Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
" Paman... tolong jangan seperti itu " teriak Bella sambil menutup matanya ketakutan.
Max yang masih dalam keadaan menunduk dan mendekati wajah Bella sedikit tersenyum, dia makin mendekatkan wajahnya pada telinga Bella dan berbisik.
" Max " ucapnya kemudian dia berdiri tegak lagi dan sedikit memundurkan tubuhnya.
Bella yang merasakan keadaan sekitar aman dia membuka matanya perlahan, dia juga melihat kearah pria tampan yang ada didepannya saat ini.
" gadis kecil aku bukan pamanmu " Bella yang tidak mengerti dengan maksud perkataan Max mengerjapkan matanya.
" oh.. " hanya itu jawaban yang keluar dari mulut bella.
Tapi beberapa saat kemudian Bella menjadi lemas, dia berfikir mungkin setelah pria ini memberitahukan namanya, maka selanjutnya adalah dia akan membunuhnya, mungkin ini adalah salah satu cara agar orang dibunuh olehnya tidak mati penasaran.
Jhon yang sedari tadi hanya menyaksikan interaksi bosnya dengan gadis itu, dia melihat kalau tingkah bos nya sedikit berbeda dengan gadis itu.
Jhon memperhatikan gadis tersebut, sekilas dia mengingat seperti pernah melihatnya, tapi dimana entah.
Lalu beberpa saat kemudian Jhon mulai teringat kalau gadis itu pernah dia temui dua tahun lalu, saat dia menjual keperawannya, dan bos yang menidurinya pada malam itu.
Sekarang Jhon mulai paham kenapa bos nya bersikap tak seperti biasanya, rupanya bos sudah menemukan gadis yang selama ini selalu mengusiknya dalam fikiran bosnya.
Jhon dan beberapa anak buahnya berdiri dari arah depan dan juga berjaga dari segala kemungkinan yang ada,mengingat profesi mereka sebagai mafia, tidak sedikit orang yang ingin menyingkirkan mereka, terutama sang bos Maximilian.
Max memberikan kode pada Jhon untuk menjauh dari mereka, dia tindak ingin sang gadis semakin ketakutan karena melihat begitu banyak laki laki yang berbaju hitam layaknya ciri khas mafia.
Jhon yang paham sedikit mundur dan membuat nya terkesan seperti biasa layaknya orang yang sedang menonton kecelakaan.
Kai yang saat ini ada dibelakang Max pun merasa terkejut dengan perlakuan bosnya yang tak biasa terhadap gadis itu.
" ada apa dengan si bos, kenapa dia jadi berubah, dia mendadak menjadi ramah, apa si bos menyukai gadis itu " Kai bermonolog dalam hatinya.
Max memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana nya dan masih memperhatikan Bella.
" kamu tahu apa kesalahanmu ?? " ucap Max sambil menarik nafas dalam.
" ta .. tahu " ucap Bella terbata, dia menunduk lagi dan tepat dihadapan Max dia bisa melihat dengan jelas otot otot perut Max yang tercetak karena Max menggunakan kemeja berwarna cream yang menerawang dan juga ketat.
Otot perut nya terbentuk sempurna, bella menelan saliva nya.
Max yang memperhatikan arah pandang bella tersenyum saat mengetahui kalau Bella sedang melihat kearah perutnya.
" astaga sebenarnya apa yang aku fikirkan, disaat nyawa sedang terancam aku malah berfikir yang lain " ucap Bella dalam hatinya.
" salah apa?? " tanya Max datar.
" salahnya.. menghadang mobil anda "
" hah... " Max mengecilkan matanya.
" oh..itu salahku.. iya salahku.. aku sudah menghancurkan mobil anda tolong maafkan saya" jawab Bella gugup., dia merasa panik dan juga ketakutan saat melihat Max mengecilkan matanya, seolah dia sedang menatap sinis padanya.
" apa !!!! " sentak Max pada Bella, rupanya Bella masih belum mengerti apa kesalahan yang dia buat sehingga membuat max makin kesal terhadapnya.
Dia membuka jas yang saat ini tengah dipakainya, kemudian dia langsung melemparnya kearah Kai
Dan dengan sigap Kai menangkapnya.
Bella yang melihat kejadian itu dia bertambah panik, dan menggelengkan kepalanya dengan cepat.
" salah..ya salahku sangat banyak terhadap anda, aku seharusnya tidak menghalangi jalan anda, tidak membentangkan motor dan... dan membuat mobil anda menjadi rusak, aku juga tahu waktu anda sangat berharga, aku mohon lepaskan aku tolong jangan mempersulit aku " ucap bella memelas.
Mendengar perkataan Bella raut wajah Max makin masam.
Bella merasa serba salah dia mau berkata apapun tetap saja salah dimata pria itu, dia merasa kalau hari ini tamat riwayat nya.
Sepertinya pria itu memang akan benar benar membunuhnya.
Setelah beberapa saat kemudian bella berfikir, percuma saja dia berkata baik pun dia tetap akan dibunuh oleh pria tersebut, sehingga dia mengumpulkan keberaniannya dan menatap kearah pria tersebut.
" baiklah kalau paman memang tidak mau menerima maafku dan tetap akan membunuhku silahkan saja, ayo bunuh aku secepatnya, aku tidak peduli ayo cepat lakukan paman " teriak Bella sambil memajukan lehernya seolah dia sudah pasrah dan menyuruh Max untuk memelintir lehernya atau bahkan mencekiknya nya sekalipun dia tidak peduli lagi.
Max yang melihat kelakuan gadis tersebut merasa lucu dan juga gemas, dia ingin tertawa tapi sekuatnya dia tahan dan tetap memperlihatkan wajah dingin nya, kemudian dia membuang nafasnya secara kasar " hah.. "
Disaat Max menolehkan pandangannya kearah samping, dengan cepat Bella menginjak kaki Max sekuatnya, sehingga membuat Max kaget dan melihat kearah nya dengan cepat.
Bella dengan cepat mengepalkan tangannya dan langsung menonjok rahang Max dengan seluruh kekuatannya, beberapa detik kemudian Bella langsung berlari kabur meningalkan Max yang masih terpaku menatap punggung Bella yang semakin menjauh.
Bukan..bukan merasa sakit, mana mungkin pukulan Bella akan terasa sakit, baginya pukulan tersebut seperti sebuah belaian lembut.
" ehh gadis itu kabur bos, Jhon tangkap gadis itu cepat jangan biarkan dia lari " teriak Kai dengan kencang.
Max dengan segera memberi kode pada Jhon untuk memberikan jalan pada Bella agar dia bisa lewat.
Bella bisa melewati barisan para bodyguard Max dengan mudah, sementara Jhon yang melihat Bella melintas dihadapannya hanya diam memperhatikan bella.
Kai yang tidak mengerti akan situasi nya langsung mendekat ke arah Max.
" bos kenapa anda membiarkan dia pergi bos, bagaimana dengan ini, mobil anda rusak bos " ucap Kai sambil mendekati bugatti yang sudah dalam keadaan penyok.
Max yang tadinya sedang memperhatikan punggung Bella yang semakin menjauh, tersenyum tipis dia merasakan hari ini sangat membahagiakan untuknya, pasalnya semenjak malam itu, dia selalu teringat dengan gadis tersebut.
Dia sudah mencari informasi tentang gadis tersebut, tapi seolah Tuhan menutup jalan baginya dia tidak bisa mendapatkan informasi apalagi menemukan gadis tersebut selama dua tahun ini.
Max melihat kearah Kai yang masih saja mengoceh, dia sangat menyayangkan bugatti yang masih baru ini harus penyok, entah berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk memperbaikinya.
" bos bagaimana ini mobilmu rusak begini " ucap Kai lagi.
" apa kau akan mati jika mulutmu itu diam " hardik Max kesal.
Kemudian dia memanggil Jhon dengan menggerakan dua jarinya.
Tak lama Jhon pun berlari dan mendekat kearah Max.
" Jhon perbaiki itu " ucap Max.
" bener bos mobil ini harus segera diperbaiki, sayang kalau sampai berkarat nanti " ucap Kai menimpali.
" bukan mobil itu, tapi motor itu yang harus diperbaiki " ucap Max
" apa !!! " pekik Kai
Kai.. kai.. lebay banget sih
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....