Alira Senja Wilana Gadis Desa yang merantau ke Kota. Suatu hari dia harus terjebak dengan pengusaha kaya raya namun sangat kejam dan dingin
Jeremy Wilton Grey Pria Kaya Raya yang sudah memiliki istri yang terpaksa mengikuti saran istri nya untuk menyewa wanita lain untuk menyewa rahim nya agar bisa memiliki anak.
Season kedua menceritakan tentang kisah Cinta keturunan Jeremy dan Senja yang bernama Danello Wilton Grey dengan segala kenakalan dan Skandal nya.
Mampu kah Ello mendapatkan cinta sejati nya dan menemukan Rembulan yang di cari nya sejak SMK dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulah Jery
Sepanjang perjalanan menuju kantor nya Senja terus saja diam. Dia enggan menyapa dan membuka percakapan dengan Jery sebagai suami nya atau sebagai bos nya sendiri.
Senja benar benar muak dengan sikap kasar dan sombong nya Jery.
Saat sampai di basement kantor nya, Senja masih diam di dalam mobil nya. Bahkan saat Jery sudah keluar lun dia masih betah di dalam nya.
" Ayolah Senja, Apalagi masalah nya ? Aku tidak cukup senggang hari ini untuk meladeni sikap bocah mu itu ! " Jery begitu dingin dan kasar.
Terlebih lagi saat bersama Senja. Ya Senja akui itu semua.
" Apa masalah mu Senja ? Katakan ! apa yang kau ingin kan ?" Jery menopang satu tangan nya di bagian atas mobil nya.
Badan nya membungkuk untuk melihat Senja. Wanita itu masih saja diam dan mengabaikan nya.
" Senja !" Suara itu semakin dingin di pendengaran Nya .
" Belikan aku kotor baru. Aku tidak akan merepot kan mu. Jangan harap aku mau lagi naik mobil sialan ini. Rasa nya aku sangat hina. Sudah menjadi istri simpanan dan sekarang naik mobil yang di pakai suami istri itu pula. Harga diri ku semakin hina saja di mata mu. !"
Deg !
Apa sebegitu jauh nya pemikiran Senja ? Hinw ? Ayolah, Senja tidak sehina itu bukan ?
" Tidak ! Sampai kapan pun aku tidak akan membeli kan mu motor. Tidak akan pernah !"
" Terserah mu. Aku bisa membeli nya sendiri. Aku akan mencicil nya setiap bulan. Aku tidak perlu lagi memikirkan kehidupan kedua orang tua ku bukan ? anda sudah menjamin semua nya. Jadi gaji ku utuh, Aku akan membeli nya sendiri. "
" Cukup Senja ! Sekali aku bilang tidak tetap tidak !! Tidak bisakah menurut dengan suami mu sendiri ? Tidak bisa kah menghormati ku sedikit saja ? Aku tidak meminta banyak. Hanya sedikit saja. " Jery sudah Frustasi menghadapi sikap Senja yang selalu saja mendebat nya.
Terlebih Senja tidak mau mengalah sedikit pun. Motor ? Kenapa ingin sekali memiliki motor ? Apa dia tidak takut kulit mulus nya tersengat matahari ?
" Suami ?" Senja tersenyum menghina disana.
" Berbagi suami maksud nya ? Sudah lah. Lupakan saja. " Senja mendorong tubuh Jery agar dia bisa segera keluar dari sana.
Jery menghimpit tubuh Senja di bagian sisi mobil nya. Bahkan tubuh mereka saling menempel satu sama lain nya.
Cup
Lagi lagi Jery melummat bibir Seksi yang terus berkata kasar dengan nya itu. Kenapa susah sekali untuk Senja berbaik hati saat dengan nya ?
Bagaimana pun benar bukan ? bahwa dia suami nya ? Walau Senja hanya sebagai istri muda nya.
" Aku membenci mu !" Lagi lagi makian yang keluar dari bibir yang baru saja di lummat nya itu.
Jery hanya bisa menghela nafas nya berat atas sikap Senja pada nya.
Jery melangkah kan kaki nya untuk masuk ke dalam kantor, Di lihat nya Senja sudah masuk di dalam lift khusus karyawan kantor nya.
Tanpa menunggu lagi Jery juga ikut masuk disana berbaur dengan karyawan lain nya.
Saat Jery memasuki lift karyawan, Para Bawahan nya menjadi gugup seketika. Sejak kapan Tuan mereka yang Arrogant itu masu satu lift dengan mereka ? yang hanya orang biasa ?
" Se-selamat pagi Tuan Muda..." Sapa mereka semua.
Jery hanya membalas nya dengan anggukan kepala saja. Pandangan nya masih lurus ke depan.
Bahkan dia juga melihat raut wajah masam Senja dari pantulan diri mereka di dinding lift itu.
Ting...
Para karyawan lain nya sudah keluar dari dalam lift dan hanya tinggal mereka berdua saja.
Senja masih diam tanpa ekspresi menatap Jery yang kini berada di hadapan nya dan mereka melanjut kan perjalanan Lift menuju lantai 28 dimana ruangan Jery berada.
" Masuk !" Jery membuka pintu ruangan kerja nya dan Senja mau tidak mau masuk ke dalam ruangan itu.
Dilihat Senja ruangan kerja ini 3kali lipat lebih besar dari ruangan Jery yang berada di pabrik.
" Duduk saja disana. Aku akan bekerja. " Jery menunjuk sofa di hadapan nya.
" Aku ingin bekerja. Bukan duduk duduk saja. " Ketus Senja lagi.
" Ya.Pekerjaan mu hanya menemani ku saja. Jika aku membutuh kan mu aku akan menyuruh mu nanti. "
" Tidak ! Aku ingin bekerja. " Senja langsung menolak perintah dari Jery.
" Baik lah. Kerjakan berkas ini. kerjakan di sini. " Jery menunjuk meja di depan nya.
Senja pun menurut dan langsung mengerjakan nya dengan baik dan menyelesaikan nya dengan cepat.
Tanpa terasa jam makan siang pun sudah tiba, Senja pun langsung ingin keluar dari ruangan yang sesak karna terlalu dingin dan mencekam.
" Jangan berani keluar dari ruangan ini. Tetap di tempat mu. " Ucap Jery tegas.
Senja hanya bisa diam disana enggan melawan apa yang di ucap kan oleh Jery.
" Ya. aku akan disini. Manahan lapar seperti kemarin lagi. " Masih kesal dengan sang suami nya itu.
" Berhenti lah bersikap kasar Senja. Aku sudah memesan makan. Sebentar lagi akan datang. " Tak lama memang makanan itu datang dengan di antar kan oleh OB.
Jery sudah ikut bergabung dengan Senja di dekat sofa itu.
Senja juga menyiapkan segala nya sampai makanan siap untuk di santap.
Di lihat Senja Jery yang sedikit kesusahan dengan Jas dan lengan kemeja nya yang juga terasa sempit.
Senja paham akan itu dan langsung bangkit dari duduk nya. Jery melihat itu langsung bingung. Apa makanan nya tidak enak ?
Tapu lanjutan nya Jery merasa tersentuh dengan apa yang di lakukan Senja.
Senja membantu nya membuka Jas nya. Serta menggulung lengan kemeja nya sampai siku dan juga membersihkan sudut bibir Jery yang terkena saus Steak yang di makan nya.
Jery masih diam melihat apa yang di lakukan Senja pada nya. Perhatian kecil itu membuat nya sedikit tersentuh.
Wajah cantik itu sangat dekat dengan wajah nya. Begitu cantik. Ya Jery mengakui nya bahwa Senja memang cantik. Bahkan sangat Cantik.
Senja tau bahwa sejak tadi Jery terus menatap nya. namun dia enggan melakukan perlawanan. Bagaimana pun mereka masih menghadapi makanan. Dan makanan itu berkah dari Tuhan Senja tidak ingin menelantar kan berkah tersebut.
Karna di luar sana masih banyak yang membutuh kan makanan.
Jery kembali tersentuh saat Senja memberikan nya segelas air putih, Jery langsung mengambil nya dan meneguk habis minum yang di berikan Senja.
Senja menerima bekas gelas yang sudah tandas air nya itu.
Saat Senja sedang membereskan bekas makanan mereka , Tiba tiba Jery menarik tangan nya dan berakhir lah Senja jatuh di pangkuan nya.
Jery mendekat kan wajah nya ke wajah Senja, Dan kembali mengecup dan melummat bibir manis itu.
Ya, Senja tetap saja diam tanpa melakukan perlawanan atau balasan nya.
Jery menyudahi ciuman mereka siang itu dan mengusap bibir Senja yang basah bekas ciuman mereka. Bahkan Volume bibir Senja menambah dan sedikit membengkak.
" Saya akan membereskan ini dulu Tuan. " Senja langsung bangkit dari pangkuan Jery dan keluar dari ruangan itu.
Sepeninggalan Senja Jery masih duduk di sofa dan Menyandarkan tubuh nya di sofa dan memejamkan matanya.
Namun Tiba tiba terdengar suara yang sangat di kenal nya.
" Honey..." Renatta datang dengan pakaian Nya yang membungkus tubuh seksi nya itu.
Renatta langsung duduk di pangkuan Jery dan menyambar habis bibir suami nya itu.
Saat mereka berdua hanyut dalam gairah yang berkabut Senja masuk dan membuka pintu ruangan kerja Jery.
Jery langsung sadar dan melihat ke arah Senja yang menatap nya dengan tatapan menghina.
" Maaf, Saya menganggu. " Senja hendak pamit namun langkah nya di tahan oleh suara Renatta.
" Berani nya kau membuka pintu tanpa mengetuk nya ? " Renatta sudah maju dan berdiri di hadapan Senja.
" Maaf Nyonya. Tapi Tuan Jery bilang jika tidak mendapat kan jawaban apapun saya bisa langsung masuk. Dan tadi saya juga sudah mengetuk pintu nya. Namun tidak ada sahutan dari dalam. Dan ternyata ada sepasang suami istri yang hendak bercinta. " Senja berucap remeh di hadapan Renatta dan merendahkan Jery.
Terlihat jelas dia muak dengan sikap Jery, Tadi baru saja dia melummat bibir nya dan membuat nya bengkak. Dan sekarang dia kembali akan bercinta dengan istri nya ??
Apa apaan ini ? Batin nya.
Renatta yang geram dengan jawaban Senja pun langsung tersulut emosi nya .
" Kau berani sekali kau hah ?" Bentak nya marah.
" Maaf Nyonya, Saya mengatakan yang sesungguh nya. Maka jika ingin bercinta kunci saja pintu nya agar tidak ada yang masuk dan--"
Plak...
Renatta langsung menampar wajah Senja. Renatta emosi dengan setiap jawaban dari Senja. Berani sekali wanita itu merendahkan nya. Bahkan tatapan dari Senja adalah tatapan yang menghina dan Renatta tidak suka itu.
" Maaf, Saya permisi. " Senja langsung pergi dari sana.
Tapi sebelum itu dia masih sempat melihat wajah syok dari Jery lalu Senja memberikan tatapan sinis nya.
Senyum simpul dari Senja mampu membuat Jery membeku di tempat nya. Dia tidak sempat mencegah tangan Renatta yang langsung mendarat di pipi mulus milik Senja.
...😡😡😡...
Gadoh yok Jer yok...
Kok ya govlok amat jadi misua ih ! Jadi pen cubit jantung nya deh.
Jangan salah kan ibuk ya Jer ya kalau kamu dapat banyak kutukan dari pembaca setia ibuk di @amelia_falisha1511 ❤️❤️❤️
Maafkeun Jery ya Genks ...
.
.
hadir thor☺️