Follow ig mommy : @Mommy_Ar29
“Kamu lihat penampilan kamu? Astaga, kenapa belum juga berubah sih Kia. Kamu itu cewek loh, perempuan. Kamu lihat Zaskia, dia sekarang menjadi semakin cantik, anggun juga menawan. Ahhh aku semakin jatuh cinta padanya."
Bagai tersambar petir di tengah rintik hujan, saat Kiara mendengar penuturan dari sahabat nya. Yah, William sahabat nya sejak kecil, laki-laki yang ia cintai ternyata memendam perasaan kepada kakak nya, hanya karena kakak nya lebih cantik darinya.
Menjadi seorang gadis yang sejak kecil tidak pernah merasakan masih sayang dari orang tua, membuat Kiara menjadi gadis tomboi dan tak tersentuh.
Sahabat nya yang menjadi cinta pertama nya pun juga akhirnya lebih memilih kakak nya daripada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah jatuh tertimpa tangga
Setelah sampai di rumah sakit, luka Kiara segera di tangani oleh dokter. Dan memang benar adanya, bahwa luka di kaki Kiara lumayan serius, karena kakinya tertusuk paku yang mengandung karat dan mengakibatkan nya sedikit robek, harus di jahit.
Hampir satu jam lamanya dokter mengobati luka di kaki Kiara dan terpaksa harus menjahitnya beberapa. Kini, Kiara masih duduk di ruang UGD sambil menunggu Zaskia yang sedang menebus obat.
Merasa bosan, Kiara mengedarkan pandangan nya ke sekeliling, tidak melihat dokter yang tadi sudah memberikan nya wejangan panjang lebar. Akhirnya Kiara memutuskan untuk mengendap endap keluar dari ruangan itu dan mencari keberadaan Zaskia.
“Fiuhhh, untung aja itu dokter gak ada,” gumam Kiara pelan, lalu ia pun berjalan dengan sedikit tertatih menuju tempat penebusan obat.
Brukk!
“Auuwhh setann!” teriak Kiara begitu menggelegar saat dirinya tanpa sengaja di tabrak oleh seseorang hingga membuatnya terjatuh dengan posisi di tindih oleh seorang laki-laki. Bukan hanya tubuhnya yang tertindih, namun kakinya juga ter tindih, yang membuatnya menjerit kesakitan, karena kakinya sepertinya kembali berdarah.
“Berisik!” cetus laki- laki itu mengusap telinga nya karena merasa begitu penging mendengar suara teriakan Kiara.
“Berisik, berisik! Setan, pergi gak lo! Sakit woyyyy!” teriak nya semakin kencang, membuat laki- lati itu langsung tersadar dan segera beranjak bangun dari posisi nya.
Mendengar teriakan Kiara, membuat orang yang berlalu lalang langsung menghampiri, untuk melihat keributan yang terjadi. Sementara laki – laki itu tampak cuek, dan ia tidak memperdulikan Kiara sama sekali. Laki – laki itu pun langsung melenggang pergi begitu saja dengan langkah terburu – buru.
“Setaan sialan! Kampret! Gak jelas! Laki- laki gak ada akhlak!” umpat Kiara menahan sakit di kakinya.
“Astaga Kiara,” geram seorang laki- laki yang memakai jas dokter dan langsung menatap tajam ke arah Kiara. Tadi ia meninggalkan Kiara sebentar, dan saat ia kembali Kiara sudah tidak ada di sana. Ia sempat mengira bahwa Kiara sudah pulang, namun ternyata Zaskia juga datang dan membawa obat, menanyakan dimana keberadaan Kiara.
Mendengar suara jeritan Kiara, membuat laki-laki yang bergelar dokter tersebut langsung berlari ke arah sumber suara.
“Bas, sakit banget sumpah. Lo gak lihat itu kaki ku berdarah lagi, jangan marah sekarang. Bantuin gue dulu,” ucap Kiara meringis dan menatap kaki nya dengan tatapan mengiba.
“Makanya, kalau di bilang tunggu, itu berarti tunggu dulu. Astaga, Kiara susah banget sih di bilangin nya. Lo tahu gak kalau dari tadi Zaskia juga nyariin kamu, ckckck,”
“Kan gue udah bilang, marah nya nanti dulu. Gue itu disini pasien loh, jangan galak galak!”
Tanpa berkata lagi, laki- laki yang bernama Bastian itu langsung menggendong Kiara dan kembali membawa nya ke UGD untuk mengganti perban yang kini sudah berwarna merah.
Sementara Zaskia yang melihat luka Kiara semakin parah akhirnya memutuskan untuk merawat inap Kiara, ia tak mau mengambil resiko lagi. Karena ia takut bila nanti ia membawa Kiara pulang ke rumah, maka adik nya semakin tidak bisa diam. Di tambah hubungan Kiara dengan mama nya, Zaskia tak berani menjamin kalau Kiara akan betah di rumah berhari hari.
“Udah diem, nurut sama gue, jangan bandel lagi!” ancam Bastian menatap tajam pada Kiara saat gadis itu hendak beranjak dari brankar.
“Kia!” panggil Liam yang baru saja datang dengan nafas tersenggal senggal. Seketika, Kiara langsung terdiam dan menatap Zaskia serta Liam bersamaan.
buat author semangat nulis nya