NovelToon NovelToon
Terjerat Hasrat Sang Psikopat

Terjerat Hasrat Sang Psikopat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Cinta Paksa / Psikopat itu cintaku
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ira Adinata

Kehidupan Hana baik-baik saja sampai pria bernama Yudis datang menawarkan cinta untuknya. Hana menjadi sering gelisah setelah satu per satu orang terdekatnya dihabisi jika keinginan pemuda berdarah Bali-Italia itu tidak dituruti. Mampukah Hana lolos dari kekejaman obsesi Yudis? Ataukah justru pasrah menerima nasib buruknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ira Adinata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemukan Alin

Ada rasa heran sekaligus khawatir menggelayuti benak Hana. Sudah lima hari sejak ia bertemu dengan Alin, nomor ponsel temannya itu sulit dihubungi. Biasanya, Alin mengirim pesan untuk sekadar basa-basi atau berbagi pengalaman kuliah pada hari itu. Namun, lima hari belakangan ini, nomornya tidak aktif. Barangkali sibuk kuliah, pikir Hana.

Di sisi lain, Yudis mulai jarang datang ke kafe. Jangankan mampir, meneror Hana pun tidak. Ini menjadi sebuah tanda tanya besar bagi gadis berambut panjang itu. Apa mungkin Yudis telah melancarkan aksinya menculik Alin?

Alih-alih terus menduga, Hana memutuskan mampir ke kos Alin saat waktu senggang di pagi hari. Setibanya di sana, ia mendapati kos temannya itu sepi. Mungkin sedang di kampus, pikirnya. Akan tetapi, ia tak serta-merta meyakini kesimpulannya. Maka dari itu, ia bertanya pada tetangga Alin yang kebetulan keluar dari kos sebelah.

"Kak, maaf, aku mau tanya. Alin lagi ke mana, ya? Apa dia lagi pergi ke kampus?" tanya Hana pada wanita yang lebih dewasa darinya.

"Alin udah lima hari nggak pulang. Aku pikir dia pulang kampung langsung dari tempat kerjanya," terang tetangga Alin.

Sontak, perasaan Hana tidak enak setelah mendengar pernyataan tetangga Alin. Ia berterimakasih pada wanita itu, kemudian berlalu dari kediaman Alin.

Hana tak mau menyerah begitu saja untuk memastikan keadaan Alin. Ia tak akan percaya pada firasatnya sebelum datang ke kampus tempat Alin belajar. Setibanya di sana, ia bertanya pada satpam mengenai keberadaan Alin. Tak ketinggalan, Hana menyebutkan ciri fisik Alin lebih signifikan. Namun, satpam berkata, kalau ia tak mengenali gadis dengan paras unik seperti perempuan Timur Tengah.

Di tengah kebingungannya itu, seorang pemuda berwajah kalem dengan tatapan mata teduh, menghampiri Hana di pos satpam. Ia merupakan teman satu fakultas dengan Alin.

"Kamu nyariin Alin, ya?" celetuk lelaki itu tanpa basa-basi.

"Iya. Kamu siapa, ya?" Hana menoleh.

"Aku Anwar, teman satu kampusnya Alin," ucapnya memperkenalkan diri, sambil mengulurkan tangan.

"Hana," sahut Hana menyalami Anwar, lalu melepaskan jabatan tangannya. "Aku mau tanya, apa Alin masuk kuliah hari ini? Soalnya aku hubungi nomornya, tapi nggak aktif terus."

"Justru itu, aku pikir kamu tau di mana Alin. Udah lima hari dia nggak masuk kuliah," terang Anwar.

"Apa?"

"Aku pikir Alin pulang kampung, tapi kenapa sampai lima hari gini, ya? Apa ibunya sakit?" imbuh Anwar.

"Tetangga kos-nya juga bilang gitu. Aku malah curiga, kalau Alin kenapa-kenapa. Soalnya, sebelum Alin hilang kabar, Yu--" Perkataan Hana mendadak terpotong. Ia tak bisa memungkiri, bahwa Alin sedang berada dalam cengkraman Yudis.

"Apa kamu curiga sama seseorang?" tanya Anwar menyelidik.

"I-Iya. Sebelum Alin hilang, ada orang yang meneror aku, katanya bakal menculik Alin," terang Hana.

"Kayaknya kita harus lapor polisi," cetus Anwar.

"Apa nggak sebaiknya kita cari sendiri dulu? Siapa tau aja ketemu di sekitar tempat kerjanya," usul Hana.

"Emangnya Alin kerja di mana?" tanya Anwar mengernyitkan kening.

"Terakhir kali dia bilang, kalau dia kerja di diskotek," jawab Hana.

"Oke deh. Nanti aku cariin dia ke tempat kerjanya. Dia udah ditanyain terus sama dosen pembimbing," ucap Anwar.

"Kalau gitu, aku boleh minta nomor hape kamu nggak? Nanti kita saling kabari aja kalau Alin udah ketemu," pinta Hana.

"Boleh."

Setelah saling bertukar nomor ponsel, Hana berpamitan pada Anwar. Ia sangat berharap, Anwar dapat membantunya menemukan Alin secepatnya. Begitu pula dengan Anwar, yang sama-sama mengharapkan teman sekampusnya cepat ditemukan.

Selepas Hana pergi, Anwar tak sengaja melihat Kevin bergegas mengendarai mobil Pajero-nya. Sekilas, ia teringat pada kejadian saat Kevin ditolak oleh Alin sekitar seminggu yang lalu di halaman kampus. Perlahan, rasa curiga pun menyelusup ke dada Anwar sehingga menarik pemuda itu untuk membuntuti Kevin pergi.

Tanpa banyak berpikir, Anwar bergegas menaiki sepeda motornya di area parkir, lalu mengikuti ke mana mobil Pajero Kevin pergi. Dengan kelihaiannya menunggangi kuda besi, Anwar mampu menyelusup ke sela-sela kendaraan saat macet, sehingga mampu menjaga jarak antara dirinya dan Kevin.

Cukup jauh perjalanan ditempuh, Anwar terkejut mendapati mobil Kevin memasuki area perumahan yang cukup sederhana. Mobil itu berhenti di depan rumah dengan pekarangan yang ditumbuhi rumput tinggi dan ilalang. Tampak Kevin turun dari mobil, disusul kedatangan Andra dan Viktor dari arah berlawanan. Anwar yang menepikan motornya cukup jauh dari mobil Kevin, mengerutkan dahi.

"Lagi pada ngapain mereka ke tempat macam gitu?" desis Anwar terheran-heran.

Merasa penasaran, Anwar berjalan mengendap-endap mendekati rumah yang dimasuki oleh Kevin dan dua teman lainnya. Ketiga pemuda itu tampak tertawa sambil bercanda, membicarakan seorang perempuan.

Anwar yang menguping pembicaraan mereka pun seketika tertegun. Firasatnya mengatakan, bahwa teman-temannya itu telah melakukan perbuatan keji tanpa sepengetahuannya.

Untuk memastikan dugaannya, Anwar diam-diam berhasil masuk ke dalam rumah tua yang penuh debu itu. Ia mengintip dari balik tembok, menyaksikan ketiga temannya sedang tertawa-tawa di sebuah kamar gelap. Samar-samar, terdengar suara rintihan perempuan begitu memilukan.

"Suara siapa itu? Apa jangan-jangan mereka nyekap cewek?" bisik Anwar terperangah.

Tak berselang lama, ketiga temannya keluar dari kamar itu sambil berbincang-bincang. Cepat-cepat Anwar bergegas mencari tempat persembunyian yang aman. Ia tak ingin, keberadaannya di sana diketahui oleh Kevin dan dua temannya.

Selepas ketiga pemuda itu dipastikan telah pergi, Anwar bergegas mendobrak pintu kamar. Tampak Alin yang malang sedang menangis di sudut kamar dengan tangan dan kaki diikat kain. Mulutnya disumpal, sehingga tak bisa berteriak meminta pertolongan.

"Alin," panggil Anwar tercengang.

Dengan tatapan kosong, Alin menoleh ke arah Anwar. Keputusasaan tergambar jelas di wajahnya yang lesu dan kumal. Ia berpikir, bahwa teman sekampusnya itu masih salah satu sekutu Kevin.

Namun, dugaan Alin pada Anwar ternyata salah. Pemuda berwajah kalem dengan tatapan mata teduh itu segera melepaskan kain yang menyumpal mulut Alin serta ikatan pada tangan dan kakinya.

"Alin, kenapa lo bisa ada di sini? Apa yang mereka lakuin sampai lo kurus begini?" tanya Anwar dengan cemas, sembari menyentuh kedua pipi tirus Alin.

"Mereka udah ngerusak gue, War. Tolongin gue. Gue nggak sanggup lagi menghadapi nafsu bejat mereka," rintih Alin, sambil meneteskan air mata.

Anwar mengangguk cepat. "Gue bakal bawa lo pergi dari sini secepatnya. Tenang aja."

Segera Anwar mengangkat tubuh Alin ke pangkuannya. Dibopongnya gadis itu menuju ke luar kamar, sambil memastikan keadaan di sekitarnya sudah aman.

Ketika berhasil membuka pintu utama, Anwar terkejut mendapati Kevin bersama Viktor dan Andra kembali dengan wajah masam penuh amarah. Di belakang mereka, terlihat Yudis berjalan dengan santai sambil memandang sinis pada Anwar yang sedang membopong Alin.

"Lo mau bawa cewek kita ke mana? Lo mau jadi pahlawan kesiangan?" cecar Kevin bersungut-sungut.

1
heri mulyati
aku juga jadi Hana takut kalo harus menerima Yudis 😱😱 serem
Putri vanesa
Pngennya hana sma yudis sih tpi yudisnya gtu iwww
Myra Myra
kasihan Hana...
Myra Myra
kasihan Hana...jht btl judis
heri mulyati
lanjut ya Thor dan semangat 💪💪💪👍
Putri vanesa
Ih makin penasaran kk
Ira Adinata: update tiap hari. stay tune aja 😄
total 1 replies
heri mulyati
lanjut Thor 💪💪💪
Ira Adinata: siap 💪
total 1 replies
heri mulyati
saya suka
Lovely Shihab
lanjut thor
Ida Saputri
belum ada kelanjutannya
Ira Adinata: lagi diketik
total 1 replies
gaby
Ga sudi menyentuh tubuh wanita yg pernah di sentuh pria lain maksudnya apa y?? Apa kalo Arum msh perawan dia mau nyentuh?? Itumah namanya bkn psikopat tp penjahat kelamin.
Ira Adinata: bisa iya, bisa enggak, tapi tujuan utama Yudis tetep membunuh Arum. penjahat kelamin? kenalan dululah sama Ted Bundy, psikopat yang memerkosa dan membunuh banyak perempuan.
total 1 replies
gaby
Aq baru gabung thor, tp knp dah lama ga up y?? Apakah novel ini berhenti gitu aja, ga mau di lanjutin lg??? Suka kecewa baca novel on going yg tiba2 hiatus
Ira Adinata: ini novel baru, sayang. novel hororku udah tamat bulan September lalu 😅
total 1 replies
ℍ𝕒𝕟𝕚 ℂ𝕙𝕒𝕟
Bener" psikopat sih Yudis, merinding lihat kelakuannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!