NovelToon NovelToon
Legenda Buah Surgawi

Legenda Buah Surgawi

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:13M
Nilai: 4.7
Nama Author: secrednaomi

[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]

Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.

Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.

Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.

Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.

Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 30 — Tingkatan Pusaka

Zhou Yuan ingin fokus meningkat kekuatannya terlebih dahulu setidaknya cukup untuk melindungi keluarganya dari marabahaya, belum lagi ia masih punya kebencian terhadap organisasi yang telah membunuhnya di kehidupan pertama.

"Kakek, bukan begitu aku..." Zhou Yuan sulit menjelaskannya tapi yang pasti ia tidak siap memiliki sebuah hubungan apalagi tunangan.

"Oh Kakek mengerti, jangan-jangan kau sudah menaruh hati pada seseorang," Tebak Zhou Bing sedikit menggoda cucunya. "Apakah itu cucunya Xiao Fan?"

"Kakek bukan seperti itu..." Zhou Yuan semakin salah tingkah.

"Aku hanya becanda Yuan'er..." Zhou Bing tertawa kecil. "Tapi kalau kau berniat punya dua wanita, Kakek tidak masalah."

"Kakek..."

Zhou Bing tertawa lepas, sejenak ia lupa kalau saat ini umur cucunya masih anak-anak mengingat fisik Zhou Yuan yang tidak seperti umur 12 tahun.

"Jadi bagaimana dengan tawaran Kakek sebelumnya, kau mau ikut Kompetisi?" Zhou Bing mengubah topik ke pembicaraan kembali.

Zhou Yuan menggaruk kepalanya, berpikir beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk untuk ikut kompetisi tersebut.

Dia merasa sudah saatnya pergi dan melihat dunia luar, seratus tahun telah terlewati, ada banyak perubahan yang sudah terjadi dan Zhou Yuan ingin melihat itu.

Zhou Bing tersenyum dalam hati, ia sudah menebak Zhou Yuan akan ikut dalam perjalanan ini, kehadiran Zhou Yuan dalam kompetisi akan memerkan pada sekte lain bahwa Keluarga Zhou kini mempunyai keturunan yang berbakat.

Zhou Bing kemudian memberitahukan sebelum pergi dirinya harus mempersiapkan terlebih dahulu, kemungkinan mereka akan berangkat satu minggu lagi.

***

Seminggu berlalu, waktu yang diberikan kakeknya Zhou Yuan gunakan untuk melakukan persiapan perbekalan serta digunakan untuk berlatih.

Ketika hari keberangkatannya sudah tiba, Zhou Yuan sudah menyiapkan apa yang dibutuhkannya ke dalam buntalan yang dikaitkannya pada pelana kuda.

Keduanya memang menggunakan dua kuda dalam perjalan nanti, Zhou Bing tidak suka melakukan perjalanan dengan mengendarai kereta seperti bangsawan pada umumnya apalagi Zhou Bing adalah seorang pendekar.

Ketika nanti Zhou Bing pergi, ia telah menyerahkan segala keputusan pada Zhou Yao untuk memimpin keluarganya sementara waktu.

Lin Ruyue dan Zhou Yao kemudian mengantar Zhou Yuan sampai pintu gerbang, keduanya telah mengizinkan Zhou Yuan pergi ke kompetisi tersebut.

"Yuan'er, dunia luar sangat berbahaya, ikuti perintah Kakek Bing dan jangan pernah membantah!" Lin Ruyue mengingatkan dengan kepeduliannya.

"Ibu, aku mengerti..." Zhou Yuan mengangguk pelan, menerima bekal makanan dari ibunya.

"Yuan'er, Ayah sudah lama ingin memberikan senjata ini padamu dan kebetulan hari ini adalah waktu yang tepat..." Zhou Yao memberikan sebuah pedang pada Zhou Yuan.

Pedang itu memiliki warna sarung putih, tampak ada aura tak biasa yang menyelimutinya dan Zhou Yuan menyadari itu.

"Ayah bukankah ini sebuah pusaka?" Zhou Yuan terkejut saat mengenalinya.

Zhou Yao tersenyum tipis, ia ingin menjelaskan hal tersebut tetapi Zhou Yuan malah sudah mengetahuinya. Memang pedang yang diberikannya bukanlah pedang biasa melainkan sebuah senjata pusaka.

Zhou Yuan kemudian menarik pedang itu dari sarungnya lalu memperlihatkan mata pedang tersebut yang sangat tajam.

'Ini adalah pusaka kelas satu!' Setelah melihatnya sesaat, Zhou Yuan akhirnya mengetahui kualitas pusaka tersebut dengan ekspresi penuh keterkejutan.

Pusaka yang berkualitas paling rendah memiliki kekuatan di atas senjata biasa, setiap pendekar ingin sekali mempunyai sebuah pusaka pribadi di dalam hidupnya termasuk Zhou Yuan, akan tetapi pusaka sangatlah sulit di dapatkan di dunia persilatan.

Di dunia persilatan, senjata pusaka mempunyai tingkatan masing-masing dinilai dari segi kualitas dan kemampuannya.

Pusaka yang memiliki kualitas paling bawah dinamai sebagai Pusaka Kelas Tiga, selanjutnya Pusaka Kelas Dua, dan Pusaka Kelas Satu.

Pusaka yang di pegang Zhou Yuan saat ini merupakan pusaka Kelas Satu, kualitasnya sangat tajam dan kokoh.

Tingkatan selanjutnya adalah Pusaka Kelas Ternama, sesuai dengan namanya, Pusaka Kelas Ternama biasanya sudah memiliki nama sendiri di senjata tersebut.

Xiao Rou adalah salah satu contoh pendekar yang mempunyai Pusaka Kelas Ternama dari pedang pemberian kakeknya, setahu Zhou Yuan nama pedang yang di gunakan Xiao Rou adalah Pedang Ombak Merah, salah satu pedang yang bisa membelah air terjun.

Kualitas pusaka berikutnya disebut sebagai Pusaka Kelas Awan, di tingkatan kualitas ini, pusaka biasanya mempunyai kekuatan gaib seperti mempunyai elemennya sendiri, bisa digerakan dalam jarak jauh, mempunyai efek penyembuhan dan sebagainya.

Pusaka Kelas Awan sangat langka di dunia persilatan dan hanya beberapa pendekar tertentu saja yang memilikinya.

Dulu Zhou Yuan juga memiliki pusaka kualitas Kelas Awan di kehidupan pertama yang berasal dari pemberian gurunya, pusaka itu telah hilang di saat Zhou Yuan meninggal dan tidak tahu sekarang ada di mana.

Kualitas pedang terakhir disebut Pusaka Kuno, biarpun ada nama tingkatannya namun sebenarnya tidak ada pusaka di tingkatan ini.

Tidak ada yang mengetahui Pusaka Kelas Kuno memiliki kualitas atau kemampuan seperti apa karena dari sejarah era ribuan tahun sekalipun tidak ada seseorang yang mempunyai pusaka di kelas tersebut.

Pusaka Kelas Kuno sering dijadikan mitos atau bahkan tidak ada yang percaya keberadaannya.

Rumor mengatakan Pusaka Kelas Kuno bisa menghancurkan dunia saking hebatnya, memusnahkan peradaban, menghilangkan kehidupan. Guru Zhou Yuan mempercayai adanya pusaka di kualitas tersebut.

Zhou Yuan kemudian menyarungkan pusakanya kembali setelah melihat kualitas pedangnya yang cukup bagus.

Pedang Pusaka Kelas Satu tetap berharga di dunia persilatan bahkan bisa jadi perebutan, Zhou Yuan sedikit heran bagaimana Keluarga Bangsawan menengah seperti Keluarga Zhou mempunyai kualitas pusaka seperti ini padahal setahunya harga sebuah pusaka sangatlah mahal.

Pembuatan pusaka memang tidak sama dengan pembuatan senjata biasa, selain bahan-bahan pembuatannya berbeda, waktu prosesnya juga memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Pengrajin pembuat senjata pusaka juga harus seorang pendekar tingkat tinggi, karena dalam penempaannya memerlukan banyak sekali tenaga dalam.

"Terimakasih Ayah, pedang ini akan Yuan gunakan dengan baik." Zhou Yuan mengucapkan rasa terimakasihnya lalu memeluk ayah dan ibunya bergantian.

Kepergian hari ini akan menimbulkan rasa rindu di hati Zhou Yuan kepada orang tuanya, setelah 12 tahun berlalu, mereka adalah orang-orang yang berarti bagi Zhou Yuan di kehidupan kedua ini.

"Berhati-hatilah Sayang..." Lin Ruyue mengecup kening anaknya tersebut.

Zhou Yuan mengangguk, ia kemudian menaiki kudanya, walaupun usia Zhou Yuan 12 tahun namun tinggi badannya melebihi usia pada umumnya sehingga ia bisa mudah menaiki kuda tersebut tanpa bantuan orang lain.

Setelah lama menggunakan teknik Tulang Berlian, Zhou Yuan menyadari pertumbuhan tubuhnya berkembang lebih cepat salah satunya adalah tinggi badannya yang seperti seseorang yang berusia 15 tahun.

Zhou Yuan kemudian memacu kudanya meninggalkan kediamannya. Zhou Bing sudah menunggu di luar gerbang. "Yuan'er, apakah kau sudah siap?"

Zhou Yuan mengangguk, ia bahkan tidak sabar dengan perjalanan ini.

"Kalau begitu kita berangkat sekarang."

Sepasang kakek dan cucu tersebut kemudian pergi meninggalkan Kota Riva, keduanya mulai bergerak menuju Sekte Bambu Hijau.

1
Pebri Reja ginting
halllh...kira beneran...../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Retno Palupi
wah Yuan semakin kaya
Retno Palupi
oh pedang emas
Retno Palupi
apa orang ini jg dulu makan buah surgawi?
Retno Palupi
lanjut
reflis guci
sedap maknyos.mantab. sulit untuk mengucabkan nya .yg panting super zuper.
Retno Palupi
harta perampok yang di bunuh tidak diambil?
Retno Palupi
jangan dibunuh dong dilumpuhkan dulu baru diluruskan masalah nya
Retno Palupi
auto kaya raya kan Yuen
Retno Palupi
kasian y penduduk desa
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut kak
Retno Palupi
berarti tambah satu cewek lagi yg jd murid Yuan
Retno Palupi
berarti di dunia nya zou Yuan dianggap mati ya
Retno Palupi
kenapa g mau berlatih sih?
Retno Palupi
oh... bisa pulang lagi tidak ya?
Retno Palupi
jujur aja Yuan
Retno Palupi
syukurlah semua selamat
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut, bagaimana nasib Zhou Yuan dan gadis 3 nya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!