NovelToon NovelToon
Ruang Hati Sang Kekasih

Ruang Hati Sang Kekasih

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:660
Nilai: 5
Nama Author: Yarasary

Bagi Krittin, pernikahan ini bukanlah tentang cinta—melainkan tentang balas dendam. Bertahun-tahun ia menyimpan kebencian mendalam terhadap keluarga Velora, yang dianggapnya telah menghancurkan keluarganya dan merampas segalanya darinya. Kini, dengan perjodohan yang dipaksakan demi kepentingan bisnis, Krittin melihat ini sebagai kesempatan emas untuk membalas semua rasa sakitnya.

Velora, di sisi lain, tidak pernah memahami mengapa Krittin selalu dingin dan penuh kebencian terhadapnya. Ia menerima pernikahan ini dengan harapan bisa membawa kedamaian bagi keluarganya, tetapi yang ia dapatkan hanyalah suami yang memandangnya sebagai musuh.

Ruang hati sang kekasih adalah kisah tentang pengkhianatan, luka masa lalu, dan perjuangan antara kebencian dan cinta yang tak terelakkan.


bagaimana kisah mereka? yuk kepoin kelanjutan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yarasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

" Paman. " Panggil Hanian, ketika mobil sudah mulai berjalan meninggalkan area taman.

" Iya nona? "

" Apa dokter Arsenal bisa membantu menyembuhkan kaki ku? "

" Tentu saja, dia dokter yang hebat, dan kemampuan dokter Arsenal sangat bagus. Sudah pasti bisa membantu anda untuk memulihkan kaki anda dengan cepat! "

" Apa kita perlu datang ke rumah sakit tempat dokter Arsenal bekerja? "

" Tidak nona, kita akan kembali ke rumah, sebab dokter Arsenal pasti akan lebih cepat sampai di sana dari pada kita. "

" Bagaimana paman tahu kalau dokter Arsenal akan berkunjung? "

" Saya sudah mengirim nya pesan, dan dia langsung bergegas karena aku bilang jika kaki anda membengkak. "

" Apa paman juga memberi tahu kak Tin? "

" Apa anda ingin saya memberitahu tuan Krittin? " Bukan nya menjawab, Kyler membalas pertanyaan Hanian dengan sebuah pertanyaan lain.

Hanian menggeleng kuat " Tidak paman, tolong jangan beritahu kak Tin. Dia pasti akan melarang ku keluar rumah lagi. please paman, untuk kali ini saja oke? "

" Baiklah nona, tapi anda harus berjanji akan menjelaskan pada tuan Krittin jika apa yang anda alami murni hanya kecelakaan kecil biasa. Karena meski dokter Arsenal sudah melakukan perawatan, belum tentu anda bisa berjalan dengan benar nanti dan mungkin cara jalan anda bisa menimbulkan kecurigaan tuan Krittin. "

" Baik paman. "

Mobil terparkir di halaman penthouse, Arsenal yang sudah menunggu di samping mobil nya langsung melangkah cepat mendekati Hanian, menggendong tubuh yang lebih kecil itu, lalu berjalan masuk dan mendudukkan diri di kursi sofa ruang tengah.

" Ini sangat bengkak, " Gumam Arsenal mengamati pergelangan kaki Hanian dengan hati-hati, " Apa sangat sakit saat aku menyentuh nya begini? "

Hanian menggeleng bersama seulas senyum untuk menutupi perasaan nya.

" Jujur Zizi, pasti sakit kan? Sebenarnya apa yang terjadi sampai terkilir dan membengkak begitu buruk begini Kai? " Tanya Arsenal, seketika beralih pada kyler yang duduk samping kanan Hanian.

" Aku yang ceroboh, maafkan aku. " Jawab kyler.

Hanian merasa bersalah, merasakan buliran bening menetes dari sudut matanya.

" Kenapa menangis cantik, apa ini sangat menyakitkan? "

Hanian menggeleng, membiarkan tangan Arsenal membersihkan jejak air mata di pipi nya " Dokter bisakah kau berjanji padaku? Tolong jangan katakan pada kak Tin, aku janji akan menjelaskan nya sendiri nanti ketika kak Tin pulang. "

" Iya, aku janji tidak akan mengatakan apapun pada kakak mu. Jadi berhenti lah menangis, dan katakan sakit jika aku terlalu kuat menekan nya! " Tutur Arsenal yang mulai mengurut pergelangan kaki Hanian.

" Terima kasih dokter. "

" Iya sama-sama, sebaiknya katakan yang jujur pada kakak mu. Jangan ada yang di tutupi. kau pasti sudah tahu akan seburuk apa dia kalau kecewa, dan mungkin menghadapi omelan nya lebih baik daripada harus menanggung amarah kakak mu. "

" Aku mengerti dokter. Apakah prosesnya masih lama, aku mulai mengantuk sekarang. "

Arsenal mengangkat pandangan nya, menatap wajah gadis belia itu yang sekarang menguap dan kelopak menggenang air mata. "Tidur lah disni dulu, nanti aku bantu kembali ke kamar mu. "

Hanian mengangguk kan kepala, mencari posisi nyaman untuk tubuh nya, " Anda sangat baik dokter. Apakah anda masih single ? "

Kening Arsenal mengerut mendapat pertanyaan yang begitu tiba-tiba, tak berbeda dengan kyler yang sejak tadi mendengarkan percakapan dua orang itu.

" Ada apa dengan pertanyaan mu? Apa kamu mulai menyukai ku sekarang? " Arsenal tersenyum geli tat kala melihat kepala gadis itu mengangguk.

" Aku menyukai dokter karena selalu sabar menghadapi ku, aku menyayangi dokter karena hanya dokter yang berani membela ku di depan kak Tin. Aku juga suka melihat wajah dokter yang begitu tampan, senyum dokter juga sangat manis dan masih banyak lagi alasannya kenapa aku bisa menyukai dokter. "

Arsenal tak kuasa menahan tawa nya, mengacak-acak rambut Hanian yang hanya di balas oleh kekehan oleh gadis itu, " Semakin hari ucapan mu bertambah manis, siapa yang mengajari mu hmm? "

" Salahkan paman kyler, dia yang memintaku untuk menonton film drakor romantis. Katanya itu lebih baik, dari pada perburuan vampir. " Hanian sudah memejamkan mata, suaranya terdengar berat seiring akal nya menjelajah ke alam bawah sadar.

Kyler dan Arsenal hanya mampu tersenyum sambil menggeleng melihat tingkah menggemaskan adik angkat yang identitas nya di sembunyi kan oleh Krittin itu, entah ada apa dengan pria batu yang selama ini terlihat begitu dingin namun tiba-tiba berpikir akan menghidupi seorang gadis asing yang hanya sempat melakukan pertemuan sekali, bahkan itupun dengan kesan yang buruk.

Sedang di tempat lain, Celio berjalan semangat memasuki area panti asuhan, motor milik nya ia parkir tepat di depan bangunan, menatap dua wanita yang kini terduduk santai di depan salah satu bilik kamar.

Velora mengalihkan pandangan setelah mendengar suara ketukan langkah kaki mulai mendekat, " Kau sudah pulang? "

" Hmm, baru saja. " Celio tampak menoleh pada wanita yang hampir seumuran dengan ibunya, wanita yang sekarang terduduk di samping Velora.

" Bagaimana keadaan anda nyonya? Apa sungguh tak perlu memanggil dokter untuk mengobati luka di punggung anda? "

" Seharusnya perlu tapi nyonya Helena tak.... "

" Sungguh aku sudah tidak apa-apa Lio," Sela Helena cepat, menghentikan ucapan Velora "sekarang terasa lebih baik setelah Lora membantuku mengoleskan salep. Dan kedepannya mungkin akan semakin baik, jika Lora masih mau membantuku."

" Tentu saja, dengan senang hati aku akan selalu menjaga mu ibu. " Balas Velora diiringi senyuman tulus yang di balas usapan lembut di pundak oleh Helena.

" Baiklah, aku hanya memastikan dan tetap keputusan kembali lagi pada anda nyonya. " Celio mencari sosok yang tidak dilihatnya sejak ia sampai, lalu berbalik pada Velora.

" Di mana ibu? " Tanya nya.

" Bibi sedang keluar untuk membeli kebutuhan dapur, mungkin sebentar lagi sudah mau pulang, pasarnya juga tidak terlalu jauh dari sini. "

" Oh, kalau begitu aku akan ke kamar, cari aku di sana jika ada yang perlu bantuan. "

" Hmm, istirahat lah lio. " Ujar Velora yang di balas anggukan ringan.

Suara decitan pintu memudar di balik punggung Celio, perlahan ia berjalan ke arah kasur, menjatuhkan nya dengan hempasan yang membuat tubuhnya memantul dua kali di atas kasur empuk yang hampir satu minggu ini ia tempati. Lensa kelam nya menatap plafon rumah, menerawang akan sesuatu yang sejak tadi menari-nari di pikiran nya.

" Zizi. " Gumam Celio, " Aizivella Zelda. "

" Nama yang cantik, dan pemilik wajah cantik. "

Celio merengkuh tubuhnya sendiri, membayangkan aroma wangi yang beberapa menit lalu mengguar nyaman di indra penciuman nya. Merasakan betapa enteng dan pas tubuh ramping itu dalam gendongan Celio, kulit putih bersih yang terlihat kenyal membinasakan pikiran Celio yang selama ini tak pernah mau mendekati wanita manapun.

" Suatu hari, bisakah kita bertemu lagi Zizi. Aku ingin melakukan lebih banyak hal dengan mu. "

.

.

******

1
Nur Rohimah
emosi banget ni orang, 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!