seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.
didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33 (Zephanor)
Saat Mathias, Jasper, dan Eldrin bertarung, Gleemo juga bertarung melawan wakil divisi lima si slime hijau. Slime itu mulai melemparkan bom dengan bentuk bola lunak berwarna merah, bom itu mulanya dia keluarkan dari tubuhnya lalu dilemparkan ke Gleemo. Gleemo menghindar dengan cepat dalam bentuk manusianya, bom itu mengeluarkan asap berwarna merah, dam anehnya asap itu tidak menghilang sekalipun sekarang sedang hujan. Gleemo terus menghindar, tapi slime itu melemparkan dan akhirnya mengenai Gleemo, asap merah itu menyelimuti Gleemo. Gerakan Gleemo menjadi lambat saat berada di dalam asap itu karena dia merasa pusing dan kenapasan seperti dibakar. Gleemo keluar dari asap itu secepat yang ia bisa, tubuh Gleemo yang berwarna biru itu terasa hampir meleleh saat di dalam asap itu.
Gleemo harus menyerang sebelum dia terkena asap itu lagi. Gleemo berlari ke arah slime hijau itu secepat yang ia bisa. Lalu Gleemo mengarahkan pukulannya ke slime itu, tangannya yang lentur terarah persis kepada slime hijau yang berada di sumur itu. Lalu tiba-tiba slime hijau itu mengeluarkan bom merah tadi dari tubuhnya lalu menggunakan bom itu sebagai penghalang pukulan Gleemo. Hal itu membuat Gleemo kembali menarik pukulannya, bom itu akan meledak jika terbentur atau dibenturkan terlalu kuat. Gleemo awalnya ingin meledakkan bom itu karena berada didekat slime itu, namun itu ide yang buruk, ada kemungkinan slime hijau itu sudah kebal dengan asap itu. Gleemo kembali berlari mengitari sumur itu, Gleemo menghindari lembaran bombom merah itu. Gleemo berencana menunggu sampai bom-bom merah itu habis.
Tiga puluh menit berlalu, tidak ada tanda-tanda kalau bom itu sudah habis, bom itu terus dilemparkan slime hijau itu. Gleemo selalu bisa menghindari asapnya, tapi kalau seperti ini terus Gleemo akan kelelahan. Jika Gleemo menyerang otomatis dia akan memicu bom tadi meledak. Bush! Bush! Bush! Tiga Bom itu meledak disekitar Gleemo, lalu Bush! Bush! Bush! Tiga bom lagi menutupi celah keluar tadi. Gleemo sempurna terkurung oleh enam bom yang sudah meledak itu, asap merah mengelilinginya. Gleemo akhirnya tersadar kalau dia tidak akan bisa menyerang tanpa resiko, jika dia ingin mengalahkan slime itu dia harus mengambil resikonya, yaitu Gleemo harus terkena asap dari bom-bom itu. Gleemo berjalan ke arah asap merah yang mengepungnya itu, saat sudah didalam area asapnya, Gleemo merasa sangat kepanasan, tubuhnya seperti sedang mendidih. Tapi Gleemo tidak berhenti, dia mulai berlari, lalu akhirnya keluar dari kepungan asap itu, tubuhnya perlahan mulai memiliki corak warna merah karena reaksi tubuhnya terhadap asap tadi.
Gleemo berlari ke arah slime hijau itu, slime hijau itu terus melemparkan bom kearah Gleemo saat Gleemo hendak menyerangnya. Bush! Bush! Bush! Bom-bom itu meledak didekat Gleemo tapi Gleemo terus maju, tubuhnya terasa sangat panas melebihi saat berada di padang pasir Thrax, Gleemo mulai merasa pusing juga, tapi dia tidka menyerah. Tubuh Gleemo seluruhnya sudah menjadi berwarna merah.
Gleemo memanjangkan tangannya ke arah slime hijau itu saat dia sudah dekat, Bush! Bush! Dua bom yang digunakan slime itu untuk berlindung meledak, tapi Gleemo tidak mengurung tindakannya. Gleemo berhasil menggenggam slime hijau itu, Gleemo melemparkan slime itu jauh ke arah atas. Lalu Gleemo melompat dengan kuat ke arah slime yang berada di udara. Tubuh merah Gleemo mengeluarkan asap merah ketika terkena air hujan. Saat sudah di atas slime hijau itu, Gleemo menyerang slime itu dengan memukulkan kedua tangannya dengan keras ke slime itu agar jatuh kebawah. Saat sudah berada di bagian bawah, slime itu sudah tumbang. Tubuh merah Gleemo perlahan kembali ke warna biru, Gleemo diam sejenak, lalu melanjutkan mengecek sumur yang memiliki bom.
...____...
Disisi lain, Hulkar juga berhadapan dengan wakil kelompok Exambo, yaitu wakil divisi tiga. Kondisi pasar sepi karena sudah tutup, tetapi disaat itu wakil divisi tiga sudah siap untuk menjaga bom yang dipasang disana. Hulkar hendak bangkit, tapi wakil divisi tiga menahannya dengan mengarahkan tongkatnya ke leher Hulkar yang sedang telentang di lantai pasar.
Hulkar menendang tongkat itu, lalu berdiri. Saat Hulkar berdiri, wakil divisi tiga menyerang tongkatnya dari arah samping Hulkar, Hulkar terkena serangannya, bagian samping perutnya terasa sakit. Wakil divisi satu kali ini mengubah mode tongkatnya, bagian pinggir tongkatnya mengeluarkan duri besi. Wakil divisi tiga menyerang Hulkar dari atas kepala Hulkar, tapi untungnya Hulkar sempat menghindar. Wakil divisi tiga menyerang Hulkar dari arah samping menggunakan tongkatnya mengarah ke bagian samping perut Hulkar. Hulkar menahan serangan tongkat itu menggunakan kakinya, kakinya dilapisi sendal yang cukup tebal jadi duri di tongkat itu tidak mengenai kakinya. Hulkar mendorong tongkat itu menjauh dari kakinya. Wakil divisi sayu menyerang menggunakan tongkatnya semakin cepat, Hulkar terus menghindarinya walau sesekali duri tongkat itu menggores kulitnya.
Tiga puluh menit berlalu, Hulkar sudah banyak terkena luka gores yang berdarah. Kalau seperti ini Hulkar akan semakin kewalahan. Wakil divisi tiga tanpa henti terus mengayunkan tongkatnya yang berduri itu, membuat pasar penuh dengan bekas serangan tongkat berduri. Hulkar menendang tongkat itu sampai terpelanting ke atas, lalu Hulkar menangkap tongkat itu. Hulkar kali ini yang akan menyerang wakil divisi tiga. Wakil divisi tiga langsung mengeluarkan sebuah tali yang panjang, sepertinya tali itu sudah dimodifikasi agar kekuatan ayunannya menjadi sakit. Ujung tali itu mengenai kaki kiri Hulkar, kaki kiri Hulkar terasa sangat ngilu, kekuatan tali itu tidak main-main.
Hulkar mulai berlindung menggunakan tongkat berduri yang diambilnya, Hulkar menggunakan tongkat itu untuk menangkis serangan tali. Wakil divisi tiga menambahkan talinya menjadi dua tali, Hulkar terus menangkisnya dengan cepat lalu mulai berlari ke arah wakil divisi tiga untuk menyerang. Selama berlari, Hulkar terus menghindari dan menangkis serangan tali-tali yang menyerang ke arahnya. Saat sudah berada di depan wakil divisi tiga, Hulkar mengayunkan tongkat berdurinya ke perut wakil divisi tiga. Saat Hulkar mengayunkan tangannya, satu serangan tali mengenai tangannya, tapi Hulkar terus mengayunkan tongkat berdurinya sampai akhirnya mengenai perut wakil divisi tiga.
Wakil divisi tiga sebenarnya sudah dilapisi armor khusus, tapi jika kekuatan dorongnya besar seperti sekarang, armor itu bisa tembus. Wakil divisi tiga sampai berhenti mengayunkan tali-talinya. Hulkar terus mengayunkan tongkatnya berkali-kali, sampai akhirnya wakil divisi ketiga, tumbang. Tangan Hulkar bergetar karena sudah terkena libasan tali tadi, kulitnya sampai memerah, tapi itu bukan masalah besar baginya. Hulkar berhasil menumbangkan wakil divisi tiga, ia menghela nafas sebentar, badannya terasa pegal dan sakit, tapi ini sepadan. Hulkar kembali mengecek bom yang ada pada pasar.