Naina, seorang gadis muda berbakat, adalah salah satu penghuni panti asuhan. Saat ia bersekolah di sekolah menengah elit, dia pintar dan cantik, dinaksir oleh banyak laki-laki, dan juga iri dari banyak gadis.
Tapi dia tidak peduli dengan semua itu, situasi ekonomi ibu panti semakin memburuk, bahkan dia mendapat kesempatan untuk belajar di luar negeri, dia harus melepaskannya, dia harus lulus secepatnya dan mencari pekerjaan yang stabil untuk membantu saudara-saudaranya di panti asuhan, dan juga untuk meringankan beban ibu panti.
Namun, tidak ada yang tahu, termasuk ibu panti, bahwa Naina adalah seorang hacker dan dikenal sebagai "UZZA", yang merupakan singkatan dari "Yang Terkuat", dan menghasilkan banyak uang dari bisnis lain.
"Naina, mengapa kamu masih bekerja jika kamu begitu kaya?"
"Aku tidak ingin ibu panti mengira aku mencuri uang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Novia
"Diam kamu" bentak Novia dengan memelototkan kedua matanya pada David, namun David hanya mengangkat kedua bahunya dan menatap malas wajah munafik wanita itu.
Sang mama Ken yang bernama Kinanti Robinson, merasa heran dengan reaksi Ken dan David.
"Wanita macam kamu, tak pantas mengatakan kata-kata sakral itu. Cih, mencintaimu? menjijikkan." ucap David dengan tatapan mengejek
"Apa maksudmu David? Sejak aku datang kamu selalu mengatakan kata-kata tidak pantas untukku." tanya Novia dengan wajah memerah
"HAHAHAHAHA.... yakin kamu ingin tau jawabannya? Di depan mama Kinan?" tanya David, ia tertawa sangat puas mendengar pertanyaan Novia. Novia yang merasa bila aibnya terbongkar, wajahnya mulai memucat.
"Ti tidak, kamu pasti hanya ingin memfitnahku di depan tante Kinanti." jawab Novia tergagap, Ken yang matanya fokus pada layar pun tersenyum smirk.
"Katakan Vid" ucap Kinanti, ia yakin ada yang di sembunyikan oleh kedua anak lelakinya. David sudah ia Kinanti anggap sebagai anak lelakinya, setelah Ken.
"Tante, jangan percaya dengan apa yang ia ucapkan. Ia pasti hanya ingin membuatku buruk di mata tante." cegah Novia
"Kalau memang begitu, kenapa kamu seperti orang ketakutan hah? Bila kamu memang tidak bersalah, kamu seharusnya biasa sajakan?" tanya Kinanti yang sudah mulai kesal, karena sejak tadi Novia selalu menyela ucapan David.
"David, KATAKAN!! Bila itu hal buruk, aku tak mau bila putraku jatuh ke wanita yang salah." ucap Kinanti lagi dengan penuh penekanan.
David pun mengangkat salah satu sudut bibirnya, lalu ia melangkah mendekati meja Ken. Melihat David mendekat, tanpa diminta Ken membuka laci meja kerjanya dan mengambil sebuah amplop yang cukup besar.
GLEK
Ken memberikan amplop itu pada David.
"Mama bisa mendapatkan jawabannya dari sini" ucap David seraya kembali melangkah mendekat pada Kinanti, Novia melangkah cepat dan hendak merebutnya.
"Eits... bukankah tadi kamu menanyakan alasan kenapa aku mengataimu wanita b*kasan, biarkan mama Kinanti melihat sendiri jawabannya. Jawaban kenapa kami sangat membencimu?" ucap David menyeringai, Novia mengepalkan kedua tangannya.
Kinanti langsung mengambil amplop tersebut dan membukanya, saat melihat isinya. Kinanti terkejut bukan main, isinya adalah foto-foto tak senonoh milik Novia. Ia semakin terkejut, karena prianya berbeda-beda di setiap foto.
Kinanti langsung menjatuhkan foto-foto itu dan langsung menatap jijik pada Novia, Novia pun menelan salivanya dengan susah payah saat melihat foto itu berhamburan di lantai.
"Tante, itu semua palsu. Mereka berdua pasti mengeditnya, karena Ken sangat tidak menyukai Novia. Tante, tolong percaya padaku." ucap Novia seraya hendak menyentuh tangan Kinanti, namun segera di tepisnya
"Jangan sentuh saya" ucap Kinanti
"Pantas saja putra saya, selalu menatapmu dengan tatapan jijik. Jadi ini jawabannya, Astaghfirullah... hampir saja aku menjerumuskan putraku ke dalam jurang kehancuran." lanjutnya lagi, David hanya berdiri di belakang Kinanti dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Mulutmu benar-benar manis, tapi ternyata penuh dengan bisa ular. Sebaiknya kamu pergi dari sini dan jangan pernah menampakan wajahmu lagi di hadapanku atau anggota keluarga yang lainnya, terutama JAUHI PUTRAKU. Bila seandainya kita berpapasan di jalan, jangan pernah menyapa kami." Kinanti menunjuk pintu dan mengusir Novia
"Tapi tan.."
"KELUAR" ucap Ken dengan suara menggelegar juga terdengar sangat dingin, dengan langkah gontai. Novia pun akhirnya keluar dari ruangan Ken.
Kinanti langsung mendudukkan tubuhnya di sofa ruangan Ken, dengan nafas yang tidak teratur. Marah, benci dan jijik.... itu yang ia rasakan saat ini. Ia tak menyangka, bila selama beberapa tahun ini ia selalu berjalan berdampingan dengan seorang j*l*ng.
Dan parahnya, terpampang jelas di foto. Bila Novia terakhir melayani para pria, 3 hari yang lalu.
"Astaghfirullah Astgahfirullah Astaghfirullah" gumam Kinanti, David menyodorkan segelas air pada mama angkatnya tersebut.
"Mama baik-baik saja?" tanya Ken yang kini sudah duduk di sampingnya, bukan menjawab. Kinanti malah menatap Ken, dengan tatapan menyesalnya.
"Maafkan mama nak, mama selalu mamaksamu untuk bersama wanita ular itu. Kenapa kamu tidak bilang dari dulu, mengenai masalah sebesar ini? Untung mama belum mengiyakan permintaan ibu dari wanita ular itu, yang ingin menjodohkan Novia denganmu." ucap Kinanti
"Apa mungkin, bila Ken bilang sejak dulu mama percaya pada Ken? Apalagi dulu Ken belum mendapatkan bukti-buktinya." jawab Ken tersenyum, seraya menggenggam penuh sayang pada sang mama
"Kamu benar, dulu mama begitu percaya dengan semua ucapannya. Maafkan mama" jawab Kinanti
"Sudahlah mah, yang penting wanita itu sudah tidak akan menggangguku lagi." ucap Ken
"Ya sudah mama makan di sini saja dengan kami" lanjutnya lagi
"Bukannya kamu akan ada meeting?" tanya Kinanti
"Hanya alibi ma" jawab David terkekeh
"Ck, baiklah. Pesankan makanan seperti biasa"
"Siap ibu Ratu" jawab David
"Kalau begitu Ken lanjut kerja ya ma" Kinanti mengangguk, lalu ia duduk di sofa sembari membuka majalah perusahaan. Sedangkan David, setelah memesan makan. Ia memilih membantu Ken.
.
.
"Una, tata Nai matih lama ya?" tanya Yura yang sudah mulai bosan bermain
"Kakak Nai pulangnya nanti sore sayang, sekarang Yura bobo siang ya. Tuh mata Yura udah minta di meremin katanya." jawab bunda Ros
"Iya una, Yula udah nantut banet banet." ucap Yura yang langsung naik ke pangkuan bunda Ros, tidak memakan waktu lama. Yura sudah tertidur pulas, sampai membuat bunda Ros sangat gemas.
"Naina sudah seperti ibu untukmu Ra, bagaimana perasaanmu nanti saat sudah paham. Dan mengetahui, bila ternyata ayahmu benar-benar tak menginginkanmu. Hanya karena kamu terlahir sebagai perempuan, ia tega membuangmu dan mengatakan pada ibumu bila kamu sudah tiada. Dan sampai sekarang kakak Nainamu tidak mengetahui alasan tersebut, bila ia sampai tau. Entah apa yang akan terjadi pada keluarga kandungmu, kakak Nai mu pasti tidak akan tinggal diam." ucap Bunda Ros pelan, seraya mengusap sayang kepala Yura.
Flashback
Saat itu, Ros yang hendak ke pasar membeli keperluan Panti yang sudah habis. Ia tak sengaja berpapasan dengan seorang pria lebih muda darinya, memakai pakaian lengkap dengan jasnya. Pria itu berhenti dan bertanya pada Ros, dengan dirinya yang kesusahan membawa bayi mungil, yang nampak terlihat baru lahir.
"Maaf, apa saya bisa bertemu dengan pemilik Panti ini?" tanyanya
"Ya, dengan saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya bunda Ros
"Ada yang ingin saya bicarakan, bisakah saya mengganggu waktumu sebentar?" tanya pria itu lagi
"Boleh, mari masuk pak" bunda Ros mengajak pria itu untuk masuk dan mempersilahkannya duduk di kursi yang ada di depannya.
"Apa yang ingin bapak bicarakan?" tanya bunda Ros
"Langsung saja, saya ingin menyerahkan bayi ini padamu." jawab pria itu
"Maksudnya? bapak menyerahkan bayi yang masih merah ini pada saya? Apa alasan bapak sampai tega membuang bayi yak berdosa ini?" tanya bunda Ros yang mulai emosi
"Karena saya tidak menginginkannya, saya tidak membutuhkan anak perempuan."jawabnya dengan lantang
BRAAAKK
...****************...
Lagi senggang hari ini, makanya bisa double up🤣🤣
...Happy Reading all 💞💞
...