Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Pertemuan Pertama
"Jangan kau mencintaiku dengan matamu, barangkali ada yang lebih indah dariku. Cintailah aku dengan hatimu, maka hati itu selamanya tak ada yang menyerupai"
_Mukhta Putri Rasyid_
*****
Sesuai dengan janjinya Mukhta dan teman-temannya saat ini berada di perpustakaan mencari buku yang diperlukan, Mukhta tak sengaja menyenggol orang yang di sebelahnya dan membuat bukunya terjatuh.
"Maafkan saya, saya tidak sengaja" Ujar Mukhta merasa bersalah
"Its oke, aku gak papa" Jawab Satria
"Kamu bukannya kakak ospek ya ?" Tanya Mukhta
"Iya, kamu lupa dengan nama saya ?" Ucap Satria
"Kalau gak salah mmm" Jawab Mukhta sambil berfikir akan nama orang yang ada di depannya.
"Satria Putra Jeason" Ucap Satria sambil menjulurkan tangannya
"Saya Mukhta Putri Rasyid" Ucap Mukhta memperkenalkan diri sambil membalas uluran tangan Satria
"Kamu fakultas apa dan semester berapa ?" Tanya Satria
"Saya fakultas ekonomi kak" Jawab Mukhta
"Prodi apa ?" Tanya Satria
"Saya keuangan kak" Jawab Mukhta
"Sama dong" Ujar Satria sambil tersenyum
"Kak saya permisi dulu, udah ditunggu sama teman saya disana" Ujar Mukhta
"Iya, silahkan" Jawab Satria mempersilahkan
Mukhta pun langsung bergabung dengan teman-temannya, saat bergabung dengan temannya mengusili Mukhta karena melihat Mukhta bicara dengan laki-laki yang disukai oleh hampir satu kampus.
"Ekmmm, cie yang udah bicara berdua dengan kak Satria" Ujar Lina sambil mengedipkan matanya
"Tanda-tanda nih" Usil Adzkia
"Tanda-tanda apa ?" Tanya Mukhta merasa bingung
"Tanda-tanda mau dekat" Jawab Dinda
"Apaan sih, cuma ngobrol itu juga gak sengaja karena kesandung tadi" Ucap Mukhta
"Beneran gak sengaja atau emang sengaja" ujar Lina masih mengisengi Mukhta
"Iya beneran, udah ah aku pindah meja aja mau fokus bacanya agar ngerti materi tadi. Dah..." Jawab Mukhta lalu pindah tempat
"Yah..., Kenapa pindah tempat" Ujar Dinda lalu mengikuti Mukhta ke mejanya
*****
Di kediaman kedua orang tua Mukhta, Uma dan Abanya sedang berbincang-bincang di meja makan membahas tentang perjodohan anak sulungnya.
"Uma, aba mau tanya sesuatu" Ucap Aba Rasyid
"Tanya apa ?" Tanya Uma Rahma
"Gimana anak kita di jodohkan dengan anak temannya aba ?" Tanya Aba Rasyid
"Di jodohkan ?" Beo Uma Rahma syok
"Iya" Jawab Aba Rasyid sambil meminum kopi yang sudah di sajikan oleh Uma Rahma
"Siapa ?, Mukhta atau Yufraj ?" Tanya Uma Rahma
"Yufraj, menurut uma anaknya Herman gimana orangnya ?" Ucap Aba Rasyid
"Menurut uma sih dia kelihatan baik, sholehah, plus cantik lagi" Jawab Rahma
"Uma pernah melihat wajahnya ?" Tanya Aba Rasyid
"Pernah sekali waktu itu" Jawab Uma Rahma
"Uma setuju gak kalau Yufraj kita jodohin dengan anak teman aba ?" Tanya Aba Rasyid sekali lagi
"Kalau Uma setuju saja, tapi kita harus tanya dulu sama Yufraj setuju atau gak takutnya dia udah punya calon. Uma gak mau
Memaksa aba" Jawab Uma Rahma
"Kalau Uma udah setuju, Aba tinggal tanya anaknya. Keluarga kita nanti malam akan ketemuan dengan keluarga Herman" Ujar Aba Rasyid
"Kok secepat itu Aba ?" Tanya Uma Rahma tak terima
"Untuk menyambung tali silaturahmi keluarga kita, Uma" Jawab Aba Syakir sambil mencium pipi istrinya.
*****
Ditempat lain Mukhta sedang menelpon Yufraj untuk menjemputnya di kampus karena perkuliahan sudah selesai.
"Assalamu'alaikum kakak" Ujar Mukhta saat sudah terhubung
"Wa'alaikumsalam, gimana ?" Tanya Yufraj
"Bisa jemput aku gak ?" Tanya Mukhta
"Kenapa gak ke aba ?" Bukannya menjawab tetapi Yufraj balik bertanya pasalnya yang sering menjemput adiknya itu abanya.
"Ish, telpon aba gak aktif kak jadi aku telpon kak"Jawab Mukhta kesal
"Ya sudah, kakak jemput sekarang kamu tungguin kakak di depan ya" Ujar Yufraj
"Siap kakakku yang ganteng" Jawab Mukhta
"Kalau udah ada maunya, bilang kakak ganteng. Assalamu'alaikum" Ujar Yufraj kesal
"Wa'alaikumsalam" Jawab Mukhta
*****
Yufraj buru-buru melajukan mobilnya dengan cepat, sampai-sampai kejadian tidak terduga ada gadis yang menyebrang untungnya dia bisa reflek untuk menginjak rem.
"Astagfirullah" Ujar Yufraj kesal langsung keluar dari mobilnya
"Apa kamu tidak melihat kalau ada mobil yang melintas" Ujar Yufraj nyolot karena kesal akan gadis yang ada di depannya bisa-bisa tertabrak
"Omnya yang gak lihat sekitar, untung kucingnya gak ke tabrak sama mobil om" Jawab Adzkia
"Mana saya tahu. Oh ya, maaf saya belum tua kamu jangan sembarangan panggil saya om saya belum menikah" Ujar Yufraj
"Saya gak peduli. Saran saya kalau di jalan jangan ngebut-ngebut nanti nabrak orang, merugikan orang lain" Jawab Adzkia
"Iya bawel, dasar cewek ninja" Ujar Yufraj kesal
"Apa kamu bilang ?" Tanya Adzkia
"Cewek ninja" Jawab Yufraj
"Ish nyebelin" Ucap Adzkia
Yufraj pun meninggalkan Adzkia di jalan tanpa mempedulikannya, dan meneruskan perjalanannya untuk menjemput adiknya yang sudah menelpon beberapa kali. Sesampai di kampus Mukhta kesal dengan kakaknya karena sudah menunggu lama.
"Assalamu'alaikum" Ujar Yufraj
"Wa'alaikumsalam, lama banget" Jawab ketus Mukhta
"Maafkan kakak, karena dijalan ada sedikit insiden" Ujar Yufraj sambil menjawil pipi adiknya
"Ada apa di jalan kak ?" Tanya Mukhta penasaran
"Hampir seorang wanita ninja ketabrak mobil kakak, karena nolongin seekor kucing" Jawab Yufraj kesal
"Cewek ninja ?, maksudnya gimana ?" Tanya Mukhta sambil mengerutkan dahinya
"Cewek yang memakai baju sangat tertutup dan memakai cadar" Jawab Yufraj
"Oh..., cewek bercadar. Tapi cantik gak kak ?" Ujar Mukhta sambil menurun naikkan alisnya.
"Mana aku tempe" Jawab Yufraj
"Tahu kak, bukan tempe. Adehhh..." Ujar Mukhta kesal
******
Sesampai di rumah, Yufraj dikejutkan dengan berita bahwa orang tuanya akan menjodohkan dengan akan teman abanya.
"Assalamu'alaikum" Ujar Mukhta dan Yufraj bersamaan
"Wa'alaikumsalam" Jawab Uma Rahma dan Aba Rasyid
"Wah, Uma dan aba pacaran terus" Usil Yufraj
"Biarin daripada kamu sendiri aja" Jawab Rasyid
"Wah ini penghinaan Uma, aba pada kakak" Ujar Yufraj sembari meminta bantuan kepada Uma Rahma
"Emang faktanya kamu masih jomblo kak" Jawab Uma Rahma
"Ishh Uma bukannya membela anaknya ini malah mendukung aba" Ujar Yufraj
"Sudah-sudah, aba mau bicara sesuatu yang penting kepadamu nak" Ujar Aba melerai perdebatan istri dan anaknya
"Sesuatu apa ba ?" Tanya Yufraj
"Aba rencana mau menjodohkan mu kak dengan dengan anak teman aba. Bagaimana meneritmu terhadap perjodohan ini ?. Nanti malam keluarga kita dan keluarga teman aba akan makan malam bersama di salah satu restoran di kota ini" Jawab Aba Rasyid
"Apa ?, Kakak mau di jodohkan sama anak teman aba ?" Tanya Mukhta
"Gimana kak ?" Tanya Aba Rasyid
"Menurut kakak, kalau perempuannya baik dan shalehah. Kakak akan menerimanya perjodohan ini" Jawab Yufraj
#Siapakah wanita yang akan dijodohkan oleh orang tuanya dengan Yufraj ?#