Sebastian Clemornat menyamar menjadi Bastian di desa Texas yang jauh dari New York, asalnya. Dia kabur karena tidak ingin dijodohkan oleh wanita pilihan orang tuanya hanya untuk bisnis. Lagipula dia bukan pewaris utama karena memiliki kakak laki laki dan perempuan. Dia anak bungsu yang tidak bisa dikekang. Umur 24 ketika menyelesaikan pendidikan sebagai dokter, ia pun pergi tanpa membawa fasilitas mewah dari keluarga Clemornat. Ketika sudah 2 tahun hidup tenang di desa sebagai dokter keliling dan tukang bengkel, kehidupan Bastian berubah karena pada suatu malam, tiba tiba ada wanita yang melahirkan di bengkelnya dan dia membantu persalinan itu. Sejak saat itu Bastian merasakan hatinya yang sedingin es dengan wanita kini mencair. Penasaran siapa wanita itu? Author juga penasaran nih 😄 Jadi baca novel ini sampai selesai dan semoga suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENEMUKAN LOKASI
Setelah James mengatakan agenda liburan dadakan di Bulan November ini, ia mengajak istri anak menantu dan cucu nya untuk sarapan bersama.
Tadi para putri putrinya memberi alasan untuk mengajukan cuti terlebih dahulu, kecuali bagi Flora yang seharusnya dia bisa cuti kapanpun yang dia mau karena menjadi direktur di firma pengacaranya seperti Tom. Tapi ia beralasan masih banyak agenda sidang firma yang perlu ia awasi.
James pun tidak keberatan menunggu jawaban dari ketiga putrinya. Namun, ia minta mereka menjawab kesediaan untuk liburan 2 hari lagi bertepatan dengan ulang tahun Lili.
Sarapan keluarga Hubert di Sabtu pagi ini begitu hangat. Keluarga yang harmonis. Banyak canda tawa disela sela menikmati hidangan bersamaan dengan celotehan Cana yang ditimpali oleh Julius, anak dari Jasmine dan Steven yang masih berusia 2 tahun lebih.
Sedangkan Julian, anak laki laki yang berumur 5 tahun terkesan menikmati hidangannya dengan tenang seperti orang dewasa. Anak pertama Flora dan Tom ini benar benar bakal jadi pria dingin cuek tapi sebenarnya sangat memperhatikan sekitarnya.
Saat sarapan telah selesai, keluarga Hubert dibagi 2 kubu yaitu kubu bapak bapak dan kubu ibu ibu. James bersama kedua mantunya, Tom dan Steven memilih menonton sepak bola di ruang tengah bersama 2 anak laki laki dan 1 anak perempuan yang dititpkan.
Kubu ibu ibu, Aurora dan ketiga putrinya sedang bersantai di taman belakang sambil meminum minuman yang berbeda. Aurora dan Jasmine meminum teh sedangkan Flora dan Lili memilih meminum jus.
"Mommy sangat senang keluarga kita lengkap kembali seperti ini dan bertambah personil" celetuk Aurora.
"Iya, mom. Aku pun sangat senang akhirnya kita bisa berkumpul seperti ini lagi" timpal Jasmine.
"Memang anak anak adalah titipan bagi orang tuanya yang saat dewasa memiliki keluarga sendiri. Namun mommy dan daddy sangat bersyukur kalian bisa menyempatkan waktu berkumpul seperti ini setiap minggu sekali" sahut Aurora.
"Sudah kewajiban kami, mom. Bukan menjadi beban untuk menyempatkan waktu kami sehari dalam seminggu demi bisa berkumpul keluarga. Kami sangat sangat senang dan berterima kasih karena Mommy and Daddy memberikan begitu banyak perhatian kepada kami meskipun sesibuk apapun itu" ujar Flora.
"Betul apa yang dikatakan, Kak Flo. Mommy dan Daddy sudah terbaik untuk kita" tambah Lili.
"Melihat perjuangan mommy dan daddy selama ini, aku merasa sangat menyesla telah menyewakan kalian" lanjutnya dengan sendu.
"Sudahlah, Liliana, putri mommy paling bontot. Itu adalah pilihan hidupmu dan proses pendewasaan. Selama kamu berusaha memperbaiki kesalahanmu itu, maka kami sebagai orang tua hanya mendukung. Apalagi sekarang kamu sudah ada Cana, seharusnya kamu juga bisa bersyukur dan melihat sisi positifnya yaitu memiliki putri secantik Cana" sahut Aurora.
"Betul! Aku dan Jasmine masih belum buru buru memberikan daddy dan mommy cucu lagi. Ditambah lagi kita tidak tau adik dari Julian atau Julius adalah adik cewek atau cowok. Syukurlah, kamu sudah memberikan cucu cewek di keluarga Hubert ini, Li. Berbahagialah" timpal Flora.
"Yap, aku setuju banget sama Kak Flo! Julius sekarang masih umur 2 tahun, mungkin saat dia berumur 4/5 tahun baru aku dan Steven akan membuat adik untuknya" tambah Jasmine mendukung sang kakak tertua.
"Berarti seharusnya Flo udah bikin cucu baru untuk kami kan? Sekarang Julian udah umur 5 tahun, udah waktunya nambah anak lagi" sindir Aurora.
"Ih, mommy. Julian tuh masih butuh cinta kasih sayang perhatian dariku dan Tom. Apalagi sering kami tinggal bekerja. Aku dan Tom sudah sepakat, selama Julian tidak meminta adik, maka mungkin 1 anak cukup di keluarga kecil kami" sahut Flora.
Plak!
Lengan putri tertua keluarga Hubert mendapatkan tamparan.
"Sakit, Mommy!! Main pukul pukul" manja Flora padahal tamparan di lengannya tak sesakit itu.
"Kamu kalau ngomong dilos aja! Meskipun pengacara tapi kalau ngomong buat diri sendiri dan keluarga yang bagus dong. Anak 1 nanti kesepian Julian" omel Aurora.
"Ah, Mommy ini yaa berfikir terlalu negatif dengan hanya ada anak 1 dikeluarga. Mommy tau, jika bukan banyaknya anak yang menentukan kesepian atau tidaknya anak itu, tapi quality time bersama keluarga. Aku dan Tom benar benar fokus memperhatikan Julian. Coba mommy nanti tanya aja sama dia, apa dia kesepian hidup bertiga bersama kami?" tantang Flora dan membuat Aurora menghela nafas panjang.
"Iya mom. Mommy jangan begitu dong. Jaman sekarang banyak anak itu belum tentu keluarganya bisa bahagia jika dibandingkankan dengan keluarga yang hanya memiliki anak 1. Ya syukurlah, di keluarga Hubert ini ada 3 anak dan perempuan semua. Ditambah lagi daddy dan mommy bisa full attention ke kita bertiga. Mungkin Kak Flo maupun aku pribadi tidak sehebat kalian dan takut jika karena kesibukan kami tidak bisa membersamai anak anak kita seperti apa yang kalian lakukan" bantuan Jasmine semakin sepakat dengan pemikiran Flora.
Lagi lagi Aurora hanya menghela nafas. Dia adalah pengacara handal sebelum pensiun dan sekarang menjadi nenek nenek yang sudah tidak bisa lebih jauh berargumen dengan anak anaknya yang mewarisi sifat keras kepala dan prinsip kuat.
Lili hanya diam saja. Pemikiran kedua kakaknya tentang jeda anak sangat berbanding terbalik dengan apa yang dia alami sekarang karena Cana akan memiliki adik saat dia belum genap berumur 2 tahun. Ditambah lagi adik Cana langsung 2.
"Hmm, iya iya iya. Memang sekarang hidup di jaman modern cukup susah untuk membesarkan anak. Banyak hal yang perlu disiapkan secara mental maupun financial. Mommy akan memperbarui cara pandang kehidupan ini melalui point of view anak anak mommy" sahut Aurora akhirnya mengalah dan jika dipikir kembali, tidak ada salahnya pemikiran kedua putrinya itu.
Lalu para wanita wanita di keluarga Hubert melanjutkan percakapan ringan kehidupan sebagai wanita serta ibu. Mereka berdiskusi dan saling membuka wawasan serta pengalaman.
.
Di TexasMania, Bastian kembali membuka kliniknya meskipun dengan keadaan salah satu tangannya masih diperban. Namun tidak menghalanginya kembali bekerja setelah libur satu hari.
Warga Texas yang berobat begitu perhatian kepada Dokter Bastian dengan membawa bingkisan sepertu buah, kue, roti karena mendengar jika fokter andalan desa sedang sakit.
Ella dan Vio menerima bingkisan itu dengan senang hati. Bastian pun sangat berterima kasih kepada semuanya.
Hingga siang hari, ia mendapatkan kabar dari Rama tentang lokasi Liliana. Kakak laki lakinya itu menyewa detektif handal di New York untuk mencari Lili, istri adiknya dengan menggunakan foto yang diberikan Bastian kemarin.
Bahagia sekali saat Bastian menerima pesan dari kakaknya itu. Ditambah lagi ada foto terbaru dari Lili.
Isi pesan dari Rama :
Ting (1)
"Ternyata istrimu adalah putri ketiga dari keluarga Hubert. Keluarga pengacara terkenal di Brooklyn.
Kini Lili menjadi pengacara junior di Firma Hukum Hubert dan memiliki potensial untuk memenangkan sidang. Keren juga adik iparku 😎"
Ting (2)
"Oh iya, aku beri kamu sesuatu agar semangat untuk kembali ke New York yang dekat dengan Brooklyn"
Ting (3)
Foto 🖼️ Lili saat berada di ruang sidang atau pengadilan.
Seketika mata Bastian langsung melebar melihat foto wanita yang masih ia cintai meskipun telah meninggalkannya itu.
"Li..liana" gumamnya. Rasa rindu dihati 2 bulan tak bertemu dengan sang istri membuat matanya berkaca kaca. Apalagi rasa keingin tahuan Bastian atas dugaan dirinya mengalami Couvade Syndrom atau kehamilan simpatik apakah benar? Seharusnya Lili sudah tau jika dirinya hamil atau tidak karena sudah 2 bulan berlalu sejak malam perpisahan itu.
Bastian yang duduk di kursi dokternya di jam istirahat langsung berdiri dan menghampiri Ella yang masih di klinik karena seperti biasa Vio saat ini sedang makan siang di bengkel bersama suaminya Jimo, karyawan Bastian di bengkel.
"Ada apa dok? Wajah anda kok merah begitu dan terlihat terburu buru?" tanya Ella jadi khawatir.
"El...setelah jam istirahat berakhir kamu dan Vio boleh pulang. Hari ini kita setengah hari saja ya. Saya ada urusan ke luar Texas" jawab
"Anda serius dok? Biasanya anda akan keluar Texas ketika Sabtu sore sampai Minggu malam atau Senin pagi. Apakah ada sesuatu yang urgent?" tany Ella kepo karena tidak seperti biasanya Bastian akan terlihat terburu buru seperti ini.
"Saya menemukan keberadaan Lili. Saya tidak akan melepaskannya lagi, El. Kehidupan saya saat ini terasa hampa saat tidak ada dia dan Cana. Saya harus mendapatkan mereka kembali" jawab Bastian dengan mata menahan air mata bahagia.
Ella bisa melihat ketulusan bosnya itu.
"Astaga, Dok! Maafkan saya karena terlalu menahan anda dengan pertanyaan kepo dan konyol seperti ini. Pergilah, saya akan memberitaukan kepada Vio dan orang orang di bengkel jika anda ada kepentingan mendadak" ucap Ella yang ikut antusias saat Bastian memberitaunya bahwa Lili sudah ditemukan.
Lalu Bastian tersenyum dan berlari masuk rumah untuk ganti baju. Setelah itu, ia keluar kamar dan berlari menuju garasi di sisi klinik. Mobil yang sangat jarang ia pakai.
"Aku pasti akan menemukanmu, Li. Pasti!" lirihnya saat mulai mengendarai mobil keluar TexasMania.