ALASKA BEA GUSEVA, seorang gadis cantik dengan sikap yang sedikit brutal dan amat sangat cuek. Terlahir dari keluarga kaya raya tetapi tak harmonis. Itulah sebabnya dia mencari hiburan diluar rumah dengan bergabung ke club motor bergengsi.
ZENO GREGORI ROMANOV, pria tampan dan supel ini berasal dari keluarga yang sangat berpengaruh di Rusia. (Sequel dari BED FRIEND (anak Xena dan Nikolai Romanov) ). Tak pernah mendapat halangan apapun dalam hidupnya yang sempurna.
Pertemuannya dengan Al membuat adrenalinnya tertantang untuk menaklukkan gadis langka ini.
FELL FREE TO READ N SKIP.. ini murni dari daya halu author yaa... ga usah kebanyakan nyinyir..suka ya dibaca..ga suka ya di skip ajaahh..😁
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PELAKOR N PERSELINGKUHAN DI SETIAP NOVEL OTOR..N ALURNYA RINGAN BANGET..JANGAN CARI KONFLIK BERAT DISINI, DIPASTIKAN GA ADA😁
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#21
Dan tentu saja itu membuat Al benar benar speechless. Dia hanya terpaku melihat daddynya yang termenung melihat ke arah luar jendela mobil.
Al tak bertanya apapun lagi pada Adrik. Al tak ingin tahu tentang masalah kedua orang tuanya.
Adrik dan Al tak berbicara lagi sepanjang perjalanan menuju perusahaannya.
Al mengerjakan tugasnya seperti biasa. Begitu juga dengan Adrik.
Adrik tahu Al akan mengerti apa yang dialaminya dan Adrik punya alasan tersendiri untuk mempertahankan rumah tangganya.
Sore hari, Zeno menjemput Al ke perusahaan. Al segera keluar dari dari ruangannya begitu Zeno meneleponnya.
Al kemudian menuju lobby di mana Zeno menunggunya didepa lobby.
Al melihat Zeno yang duduk di atas motornya. Zeno akan mengajaknya ke sebuah tempat latihan beladiri martial Art.
Al langsung mengambil helmnya di tangan Zeno lalu memakainya.
Kemudian Al naik dan memeluk pinggang Zeno erat. Zeno menstater motornya dan pergi dari sana.
Zeno memegang tangan Al yang terjalin di depan perutnya lalu mengusapnya lembut.
Al menikmati hal itu dan sedikit melupakan tentang ucapan daddynya tadi siang tentang Jennifer.
Zeno dan Al tiba di tempat tujuan mereka. Zeno menggandeng tangan Al dan masuk ke dalam.
Di dalam, lumayan banyak laki laki yang melakukan latihan. Mereka tampak menunduk dan menyapa Zeno.
Zeno memiliki ruangan latihannya sendiri di sana. Zeno dan Al masuk kesana.
"Pakai baju ini", kata Zeno memberikan kaos oblongnya yang diambil dr lemari lokernya.
Al langsung membuka bajunya dan menggantinya dengan kaos oblong itu didepan Zeno. Zeno melipat tangannya di dada sambil melihat pemandangan yang menggoda imannya itu.
"Jangan lakukan ini di depan siapapun", kata Zeno yang kemudian membuka bajunya sendiri. Zeno hanya memakai celananya saja dan beetelanjang dada yang memperlihatkan tatonya.
Zeno mengambil hand wrap dan melilitkannya ke tangan Al. Lalu setelah selesai, Zeno memasangkan sarung tinju ke tangan Al.
Al kemudian berjalan menuju samsak dan memukulnya berkali kali. Dia merasa senang mendapat pelampiasan akan emosinya.
"Hemat tenagamu..kau akan melawanku", kata Zeno.
Al menghentikan pukulannya lalu langsung meninju wajah Zeno tetapi Zeno menangkisnya.
"Kau curang baby", kata Zeno.
"Tak ada aturan di permainan kita", jawab Al.
"Really?baiklah..aku suka jika begitu", Zeno tersenyum senang.
"Kau tak mungkin memukulku..jadi aku saja yang memukulmu", kata Al yang kemudian memukul perut sixpack Zeno tapi Zeno menangkap tangan Al.
"Aku bahkan belum memakai sarung tinjuku baby", ucap Zeno.
Lalu Al menyerang Zeno bertubi tubi dengan pukulannya. Pukulan Al memang cepat tapi itu bukan masalah bagi Zeno.
"Lawan aku", kata Al.
"Aku lebih suka melawanmu di tempat lain", jawab Zeno yang kemudian mengambil Punch mitt.
(Punch mitt adalah salah satu alat mirip bantalan yang dipakai di tangan oleh pelatih tinju yang fungsinya untuk mengarahkan pukulan dari seoang petinju)
Lalu Zeno memakai punch mitt di tangannya dan Al mulai memukul alat itu dengan tinjunya yang cepat dan keras. Zeno mengajarkan Al tentang gerakan gerakan yang harus dilakukannya dengan benar.
Al seakan mengeluarkan semua emosinya disana. Peluhnya sudah memenuhi tubuhnya.
Mereka bertinju sampai malam, Zeno mengajari Al dengan perlahan dan tak terburu buru. Zeno hanya ingin Al bisa melindungi dirinya sendiri jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap dirinya sendiri.
Meksipun Zeno tahu, Al sudah memiliki basic bertinju, tetapi Zeno ingin Al lebih pintar lagi dalam beladiri yang lain seperti karate.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤