ELNORA

Setelah Agatha mendapatkan jawaban dari mereka yabg mengatakan bahwasanya mereka telah berada di apartemen. Apalagi mengetahui Lora tidak sedang baik-baik saja. Agatha dan Arlita segera melajukan kendaraannya untuk segera sampai ke Apartemen.

"kak,, apa yang terjadi. Dimana Lora dan ada apa dengannya" ucap Agatha secara bertubi-tubi saat sampai ke Apartemen mereka.

"Duduk lah" ucap Aura

"tapi aku ingin mengetahui keadaan Lora kak. Aku khawatir terhadap nya" ucap Agatha penuh dengan rasa khawatir apalagi saat mendengar suara Lora yang berbeda saat ia menghubungi mereka.

"ishh,, duduk dulu sih" ucap Arlita

"tapi aku...." ucapan Agatha terpotong saat arlita menariknya untuk duduk di sebelahnya

"tenang, kita dengerin penjelasan dari kak Aura dulu" ucap Arlita dan dibalas anggukan oleh Agatha

Didalam kamar, Lora yang sedang termenung merasa terkejut. Mengetahui bahwasanya rekan bisnis yang ia pilih ternyata ialah orang-orang dimasa lalunya. Apalagi saat melihat mereka memiliki tubuh yang sedikit kurus berbeda dengan yang dulu. Dan mendapatkan kabar dari mereka tentang lelaki yang memiliki darah yang mengalir dalam tubuhnya.

*Flashback

Aura yang melihat Lora mematung segera menyadarkan nya.

" Ada apa ra" tanya Aura. Lora yang ditanya hanya menatap Aura dan setelah sadar ia menggeleng kepalanya

"tidak apa-apa kak" ucapnya

"maaf tuan kami terlambat" ucap Lora memandang beberapa lelaki didepannya.

Beberapa lelaki tersebut terus memandang Lora tanpa berkedip. Aura merasa heran terhadap beberapa lelaki yang ada dihadapan mereka. Apa mereka semua menyukai Lora sampai-sampai melihatnya seperti itu. Aura dikagetkan oleh teriakan oleh salah satu dari mereka.

"Ya ampun El . Lo cantik banget" teriak sean.

Ya lelaki yang di jumpai Lora ialah Theo, Garvin, si duo kembar, sean serta jean. Sean merasa ada tatapan membunuh yang mengarah padanya. Saat ia melihat para sahabatnya. Ternyata mereka semua menatapnya tajam tanpa terkecuali. Sean yang melihat itu hanya cengengesan dan meminta maaf tanpa suara.

Tidak lama kemudian, Lora terkejut saat salah satu dari mereka memeluk erat dirinya. Setelah sadar dari keterkejutan nya Lora memberontak ingin melepaskan pelukan tersebut. Tapi tenaganya tak sebanding dengan lelaki yang memeluknya.

"El, abang kangen. Maaf kan abang El, maafkan abang" ucap lelaki tersebut tidak lain ialah garvin

"Abang salah El, abang salah tolong maafkan abang. Abang terima semua hukuman darimu. Tapi tolong jangan hukum abang dengan cara kamu pergi dari pandangan Abang lagi", ucap garvin lirih.

Elnora yang tadinya memberontak pun seketika terdiam saat merasakan baju yang ia kenakan basah oleh air mata dari lelaki yang berada di pelukannya.

" jangan pergi lagi El, jangan pergi lagi. Abang ngak bakal sanggup El. Tolong kembali El, Ayah dan paman sangat membutuhkan mu begitu juga kami", ucapnya lirih. Lora merasa sedih mendengar ucapan garvin. Tapi sekuat tenaga ia menahannya dan memasang wajah datar dan berhasil mendorong kuat tubuh garvin.

" tolong tuan jangan lancang memeluk saya. Saya tidak mengenal anda" ucap datar Lora

"saya datang kemari hanya untuk membahas proyek yang akan dijalani. Bukan mendengarkan curhatan anda", lanjutnya.

Mereka semua terkejut mendengar ucapan Elnora. Gadis manis dan riang yang mereka kenal dulu hilang. Sekarang tinggal Elnora yang cuek dan datar.

"jika tidak ada kepentingan lagi. Kami pamit undur diri" ucap Elnora dan mengajak Aura untuk pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"duduk" ucap tegas Theo saat melihat Elnora berbalik badan.

Elnora yang mendengarnya tidak memperdulikan nya. Tapi ucapan Theo mampu membuat rasa kesal dan berbalik menatap tajam lelaki tersebut.

"jika anda keluar selangkah saja dari ruangan ini. Maka perusahaan anda serta lelaki yang anda sebut om atau uncle akan saya ambil alih sesuai kontrak yang anda tangani" ucap nya menyeringai

"apa maksud anda. Saya tidak pernah merasa menandatangani kontrak yang anda maksud" ucap Lora datar

"jean" panggil Theo.

Saat Lora menerima berkas dari jean dan membacanya. Tertera dalam kontrak tersebut apabila ia memutuskan kerjasama ini. Ia akan kehilangan miliknya. Bukan hanya itu, mereka yang ada didekatnya juga terkena imbasnya.

"Anda menipu saya" ucap Lora menatap tajam Theo

"Apa maksud anda menipu, bukannya itu jelas tandatangan anda" ucap theo senyum mengejek

"breng**k"umpat lora dan ditatap tajam oleh Theo

"anda..." ucap Lora terpotong karena mendapat sentuhan dari Aura yang menggeleng kan kepalanya. Lora langsung terdiam.

Lora merasa bodoh dan kecolongan. Ia tidak membaca kontrak tersebut saat menandatangani nya sampai selesai.

"baiklah, apa mau anda" ucap Lora setelah berhasil mengontrol emosinya.

"duduk, kita akan membahas proyek yang akan kita jalani" ucap Theo

"baiklah, tapi saya harap kejadian tadi tidak terulang lagi. Karena saya tidak suka orang asing menyentuh saya" ucap Elnora datar. Dan membuat garvin serta si duo kembar terkejut.

"baiklah" ucap theo dan berlanjut lah pembahasan kerjasama mereka yang tertunda. Setelah selesai, tanpa basa-basi lora langsung meninggalkan ruangan tersebut tanpa permisi meninggalkan Aura.

"maaf kak, Lora ngak tahan dengan tatapan mereka," ucap Lora saat melihat Aura keluar dari ruangan tersebut.

"tidak apa-apa" jawab Aura

Saat mereka akan menutup pintu Lif. Tiba-tiba sean datang menghalangi mereka. Dan disini lah Lora, aura dan Sean berada dalam satu Lif.

"el, gue tahu seberapa besar kesalahan kami pada lo dimasa lalu" ucap sean memecahkan keheningan

"tapi apa nggak cukup hukuman yang lo berikan selama lima tahun ini" lanjutnya

"El kami begitu hancur. Terutama Theo dan Keluarga lo. Mereka hancur El saat mengetahui semua faktanya dan Lo malah menghilang tanpa kabar" Lora yang mendengarkan itu hanya terdiam

"El maafkan mereka El" lanjutnya

Ting

Terdengar bunyi lif yang terbuka. Dan Lora dengan cepat berjalan keluar. Sebelum sepenuhnya keluar. Lora mendengarkan ucapan sean yang membuat hatinya terasa sakit.

"Om revan dan paman arzo tidak baik-baik saja El" ungkap sean serius

"Tolong maafkan mereka, sebelum semuanya terlambat" lanjutnya

#flashback oFf

#tbc