NovelToon NovelToon
Kisahku Belum Usai

Kisahku Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kelahiran kembali menjadi kuat / Cinta Murni
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

" Kamu terlalu sibuk dengan urusan dirimu sendiri sampai lupa kalau aku juga butuh kehangatan"

" Tapi wajar saja, kita belum menikah dan kita sedang berusaha untuk kearah sana bukan?"

" Sudahlah nin, ikhlaskan saja berarti kamu bukan yang terbaik untuk dia hehe dan ternyata aku yang menang bukan?"

Yah terkadang hidup sulit dimengerti, tapi sakit yang datang bukan berarti akhir dari kehidupan bukan?

Terkadang sakit yang hadir justru mereka sedang membersihkan jalan kehidupan kita dari hasil yang buruk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Kini ketiga orang yang sedang terlihat makan dengan tenang, diiringi obrolan serius, ringan, tertawa sampai cemberut semua ekspresi sepertinya diajak semua malam ini.

Triinnggg...

📩 : Sayang kamu masih lembur ya? Sepertinya aku juga akan lembur karena cafe sedang ramai maaf tidak bisa menjemput malam ini. Aku mencintaimu ❣️

Saat benda pipihnya berbunyi sontak ketiga pasang mata beralih menatap pesan masuk.

" Cih lagaknya cafe ramai, tuh siapa yang baru dateng" mata elang jo menangkap sepasang kekasih yang baru saja masuk kedalam resto yang sama dengan mereka.

Nindy dan Syifa spontan menolah kearah yang ditunjukan oleh jo, dan terlihat dengan jelas Amel melingkarkan tangannya dilengan Vano dan berjalan menuju meja yang ternyata berada satu meja dihadapan mereka.

Deg....

Saat tidak sengaja mata Revano bertemu dengan Nindy sontak membuat tubuhnya terasa kaku, lidahnya tidak bisa bergerak apalagi Vano menangkap ada Jo dan Syifa yang ikut duduk bersama dengan Nindy.

Apakah ini akhir dari segala usahaku...

Saat tertangkap basah Revano masih bisa memikirkan kondisinya dan masa depan usahanya yang dibangun bersama Nindy, aahh tidak-tidak usaha yang Nindy bangun dan dikelola olehnya namun belum sempat dimiliki.

" Lohh ada kedua kakak dan calon kakak ipar juga disini?" tanpa rasa bersalah Amel terlihat biasa saja, justru menyapa sang kakak dengan senyuman.

Terimakasih semesta sepertinya keberuntungan sedang berpihak kepadaku tanpa harus menunggu waktu lagi. Gumaman batin Amel yang kini menarik revano untuk menghampiri kedua kakaknya sekaligus calon mantan kekasihnya.

" Hai kak Jo, kak Nindy, kak Syifa, boleh kita gabung? jarang sekali bukan kita bisa makan bersama?" Amel kini duduk tanpa dipersilahkan.

" Tidak ada yang ingin dijelaskan?" nindy hanya mengeluarkan satu kalimat tanpa getaran apalagi nada yang tinggi.

Amel merasa ada yang salah, mengapa kakaknya begitu tenang padahal dirinya mengira bahwa akan ada perang dunia malam ini.

" Ahhh kenalkan ini pacarku namanya Revano, bukankah kalian saling mengenal?" Amel dengan bangganya memperkenalkan kekasih dari kakaknya tanpa malu.

" Van, bagaimana maksudnya?" kini jo yang bertanya dengan tangan Syifa yang sudah mengelus punggung tangannya, bukan melarang hanya saja Syifa khawatir karena mereka sedang berada ditempat umum.

Amel menyenggol tangan revano yang sejak tadi hanya diam tanpa ada suara ataupun kalimat yang keluar dari mulutnya.

" Ahh ma..ma..maaf kak, Nindy a..ak...aku bisa jelasin" Revano benar-benar berada di situasi yang sangat sulit, bahkan membayangkan saja belum terlintas tapi saat ini langsung disuguhkan dengan kenyataan.

" Kak Jo, aku dan revano adalah sepasang kekasih dan kami sudah menjalin hubungan beberapa waktu terakhir ini dan kak Nindy bisakah kamu mengakhiri hubungan kalian berdua?"

Tanpa malu amel kembali menjelaskan hubungannya dengan Revano, bahkan dengan lantang dirinya meminta sang kakak untuk memutuskan hubungan mereka.

" Aku tidak bertanya padamu Amel, jadi diamlah" Jo melipat kedua tangannya didepan dada menatap tajam wajah Revano tanpa berkedip.

" Kak jo selalu saja berpihak pada kak Nindy tanpa memikirkan perasaanku, aku juga adikmu kak harusnya kakak adil" Amel bukannya diam justru memancing suasana menjadi panas.

" Sudah... sudah... Jadi apa alasanmu?" Nindy melerai ketegangan yang ada.

" Kamu terlalu sibuk dengan urusanmu sendiri Nindy, sampai lupa denganku yang butuh..." belum selesai bicara Nindy sudah memotong ucapan Vano.

" Kehangatan? Hubungan melebihi batas?"

" Sudahlah kak, tidak perlu banyak drama toh Vano lebih memilih aku jadi terima saja cepat putuskan hubungan kalian" Amel ya tetap saja Amel yang sangat keras kepala.

Syifa memeluk lengan jo yang akan mengangkat tangannya untuk memukul meja.

" Baiklah..baiklah Vano mari kita akhiri semuanya aku bersyukur karena tidak bersamamu memang pantas jika manusia b...l dengan manusia b...l lagi" Nindy tersenyum tipis menatap wajah Amel dan Vano tanpa ada air mata.

" Cih sok tersakiti, tidak perlu mengataiku buruk padahal kami saja yang bodoh" Amel tidak peduli dengan perasaan Nindy saat ini.

" Jaga ucapanmu Amel, kita sama-sama perempuan dan Nindy adalah kakakmu sendiri bagaimana bisa kamu berkata buruk kepadanya" Syifa yang geram dengan ucapan Amel langsung memberikan peringatan.

Amel mendelik tajam kepada calon kakak iparnya yang baginya sangat terlalu ikut campur.

Kenapa sih semua orang selalu membela dia, apa bagusnya sih padahal cuma punya nampang polos dan uang lebih banyak saja.

" Kamu masih calon kakak ipar jadi bukan termasuk keluarga jadi jangan ikut campur terlalu jauh, itupun belum tentu jadi menikah dengan kakakku"

Braakkkkkkk....

Jo benar-benar dibuat emosi saat ini oleh adik bungsunya, beginilah jika anak terlalu dimanja sampai menjadi keras kepala.

" Kamu terlalu keras kepala Amel, ingat tidak semua yang kamu inginkan harus tercapai apalagi dengan cara kotor kamu itu perempuan seharusnya bisa menjaga diri bukan mengobral" jo sedikit menaikkan nadanya Denga tekanan yang cukup dalam.

Revano benar-benar tidak ada usaha untuk membela Amel ataupun menjelaskan keadaan mereka.

" Sayang kamu ngomong dong jangan diem aja kaya manekin" Amel berbisik saat dirinya merasa tertekan dengan ucapan sang kakak.

" Maaf kak, aku yang salah tapi tidak sepenuhnya kesalahanku dalam hubungan aku bersama...."

" Iya aku yang salah, aku yang bersalah tidak perlu diperjelas bukankah kita sudah berakhir jadi tidak perlu menyalahkan orang lain atas kesalahan diri sendiri".

Nindy memotong kembali ucapan Reno karena merasa dirinya disudutkan, padahal hatinya saat ini terasa begitu sakit tapi sekuat mungkin Nindy berusaha untuk tidak terlihat lemah.

" Bagus kalau kakak sadar" Amel benar-benar sangat egois.

" Sudah sudah mari lanjutkan makannya, bukankah disini kita akan makan?" Amel langsung mengambil makanan yang kini sudah tersaji dimeja.

Revano sesekali mencuri pandangan kearah Nindy sang mantan kekasih, Amel yang menyadari akan hal itu langsung mengambil alih agar Revano kembali fokus pada dirinya.

" Tenang saja cafe silahkan kamu ambil dan segeralah menikah setelah kak jo dan kak Syifa menikah, perempuan itu membawa perut dan akan membesar" Nindy tanpa melihat kearah siapapun memberikan kepastian yang sejak tadi dikhawatirkan oleh Revano.

Amel menyunggingkan senyumnya merasa menang bukan hanya mendapatkan sang mantan kekasih dari kakaknya, tanpa kerja keras dia juga mendapatkan cafe yang dibangun oleh uang Nindy.

" Terimakasih kak, itu memang sudah menjadi hak Revano bukan? Memang sih itu uang kamu tapi yang selama ini mengurusi cafe kan Vano jadi kamu sebenarnya tidak memiliki hak atas cafe itu bukan?

entah terbuat dari apa isi kepala Amel yang dengan mudahnya mengucapkan kata tanpa melihat fakta, tapi Nindy hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" Aku memberikan cafe itu agar kalian memiliki modal untuk ekonomi rumah tangga kalian karena tidak mungkin bukan jika setelah menikah hanya akan berpangku tangan pada mama dan papa?"

Deggghhh....

Ucapan Nindy benar-benar membungkam mulut Amel dan Revano sampai mereka menghentikan aktivitas makannya, sedangkan jo dan Syifa menyunggingkan senyum tipisnya.

1
Mukmini Salasiyanti
Kk Din..
Abg Nindy namanya jonathan?
calon Nindy namanya Nathan kan??
Dinar: hehe iya kakak maaf yaa udah bikin bingung dan bikin kurang nyaman bacanya 🙏
Mukmini Salasiyanti: k2k sih..
buat namanya mirip-mirip

wkwkwk
total 3 replies
Mukmini Salasiyanti
gmn itu kk Din....?
jantung yg bergoyang???

wkwkwk
Dinar: hihi jantungnya ikutan trend tik..k Kakaku 🤭
total 1 replies
Dinar
ahaha ide yang bagus kak 🤭🤭
Mukmini Salasiyanti
kl pingsan..
tinggal calling Ambulance, Nin.

wiu... wiuu... wiuuuuu

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
hihiii
syokoriinnnn
Mukmini Salasiyanti
kakakku..
di cover judulny semesta hrs bahagia..
blm digantikah??


hihiiiii
Mukmini Salasiyanti: 🥰😘👌💪💪💪
Dinar: Hallo cantiknya akuuu
hihi iyaa aku belum sempet genti jadi pake yang ada dulu hehe

Happy nice weekend kakak terbaikku ❣️❣️
total 2 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhh kk Dinar...
mengapa sedih dan kecewa sll diawal??


wkwkwk
Dinar: aku ga enak kak engga balas komentar kakak di yang itu maafkan aku ya kak 🙏🙏
Mukmini Salasiyanti: gpp , kk Din... .
jgn trll difikirkan
mgkn ada gangguan...
wkwkwk

lanjut dan
semangat yaaa!!!
total 4 replies
Mukmini Salasiyanti
huhuhuaaaaa
ikutan mewek.... ..

semangat, Nindy!!
Dinar: Terimakasih kakakkuuuu
yuk semangat musim hujan lebih adem kan yak kalau ada pertengkaran 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!