NovelToon NovelToon
I Love You, Bestie!

I Love You, Bestie!

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:842
Nilai: 5
Nama Author: EuRo40

Dua orang sahabat yang terbiasa bersama baru menyadari kalau mereka telah jatuh cinta pada sahabat sendiri setelah jarak memisahkan. Namun, terlambat kah untuk mengakui perasan ketika hubungan mereka sudah tak seperti dulu lagi? Menjauh tanpa penjelasan, salah paham yang berakibat fatal. Setelah sekian tahun akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali. Akankah mereka bersama setelah semua salah paham berakhir?
Ikuti lika-liku perjalanan dua sahabat yang manis dalam menggapai cinta dan cita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EuRo40, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Akhirnya hari ujian pun tiba, Ana, Elin dan Angga terpisah ruangan. Namun, Seno dan Ana satu ruangan. Hari pertama begitu sulit. Waktu istirahat telah tiba, setelah istirahat nanti mereka ada satu pelajaran lagi.

“An, ke kantin, yuk!” ajak Seno.

“Oke, kita ke ruangan Elin dulu, ya?” Ana menghindar berduaan dengan Seno.

Seno sebenarnya malas ketemu dengan Elin, tetapi ia tidak mungkin menunjukkannya pada Ana. “Gini aja, lo ke ruangan Elin, gue ke ruangan Angga kita ketemu di kantin, oke?” usul Seno.

Ana mengangguk, mereka lalu beranjak keluar. Ana sudah berada di ruangan Elin, ia melihat gadis itu sedang tertawa bersama seorang gadis lainnya sambil berjalan ke arah Ana.

“Elin! Ke kantin, yuk!” Ana tersenyum ceria pada Elin.

Elin dan temannya itu berhenti bicara lalu menoleh ke Ana.”Sorry, An. Gue mau ke perpus sama Ila, kita mau belajar bareng,” jawab Elin dengan wajah datar.

Ana bingung mendapat penolakan dari Elin. Sebelumnya tidak pernah seperti ini. Beberapa hari ini Elin selalu menolak ajakannya, bahkan di kelas pun gadis itu menjadi lebih dingin padanya. Namun, tidak pada orang lain. Elin terkesan menjauhi Ana.

“Oh, gitu, ya udah, gue ikut lo aja, deh. Kita ke perpus.” Ana ingin tahu reaksi Elin.

“Jangan An, lo itu punya mag, kalau nggak makan nanti lo sakit, lo harus jaga kesehatan. Apalagi ini lagi ujian. Lo, ke kantin aja, gih!” Elin menolaknya dengan halus.

“Nggak apa-apa, gue belum lapar, kok!” Ana memaksa ingin ke perpus.

“Udah deh, An! Lo ke kantin aja! Gue tuh ke perpustakaan mau belajar serius, bukan mau ngerumpi!” Elin habis kesabaran. Ia kesal melihat Ana. Setelah Seno menolaknya, Elin perlahan membenci Ana, gadis yang disukai Seno. Itu karena Ana selalu menanggapi Seno ketika mendekati Ana.

“Gue juga belajar, bukan ngerumpi.” Ana tidak mau kalah.

“Lo, kalau mau ke perpus sendiri aja, nggak usah sama kita, yuk, Il!” Elin menarik tangan Ila.

Wow, dua orang sahabat yang dulu sangat dekat, kini sedang berdebat. Ila tersenyum miring melihatnya. Elin dan Ila meninggalkan Ana. Sedangkan Ana, hanya bisa melihat dengan sendu kepergian Elin. Ana memutuskan ke kantin seorang diri.

***

Sementara itu, Seno berdiri dekat ruangan Angga. Ia melihat Angga sedang mengobrol bersama seorang gadis sambil tertawa dan gadis itu adalah Gendis. Seno sudah tahu alasan mereka menjadi dekat. Gendis sudah mengatakan semuanya.

Seno mendekati Angga. “Hai, Dia, Ga,” sapanya pada mereka.

“Hai, Sen,” balas Gendis.

“kalian satu ruangan?” tanya Seno berbasa-basi.

“Iya, nih, kebetulan banget.” Gendis tersenyum.

“Ga, ke kantin, yuk!” ajak Seno.

“Ayo,” ucap Angga.

“Gue ikut, boleh?” tanya Gendis.

“Ikut aja kali, kenapa harus nanya dulu?” tanya Angga.

“Gue nggak enak, takut ganggu kalian,” jawab Gendis.

“Nggak, lah! Ayo!” ajak Seno. Ia lalu melangkah lebih dulu. Dalam hati Seno senang melihat Angga dekat dengan Gendis, itu berarti semakin besar peluang ia bersama Ana.

Sampailah mereka di kantin. Seno melihat ke sekitar mencari Ana. Ia melihat Ana sedang duduk sendiri, baguslah, tidak ada Elin.

“Tuh, Ana!” tunjuk Seno pada Angga. Mereka lalu menghampiri Ana.

“Hai, udah lama An?” tanya Angga lalu duduk di samping Ana.

“Baru, kok,” jawab Ana sambil tersenyum.

Seno duduk di depan Ana, Gendis duduk di samping Seno. Ana menatap bingung ke arah Gendis lalu menatap Angga seolah minta penjelasan kenapa ada Gendis di sini?

“Eh, lupa. Kenalin ini Gendis, dia satu ruangan ama gue, tadi pas Seno ngajak ke kantin, dia mau ikut,” Angga menjelaskan.

“Oh, kita udah kenal, kok!” ucap Ana.

“Oh.” Angga merasa sedikit canggung.

“Elin, mana?” tanya Angga.

“Di perpus, semangat banget dia belajar.” Ana terkekeh.

Sedangkan Seno tak suka mendengar nama Elin, disebut. “Kalian mau apa? Gue pesenin,” tanya Seno. Mereka menyebutkan pesanannya. Seno lalu pergi membeli pesanan mereka.

“Ga, tadi pas lihat soal ujian gue lega banget, ternyata yang kita pelajari semalam ada, lho.” Gendis tersenyum pada Angga.

“Iya, nggak sia-sia kita belajar semalam.”

“Kita? Lo semalam belajar sama Gendis, Ga?” tanya Ana.

Padahal semalam ia menelepon Angga, tetapi tidak diangkat. Ana pikir mungkin Angga sedang belajar, jadi ia tak ingin mengganggu lagi.

“Iya, Gendis ke rumah ingin belajar bareng, jawab Angga.

“Oh pantas lo nggak ke rumah gue. Biasanya juga ngajak gue belajar bareng.” Ana bicara dengan nada menyindir ada sedikit kecewa.

“Sorry, An. Gue lupa. Nanti malam kita belajar bareng, ya. Mau di rumah gue atau rumah lo?” tanya Angga.

“Nggak usah, ntar lupa lagi!” sarkas Ana.

Angga tahu Ana marah padanya. Ia memang bersalah tidak mengajak Ana, tetapi ia melakukannya karena sedang berusaha untuk sedikit menjauh dari Ana. Perasaannya tidak nyaman bersama Ana, tidak rela pergi meninggalkan Ana juga tidak suka ada lelaki yang menyukai Ana.

Namun, ia tidak bisa terus di dekat Ana. Ia juga tidak bisa melarang Seno suka pada Ana. Ia merasa frustasi. Tak ingin perasaannya yang tidak jelas itu nanti mempengaruhi keputusannya, ia sedikit menjaga jarak. Akan tetapi melihat Ana yang sedih seperti sekarang, Angga mana kuat menjauhi Ana.

Angga mengusap-usap puncak kepala Ana. “Jangan marah, ya. Nanti gue masakin seblak buat teman kita belajar, mau?” Angga membujuk Ana agar tidak marah lagi.

Ana tersenyum pada Angga. Ia sangat suka seblak buatan Angga. “Mau, benaran, ya. Awas kalau bohong!”

“Janji!” ucap Angga tegas.

Mereka tersenyum bersama. Gendis ikut tersenyum, tetapi di dalam hati ia tidak suka melihat kedekatan mereka.

Seno akhirnya datang membawa pesanan dibantu oleh penjaga kantin. Semua pesanan sudah berada di meja. Angga memasukkan sedikit sambal ke mangkuk bakso Ana, lalu menambahkan sedikit kecap dan merica. Angga sengaja tidak memberikan saos. Setelah itu, ia memberikan bakso itu pada Ana.

“Makasih, Ga.” Ana menerimanya dengan senang hati, walaupun kurang pedas, tetapi ia senang akan perhatian Angga.

“Wah, Angga tahu banget selera Ana,” celetuk Gendis.

“Begitulah Angga, perhatian banget, sampai semua orang salah paham, berpikir mereka pacaran, padahal nggak! Ya, Ga?” Seno sengaja bertanya pada Angga.

“Iya, kita cuma sahabatan, gue udah anggap Ana kayak Ade gue sendiri,” Angga tersenyum, tetapi hatinya bergolak.

Seno tersenyum miring. Ia hanya ingin menegaskan hubungan Angga dan Ana. Ia juga ingin agar Gendis tidak salah paham dan terus maju mendekati Angga, ia tahu Gendis menyukai Angga.

Tanpa mereka sadari ada hati yang sedang retak. Ana tersenyum palsu. “Ini salah, gue nggak seharusnya kecewa, Angga emang sahabat gue,” ucap Ana dalam hati.

1
Realrf
usaha Angga, coba kontak lagi. Terkadang semua tidak seperti yang kita pikirkan, ce ilah bijak amat gue kwkkwkw
Realrf: /Determined//Determined//Determined//Determined/
EuRo: terima kasih kak. ❤️
total 2 replies
AFat
saya suka, alurnya ringan tapi saya menikmatinya. Kata-katanya simple dan jelas saya bisa membayangkan seolah-olah sedang menonton drama remaja. Keren, semangat terus thor!
AFat
jadi ingat masa SMA dulu. Ah emang masa SMA penuh warna.
EuRo: Ya, masa yang tak bisa terulang dan penuh kenangan, terima kasih banyak, kak. baca terus sampai tamat ya, kak. terima kasih juga like nya.
total 1 replies
Realrf
next thor
EuRo: Terima kasih banyak kak, sudah like. berarti banget buat aku. jadi penambah semangat!,🥰🥰❤️❤️
total 1 replies
Haryanti Rayyan
lanjut akak
EuRo: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Nazwatalita
Lanjut Thorr
EuRo: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!