NovelToon NovelToon
Oh My Boss 2 (Real Life)

Oh My Boss 2 (Real Life)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: queen_

Kembali ke kehidupan nyata membuat Azalea senang sekaligus sedih. Ada rasa tak rela ketika mengetahui jika dirinya kembali.

Pertemuannya dengan Allarick, CEO baru tempatnya bekerja membuat Azalea banyak merasakan dejavu ketika mereka bersama. Ada banyak persamaan yang ia rasakan ketika bersama Allarick.

"Siapa kamu sebenarnya Allarick?"

"Waktu akan menjawab semuanya Aza, siapa aku, bagaimana kita, perasaan ku dan kamu."

Allarick yang selalu menjawab dengan teka-teki membuat Azalea semakin penasaran akan sosoknya.

"Bagaimana jika aku adalah dia?"

"... "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMB! 2 (Real Life) 7

Selamat Membaca

*****

"Ya ampun kau lucu sekali." Azalea dengan gemas mengecup pipi Askara. Setelah adegan antara dirinya dan Allarick, Azalea langsung mengunjungi kamar anak bosnya itu. "Kenapa pipimu gembul sekali?"

"Aunty~ Berhenti mengecup pipiku! Lihat lah papa seperti ingin memakanku!" rengek Askara.

"Biarkan saja. Dia memang seperti itu, abaikan saja ok. Lebih baik ayo pakai bajumu dan bersiap. Aunty aka membantumu, heem?"

Askara mengangguk semangat. Ia menjulurkan lidahnya meledek Allarick yang berdiri bersender di pintu kamarnya.

"Aunty lihat papa, dia ingin memarahiku," adu Askara membuat Allarick menatapnya datar.

"Sudah aunty bilang abaikan saja Sayang. Papamu itu memang begitu," ucap Azalea berbisik di akhir.

"Apa yang kalian bicarakan?"

Kompak Azalea dan Askara menatap Allarick, "Tidak ada."

Allarick menghela napas kasar. Rasa kesal menggerogoti hatinya melihat Askara yang begitu dekat dengan Azalea. Apalagi melihat sekretaris nya itu begitu perhatian dan menyayanginya putrnya itu. Padahal jika bersamanya, Azalea berubah galak dan cerewet.

"Aunty,"

"Heem?"

Azalea tengah fokus memakaikan baju sekolah pada tubuh Askara.

"Mau jadi bundaku tidak?"

"Tidak."

"Kenapa? Papa kan tampan,"

"Papamu jahat, sombong, dan menyebalkan!"

Askara melihat Allarick kemudian menatap Azalea.

"Tidak masalah Aunty. Kalau aunty menikah dengan papa, Aunty hanya perlu mengurusku dan menghabiskan uang papa. Tidak perlu mengurus papa, biarkan saja papa mengurus dirinya sendiri," ujar Askara panjang lebar.

"Lancar sekali kamu mengatakan itu heem?" Allarick berjalan menghampiri Askara dan menggendongnya.

Azalea membereskan barang-barang Askara dan membungkuk kemudian berbalik ingin pergi. Namun langkahnya terhenti saat tangannya di cekal.

Ia memutar bola matanya malas. "Apa lagi pak? Tugas saya sudah selesaikan?"

"Siapa bilang?"

Azalea memutar bola matanya malas. Kali ini apalagi yang akan dilakukan bosnya ini?

Cklek!

Pintu kamar terbuka menampilkan Kanaya yang tersenyum. Azalea dan Allarick kompak menatap ke arahnya. "Askara, come here boy~ Kita turun dan sarapan. Biar papa dan aunty Lea menyelesaikan masalah mereka."

Askara mengangguk. Ia meminta Allarick agar pria itu menurunkannya.Askara berlari ke arah Kanaya. "Ayo aunty~"

Keduanya pergi meninggalkan Azalea dan Allarick di kamar Askara. Tak tinggal diam, Azalea juga segera beranjak namun sial Allarick lebih dulu menariknya hingga ia menabrak dada bidang Allarick.

"Kenapa terburu-buru?" Allarick meletakkan tangannya di pinggang ramping Azalea.

"Pria ini?! Lihat saja!" Azalea mulai memainkan perannya. Kedua tangannya meraba dada bidang Allarick dengan gerakan sensual. "Memangnya apa yang akan kita lakukan, pak Allarick~?

Smirk khas seorang Allarick terbit seketika. Dia menyukainya sifat Azalea yang seperti ini. "Menurutmu? Bukankah kita harus melakukan kegiatan yang sempat tertunda tadi, sekretarisku~?"

"Memangnya apa yang tertunda? Aku rasa tidak ada kegiatan yang tertunda. Bukan begitu?"

Azalea membuka jas milik Allarick. Ditariknya dasi sang bos membuat wajahnya dan Allarick begitu dekat, hingga ia bisa merasakan deru napas Allarick menerpa wajahnya.

Oke, Azalea berhasil. Allarick terbawa suasana. Terlihat dari pria itu yang semakin mengeratkan rangkulannya di pinggang Azalea. Lama kelamaan Allarick semakin mendekatkan wajahnya begitupun dengan Azalea dengan segala rencananya.

Azalea memejamkan matanya seolah ikut terbawa suasana. Sampai tepat dimana Allarick akan menyentuh bibirnya disitulah ia,

"AAAGGRH!"

Allarick melotot dengan melihat asetnya yang baru saja ditendang oleh sekretarisnya itu. "KAMU?! Kemari kamu!"

Azalea langsung bergegas keluar drai kamar Askara tak lupa membawa tasnya. Ia tertawa sambil menuruni tangga mengingat wajah Allarick yang kesakitan. "Rasakan itu?! Siapa suruh ingin berbuat mesum padaku?!"

Sesampainya di bawah Azalea segera bergabung dengan anggota keluarga Maheswara. Ia duduk di sebelah Askara dan tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.

"AZALEAAAA! KEMARI KAMU!"

"KAMU HARUS BERTANGGUNG JAWAB! AZALEAAAA!"

Teriakan menggelegar Allarick membuat seluruh Anggota keluarga menatap Azalea. Azalea hanya tersenyum seolah tak tahu menahu.

"Apa yang kau lakukan pada kakakku? Kenapa dia berteriak seperti itu?"

Azalea menggeleng, "Tidak tahu. Mungkin saja dia memang aneh."

Gio tersedak dengan tehnya mendengar ucapan santai sekretaris anaknya itu. Sementara sang istri yang berada di sebelahnya senyum-senyum sendiri sambil menatap Azalea. "Dia harus jadi menantuku!"

Tak lama kemudian, Allarick datang dengan wajah merah padam menuju Azalea. Sebisa mungkin ia berjalan seperti biasa dan tak memedulikan tatapan aneh dari keluarganya. Melihat Azalea yang duduk santai seolah tak bersalah membuatnya semakin kesal. Dengan langkah panjang Allarick menuju ke kursi Azalea dan menggendongnya di bahunya.

"Awas kamu! Beraninya kamu kamin-main sama saya!"

"Tidak! Lepaskan pak! Lepaskan!" Azalea memberontak memukul tubuh Allarick. "Saya bisa laporkan bapak atas kasus pelecehan! Lepaskan pak! AAAAAA!"

"Allarick Kavindra Maheswara! Lepaskan aku! Sialan! Bos sialan lepaskan aku!!"

Adegan itu membuat Kanaya, Askara, Gio dan Saras melongo. Kanaya langsung menutup telinga keponakannya ketika Azalea mengumpat.

*****

Blaam!

Allarick menutup pintu mobil denga kasar. Ia langsung memasuki kursi kemudi dan menjalankan mobilnya keluar dari kediaman Maheswara. Ia sama sekali tak memedulikan Azalea yang mengoceh meminta di keluarkan.

"Buka pak!" Azalea mengutak-atik pintu mobil yang sayangnya tetap saja terkunci.

"Pak buka atau-."

"Atau apa?!" Allarick menghentikan mobilnya di pinggir jalan. "Atau apa?" tanyanya menarik tengkuk Azalea agar dekat dengannya."Apa yang akan kamu lakukan?"

Azalea terdiam. Meneguk ludahnya kasar. Wajah dingin Allarick yang begitu dekat dengan wajahnya membuatnya seketika takut. Serapat mungkin ia menutup bibirnya agar tak mengeluarkan suara.

"Kenapa diam? Kemana keberanian kamu tadi? Mana Azalea yang berani mengumpati saya tadi heem?"

Azalea menggeleng pelan. Sekarang ia terlihat seperti kucing yang akan diterkam oleh seekor anjing. Menunduk tak berani menatap Allarick yang menurutnya terlihat menakutkan daripada sebelumnya. "Kenapa dia terlihat menakutkan? Kenapa keberanian ku hilang di saat seperti ini?"

"Turun!"

Azalea mendongak.

"Turun sekarang!"

Azalea tersentak. Ia segera membuka pintu dan turun. Membanting pintu dengan sangat kuat tak peduli jika nanti Allarick akan marah atau tidak. "Apa-apaan dia?! Begitu saja sudah marah! Dasar pemarah!" Azalea menggerutu sepanjang jalan. Toh ia kan hanya melindungi diri. Tak sedikit pun ia menoleh ke belakang.

Sedangkan di mobil, Allarick mengamati Azalea dari kaca spion dalam mobil. Memastikan sekretarisnya sudah pergi dengan aman apa tidak. Tapi seketika matanya melotot melihat Azalea yang menyebrang tanpa menyadari ada mobil yang mengarah kepadanya.

"Sial!" Allarick langsung keluar dan berlari secepat mungkin untuk meraih Azalea.

"MELONIKA!"

Dengan gerakan cepat Allarick berhasil menarik Azalea ke dalam pelukannya hingga keduanya terjatuh. Ia langsung memeriksa keadaan Azalea yang menatapnya sayu. "Hei~ kamu dengar saya? Buka mata kamu! Jangan tutup mata kamu! Saya mohon~"

"M-mas Aldrick?"

Lirih, namun Allarick masih mendengarnya dengan jelas. "Buka mata kamu!" sentak Allarick ketika Azalea mulai menutup matanya. "Tidak! Saya mohon jangan lagi!!"

*****

1
han han
dasar anak durhaka sama mamanya kok ngelawan tunggulah karmamu hadeuhhhh ikutan gregetan dah aq mah
Riva84
hadeehhhh anak bgtu durjana 🤦‍♀️🤦‍♀️
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
🍏A↪(Jabar)📍
*Allarick bukan Allahu
🍏A↪(Jabar)📍
*pada
han han
dasar luknut manusia d perlakukan seperti binatang ya ampun dasar gk punya ahklak
han han
nex thorrr..tetap semangatttt💪💪💪💪💪
Riva84
lanjut lagi thoorr
Riva84
siapaa yaa??
Riva84
astaga 🤦‍♀️ di recoki narkoboy si Rena ini ya..
Riva84
Jeff sama Naya cocok juga nih/Facepalm//Facepalm/
han han
hadeuhhh...pingin byk uang tapi dgn jln pintas mending jalanya bagus org jalanya terjal alias jual diri hadeuhhh otak kok naronya d dengkul bukan d kepala ampun dah😁😁😁😁
Riva84
Al gak mau rugi ya Lea/Facepalm//Facepalm/pake minta bayaran Segala
Riva84
lanjut lagi thoorr /Determined//Determined/
Riva84
enakkk nya ya jdi org kaya,, tinggal nyuruh2 aja /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
up up
Abz
baguus
han han
nex thor...tetap semangatttt💪💪💪💪💪
Riva84
lanjut lagi thoorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!