NovelToon NovelToon
Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gibran Atharrazka

Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.

Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.

ikuti kisah Kimeera disini yah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Kim tersenyum senang,walaupun Sam adalah teman dekatnya,tapi tidak dengan sosok ini.Orang yang ada sejak dia masih anak-anak.Sudah lama,sejak ia pindah dan akhirnya kembali lagi ke kota yang sama.Kim selalu berharap dia kembali,dan ketika melihat siapa yang menelponnya hati Kim sangat bahagia.

Kim turun kelantai bawah dengan langkah riang dan wajah sumringah.

"Duh kayaknya lagi senang nih,ada apa non?"tanya mbak Ika menatap anak majikan dengan senyum menggoda.

"Mama mana mbak?"Kim malah balik bertanya.

"Astaga non,kan ibu masih di luar kota"jawab mbak Ika sambil tertawa.

"Eh iya ya,aku lupa loh mbak"kata Kim ikut tertawa.

"Tapi tumben mukanya terlihat senang,ada apa non?"tanya mbak Ika penasaran.

"Ih mbak Ika tidak boleh kepo ya"ledek Kim lantas duduk di sofa yang baru saja di bersihkan mbak Ika tadi sebelum ia turun.

"Hmm,biar mbak tebak boleh?"kata mbak Ika.

"Apa?kalau salah kena hukum ya"ucap Kim menggoda.

Mbak Ika tertawa lantas mengangguk.

"Apa hayo?"todong Kim tak sabar ingin tahu apa tebakan si ART tepat atau tidak.

"Pasti si abang ganteng temannya non yang dulu pindah ke luar angkasa kan eh maksud mbak keluar negeri,iya kan?Siapa ya namanya...Vi Vixel eh siapa sih non pokoknya yang ada Vi Vi itu"kata mbak Ika.

Kim tertawa,karena ucapan ngawur mbak Ika yang terdengar lucu itu.

"Enak saja mbak bilang dia Vixel.Mana keluar angkasa lagi.Namanya itu Vihaan mbak Ika"kata Kim masih saja tertawa.

"Nah itu,den Vihaan"kata mbak Ika ikut tertawa.

"Terus non,dia mau kesini?"tanya mbak Ika lagi.

"Tidak tahu,ya sudahlah tidak perlu bahas orang yang belum ada"jawab Kim.

"Oh ya mbak,nanti aku mau jalan ke mall ya,ada yang lagi pengen aku beli,tenang di antar sama pak Mul kok"kata Kim.

"Iya mbak,terus mau makan malam di mana non?di rumah apa sekalian di sana?"mbak Ika memastikan agar tak salah nantinya.

"Mbak tidak perlu masak,nanti sekalian aku beli makanan dari luar,mbak mau pesan apa?"tanya Kim membuat mbak Ika merasa senang.

"Apa aja deh non,asal jangan makanan orang bule,gak biasa ini lidah sama rasanya"kata mbak Ika.

"Oh yah sudah,aku belikan sate atau yang lain gitu?".

"Ehm,apa ya non.Mbak jadi bingung di kasih pilihan macam begitu"kata mbak Ika malah bingung sendiri.

"Ya sudah non,sate ayam saja plus lontongnya"kata mbak Ika kemudian.

"Oh tidak mau coba nasi padang atau rendang gitu?"tanya Kim sengaja menjahili sang ART.

"Ya Allah non,kok malah tambah bingung milihnya.Ya sudah kalau begitu pizza aja.Kalau tidak steak wagyu saja lah"ucap mbak Ika saking bingungnya.

"Astaga malah minta makanan bule,tadi bilangnya gak mau makanan bule gimana sih mbak ini"ujar Kim tertawa geli.

"Aduh non,terserah non saja lah mau beli apa,asal bukan racun dan masih bisa di makan ya sudah lah"kata mbak Ika dengan wajah meringis pura-pura pasrah dan sedih.

"Huh mbak,actingmu jelek!"kelakar Kim membuat wajah mbak Ika semakin manyun saja.

****

Usai waktu magrib,Kim segera meluncur menuju salah satu mall.Ia menyerahkan beberapa lembar uang pecahan seratus pada pak Mul,meminta si sopir untuk menunggunya sambil mencari makan malam untuk dirinya sendiri,karena Kim tidak bisa memastikan kapan ia akan selesai berbelanja.

Ia juga berpesan agar pak Mul membelikan seporsi sate ayam juga nasi padang plus rendangnya.

Kemudian ia segera berkeliling mall,dan apesnya malah bertemu dengan Celia disalah satu toko pakaian ternama.

"Oh ya ampun,kamu ngapain disini Kim?kamu gak lagi nyasar kan?"cibir Celia menatap sinis pada Kim yang terlihat berbeda dari biasanya.

Bahkan dress sebetis yang di pakai Kim membuat Celia berdecak tak suka.Pasalnya dress simple dengan harga selangit itu sudah ia incar sejak di rilis bulan lalu di akun resmi tokonya,hanya saja belum bisa kebeli karena dana yang ia punya tidak mencukupi.

"Kamu bukan ani-ani kan?"tuduh Celia membuat pegawai yang ada di dekat Kim ikut melotot.Seorang Kimeera di sebut ani-ani?

"Kalau iya kenapa?merugikan mu?Kurasa tidak tuh!"cetus Kim di luar dugaan.

"Hehe,dasar munafik.Tampangmu ternyata menipu,di kira cupu ternyata suhu!"cibir Celia dengan tatapan menghina.

"Celia Paramita,anaknya pegawai bank tidak perlu mengurus hidupku.Meskipun ayahmu seorang pimpinan cabang tapi bukan berarti kamu punya hak mencampuri urusan orang lain"kata Kim lantas mengambil gaun yang tadi di tawarkan pegawai toko kemudian berlalu dari sana.

"Dih belagu,emang dia mampu membayar gaun itu"ucap Celia masih saja mencibir.

"Orang miskin aja belagu,ntar di usir dari sini baru kapok"timpalnya dengan wajah masam.

"Aku mau yang ini mbak"kata Celia pada si pegawai agar ia segera menyusul Kim di meja kasir.

"Hati-hati nanti kamu jantungan pas lihat harganya,itu edisi terbaru loh Kim"ejek Celia lagi.

Kim malah tersenyum lantas berkata

"Gak perlu kuatir padaku Celia,jangan-jangan malah kartu kreditmu sudah melewati limit".

Celia gusar namun tidak bisa melakukan apa-apa.

Tiba giliran Kim membayar,gadis itu segera mengeluarkan black card miliknya membuat mata Celia melotot tak percaya.

"Astaga gadun mana yang dengan bodohnya memberikan dia kartu sakti itu"kata Celia cukup keras.

Tentu saja ucapan Celia membuat beberapa orang disana langsung menoleh kearah mereka.

"Gadun?astaga mbak jangan sembarang menuduh orang.Nona Kimeera ini member VIP toko kami,dan dia ini anak dari orang yang punya saham di mall ini"ucap si manager toko yang kebetulan ada di dekat meja kasir.

Wajah Celia tampak pias,tak menyangka jika Kim yang selalu tampil sederhana di kampus ternyata anak seorang pengusaha.

"Terima kasih bu Manager,anda baik sekali menjelaskan pada si batu ini.Soalnya kalau aku yang ngomong dia suka tak percaya"sarkas Kim semakin membuat wajah Celia bak kepiting rebus.

"Tidak apa-apa nona.Maaf atas ketidak nyamanan anda berbelanja hari ini,jadi sebagai permintaan maaf kami,kami akan berikan diskon pada nona untuk hari ini"kata si manager sambil menunduk hormat.

"Gak perlu,lagian aku sudah biasa bertemu dia.Jadi tidak perlu kuatir,aku baik-baik saja"kata Kim santai.

"Terima kasih nona,anda sangat baik dan rendah hati"ujar si manager lantas melirik Celia dengan tatapan sinis.

Kim segera berlalu dari sana meninggalkan Celia di belakang dengan keadaan syok berat.

Bahkan saking syoknya Celia pergi begitu saja tanpa berniat membawa barang belanjaan yang tentunya belum ia bayar.

"Astaga,apa ada tren baru sekarang kalau orang kaya berkamuflase seperti orang biasa"ucap Celia masih syok.

Kim masih melanjutkan kegiatannya,hari ini ia berbelanja cukup banyak.Hingga terpaksa meminta pak Mul untuk datang membantu membawakan barang belanjanya.

Celia yang moodnya sudah berantakan segera keluar menuju parkiran usai mengisi perutnya.

Semakin terkejut ia ketika melihat Kim yang naik kedalam mobil mewah seharga miliaran,bahkan di supiri oleh seorang sopir yang terlihat sangat menghormati Kim.

"Oh ya ampun"desis Celia dengan wajah tercengang.

"Kenapa Kim malah betah berpenampilan kayak orang susah di kampus,hhu tau begitu aku akan menjadikan dia temanku"gumam Celia dengan raut aneh.

*****

KIM MEMANG BEDA LAH GUYS!

1
Gibran Atharrazka
Thanks to Rowan👍
Rowan
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
Mắm tôm
Cerita ini begitu menghanyutkan!
Donny Chandra
Ingin membaca lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!