Araa frendzone Berlin mau tak mau harus menukar posisi mengantikan kakak tirinya Catlin frendzone Berlin untuk menikah dengan CEO sekaligus mafia berdarah dingin🥶.
Aston zesnard Phoenix lelaki berusia 30 tahun yang kini duduk di bangku kebesarannya menawarkan pernikahan kepada Lelaki tua yang perusahaannya di ambang kebangkrutan.
Bima frendzone Berlin tidak memiliki cara lain menyelamatkan perusahaannya kecuali dengan menerima penawaran lelaki di hadapannya ini.
Haruskah dia menyerahkan satu putrinya??
Lalu siapa putri yang akan menjadi istri aston??
Bagaimana ceritanya? Yuk ikuti novel mom lin sekarang dan nikmati alurnya jangan lupa like komen dan vote💋💋💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Apa yang Diinginkan Aston?
kenapa malah aku yang merasa bersalah ya, perasaan dari tadi oke aja, menatap pintu yang sudah tertutup rapat, suara dari dalam kamar pun tak bisa Ia dengar. karena memang ruangan itu kedap suara. Jack memilih meninggalkan kediaman Aston, ada hal lain yang harusnya dia urus.
sementara yang di dalam kamar, Araa masih berdiri di depan pintu menatap gerak gerik Aston, Ia harus waspada mulai sekarang.
Aston membuka bajunya hingga memperlihatkan otot-otot kekar miliknya dihadapan Araa, dia kemudian melemparkan baju itu secara asal ke dalam keranjang pakaian kotor miliknya.
"Kalau suka bilang jangan jadi maling, merhatiin tubuh saya seperti itu." Ucap Aston, meraih handuk hitam favoritnya kemudian memakainya di pinggangnya.
"siapa juga yang merhatiin." Jawab Araa asal, sendiri yang suka pamer, memangnya Aku patung ngak punya mata.
"Maling mana ngaku." Tutur Aston tanpa peduli dan memilih ke kamar mandi membersihkan wajahnya dan beberapa anggota tubuh lainnya, Ia memang sangat bersih. walaupun cuman dirumah, Aston tetap akan membersihkan diri terlebih dulu sebelum tidur.
Ihhhh dasar nyebelin, doyan banget deh pamer badan kayak gitu. kalau udah tua gpp, emang udah tua sih, Om-Om. inikan otot-otot itu seksi banget. malah dikasih liat setiap hari, udah kayak vitamin aja. Araa, lama kelamaan otaknya mulai mesum tak terkendali.
Araa masuk ke walk in closet memilih baju tidur Aston dan menyiapkannya dengan rapi untuk dipakai pria itu, setelahnya dia keluar dan menunggu Aston disofa.
Tring, Tring!
bunyi pesan masuk mengagetkan sang pemilik, Araa meraih ponselnya yang Ia letakan begitu saja di atas ranjang. kemudian kembali ke sofa dan membuka pesan itu.
Catlin "Araa, Transfer Aku lima puluh juta sekarang juga, pokoknya ngak pake lama!!"
"untuk apa kak uang sebanyak itu, aku ngak punya." Balas Araa singkat menatap ketikan dari kakak tirinya.
"kamu pikir aku ngak tahu, kamu habis dari mana, enak ya kamu.... Merebut apa yang seharusnya jadi milikku." Catlin.
"Ngak ada yang ku rebut, kalaupun ada, seharusnya kak Catlin sudah tahu siapa orangnya." Balas Araa.
dasar tidak tahu diri, dia pikir aku akan ngikutin maunya dia, sampai mampus ngak akan aku lakukan, jangan pikir kalian bisa membodohi ku, monolog Araa.
sedangkan yang disebrang sana.
"Ihhhhhh Ibuu.... kita harus ngasih pelajaran untuk gadis ingusan ini, bisa-bisanya dia jadi sombong begini, awas saja kamu." geram Catlin menunjukkan balasan chat Araa.
"Rupanya ngak ada kapoknya dia, besok ibu akan buat janji bertemu dengannya. lihat saja nanti." balas Meri ikut geram.
"Ibu... pokoknya aku ngak mau tahu, buat dia ngasih aku lima puluh juta, atau lebih juga bagus." Timpal Catlin.
"Tenang saja sayang, kamu akan mendapatkannya... kita buat dia menyerahkan apa yaang seharusnya jadi milikmu sejak awal." Balas Meri mengangkat satu alisnya pada Catlin.
kembali ke Araa yang sedang sibuk dengan ponselnya, banyak pesan masuk dari bosnya. Dona juga terlihat mengirimkan beberapa pesan padanya disana.
"Sedang apa kamu," tanya Aston sudah duduk di ranjangnya.
sejak kapan dia disitu," Ngak ngapa-ngapain Tuan, sejak kapan Tuan disitu?" Tanya Araa menatap Aston.
"Sejak tadi." Jawab Aston.
"Ambilin Air, saya haus." suruh Aston.
berapa liter perutmu menampung Air mineral Tuan, perasaan Anda baru saja selesai makan dan minum. Araa menuang hingga penuh segelas air dan menyerahkannya pada Aston.
Aston menerimanya dan meneguknya hingga habis, kemudian menyerahkan ulang ke tangan Araa.
Araa meletakan gelas itu di atas nakas dan berjalan menuju kamar mandi untuk menyikat giginya dan membasuh wajahnya sebelum tidur, setelahnya dia mengganti bajunya dengan setelan tidur. dan berjalan ke arah ranjang.
Araa meraih bantal pemisah antara dirinya dan Aston, kemudian diletakkannya di tengah-tengah. Araa lantas meraih selimut dan mengangkatnya sampai ke lehernya. tanpa mempedulikan yang sedang sibuk dengan ponselnya, Araa mencoba menutup mata lebih dulu.
"Siapa yang menyuruhmu tidur lebih dulu." Suara Aston mengagetkan Araa.
mau apalagi, kumohon jangan Macam-macam Tuan. cukup kesalahan Anda sampai disitu saja, jangan perbuat lebih kumohon. Ibu.... Bi Ema..... tolong aku, Araa memegang erat selimutnya, tangannya saat ini sudah gemetar takut.
bersambung.........
yang mau double Up, komen🥰😅