perkenalkan namaku Amalia Ayunda Damanik biasa di panggil Ayunda aku mengalami kecelakaan yng sangat hebat hingga menyebabkan ke butaaan dia saat keadaan ku sedang tidak baik baik saja ternyata aku orang orang terdekat ku berusaha menyingkirkan aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiba tiba menghilang
satu Minggu berlalu hari ini merupakan hari pertama sidang Edwin di sini Ayunda di dampingi Fika dan pengacara perusahaan selain itu Luis juga berada di samping putri nya
"Excel"
"ya om"
"di mana Alvian kenapa aku tidak melihat nya sama sekali"
"maaf om saya juga gak tahu sudah satu Minggu ini dia tidak ada menghampiri kami "
"mungkin dia sibuk pa" jawab Ayunda
"mungkin saja"
Disitu Magdalena dan excel saling pandang kemudian dia menunduk kan kepala
"om saya permisi dulu ya menuju ke tempat Edwin Agar semuanya berjalan lancar"
"ya silakan"
Di situ Ayunda hanya diam saja di terlihat menahan emosi atas sikap Edwin kini mereka semua berada di suatu ruangan di mana Ayunda menjadi korban di berikan ruangan khusus
"nyonya Ayunda apa anda sudah siap untuk masuk ke ruangan sidang"
"ya saya siap"
Kini Ayunda dan tim pengacara nya pun masuk kedalam ruangan sidang di sana pun terdapat Edwin yang sedang duduk di kursi pesakitan
Sidang pun berjalan dengan perdebatan yang cukup sengit di situ Ayunda dan Edwin beradu argumentasi Luis yang sudah sangat muak pun dengan Edwin membayar semua orang yang berada di ruangan persidangan agar saat itu juga memvonis Edwin dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya
hampir tiga jam persidangan akhirnya hakim mengetuk palu dan menyatakan jika Edwin di hukum dengan hukuman mati atau hukuman seumur hidup
Mendengar hal itu Edwin tidak terima
"mana bisa seperti itu Ayunda sampai kapan pun aku tidak akan melepaskan mu untuk menjadi istri ku"
"aku tidak perduli apa kamu lupa siapa papa ku Edwin "
Setelah mengatakan hal itu Edwin di seret untuk masuk kedalam penjara sedangkan Ayunda melangkah pergi bersama tim pengawas nya dan juga papanya
"akhirnya aku bisa menghirup udara segar pa Tanpa bayang bayang laki laki itu"
"maafkan papa nak"
"semua berlalu pa,oh iya pa dua hari lagi aku mau ke Bali ya bersama dengan Magdalena dan excel"
"ya Ayunda tapi papa minta tolong nak temui om Surya mu dulu nak papa takut di salah kan "
"iya pa besok Ayunda akan menemui km Surya "
"Ayunda aku balik dulu ya"
"ya sampai jumpa nanti malam ya kita makan malam bersama jangan lupa hubungi Alvian siapa tahu dia bisa ikut bergabung dengan kita"
"kenapa bukan kamu yang menghubunginya langsung " ucap Magdalena
"baiklah nanti coba aku hubungi dia"
"yaudah sampai jumpa nanti malam ya " ucap Magdalena
kemudian Ayunda pun meninggal kan mereka semuanya
Di perjalanan menuju kantor Ayunda merasa sangat senang dengan status dan keputusan pengadilan
“alhamdulillah terimakasih Yaallah akhirnya semua berjalan dengan lancar”
“selamat ya nona” ucap pak bakti yang merupakan supir keluarga ayunda
“terimakasih pak “
Di situ pak bakti hanya tersenyum dan akhirnya Ayunda pun sampai juga di kantor sesampainya di ruangan
ayunda pun segera memanggil anton tak membutuhkan waktu lama anton pun datang menghampiri Ayunda
“permisi nyonya ada yang bisa saya bantu”
“apa jadwal ku hari ini"
“tidak ada nyonya hari ini semua jadwal sudah saya kosongkan “
“baik lah jika begitu aku mau ke rumah om surya saja oh ya anton tolong kamu beli makanan untuk semua divisi ya”
“baik nyonya “
“kalau gitu aku pergi dulu ya “
“hati hati nyonya”
“ok”
Ayunda pun turun menuju ke lobby dia pun segera menghampiri pak bakti
“pak ayo ke rumah om surya”
“ya non”
Ayunda pun menuju ke rumah om adik dari almarhum mamanya
“pak kita berhenti ke restoran yang biasa keluarga om Surya makan ya"
“iya non”
Mobil pun menuju Restauran yang kebetulan letaknya tak jauh dari kantor Milik Ayunda sehingga tak membutuhkan waktu lama akhirnya mereka sampai juga di restoran
“pa bapak makan siang dulu ya sekalian pesankan makanan kesukaan om surya ini uangnya pak”
“nona tidak makan”
“tidak pak masih kenyang “jawab Ayunda sambil tersenyum
“saya tinggal dulu ya non”
“iya pak”
Pak bekti pun masuk kedalam restoran sedangkan ayunda mengecek pekerjaannya setelah selesai ayunda pun teringat jika dia belum menghubungi alvian
Akhirnya ayunda memutuskan untuk menghubungi Alvian sudah berapa panggilan tetapi tidak ada jawaban kemudian ayunda pun mengirimkan pesan kepada alvian tetapi sama Hanya di baca saja
setelah cukup lama akhirnya pak bekti pun datang dengan membawa bungkusan
“non kita langsung ke rumah pak surya”
“iya pak”
Akhirnya mobil yang di tumpangi oleh Ayunda berjalan menuju ke arah rumah om Surya sesampainya di rumah om surya ayunda pun segere turun dari mobil dan membawa makanan yang telah dia beli tadi
“siang bik om surya ada”
“ada nona silakan masuk dulu saya panggilkan tuan dulu”
“makasih bik”
Ayunda pun segre masuk ke dalam rumah dan duduk sambil mengamati sekeliling tak lama akhirnya surya pun datang
“ayunda”
“om surya”
“yaallah ayunda kita sudah sangat lama sekali tidak bertemu “
“ya om ,om apa kabar”
“seperti kamu lihat om baik baik saja “
Di situ mereka berdua pun mengobrol banyak hal Om dan keponakan ini sudah cukup lama tidak berjumpa
“selamat ya kamu sudah terbebas dari laki laki macam edwin”
“iya om terimakasih "
“apa kamu baik baik saja nak”
“ya seperti yang om lihat “
“syukurlah jika semua baik baik saja "
Di situ surya secara pelan pelan membahas masalah trauma yang ayunda alami
ayunda pun teringat akan masalalu nya dia menangis surya pun memberikan waktu kepada amanda agar melepaskan semua nya
Setelah cukup lama akhirnya Surya pun memberikan arahan kepada ayunda dua jam berlalu kini ayunda pun sudah cukup tenang
“tunggu di sini ya”
“ya om”
Surya berjalan menuju ke ruangan kerjanya tak lama dia pun kembali
“ayunda kamu kesini sama siapa”
“pak bekti”
“wah awet juga ya “
“ya om “
“sering sering kunjungi om ya kamu tahu kan om tidak punya siapa siapa lagi selain kamu”
“om tidak ingin nikah lagi”goda ayunda ke pada omnya
“hehehhe tidak di agama kita jika kita ingin bersama dengan orang yang kita cintai di dunia maka kita tidak boleh nikah lagi karena om dan almarhum tante mu ingin bersatu lagi di sana ayunda di atas sana "
“astaga om sangat setia doakan Ayunda ya om semoga Ayunda bisa mempunyai suami seperti om yang setia sampai ajal menjemput”
“pasti om akan selalu mendoakan mu ,oh ya bulan depan om akan menjalan ibadah umroh apa kamu tidak ingin ikut agar pikiran mu bisa tenang nak”
“mau om”
“baiklah biar asisten om yang mengurusnya ya “
“terima kasih om”
“ya sama sama putri ku wajahmu sama persis seperti mama mu nak “ucap surya
“om sudah jangan nangis kan Ayunda jadi ikut nangis”
“heheh oh iya ini ada resep kamu tebus ya kamu minum satu kali sehari ingat jangan berlarut larut dalam kesedihan dan jangan memendam semuanya sendiri nak”
“iya om”
Akhirnya Ayunda pun berpamitan untuk pulang dan tak lupa ayunda juga menebus obat yang telah di resep kan oleh om surya
setelah semua urusan di luar rumah selesai Ayunda pun menuju ke rumah nya tak membutuhkan waktu lama kini ayunda sudah sampai di rumah begitu turun mobil Ayunda pun menuju ke depan pos penjagaan
“pak”
“iya nyonya”
“di mana tuan mu alvian tidak ada kabar”
“wah saya gak tahu nyonya saya sudah tidak pernah berkomunikasi lagi “
“baiklah oh iya pak bekti nanti jam enam siap siap ya kita mau makan malam di luar “
“baik non”
Ayunda pun masuk kedalam rumah ayunda merasa sangat heran dengan sikap alvian tetapi dia berusaha mengabaikannya
.