NovelToon NovelToon
Tujuh CEO Muda

Tujuh CEO Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Murid Genius
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Ini adalah lanjutan dari seven R Anak genius bagi yang sudah membaca novel sebelum nya pasti tau dong siapa mereka?
Kejeniusan mereka sudah sudah diketahui dunia. Mereka pun menjadi incaran para mafia yang menginginkan otak mereka.
Bisakah sikembar menghadapi Semuanya?
Cerita ini juga diselingi kisah cinta mereka.
Penasaran ikuti yuk...

Seperti biasa cerita ini hanya khayalan semata alias fiksi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengajak dengan paksa

.

.

.

Preman itu semakin mendekat, dengan spontan Ray mengangkat tubuh Nadine dan memutar tubuhnya hingga kaki Nadine berayun mengenai kepala preman itu. Seketika dua dari preman tersebut tersungkur ditanah.

"Lagi," teriak Nadine girang.

"Cukup, sekarang kita lawan mereka dengan tangan kosong, aku yakin kamu bisa karate," kata Ray.

"Darimana kamu bisa tau?" tanya Nadine.

"Melihat cara kamu menendang tadi terlihat tidak kaku," jawab Ray.

"Hmmm, percuma deh aku menyembunyikan diri selama ini," kata Nadine.

"Maksudmu?" tanya Ray.

"Gak ada, mari kita lawan mereka," ajak Nadine.

Preman yang tersungkur tadi bangkit kembali, Nadine memutar tubuhnya dan mengangkat kakinya menendang berputar dua kali hingga preman itu tidak bisa mengelak dan sekali lagi tersungkur.

Begitu juga dengan Ray, ia menendang preman itu hingga tersungkur jatuh ketanah. Hanya dalam sekejap keempat preman itu sudah terkapar tidak berdaya.

"Mereka suruhan seseorang," bisik Nadine pada Ray.

"Darimana kamu tau!" tanya Ray.

"Lihat kearah kanan," ucap Nadine, Ray pun melirik kekanan agar tidak dicurigai.

"Bukankah itu pacarmu!" tanya Ray.

"Cih, pacar apaan? Anak mami gitu gak banget deh, lebih baik cari yang mandiri seperti kamu, Oops keceplosan," kata Nadine malu malu.

"Sekarang kamu ikut aku," ajak Ray.

"Kemana?" tanya Nadine.

"Udah ikut aja, nanti juga tau," kata Ray.

Ray menarik tangan Nadine memaksanya untuk ikut dengannya.

"Mobilku gimana!" tanya Nadine.

"Aku sudah menelepon seseorang untuk membawa mobil kamu pulang," kata Ray santai.

"Aku tidak mau ikut kamu, jangan paksa aku," kata Nadine.

"Aku tidak ingin penolakan, sekarang masuk kedalam mobil sebentar lagi orang yang jemput mobil kamu datang," kata Ray.

Benar saja, tidak berapa lama orang yang Ray telepon pun datang, Nadine menyerahkan kunci mobilnya dan alamatnya kepada orang itu.

Sementara Devan memukul setir mobilnya karena gagal menculik Nadine. Semua sudah ia rencanakan, tapi Devan tidak menyangka kalau Nadine bukan gadis lemah.

"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Nadine saat ini mereka sedang didalam mobil.

"Kita mau ke bioskop, nonton." jawab Ray.

"Turunkan aku, aku tidak mau ikut kamu," ucap Nadine.

"Duduk diam diam atau aku cium," ancam Ray, seketika Nadine menutup mulutnya.

Ray tersenyum sangat tampan, jarang jarang Ray tersenyum seperti itu. Kemudian Ray melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata.

"Kau mau bawa aku kemana?" tanya Nadine.

"Ke KUA," jawab Ray santai tanpa menoleh kearah Nadine.

"Hei, ngapain ke KUA? Kalau iapun harus minta restu dulu sama orang tuaku? Jangan main culik culik aja?" tanya Nadine tanpa jeda.

"Jadi kamu setuju kalau kita menikah?" tanya Ray, seketika Nadine sadar lalu menggeleng cepat. Ray lagi lagi dibuat tersenyum bahkan kali ini Ray sampai tertawa karena berhasil ngerjain Nadine.

Ray menghentikan mobilnya dipinggir jalan, ia melihat raut wajah Nadine yang memerah, entah karena marah atau karena malu, gak tau deh.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Nadine gugup, jujur berdekatan dengan Ray membuat jantungnya merasa tidak aman.

Ray mengambil tangan Nadine dan menggenggamnya erat Nadine hanya diam saja, lalu Ray meletakkan tangan Nadine didada bidangnya itu.

"Apakah kau merasakannya?" tanya Ray.

"Ke.. kenapa jantungmu sangat cepat? Apakah kamu punya riwayat sakit jantung?" tanya Nadine dengan polosnya.

"Sudahlah, kau tidak akan mengerti," jawab Ray, kemudian Ray melajukan mobilnya kembali.

"Mengapa detak jantungnya sama dengan detak jantungku yang berdetak sangat cepat? Batin Nadine.

Tidak berapa lama kemudian Ray tiba diparkiran mall terbesar dikota ini. Ray menelpon saudaranya yang ternyata mereka sudah berada didalam.

"Mari turun," ajak Ray dengan lembut.

"Kenapa kita kesini?" tanya Nadine.

"Mau ketemu saudara kembarku," jawab Ray.

Nadine pun mengikuti Ray masuk kedalam mall tersebut, Ray menggandeng tangan Nadine dan berjalan beriringan.

"Sudah jangan canggung gitu, tidak akan ada orang yang peduli dengan kita jalan berdua," kata Ray, Nadine hanya diam saja dan tidak tahu mau ngomong apa?

Sampai dilantai dua, Ray masuk kesebuah restoran disana sudah ada saudaranya sedang menunggu. Ray melihat enam pasangan sedang duduk dimeja bundar yang biasa digunakan untuk keluarga. Ya restoran ini menyediakan kursi dan meja khusus untuk satu keluarga besar. Jadi kalau membawa keluarga besar tidak perlu repot-repot lagi untuk menambah kursi.

"Sudah lama menunggu?" tanya Ray yang baru tiba ditempat itu.

"Belum, baru beberapa menit," jawab Ram.

"Udah jadian nih ceritanya?" tanya Roy menggoda Ray, tapi yang digoda cuek cuek saja seolah tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Roy.

Ray menarik kursi untuk Nadine dan mempersilahkannya duduk, baru kemudian Ray yang duduk. Nadine semakin canggung diperlakukan seperti itu oleh Ray.

"Hai kenalkan namaku Aisyah," ucap Aisyah sambil mengulurkan tangannya kepada Nadine.

"Aku Nadine Prameswari," jawab Nadine.

Kemudian mereka saling berkenalan, hanya Danita dan Keyla yang tidak karena sudah saling mengenal. Kemudian giliran saudara Ray memperkenalkan diri, karena masih ada yang belum Nadine kenal.

Kemudian pelayan datang dengan membawa hidangan yang sudah mereka pesan, sebelum Ray datang tadi mereka sudah memesan makanan.

"Apakah ada yang alergi seafood?" tanya Ram, mereka semua menggeleng.

Prita begitu takjub melihat makanan orang kaya, bagaimana tidak lobster berukuran besar terhidang dimeja, tanpa sadar airmata nya menetes. Raffa yang melihat itu buru buru mengambil tisu dan menghapus airmata Prita.

"Kenapa hmmm?" tanya Raffa.

"Aku terharu, selama ini belum pernah makan makanan seperti ini biasanya hanya tempe dan tahhu saja paling juga sayuran."jawab Prita jujur.

"Kami juga tidak pernah makan seperti ini," jawab Adira.

"Iya, kami juga dari golongan bawah," Cahaya menimpali.

"Sudah jangan sedih, nanti kita beli buat keluargamu dirumah," ucap Raffa mengelus pipi Prita.

Sini pasangan mereka adalah. Ray♥️ Nadine, Ren ♥️ Aisyah, Rasya ♥️ Adira, Rakha ♥️ Keyla, Raffa ♥️ Prita, Roy ♥️ Danita, Ram ♥️ Cahaya.

Mereka sudah punya pasangan masing-masing meskipun belum resmi pacaran, maksudnya belum saling mengungkapkan perasaan.

Prita merasa kesulitan membuka cangkang lobster tersebut, lalu dibantu oleh Raffa dan langsung disuapi kemulut Prita.

"Kamu juga mau disuapi, sayang?" tanya Ram pada Cahaya, Cahaya tentu saja malu karena didepan banyak orang.

"Tidak usah, aku bisa sendiri," jawab Cahaya.

Para pengunjung restoran tersebut merasa iri melihat ketujuh pasangan itu.

"Pacarnya wajahnya sama, apa nanti tidak ketukar?" tanya si A pada rekannya.

"Ya enggaklah, wajah boleh sama tapi hati kalau sudah cinta bisa membedakan mereka," jawab si B.

"Benar, kalau kita sudah jatuh cinta maka jantung kita akan berdetak lebih cepat pada orang itu, tapi tidak pada orang lain," sambung si C.

Percakapan itu tentu saja didengar oleh mereka, karena jarak meja mereka cukup dekat dengan si tukang gosip tersebut.

"Apa benar begitu? Tapi aku hanya berdebar bila dekat Ray saja?" Batin Nadine.

Nadine terus perang batin memikirkan kata-kata yang baru saja ia dengar. Tanpa sadar Ray sudah menyuapi Nadine yang masih melamun, tapi juga terus makan saat ada yang menyuapi.

Yang lain hanya mengulum senyum sambil menahan tawa masing-masing.

.

.

.

1
Fathana
iya benar itu/Good//Good//Good//Good/
Fathana
bagus kok...jgn tamat dulu
Fathana
kerreeeeereeennn...aku suka aku suka/Drool//Drool//Drool/
Siti Nurjanah
pantesan si Johan songong jd badboy lah ibu nya aja muda nya begitu sombong bgt
Siti Nurjanah
yg d restoran di kerjain sama 7R kan
Sri Wahyuni
Luar biasa
Sri Wahyuni
Lumayan
Sri Wahyuni
Luar biasa
Siti Nurjanah
aku suka ada berantem" nya serasa nonton fil action tp seru ada romantis nya jg komplit deh
Nanda Akbar
Luar biasa
Ririn Danayanti
visualnya kembar 7 dan 3 thor
Awin Sandika
Luar biasa
Syahrial
kok bisa baru seminggu sdh tekdung thor....
Syahrial
kok bisa baru seminggu sdh tekdung thor....
Siti Fatimah
seru suka
Asmawati Wati
wiw ram keren habis dech, lelaki sejati gercab tembak 13
Asmawati Wati
visualnya keren thor, saya suka
Ervina T
Luar biasa
Neni marheningsih
🤣🤣🤣🤣keren cahaya
Zeevana Putri Nadhifa
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!