Alexa Beverly sangat terkenal dengan julukan Aktris Figuran. Dia memerankan karakter tambahan hampir di setiap serial televisi, bahkan sudah tidak terhitung berapa kali Alexa hanya muncul di layar sebagai orang yang ditanyai arah jalan.
Peran figurannya membawa wanita itu bertemu aktor papan atas, Raymond Devano yang baru saja meraih gelar sebagai Pria Terseksi di Dunia menurut sebuah majalah terkenal. Alexa tidak menyukai aktor tampan yang terkenal dengan sikap ramah dan baik hati itu dengan alasan Raymond merebut gelar milik idolanya.
Sayangnya, Alexa tidak sengaja mengetahui rahasia paling gelap seorang pewaris perusahaan raksasa Apistle Group yang bersembunyi dibalik nama Raymond Devano sambil mengenakan topeng dan sayap malaikat. Lebih gilanya lagi, pemuda dengan tatapan kejam dan dingin itu mengklaim bahwa Alexa adalah miliknya.
Bagaimana Alexa bisa lepas dari kungkungan iblis berkedok malaikat yang terobsesi padanya?
Gambar cover : made by AI (Bing)
Desain : Canva Pro
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agura Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemui Direktur
Alena menghentikan kendaraannya di depan gedung JM Entertaintment, menyerahkan kunci mobil pada security dan berlari mengikuti Alexa yang langsung masuk tanpa menunggunya.
Alexa menatap wanita di meja resepsionis. "Kau tahu siapa aku, kan? Kalau sudah tahu, cepat beritahu Tuan Jeremy aku ingin menemuinya."
Wanita bersurai pendek di balik komputer itu tersenyum canggung. Tidak mungkin setidak sopan itu menelepon bos tertinggi di perusahaan hanya karena kehadiran seorang Tuan Putri dari Waxton Group. Tapi, bagaimana ia berani menjelaskannya pada Alexa bahwa menemui Direktur tanpa membuat janji terlebih dulu tidak akan dilayani?
Memilih mencari aman, wanita itu meraih gagang telepon, menghubungi Wakil Direktur dan menjelaskan dengan singkat bahwa putri dari Wangga Group datang dan meminta pertemuan.
"Baik, saya mengerti, Tuan." Wanita itu meletakkan kembali gagang telepon, tersenyum ramah pada Alexa dan memanggil salah satu pengawal di dekat pintu. "Antarkan dua Nona ini ke ruangan Direktur," ucapnya sembari mempersilakan Alexa untuk segera mengikuti pengawal.
Alexa balas tersenyum ramah, tahu bahwa kekuatan paling menakjubkan memanglah uang. Ia bisa dengan mudah diizinkan menemui Direktur perusahaan besar hanya karena Alexa berasal dari keluarga yang tidak bisa diremehkan.
"Apa yang akan kau berikan sebagai bukti, Alexa? Kita tidak punya hal semacam itu," ucap Alena setelah mereka memasuki lift.
Alexa mengendikkan bahu. "Tidak perlu bukti konkret, beberapa teori saja sudah bisa meyakinkan mereka. Tenang saja dan biarkan aku yang bicara," ucap Alexa tenang.
Sebenarnya sudah cukup hanya dengan mengunggah kebenaran tentang statusnya sebagai putri dari perusahaan raksasa seperti Waxton Group untuk mengalihkan perhatian media, tapi Alexa ingin skandalnya benar-benar dibersihkan.
Ia sudah menyiapkan apa saja yang harus dilakukan perusahaan ini untuk menghapus rumor.
Kedua wanita itu keluar setelah lift yang mereka naiki sampai di lantai tujuan, mengikuti seorang pengawal berseragam hitam yang berjalan lebih dulu. Sebuah ruangan dengan pintu kaca di ujung lantai adalah tujuan mereka.
"Saya hanya mengantar sampai di sini," ucap pengawal itu setelah memberitahu bahwa ruangan itu merupakan ruang kerja Direktur Utama JM Entertaintment.
Alena mengucap terima kasih saat pria yang mengantarkan mereka beranjak pergi, kembali memasuki lift.
Alexa baru saja akan mengetuk ketika pintu terbuka dari dalam, membuat wanita itu sedikit terkesiap.
"Oh, Anda sudah datang, Nona Alexa?" Seorang pria berkaca mata tampak berdiri gagah di depan pintu. "Ayo masuk dulu," ucapnya sembari membuka pintu lebih lebar, mempersilakan dua wanita itu untuk masuk.
Alexa melangkah memasuki ruangan besar yang membuatnya hampir menganga. Semuanya terlihat rapi dan tertata. Jendela besar di sisi kanan memperlihatkan pemandangan gedung-gedung tinggi yang Alexa yakini akan terlihat indah saat malam, ketika lampu-lampu mulai dinyalakan.
"Silakan duduk dulu, Nona Alexa, Nona Alena. Kalian ingin minum apa? Aku akan membuatkannya."
Alexa sedikit terkejut dengan betapa sopan dan ramah pria yang menyambutnya. Ia memang sering mendengar pujian tentang Direktur JM Entertaintment yang terkenal sangat lembut, ramah dan sopan, namun juga terkenal sebagai sosok yang tegas serta tidak pernah main-main.
Diam-diam Alena mengagumi sosok yang dengan cepat meletakkan beberapa minuman dingin di atas nampan dan membawanya ke meja di tengah ruangan, serta beberapa camilan yang biasa Alena makan saat tengah malam.
"Sepertinya Anda suka bekerja sambil makan camilan, ya?" Alena berucap tanpa sadar, sedikit terkejut dengan ketidaksopanannya, tapi langsung terpesona ketika pria berkaca mata di hadapannya malah tertawa.
Alexa yang duduk di samping Alena dan ikut terkejut dengan kalimat tidak penting yang diucap wanita itu, menyikut pelan, mengingatkan Alena untuk tidak terpesona pada suami orang.
"Ya, saya sering lupa makan kalau bukan istri saya yang mengantar makanan ke sini." Jeremy tersenyum, binarnya dipenuhi kehangatan ketika menyebut kata 'istri'. "Setiap kali ke sini, dia pasti membawakan minuman dan makanan ini juga."
Alena membulatkan bibir, langsung patah hati setelah mendengar bahwa pria di hadapannya sudah punya istri.
Alexa hampir saja berdecih melihat raut kecewa sepupunya. Sepertinya Alena benar-benar tidak tahu bahwa putra tertua keluarga Zaidan itu bukan hanya sudah punya istri, tapi juga sudah memiliki seorang putra.
"Maaf, saya malah mengatakan omong kosong." Jeremy menegakkan tubuh, menatap dua wanita yang salah satunya sedang menjadi buah bibir karena skandal dengan salah satu artisnya. "Saya yakin Nona berdua tidak mungkin datang hanya untuk berbasa-basi, kan?"
Alexa tersenyum, menyukai bagaimana pria yang sebelumnya tampak ramah dan baik hati, kini terlihat sangat tegas dengan tatapan mengintimidasi. Ternyata rumor tentang putra tertua Zaidan itu benar!
"Seperti yang Anda tahu, Tuan Jeremy, saya ingin melayangkan protes atas sikap sewenang-wenang JM Entertaintment terhadap saya."
Jeremy menautkan alis. "Maksud Anda tentang skandal dengan Raymond?" tanyanya meski sudah bisa menebak keinginan wanita di hadapannya.
"Benar, Tuan. Saya kecewa bagaimana perusahaan sebesar ini mengabaikan pendapat orang lain dan mengeluarkan berita bohong. Saya bahkan tidak diajak berdiskusi tentang masalah ini. Bagaimana Anda memimpin perusahaan yang tidak tahu caranya menghargai seseorang?"
Jeremy mengulum bibir, menahan senyum mendengar kata-kata tegas dan penuh sindiran yang dilontarkan Alexa.
"Jadi, apa yang Nona Alexa inginkan sekarang?" tanya Jeremy santai. "Anda pasti tahu bahwa kami tidak bisa menarik berita yang sudah dikeluarkan, kan?"
"Kalau tidak bisa ditarik, tutupi dengan berita yang lebih menarik minat media dan masyarakat selain tentang saya dan Tuan Raymond. Saya akan menyerahkan pada JM Entertaintment, terserah ingin melakukan apa untuk mengalihkan perhatian media." Alexa memberi umpan. Ia akan menggunakan kartu tentang hubungan Edgar dan ibunya sebagai ancaman terakhir kalau permintaannya tidak dikabulkan.
"Baiklah, kami akan melakukannya."
"Saya tahu Anda akan menolaknya--apa?" Alexa yang sudah menyusun kata-kata menelan kembali perkataannya setelah mendengar persetujuan Jeremy. Semudah itu?
Jeremy mengendikkan bahu. "Tunggu saja di rumah dan kami akan mengurus sisanya, Tuan Putri."
Alena dan Alexa saling menatap, tidak percaya permintaan mereka akan langsung dikabulkan bahkan sebelum Alexa mengeluarkan kartu ancamannya. Kenapa?
"Ah, tentu saja dengan sebuah syarat!"
Sudah pasti begitu! Alexa mencibir dalam hati, hampir saja ia berpikir bahwa Jeremy adalah orang baik dan mudah diajak diskusi.
"Apa syaratnya?" tanya Alexa dingin.
Jeremy tersenyum lebar. "Jadilah bagian dari kami," ucapnya enteng. "Kalau Nona Alexa bersedia menjadi artis di bawah naungan kami, maka saya sendiri yang akan membantu menghapus skandal Anda dan Raymond. Bagaimana?"
Ugh! Alexa memang beberapa kali dihubungi dan mendapat tawaran untuk bergabung dengan JM Entertaintment, tapi semuanya ia tolak karena jelas Alexa tidak bisa bergabung dengan agensi besar dan membuat ibunya murka.
Tapi, tawaran Jeremy sungguh sangat menggoda!