Laura yang sedang di kejar seseorang,ia berlari terburu buru tanpa melihat ke depan.Alhasil ia menabrak seseorang dan terjatuh bersamaan
Brukk....
" Aaaa.....ciuman pertama kuuu " Teriak Laura histeris tepat di depan wajah laki-laki tersebut
Laura refleks menapar wajah laki-laki tersebut cukup keras, membuat pipi laki-laki itu memerah.
" Dasar laki-laki mesum,cari kesempatan dalam musibah " Teriak Laura
Laura teringat kalau ia sedang di kejar orang suruhan ayahnya,Laura melihat orang itu semakin mendekat ia pun berdiri dan langsung lari meninggalkan Raynad yang masih terbaring di tanah.
" Tuan sedang apa " Ucap Bian asisten Raynad
" Bantu aku berdiri" Ucap Raynad
Bian pun membantu Raynad berdiri
Raynad memandangi punggung Laura yang mulai menjauh,dan ia masuk ke dalam mobil.
" Sial, kenapa orang itu terus mengejar ku " Umpat Laura
" Aku harus cari tempat untuk sembunyi " Ucap Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#30
" Kau yang membuat ku tersedak " Ucap Laura menatap Raynad tak percaya apa yang di katakan Raynad barusan
" Kenapa aku,aku tidak melakukan apapun " Tanya Raynad tidak menyadari perkataan barusan yang membuat Laura tersedak
" Aku tersedak karena kau,mengatakan ingin berbagi ranjang dengan ku " Ucap Laura dengan kekesalannya
" Memang kenapa,apa aku salah menawarkan untuk berbagi ranjang dengan mu" Ucap Raynad dengan santai nya bahkan wajahnya terlihat biasa saja saat mengatakan hal tersebut
" Ya jelas salah Tuan,kita bukan pasang suami istri" Ucap Laura frustrasi dengan perkataan Raynad
" Kalau gitu,ayok nikah biar jadi pasang suami Istri " Raynad mengajak nikah Laura,oh No apa Raynad sadar dengan ucapannya barusan
" Tuan gak usah bercanda,lama lama aku bisa gila kalau disini " Ucap Laura geram ia pun beranjak dan akan berdiri tapi tangannya di tahan oleh Raynad
" Mau kemana " Tanya Raynad
" Ke kamar,bisa gila aku kalau lama lama dekat dengan.Tuan " Ucap Laura melepaskan genggaman tangan Raynad dan Laura memutuskan untuk pergi ke kamar
" Kenapa dia ngira aku bercanda,padahal aku serius mengajak nya untuk nikah " Ucap Raynad tidak mengerti kenapa Laura mengira dia bercanda
" Apa dia tidak tertarik dengan ku,ah itu tidak mungkin secara aku sangat tampan dan sempurna.Wanita mana yang tidak tertarik dengan ku " Raynad sangat PD dengan ketampanan wajah nya ini,memeng tidak salah jika Raynad mengatakan hal tersebut.
Di dalam kamar....
" Argh,kenapa dengan jantung ku.Ini semua gara gara pria mesum,kenapa dia harus mengatakan ingin nikah dengan ku " Ucap Laura mengacak-acak rambut nya
" Dia pasti bercanda mengatakan itu,ana pasti dia tidak sadar dengan ucapannya.Mana mungkin dia suka dengan ku,dan mau nikah dengan ku " Laura monolog dengan dirinya sendiri
Bukan hal yang salah jika Laura ngatakan itu,secara perlakuan Raynad dengan nya sangat kasar dan suka memaksa bahkan Raynad bisa melakukan apa yang ia mau.
Sedangkan di antara mereka belom tumbuh beni beni cinta,mungkin sudah tapi mereka berdua belom ada yang menyadari.
Raynad terlalu cepet untuk mengajak Laura menikah, seharusnya mereka lebih dulu untuk menjalin hubungan pacaran atau mengenal satu sama lain.Tidak langsung mengajak nikah,pasti Laura akan menolaknya.
Keesokan harinya......
Laura yang sudah bangun sejak jam 6 pagi ia memutuskan untuk langsung mandi,saat Laura sedang mengambil pakaian yang akan ia kenakan hari ini.Tapi Laura tidak menemukan benda yang berbentuk segi tiga,bahkan Laura mengeluarkan semua isi koper tetap saja tidak menemukan benda tersebut.
Bagaimana bisa Laura tidak membawa kain berbentuk segi tiga itu,sangat ceroboh sekali Laura tidak mungkin jika Laura tidak memakai kain tersebut yanga ada nanti di bawah sana masuk angin.
Ini karena Laura sangat terburu-buru saat memasukan pakaian,sampai sampai benda yang sangat penting tertinggal.Bukan salah Laura sepenuhnya tapi Raynad lah yang membuat,Laura tidak membawa kain itu.Bagaiman nasib Laura saat ini
" Dimana Cd ku,kenapa tidak ada koper " Ucap Laura mengacak-acak baju
" Tidak mungkin ketinggalan,pada ada di sini " Laura masih berusaha untuk mencari kain berbentuk segi tiga di dalam koper,Laura membalikan koper tapi hasilnya nihil
" Astaga,kenapa aku sampai lupa tidak membawa Cd.Bagaimana ini masa aku tidak memakai cd " Laura panik dengan nasibnya kali ini
" Argh,..ini semua gara gara pria mesum.Coba saja saat itu dia tidak mencium ku,pasti kejadian ini tidak akan terjadi " Laura melempar bajunya ke sembarang arah karena kesal mengingat kejadian sebelum berangkat ke Surabaya
" Apa aku minta tolong,ke pria mesum itu untuk mengantarkan ku membeli Cd " Ucap Laura
" Ah tidak tidak,aku bisa malu jika memintanya mengantar ku membeli itu.Dan pasti pria mesum itu akan menertawakan ku,aku minta tolong sama Om Bian saja " Monolog Laura mau tidak mau Laura harus memakai bajunya tanpa menggunakan Cd dan sialnya Laura tidak membawa celana.
Laura hanya membawa setelan kemeja rok dan atasan,bisa di bayangkan bagaimana nasib Laura dan di bawah sana pasti yang di bawa bisa masuk angin nanti.
Laura memilih setelan kemeja rok bawa lutut agar aman,setelah rapih Laura keluar dan menuju ke kamar Bian yang tak jauh dari kamarnya,ia pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.
Tok..tok..
" Om Bian,apa di dalam " Teriak Laura di luar pintu
Tapi tidak ada jawaban dari Bian,apa mungkin Bian tidak ada di kamarnya tapi ini masih pagi.Laura kembali mengetuk pintu kamar Bian,lagi lagi tidak ada jawaban.
" Apa mungkin ada di kamar,pria mesum " Ucap Laura
Akhirnya Laura menuju ke kamar Raynad yang ada di samping kamarnya, sebenarnya Laura sangat malas jika harus bertemu dengan Raynad.Tapi kali ini sangat mendesak,jadi Laura mengesampingkan kekesalan ke Raynad.
Dan benar saja saat Laura ke kamar Raynad,Bian lah yang membuka pintu untuknya.Sedang apa Bian di kamar Raynad,sepagi ini.
Tok...tok..tok
Tak lama kemudian pintu pun terbuka, menampakan sosok Bian.
" Om ada disini " Ucap Laura saat melihat Bian
" Ada apa,Nona " Tanya Bian
" Sa..saya ingin minta tolong " Ucap Laura dengan ragu
" Minta tolong apa,Nona " Tanya Bian dengan sopan
" Ee...itu aku minta tolong antarkan ke mall " Ucap Laura
" Mall,ngapain Nona ingin ke mall " Tanya Bian dengan mengerut dahinya
" Ada sesuatu yang harus aku beli " Ucap Laura
" Katakan apa yang Nona butuhkan,biar saya yang akan membelinya " Ucap Bian menatap Laura
" Hah,tidak tidak aku bisa membelinya sendiri.Om tinggal mengantar ku ke mall " Ucap Laura panik seketika wajahnya memerah karena malu
" Katakan saja Nona,tidak usah sungkan " Ucap Bian ia tau jika Laura tidak enak hati menyuruh nya.Ah bukan tidak enak hati,tapi ini menyangkut kebutuhan wanita mana mungkin Laura menyuruh Bian membelikan nya
" Tidak bisa,aku harus membelinya sendiri.Om tidak akan bisa " Ucap Laura menahan malu
" Bian siapa " Tanya Raynad karena sekretaris tidak juga kembali ke dalam
" Nona Laura,Tuan " Jawab Bian
" Suruh dia masuk " Ucap Raynad
" Mari Nona,masuk.Tuan sedang menunggu mu " Bian mempersiapkan Laur untuk masuk ke dalam,Bian menggeser tubuhnya untuk memberi jalan Laura
"Aku tidak sini saja,aku tidak mau masuk.Om mau kan mengantar ku, ke mall sebentar saja " Ucap Laura memohon ke Bian
Karena Raynad sudah menunggu terlalu lama,tapi Laura tidak kunjung masuk ke dalam.Akhirnya Raynad memutuskan untuk menghampiri mereka berdua,yang sedang mengobrol di depan pintu.
" Kenapa tidak masuk juga " Suara bariton membuat Laura terlonjak kaget
Astaga, mengagetkan saja " Batin Laura memegang dadanya karena kaget
" Maaf, Tuan.Nona Laura tidak mau masuk ke dalam " Jawab Bian Jujur
Ya ampun om,kenapa mengatakan itu.Pasti dia akan memarahinya,bahkan akan memakan ku " Batin Laura merasa tidak aman kali ini
kukira sdh AND kaya banyak novel yg ku baca setop d tengah jln🤭