Li Yuanting, seorang jenderal perang bengis dan tak kenal takut dari zaman kuno, bereinkarnasi ke tubuh Ethan Zhao berusia 27 tahun, seorang pria tampan yang culun dan sering dihina, dijadikan anjing pesuruh oleh keluarga besar Zhao serta istrinya sendiri.
Li Yuanting yang menempati tubuh Ethan, akhirnya membalas mereka, dengan kemampuan strategi miliknya dan juga gabungan bakat yang dimiliki Ethan. Bagaimana perjalanan sang jenderal?
Yuk! Mampir baca!
Yang gak suka silahkan skip! Tidak perlu memberikan rating buruk👊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran Penyokong Felix
Pagi itu, di ruang pertemuan markas rahasia Ethan Zhao, suasana penuh fokus. Ethan berdiri di depan layar besar yang menampilkan berbagai data perusahaan dan grafik saham. Timnya—Alex, Victor, Derek, dan Keira—bersama Evelyn yang ikut duduk di sisi meja, menatap serius.
Keira Yan, dengan kacamata yang sedikit melorot di hidungnya, berbicara pertama. "Ada perusahaan teknologi yang berada di ambang kebangkrutan, namanya SkyCore Tech. Mereka punya potensi besar, tapi manajemennya buruk. Kalau kau ingin masuk ke dunia bisnis secara legal, ini peluang emas."
Ethan menyeringai tipis, matanya tajam penuh perhitungan. "Berapa harga yang mereka tawarkan untuk penjualan saham mayoritas?"
Keira mengetik cepat di laptopnya. "Lima juta dolar untuk saham pengendali. Itu sudah sangat murah untuk aset yang mereka miliki."
Ethan tanpa ragu mengangguk. "Kita beli sekarang."
Evelyn terbelalak. "Lima juta dolar? Kau serius? Dari mana kau dapat uang sebanyak itu?"
Victor menyeringai kecil. "Kau seharusnya tahu, Ethan punya cara unik mendapatkan dana."
Tanpa menjawab langsung, Ethan menambahkan, "Setelah akuisisi, kita rombak total manajemen dan fokus pada pengembangan sistem keamanan digital. Ini akan menjadi pijakan awal untuk ekspansi bisnis kita."
Keira menatap layar lagi. "Ada hal lain. Pasar saham sedang fluktuatif. Kalau kau cukup berani, bermain di bursa sekarang bisa menghasilkan keuntungan besar."
Ethan menyipitkan mata. "Bagus. Siapkan semua data perusahaan yang potensial untuk investasi jangka pendek."
Evelyn yang sejak tadi diam akhirnya bersuara dengan nada skeptis. "Kau tahu cara bermain saham?"
Ethan tersenyum tipis namun dingin. "Aku tahu cara memenangkan perang, Evelyn. Saham tidak jauh berbeda—hanya strategi yang berbeda."
Beberapa jam kemudian, dengan tangan dinginnya, Ethan mulai menempatkan investasi besar pada beberapa saham yang diprediksi akan melonjak. Dalam waktu singkat, angka di layar mulai berubah cepat.
Evelyn dan timnya terkejut saat melihat grafik yang terus naik drastis. Keuntungan Ethan dalam hitungan jam telah mencapai angka yang membuat mereka terperangah.
Keira menggeleng kagum. "Ini gila ... dalam waktu sesingkat ini, kau sudah untung jutaan dolar."
Ethan hanya tersenyum datar. "Ini baru permulaan. Kita tidak hanya akan bermain di dunia bawah, tetapi juga menguasai dunia bisnis."
Suasana di ruangan itu berubah menjadi penuh semangat. Tim Ethan kini tidak hanya menjadi kekuatan dalam bayangan, tetapi mulai muncul sebagai kekuatan nyata yang siap mengguncang dunia bisnis modern.
*****
Tiga hari kemudian, malam gelap menyelimuti kota yang dipenuhi cahaya kelam dari pelabuhan kumuh di pinggiran kota. Tempat yang sunyi itu menjadi markas utama Black Serpent Syndicate—kelompok mafia besar yang terkenal kejam, mengendalikan perdagangan manusia dan organ ilegal.
Mereka juga merupakan salah satu penyokong terbesar Felix Zhao dalam bisnis dunia bawah.
Di sebuah gedung tak jauh dari pelabuhan, Ethan Zhao berdiri di depan timnya dengan tatapan dingin dan penuh tekad. Di sampingnya berdiri Alex Sing, si sniper andal, Victor Zhang sang ahli strategi dan bela diri, Derek Wu si pembuat racun, Keira Yan sang akuntan jenius, serta Evelyn Tang yang bersikeras ikut dalam misi ini meskipun Ethan sempat menolak.
"Target malam ini jelas," suara Ethan tajam dan tegas. "Hancurkan Black Serpent Syndicate sampai ke akarnya. Kita bebaskan semua tawanan mereka dan pastikan tidak ada sokongan lagi untuk Felix."
Alex memeriksa senjatanya dengan ekspresi serius. "Aku sudah menempatkan diri di titik sniper. Semua musuh di menara pengawas akan selesai dalam hitungan detik."
Victor mengangguk sambil memeriksa peralatan komunikasi. "Rencana infiltrasi siap. Aku dan Derek akan masuk dari sisi timur."
Evelyn menatap Ethan dengan tekad yang tak tergoyahkan. "Aku akan berada di belakang kalian, menangani yang terluka. Tapi jangan remehkan aku."
Ethan melirik Evelyn sejenak. "Kau tahu ini berbahaya?"
Evelyn tersenyum tipis. "Aku tahu, tapi aku tidak akan mundur."
Tanpa banyak bicara lagi, Ethan memberi aba-aba. "Kita mulai."
Misi dimulai dengan Alex yang menembak mati para penjaga di menara pengawas dengan akurasi sempurna. Tembakannya nyaris tak terdengar, hanya meninggalkan tubuh-tubuh yang terjatuh tanpa suara.
Di sisi timur, Victor dan Derek menyusup dengan cepat, melumpuhkan musuh-musuh dengan keahlian bela diri dan racun mematikan yang bekerja dalam hitungan detik.
Ethan dan Evelyn bergerak bersama ke pusat markas. Dengan gerakan cepat dan presisi, Ethan menghancurkan musuh yang mencoba menghalangi jalan mereka.
Pertempuran semakin sengit ketika alarm berbunyi. Anggota Black Serpent Syndicate yang tersisa berhamburan dengan senjata di tangan.
"Ethan, kita dikepung!" teriak Evelyn yang berlindung di balik peti besar.
"Tetap di posisimu!" Ethan menginstruksikan dengan suara tenang namun tegas. Dia bergerak seperti bayangan, melumpuhkan musuh satu per satu dengan gerakan brutal dan tanpa ampun.
Di puncak pertempuran, Derek melepaskan bom asap beracun yang membuat musuh panik dan tak berdaya.
Setelah beberapa menit yang terasa seperti selamanya, suasana menjadi hening. Semua musuh telah dilumpuhkan.
Ethan berdiri di tengah ruangan yang penuh dengan tawanan yang kini terbebas. "Kalian aman sekarang," katanya dengan suara dingin namun penuh kepastian.
Tawanan yang dulu tak berdaya kini menangis haru, berterima kasih atas kebebasan mereka. Para tahanan segera digiring keluar oleh anak buah ethan.
Dor!
Boom!
Suara tembakan dan ledakan memenuhi udara. Markas Black Serpent Syndicate yang luas kini berubah menjadi medan perang yang kacau balau. Asap dan debu bercampur dengan suara jeritan serta gemuruh peluru yang terus bersahutan.
Ethan Zhao berdiri dengan tatapan bengis di tengah kekacauan, memimpin timnya yang sudah dilatih dengan keras. Mereka berhadapan dengan para anggota mafia yang datang semakin banyak.
Alex dari posisi sniper menembak dengan presisi tinggi, menjatuhkan musuh satu per satu tanpa meleset. Derek Wu kembali melemparkan granat asap beracun, menciptakan perlindungan sekaligus melumpuhkan musuh yang terjebak di area tersebut.
Di tengah semua itu, suara langkah berat terdengar mendekat. Seorang pria tinggi dengan tubuh kekar dan wajah penuh luka muncul di depan Ethan.
Dia adalah Boss Black Serpent Syndicate, Lenox Lang, seorang pria yang dikenal sebagai "Naga Hitam" di dunia kriminal. Dengan senjata otomatis di tangan dan senyum sinis di wajahnya, Viktor menatap Ethan dengan tatapan mematikan.
"Aku tidak tahu siapa kau, bocah, tapi kau membuat kesalahan besar datang ke sini," geram Lenox.
Ethan tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Dia hanya menatap dingin, seperti jenderal perang yang pernah memimpin ribuan prajurit di medan laga kuno. "Kau salah. Ini bukan kesalahan. Ini adalah eksekusi."
Dor!
Tanpa peringatan, Lenox melepaskan tembakan ke arah Ethan. Ethan dengan refleks luar biasa berguling ke samping, berlindung di balik peti besar. Dia balas menembak dengan akurasi yang mematikan, memaksa Lenox mundur.
Pertarungan sengit terjadi. Peluru melesat dari segala arah, menciptakan percikan api dan lubang di dinding beton. Ethan dan Lenox saling bertukar tembakan tanpa henti, keduanya sama-sama tangguh dan berbahaya.
Di sisi lain, anggota tim Ethan bertempur habis-habisan melawan anak buah Lenox. Victor Zhang memimpin serangan frontal dengan bela diri mematikan, sementara Keira Yan memberikan koordinasi taktis untuk mengunci posisi musuh. Evelyn, tak kalah bengisnya, gadis cantik itu tanpa ampun membunuh musuh.
Lenox Lang yang kehabisan peluru mendekati Ethan dengan tinju besar yang terangkat tinggi. "Aku akan hancurkan kau dengan tanganku sendiri!"
Ethan menyambut tantangan itu tanpa ragu. "Cobalah kalau bisa."
Pertarungan jarak dekat pun terjadi. Ethan, meski berada di tubuh baru yang belum sepenuhnya terbiasa, menggunakan teknik bela diri kuno yang mematikan. Dia menghindari pukulan Lenox dan menyerang balik dengan pukulan tepat di tulang rusuk pria itu.
Lenox terhuyung, tapi masih bertahan. Dia mencabut pisau dari pinggangnya dan mencoba menusuk Ethan. Namun, Ethan dengan gerakan cepat berhasil menangkap tangan Lenox, memelintirnya hingga terdengar suara tulang retak.
"Aaargghh!" Lenox berteriak kesakitan.
Dengan tatapan dingin tanpa ampun, Ethan menendang Lenox hingga pria besar itu terjatuh ke lantai. Ethan menodongkan pistol ke kepala Lenox yang kini tergeletak tak berdaya.
"Game over," kata Ethan dengan suara rendah namun mematikan.
Dor!