ketika anak yang di harapkan tak kunjung datang,lantas haruskah seseorang menyalahkan orang lain karena dia tidak bisa memiliki anak?
Najwa selalu di hina mandul dan tidak bisa mempunyai anak,hampir sepuluh tahun menikah Najwa tidak kunjung melahirkan seorang anak,segala cara telah ia lakukan tapi tidak membuahkan hasil...
sehingga hinaan itu berujung pemaksaan agar Najwa bisa menerima kenyataan jika Rendi suami dari Najwa di paksa menikah lagi oleh orang tuanya demi ingin mendapatkan sebuah keturunan yang akan mewarisi usaha Rendi.lantas bagaimana Ahir dari cerita ini????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
...''Pov Najwa"...
ku tarik ujung bibir ini tersenyum Muak sekali aku rasanya
tidak habis pikir, aku pun mencoba menghubungi temanku Kali saja aku bisa mendapat info lebih cepat sebelum mereka semua mengelabuiku.
Aku memiliki teman yang pernah dekat dengan Wulan siapa tahu dia bisa membantuku,
Tuuutt….! Aku mencoba menghubungi nomor intan Bersyukur panggilan itu tersambung dan tak lama intan mengangkatnya.
"Hallo, intan?"
"Ya ada apa Najwa? Tumben kamu nelpon aku?"
"aku aku langsung ke intina aja ya tidak mau bisa basi,jujur aku saat ini butuh sekali bantuanmu intan,aku haraf kamu bisa membantuku?"
"ada apa Najwa,katakan saja kalau aku bisa pasti aku bantu nah,apa yang harus aku lakukan katakan?"
"kamu masih kenal dengan Wulan tidak tan, Yang waktu itu pernah satu kantor sama kamu,kamu deket tidak sama dia?"ucapku penuh harap dengan pertanyaaan yang ku tanyakan ke intan
"Ya kenal sih Naj,tapi semenjak dia pindah kantor Kami kehilangan kontak terus tidak pernah berkomunikasi lagi?"
"Owh ya sudah kalau begitu,aku fikir kamu masih satu kantor dengannya." lirihku kecewa
"Kenapa Naj,katakan meskipun aku tidak satu kantor lagi dengan Wulan siapa tau aku bisa membantumu?"
"kamu tau tan dia pelakor dalam rumah tanggaku,wanita yang akan dinikahi Mas Rendi"jawabku terasa berat.
" Apaaaaa yang benar naj,Wulan selikuhannya Rendi wah gila kalau begitu bener bener parah,kamu tenang saja Najwa aku akan membantumu,apa yang harus aku lakukan sekarang"
"Iya tan terimakasih banyak sebelum nya ya,aku mau minta tolong sama kamu cari info tentang dia dan suami aku Akhir-akhir ini mungkin mereka sibuk menyiapkan pernikahan," ucapku melas kepada intan
"emang kamu tidak bisa Najwa mencegahnya atau apa kek kalau perlu Labrak aja kalo kamu emang tau!"
"Nggak Tan kamu tidak tau semua ini sangat rumit tidak semudah yang kamu ucapkan! Ibunya Mas Rendi juga ikut andil dalam menjodohkan mereka"
"aku hanya ingin tahu seberapa hebat sih sainganku itu tan selain bakatnya menjadi pelakor apakah dia juga berbakat bisa mengandung anak mas Rendi"ucapku jujur sambil mencoba bercanda walau beban hatiku berat.
"Is amitlah aku punya mertua kayak itu naj minta jauh jauhkan lah,Ya udah kalau cuma begitu saja aku bisa kok deket sama dia lagi. Lagian kita pernah akrab juga sebelumnya"
"kamu tenangin hatimu dulu aja ya Najwa,aku pasti aka bantuin kamu tanpa pamrih apa lagi bayaran ,kalau masalah nguntit-tin mereka kecil tidak akan suliiittt bagiku" jawab intan membuat hatiku Sedikit lega akhirnya intan mau membantu
"terimakasih banyak ya tan sebelumnya aku jadi merepotkanmu" singkatku mengucap terimakasih
"iya sama sama naj kamu kayak ke siap aja,Nanti aku kabari lagi ya aku akan temui dia di kantornya dulu."
"Emang kamu tahu tan kantor itu pelakor bukannya katamu dia udah pindah kantor sedari dulu lumayan lama?" tanyaku sedikit heran mendengar ucapan intan
"Ya tahulah Najwa Orang tempat kerja dia yang sekarang itu masih deket dari kantor aku dari kantornya ke kantor aku itu cuma 15 menit jaraknya,hanya saja kita sama sama sibuk jadi jarang jetemu!"jelas intan menjawab rasa penasaranku
"oke lah Bagus kalau begitu, terima kasih ya tan?"
"iya Najwa sama sama cintaku!" balasnya seraya memutuskan sambungan telepon