NovelToon NovelToon
Ikatan Diatas Kertas

Ikatan Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Ditengah keterpurukannya atas pengkhianatan calon suami dan sahabatnya sendiri, Arumi dipertemukan dengan Bara, seorang CEO muda yang tengah mencari calon istri yang sesuai dengan kriteria sang kakek.

Bara yang menawarkan misi untuk balas dendam membuat Arumi tergiur, hingga sebuah ikatan diatas kertas harus Arumi jalani demi bisa membalaskan dendam pada dua orang yang telah mengkhianatinya.

"Menjadi wanitaku selama enam bulan, maka aku akan membantumu untuk balas dendam."_ Bara Alvarendra.

Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Ikatan Diatas Kertas.

Kepulangan Bara dan Arumi ke rumah disambut hangat oleh Tuan Abian. Berbeda dengan Arumi yang langsung disuruh untuk beristirahat karena sudah melakukan perjalanan jauh, Tuan Abian mengajak Bara untuk mengobrol lebih dulu di ruangan kerjanya.

"Bagaimana bulan madu kalian? Sangat mengesankan bukan?" Tanya Tuan Abian.

Bara yang memang sudah tau akal bulus kakeknya dari mulai mengganti baju-baju Arumi didalam koper sampai menyuruh mbak Retno untuk memata-matai mereka berdua hanya bisa mendongkol dalam hati.

"Tentu saja Kek, sangat-sangat mengesankan, sampai-sampai Bara tidak akan bisa melupakannya seumur hidup Bara." Jawab Bara dengan penuh penekanan dan senyuman getir diwajah, tidak tau saja kakeknya kalau dia harus merasakan panas dingin setiap hari gara-gara ulah kakeknya ini.

Tuan Abian tertawa renyah, "Jika ada waktu senggang kamu harus sering-sering mengajak istrimu pergi berlibur, itu sangat baik untuk mempercepat kehadiran seorang anak,"

"Sering-sering gundulmu, gak tau apa punyaku cenat-cenut setiap hari," tentunya hal ini cuma berani Bara ucapkan dalam hati, bisa-bisa dia kena semprot sama pukulan tongkat jika bicara langsung dengan mulutnya.

"Kek, kami Ini kan baru menikah, jadi kami ingin menikmati waktu berduaan dulu. Masalah anak gampang, nanti tinggal dibikin,"

Tuan Abian tertawa membahana mendengar ucapan cucunya itu, rupanya sekarang cucunya itu sudah pro dalam urusan bikin anak. Jika seperti ini maka dia tidak perlu khawatir lagi, pasti tidak lama lagi dia akan mendapatkan cicit dari cucunya itu.

"Sudah ya Kek, Bara mau istirahat dulu," pamit Bara yang tidak ingin berlama-lama mengobrol dengan kakeknya, bisa-bisa nanti dia dibuat sakit kepala lagi gara-gara Kakek banyak menuntut ini itu.

"Ya, ya, ya, pergilah tidur dan temani istrimu,"

Setelah berpamitan, Bara meninggalkan ruangan kerja kakeknya dan pergi ke kamarnya. Didalam kamar, Arumi baru saja memindahkan bantal dan selimut ke sofa, malam ini dia ingin tidur disofa saja.

"Ngapain kamu Rum?" tanya Bara sambil berkacak pinggang.

"Aku mau tidur disofa saja Mas!"

Bara menurunkan kedua tangannya dari pinggang dan berjalan mendekati Arumi yang berdiri di samping sofa.

"Ngapain tidur di sofa? Kalau kakek dan tante Sherly lihat bagaimana? Kamu mau kita berada dalam masalah?"

"Gak mungkin ketahuan Mas, kan pintunya dikunci dari dalam kalau kita tidur. Nanti pagi-pagi aku pindahin lagi bantal sama selimutnya ke atas ranjang," jawab Arumi.

"No! Pokoknya aku tidak setuju, tidak ada yang boleh tidur di sofa. Kita akan tetap tidur satu ranjang, titik!"

Arumi menatap Bara dengan tatapan menyelidik, "Kamu kenapa sih Mas? kok kayaknya gak rela banget aku tidur di sofa. Aku cuma gak mau kejadian semalam sampai terjadi lagi Mas, aku gak mau tidur sambil meluk-meluk kamu, nanti bisa-bisa kamu khilaf dan ngapa-ngapain aku lagi,"

"Astaga Rum, segitu tidak percaya kamu kalau aku ini bakal ngapa-ngapain kamu. Aku ini masih punya pacar Rum, jadi aku tidak mungkinlah ngapa-ngapain kamu,"

"Ya kan bisa saja tiba-tiba kamu khilaf. Laki-laki kalau sedang bernaf-su bisa lebih seram dari set..." Arumi tidak melanjutkan kata-katanya saat dia hampir saja keceplosan menyebut nama setan didepan Bara.

"Maksud kamu aku ini mirip sama setan? Hhmm?"

"Bu-bukan begitu Mas, aku cuma..."

"Cuma apa?"

Tidak terima sempat mau dibilang setan, Bara melangkahkan kakinya maju secara perlahan. Arumi yang mendapatkan tatapan tajam dari suaminya pun menarik kakinya mundur kebelakang.

"Ka-kamu mau ngapain Mas?" tanya Arumi dengan terbata-bata.

"Mau jadi setan!"

"M-mas kita ini punya perjanjian. Ka-kamu tidak bisa..."

Arumi menggantung kalimatnya saat kakinya menyentuh sisi sofa hingga membuat tubuhnya jatuh terduduk di atas sofa. Bara menyunggingkan senyum dan membungkukkan badannya untuk mengungkung tubuh istrinya itu.

"Tidak bisa apa Rum? Tidak bisa jadi setan?" Bara menyunggingkan senyum saat melihat ekspresi wajah Arumi yang nampak begitu tegang.

Bara kembali berdiri dengan tegak dan menghela nafas panjang, "Aku mau mandi, begitu aku keluar dari kamar mandi nanti, aku tidak mau melihat kamu tidur di sofa. Kalau kamu tetap ngeyel, jangan salahkan aku kalau aku jadi setan beneran dan memakan kamu diatas sofa,"

Bara melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Arumi yang masih diam terpaku sambil merasakan debaran jantungnya yang berdetak kencang.

"Akhir-akhir ini sikap mas Bara kok sedikit aneh ya, sepertinya dia perlu di ruqyah agar setan dalam tubuhnya menghilang," gumam Arumi sembari menatap ke arah pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat.

_

_

_

Hari ini Bara kembali beraktivitas di kantor setelah menikmati liburan panjangnya. Sebenarnya dibilang menikmati pun tidak, yang ada dia dibuat mandi sehari lima kali iya gara-gara miliknya terus berdiri setiap kali melihat kemolekan tubuh istrinya.

Bara menghembuskan nafas berat, lalu dia menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi, sudah sejak pagi dia dibuat tidak berkonsentrasi dengan pekerjaannya gara-gara bayangan wajah Arumi terus menari-nari di kepalanya.

"Astaga Rum, Rum. Tidak dirumah tidak dikantor, kamu benar-benar ingin membuat aku jadi penghuni rumah sakit jiwa,"

"Ini semua gara-gara Kakek, coba kalau kakek tidak perlu mengirim kami pergi-pergi berbulan madu, pasti ularku masih aman-aman saja sampai sekarang,"

Bara terus berbicara sendiri, lalu tatapannya beralih menatap ponselnya yang tergeletak di atas meja kerjanya.

"Apa mungkin ini karena aku merindukan Monica? Sudah lama aku tidak melihat dan merasakan sentuhannya makanya otakku lari kemana-mana,"

Sebenarnya, sudah beberapa kali Monica terus mencoba menghubungi Bara, namun selalu Bara abaikan karena dia sudah memiliki perjanjian kontrak dengan Arumi untuk tidak dekat atau memiliki hubungan dengan siapapun dulu selama kontrak mereka berlangsung. Bara tidak ingin melanggar isi kontrak itu hingga dia harus menahan diri untuk tidak bertemu dengan Monica dulu sampai kontraknya dengan Arumi berakhir.

Ceklek...

Pintu ruangan itu dibuka oleh seseorang, Bara segera tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah pintu. Sepertinya hati mereka saling tertaut, baru juga diomongin sekarang malah Monica datang mengunjunginya. Wajah wanita itu nampak sangat kesal sekali. Monica berjalan kedepan meja kerja Bara dan menaruh tasnya diatas meja dengan gerakan kasar.

"Sayang! kenapa kamu mengabaikan telefon dan chat dari aku?" tanya Monica dengan nafas menggebu-gebu saking kesalnya karena terus diabaikan oleh kekasihnya itu. Ditambah lagi tadi didepan asisten Roy mencoba menghalang-halanginya untuk masuk.

Bara bergegas bangun dan menghampiri Monica. "Kamu kenapa bisa ada disini Mon? Kan aku sudah bilang kalau kita break dulu, nanti aku pasti akan menghubungi dan menemui kamu kalau urusanku sudah selesai,"

"Sayang, aku sudah tidak tahan lagi, aku mau ngelakuin apa aja asalkan bisa terus sama kamu. Ayo kita kawin lari saja Bar!"

Bara memegangi lengan Monica. "Mon, tenang Mon. Kawin lari tidak akan menyelesaikan masalah. Aku sudah memintamu untuk bersabar dan menunggu bukan? Sekarang kamu pulang dulu ya, aku akan meminta asistenku untuk mengantarkan kamu pulang,"

Monica melingkarkan kedua tangannya di pinggang Bara dan memeluknya erat.

"Tapi aku masih kangen sama kamu. Aku masih mau disini," ucap Monica dengan suara mulai melembut.

Selama beberapa menit, keduanya saling terdiam dengan posisi masih berpelukan. Monica melepaskan pelukannya dan menatap Bara dengan lekat, matanya menelusuri setiap jengkal wajah lelaki itu. Sungguh, dia sangat merindukan prianya ini.

Perlahan, Monica mendekatkan wajahnya ke arah Bara, kini tatapannya tertuju pada bibir milik prianya. Hingga suara hembusan nafas mereka saling terdengar dan saling bersahutan.

Ceklek...

Asisten Roy membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu, Bara langsung menjauhkan wajahnya dari Monica. Wajah asisten Roy terlihat sangat panik.

"Gawat Tuan, dibawah ada Nyonya Sherly!"

...🍁🍁🍁...

1
F.T Zira
tman malam gini enaknya /Coffee/ panass panass
F.T Zira
luapkan aja kekesalan mu ma istrimu.. boleh kok .. paling juga berubah drama kdrt
F.T Zira
padahal aku nunggu khilaf mu lho bar/CoolGuy//CoolGuy/
F.T Zira
setujuuuuu..... ayo rumm /Scream//Scream/ harus dateng pokokknyyaa...
di tunggu lho kiss nyaa... ehhh
🤭
F.T Zira
alasan yg pasti dapet ijin🤭🤭
mur:ciyuah
sabar rum....jodoh mati hidup sehat sakit..sudah ditakdirkan ama tuhan...sabar n ikhtiiar moga kedepannya akn lebih baik lagi amin...
Zhu Yun💫: Amin kakak 🙏🥰
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Bagus Randy...balas aja kekesalan mu pada Delia...Delia hanya memanfaatkan mu untuk hidup enak dan bayinya punya ayah...
Zhu Yun💫: Siap kakak /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nadiyah1511: bis d karungin d buang k'laut ya thor biar d makan hiu😄💜
total 9 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
😅😅😅😅😅
Mrs.Riozelino Fernandez
naaah gtu donk...
balas semua sakit hati mu Rum...
air mata mu terlalu berharga untuk menangisi laki laki penghianat seperti Randy...
Upi Raswan
Bener kan tebakanku,,delia sengaja mau manas2in,, kamu berhasil delia tapi cuma sesaat.lihat aja besok.
Zhu Yun💫: Hahahaha betul kakak
total 1 replies
dewidewie
Bar, pepet terus istrimu jangan kasih kendor
dewidewie
hmmmm paling jengkel sama orang matre
dewidewie
eh eh kualat nanti kamu bara, itu kakekmu lo
F.T Zira
komentarku gak bermutu semua.. gak mau serius,, hidup dah terlalu serius masa komentar harus seriuss jugaa...🤧🤧😭😭🤣🤣🤣🤣
Zhu Yun💫: nambah sableng /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm/ngilangin stress yg nulis atau nambah nih🤣
total 3 replies
F.T Zira
cinta telah bersemi... chihhuyyyyy💃💃💃💃💃💃
Zhu Yun💫: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
F.T Zira
yg iri itu dimana manaa emang ada ya.. gak di sini, gak di sebelah.. 😔
Zhu Yun💫: Biar dimakan ikan lele,,, *eehh 🤭
F.T Zira: setuju.. cempungin ke laut sekalian/Facepalm/
total 3 replies
F.T Zira
datang lah rum.. smaa Barann gandengan tangan. mesra mesraan di depann pengantin... kali aja api keluar dari kepala Randy😆😆
Zhu Yun💫: Wahhhh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: setuju... harus di munculin lho yaa/Determined//Determined//Determined/
total 3 replies
F.T Zira
reaksi tante bakal gimana ya pas keluarga Arumi datang rernyata pembeli menyebalkan/CoolGuy/
Zhu Yun💫: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
F.T Zira: bangett kakaaa😭😭
total 3 replies
F.T Zira
bahaya sih kalo udah gini...mana Arumi gak bisa nolak si kakek kan🥺
F.T Zira
tau aja sih tan.. Tante cenayang yaa🤭🤭
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Keturunan mama Loren /Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!