NovelToon NovelToon
Gelora Hasrat Atasanku

Gelora Hasrat Atasanku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:209.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Madumanis

Tidak pernah Alana menyangka, pria yang sengaja dihindari selama lima tahun ternyata adalah atasannya.
Karena rasa benci jika pria tersebut menikah lima tahun yang lalu membuat Alana merasa kecewa dan berniat pergi. Tapi, semua itu sia-sia karena Silas menjadi Atasannya.

Silas yang memang masih mencari Alana karena rasa cinta tentu saja suka melihat wanita itu berada disekitarnya. Tanpa sengaja mereka melakukan malam panas bersama disaat Alana sedang dikuasai oleh pengaruh alkohol.

Lalu, bagaimana dengan kisah mereka selanjutnya? apakah Alana akan tetap bekerja di bawah Silas atau malah tetap menjadi simpanan pria yang sudah menikah lagi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Pandangan mata Silas tertuju pada Alana yang duduk diam dengan menunduk, sudah sangat siap untuk menikah dengan Silas. Langkah Silas saja tidak diperhatikan oleh Alana, ia hanya ingin semua ini segera selesai.

"Silahkan duduk disebelah pengantin wanitanya, Tuan Alexander." Ucap Pak Penghulu, ia tersenyum manis karena melihat Silas yang terlihat tegang menikahi gadis cantik.

Silas duduk disamping Alana, ia melirik wanita yang sangat tertekan karena keputusannya itu. Silas siap menjabat tangan Pak Penghulu, ucapan sakral telah ia terdengar. Sepanjang akad Alana terus memejamkan mata merasa semua ini seakan mimpi tapi suara Silas terdengar sangat lantang dan jelas.

Pernikahan terlaksana dengan sangat lancar sesuai kemauan Silas, dan kini hanya tertinggal Silas dan Alana saja di ruangan Apartemen. Alana terus menandatangani banyak surat, ntah apa Alana juga malas membaca satu persatu. Sesekali pandangan mata Alana tertuju pada Silas yang tengah duduk didepannya.

"Nih.." Alana memberikan surat itu kepada Silas, ia malas sekali berhadapan dengan Silas sebenarnya.

Silas menerima surat tersebut, ia tersenyum puas karena Alana menandatangani tanpa drama sedikitpun. "Kalau dari awal kau tidak memberontak pasti semuanya akan lebih mudah dilakukan." Ucap Silas.

Tidak ada jawaban apapun dari Alana, hanya diam memegang pena. Mata tajam Silas tertuju pada jam dinding, sudah menunjukkan pukul 19:00 malam.

"Aku mau pergi ke suatu tempat_"

"Rumah istri pertamamu?" Tanya Alana langsung saja, siapapun juga tahu kali ini kemana Silas akan pergi. "Pergilah, pasti istrimu itu terus mencarimu. Dari kemarin malam sampai detik ini kau tidak terlihat pasti dia sangat khawatir."

Silas tersenyum saja mendengar apa yang Alana katakan, menurutnya Alana sangat menggemaskan. "Kau cemburu? Atau tidak suka karna dimalam pertama kita... malah tidak menemani dirimu?" Tanya Silas penuh percaya diri.

Sampai Alana tertawa kencang, apa yang dikatakan Silas sangat menggelitik perutnya. "Justru aku sangat senang kalau kau pergi, tidak menggangu aku disini. Dan apa tadi, cemburu?" Alana bangkit dari duduknya, ia menatap Silas penuh tidak suka. "Buang pikiran itu jauh-jauh, aku tidak pernah memiliki rasa seperti itu padamu!" Pertegasnya.

Alana mengibaskan rambutnya sebelum pergi, meninggalkan Silas begitu saja. Menurutnya Silas sangat lucu, bagaimana bisa mengatakan dirinya cemburu. Hah, mengapa Silas sangat percaya diri sekali mengatakan itu. Malah Alana berharap jika Silas pergi ke rumah istrinya selama-lamanya saja. Tidak usah menemuinya lagi, jika istri kedua selalu mau diutamakan maka Alana ingin selalu diabaikan.

Mata tajam Silas masih memperhatikan kepergian Alana, ia tidak sakit hati dengan apa yang Alana katakan melainkan merasa tertantang. Menurutnya Alana sangat lucu dan menggemaskan, apa lagi disaat tertawa seperti tadi.

"Baiklah, kau tidak ingin dekat denganku sementara aku masih selalu ingin. Jika kau tidak suka maka akan aku lakukan!" Silas tidak akan kembali ke rumah dimana istri pertamanya berada.

Bersama dengan Alana lebih menyenangkan meskipun harus dimaki ataupun menghadapi Alana yang selalu saja memberontak dengan semua hal yang ia lakukan.

Silas pergi menuju kamarnya untuk melihat apa yang tengah dilakukan Alana sekarang. Ternyata wanita cantik itu tengah menyiapkan persiapan mungkin mau mandi.

"Kau mau mandi?" Tanya Silas sembari melangkah mendekati Alana yang terlihat mengabaikan.

Seolah hanya ada Alana saja di dunia ini, merasa sangat bosan berhadapan dengan Silas. "Kenapa tidak pulang ke rumah istri pertamamu nanti_"

"Bella, nama dia Bella." Sela Silas, ia pun juga mengambil handuk. Ntah apa maksudnya hanya saja Alana menjadi takut sendiri, bagaimana pun Alana tidak terlalu polos.

"Kenapa dia mengambil handuk juga? Apa mau mandi bersama, Astaga.." Alana menjadi panik, ia meletakkan kembali handuknya. Dan semua yang dilakukan Alana sangat diperhatikan oleh Silas, bahkan pria itu tahu kalau Alana tengah gugup.

Silas melangkah melewati Alana begitu saja, walaupun Alana tidak mandi tetap saja Silas ingin membersihkan tubuhnya yang sangat gerah. Setiap pergerakan Silas sangat diperhatikan oleh Alana, disaat Silas sudah masuk Alana langsung menghela napas lega.

"Huh, astaga.." Alana tiada henti mengelus dadanya.

Alana kembali merapikan tempat tidur rasanya lebih baik cepat-cepat pagi agar segera menyambut hari baru esok. Tapi, disaat Alana mau merebahkan tubuhnya malah mendengar suara Silas memanggil.

"Alana.." Suara itu membuat Alana sebal, berusaha untuk mengabaikan saja.

"Ambilkan sabun, aku minta tolong.." Teriak Silas dari dalam bathroom, Alana tahu kalau semua ini hanyalah modus Silas saja. "Jika kau tidak segera ambilkan maka dengan bertelanjang aku akan datang ambil sendiri_"

"Ah, baiklah! Tetap disana, akan aku ambil." Alana mengalah saja, membayangkan Silas berjalan masuk kedalam kamar tanpa sehelai pakaian tentu saja sangat memalukan.

Alana masuk ke dalam ruang ganti untuk mengambil berbagai sabun yang dibutuhkan Silas. Rasanya Alana terus mengomel karena sebal dengan Silas yang selalu saja memerintah dirinya.

"Nih!" Alana memberikan sabun tersebut dengan cara melempar saja, untung saja Silas menangkap sabun tersebut. "Sudah tidak ada lagi?" Tanya Alana sebelum melanjutkan tidurannya.

"Ada, aku ingin kau sekarang, Alana.." Sungguh jawaban yang sangat tidak masuk akal, Alana menatap malas Silas lalu segera pergi untuk menuju tempat tidur.

Tangan Silas menarik rambut Alana karena hanya rambut tersebut yang bisa Silas raih. Alana menjerit kesakitan, ia menatap tajam Silas yang malah tertawa melihatnya. Tangan Silas melingkar dipinggang ramping Alana, mengelus sangat lembut sampai Alana sedikit terbuai sebentar.

Alana tetap berusaha untuk tetap sadar, ia mendorong tubuh Silas dari belakang.

"Jangan mesum!"

"Mesum sama istri sendiri masa salah?"

"Salah! Karna aku tidak mencintaimu!" Alana sedikit memberi pukulan pada lengan Silas, ia menatap tidak suka pria yang selalu saja sesukanya itu.

Silas yang hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada menatap Alana sangat penuh damba. "Ini malam pertama kita, jinaklah sedikit.." Ucap Silas, ia meraih tangan Alana tapi cepat sekali wanita itu menghindar.

Alana berlari menuju ruang ganti, menutup rapat pintu tersebut hingga memungkinkan jika Silas tidak akan masuk. Silas tersenyum sinis, tidak akan bisa Alana lari darinya malam ini.

"Kau memancing sisi liarku, Alana.." Silas sibuk mencari kunci cadangan, tapi disaat itulah ponselnya terus berdering.

Fokus Silas jadi teralihkan kearah ponselnya, tertera nama Bella disana. Untuk apa istri pertamanya itu menelpon malam-malam begini, rasanya sangat tidak mungkin jika bukan karena hal penting.

"Ada apa?" Walaupun sedikit kesal karena adegannya terganggu bersama dengan Alana tetap saja Silas berusaha untuk tetap tenang.

"Malam ini juga kamu harus pulang, Mas. Aku membutuhkan dirimu, bukan aku.. melainkan anak kita."

1
Elmi Varida
lah...emang kelakuanmu mines Bella.Hadeeeeuh...nggak nyadar diri.😤
Elmi Varida
lah...serem banget, ada ya?? seorang ibu dan abang seneng diatas penderitaan adiknya??
ada sih di novel hahahaha...
Siti Amyati
ibu ngga punya hati smoga 2 manusia biadab itu dapat balasan yg setimpal
Anonymous
Piye toh ki, kiara gak ada yang nolong 🥺
Deasy Dahlan
Lanjut
Deasy Dahlan
Semakin alana menolak semakin silas... Mengejar mu alana
Deasy Dahlan
Dimana ada alana... Disitu ada silas
Deasy Dahlan
Berharap Bella bs dpt menerima alana...
Yuliana Dewi in
kiara masih bocil ibunya lajang.kurang ajar
mbok Darmi
kalian yg bodoh silas udah mahir yg diberikan flashdisk kosong dan kalian percaya saja tdk di cek lsg lempar dibakar berani kalian macam2 bukti ajan menyebar langsung
Deasy Dahlan
Biar tau Bella.... Silas punya istri Simpanan
Deasy Dahlan
Pantesan aja hubungan Bella silas.... Seperti itu.. Memang silas gk cinta bella
Myra Myra
mne kau tahu kalau si sila BG bukti tu Jew mana tahu dia simpan bukit semua dkt tmpt aman...
Deasy Dahlan
Rapopo thor... Hiburan jg
Deasy Dahlan
Alana.... Singa kau tantang
Deasy Dahlan
Aneh nih.. Bella
adning iza
streeeess
Deasy Dahlan
Bisa bisa clbk...
mbok Darmi
knp nyalahin Alana dan Kiara disini yg salah kamu Bella suruh siapa jd jalang murahan kalau pengen silas melirik kamu hrs nya kamu jd perempuan baik2 udah punya anak dgn siapa yg suruh tanggung jawab siapa hbs itu selingkuhan nya ngeriiii dari brondong, sopir, zero jgn lupakan jajek wicaksono juga doyan menjijikan
Nur Din
saya suka cerita nya 😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!