Bagaimana jadinya jika seseorang kembali ke masa lalu..
Michelina seorang istri yang mencintai Kaisar Jasper dengan sejuta warna. Selama di kehidupannya ia tampil glanmour, seakan dirinya akan membuat Kaisar Jasper terpesona. Namun apa yang ia dapatkan hanyalah sebuah penghinaan. Kaisar Jasper tidak pernah menginginkannya atau lebih tepatnya tidak mencintainya.
Suatu hari Kaisar Jasper membawa seorang gadis dari kalangan biasa,menjadikannya istrinya. Kaisar Jasper sangat mencintai gadis itu. Hingga membuatnya buta dalam kecemburuan. Dia pun mencelakai gadis itu, lalu membuat Kaisar Jasper marah dan menjatuhi hukuman mati padanya.
"Ayah, Ibu maafkan aku. Aku yang bodoh mencintainya. Seharusnya aku tidak mencintainya."
ig:@riiez.kha.37
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepulangan Kaisar Jasper
"Permaisuri,"
Seketika Michelina tersentak kaget. Dia menoleh dan melihat laki-laki yang tak ingin dia lihat. Baru saja dia mendapatkan informasi tentang Zoya. Dan laki-laki di sampingnya mengacaukannya. Untung saja dia tak menyebut namanya, hampir saja dia ketahuan.
"Ada apa?"
"Saya hanya ingin berbicara dengan Per .."
"Maaf aku sibuk, lain kali saja tuan Marques." Acuh Michelina, ia menganggukkan kepalanya pada seseorang di depannya. Lalu mengekori dirinya. Sesampainya di ruang kerjanya, Lucilla menutup pintu itu seraya menunggu di luar untuk berjaga.
"Hampir saja kita ketahuan, untung saja kita tidak menyebut namanya."
"Maaf Permaisuri, ini kesalahan saya." Ujar laki-laki itu dengan wajah menunduk dan berpakaian seorang kesatria.
"Tidak apa, ini bukan karna mu. Aku saja yang ceroboh menanyakannya tanpa melihat tempat."
"Ini semua informasi yang saya dapatkan Permaisuri."
Michelina mengambil sebuah kertas di tangannya yang di lipat sangat kecil. Dia membaca setiap kata dari kertas itu. Benar, dugaannya Zoya telah bertemu dengan Kaisar Jasper sesuai kehidupan dulu. Dimana Zoya di tolong karena seseorang yang melecehkannya. Dan Kaisar Jasper membawanya ke istana. Menjadi pelayannya. Ya, cinta itu tumbuh di antara mereka. Mungkin dia tidak bisa mengubah takdir kehidupan keduanya dan harus merelakan untuk yang kedua kalinya.
Rambut berwarna emas, senyumannya yang manis bahkan bunga pun cemburu padanya. Banyak laki-laki yang memujanya dan melindunginya.
"Apa Ayah sudah mengetahuinya?"
"Benar Permaisuri, saya melihat ada kesedihan di wajahnya. Sepertinya dia paham apa yang di maksud oleh Permaisuri dan besok Yang Mulia Duke akan menemui Permaisuri."
"Baiklah, terima kasih."
Michelina melipat kembali kertas itu. Ia menyodorkan kertas itu pada api yang membakar lilin putih di depannya.
"Permaisuri," Lucilla mendekati Michelina, air matanya menggenang. Ia tidak tega dan tidak paham apa yang di maksud junjungannya.
"Semua sudah terjadi Lucilla. Aku tidak bisa mengubahnya. Mungkin ini memang sudah jalan takdir ku."
Sementara Marquess Azel merasa tidak nyaman dengan sikap acuh Permaisuri Michelina. Tidak biasanya dia seperti ada rasa aneh yang tidak ia sukai. Dia ingin marah pada Michelina karena sudah mengacuhkannya. Namun dia tidak memiliki keberanian lagi. Entah ke mana keberanian itu tiba-tiba menghilang. Michelina baginya tidak seperti wanita yang dulu, sikapnya terasa asing. Seperti bunga mawar yang indah. Namun berduri. Ia curiga saat melihat kegugupan Michelina, iaa merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan. Entah itu apa, ia akan mencari tau.
Sepanjang malam Michelina tidak bisa memejamkan matanya. Semua ingatan masa lalunya berputar kembali di kepalanya. Dulu dia bahkan bersujud di kaki Kaisar Jasper. Namun laki-laki itu tak menoleh sedikit pun. Mungkin cintanya tak berarti untuk Kaisar Jasper.
"Permaisuri, tidak baik angin malam bagi tubuh Permaisuri." Ujar Lucilla tersenyum sambil memakaikan baju hangat di tubuh Michelina.
"Bagaimana menurut mu, ketika kita mencintai seseorang. Orang itu malah mencintai orang lain. Apakah kita harus memperjuangkannya kembali atau justru melepaskannya?"
"Setiap orang berhak untuk bahagia Permaisuri. Jadi menurut saya, sebaiknya melepaskan apa yang bukan milik kita."
Michelina menarik sudut bibirnya seraya menatap Michelina. "Benar, aku harus merelakannya."
"Permaisuri ada sesuatu yang harus saya sampaikan. Baginda Kaisar Jasper akan pulang malam ini. Mungkin besok Baginda akan sampai di istana." Tutur Lucilla.
"Akhirnya aku bertemu dengannya. Bertemu dengan orang yang aku benci, sekaligus orang yang pernah aku cintai." Michelina mengepalkan tangannya. Besok ia harus menyiapkan mentalnya dengan kuat. Jika perlu dia akan membuat Kaisar Jasper membencinya.