agar aunty selalu memantau pergerakan Zayn."
Kening umi mengernyit.
" Apa maksudmu nak?"
" Aretha punya masa lalu kelam yang membuatnya trauma, dan jika mas Zayn sampai tau siapa penyebab dari trauma yang dialami Aretha, mas Zayn pasti akan melakukan hal hal yang bisa membuatnya berurusan dengan hukum. Aku sangat mengenal sifat keras kepalanya, aunty."
" Kau benar, tapi apa separah itu?"
Aryan mengangguk.
" Baiklah , kamu tenang saja. Akan aunty lakukan."
...****************...
🤭😍🤩
mudah sekali aslinya zaynnn
tinggalkan gengsi mu
punya kesempatan tium2
nanti jama'ah lagi za mas
5 waktunya setiap hari
lumayan, vitamin 5 kali 😃
halal iniii
😃🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂
" hallo pindah kan barang² nyonya Aretha di kamar utama sekarang "
nahh jadi tiap malam bisa bubu bareng teruss 🤣🤣
kamu tu dah jatuh cinta sama areta