Cinta Dalam Genggaman Tasbih

Lucas menatap tajam ke arah Hanna, dia benar-benar tidak mengerti kenapa Hanna menolong nya. Apakah Hanna memiliki rencana lain di balik semua ini, apakah Hanna menolong diri nya agar Lucas mau berterima kasih dan bersikap baik pada nya.

"Kenapa kau menolong ku?" tanya Lucas menatap tajam ke arah Hanna.

"Karena-"

"Kau ingin aku merasa berhutang pada mu sehingga aku akan melepaskan kamu? Jangan mimpi karena apapun yang kau lakukan pada ku, aku tetap akan mengganggap mu sebagai budak dan kau sama sekali tidak akan bisa lepas dari genggaman ku. Selama nya kau akan berada di bawah aturan ku, kau adalah boneka ku!" kata Lucas menekan bahu Hanna dan tentu saja membuat Hanna merasa kesakitan.

"Lepaskan aku! Aku menolong kamu karena rasa kemanusiaan ku, lagian aku adalah seorang dokter dan aku juga pernah bersumpah bahwa aku akan melakukan apapun untuk kesembuhan orang yang sakit. Aku menolong semua orang tanpa terkecuali termasuk kau! Tuan, mungkin saat ini aku masih menjadi budak mu tapi suatu hari nanti aku akan mencari untuk bisa keluar dari sini dan lepas dari semua yang berhubungan dengan mu. Aku akan tetap berusaha untuk bisa keluar dari sini meskipun nyawa ku taruhan nya," jawab Hanna dengan menatap ke arah Lucas.

Lucas hanya terdiam saat mendengar apa yang dikatakan oleh Hanna, dia tidak menyangka bahwa seorang wanita seperti Hanna berani melawan nya apalagi dia secara terang-terangan akan berusaha keluar dari Mansion nya.

Saat ini Hanna pun berjalan keluar dari kamar Lucas meninggalkan Lucas yang masih terdiam menatap kepergian nya.

Hari demi hari berlalu begitu cepat, saat ini Lucas dan semua anak buah nya termasuk Hanna tengah bersiap untuk kembali ke negara nya karena urusan Lucas sudah selesai. Setelah mendapatkan apa yang di inginkan oleh Lucas, Lucas memerintah anak buah nya untuk membuat senjata rahasia di tempat tersebut dengan bahan-bahan alami yang ada di wilayah tersebut.

Setelah pertengkaran antara Hanna dan juga Lucas waktu itu, mereka berdua tidak lagi saling bertatapan muka. Entah mengapa Hanna merasa bahwa diri nya tidak ada hubungan apapun dengan Lucas meskipun sebenarnya dia adalah istri dari seorang Lucas.

Saat ini mereka semua sudah berada di dalam pesawat untuk kembali ke negara nya, Hanna tampak terus melihat ke arah luar jendela dengan tatapan sedih nya. Di dalam pikiran Hanna, dia tidak menyangka bahwa dia akan memiliki kehidupan yang serumit ini.

Sedangkan dari kejauhan, Lucas tampak terus melihat ke arah Hanna. Lucas sama sekali tidak melepaskan pandangan nya dari Hanna. Alexa yang melihat bahwa Lucas terus melihat ke arah Hanna merasa sangat marah.

"Sial! kenapa Tuan Horrison terus menatap ke arah pelayan itu! Aku tidak bisa membiarkan Tuan Horrison jatuh cinta kepada wanita itu, hanya aku lah wanita yang pantas untuk mendampingi Tuan Horrison," ucap Alexa di dalam hatinya dengan amarah karena cemburu terhadap Hanna.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kini akhirnya mereka semua telah tiba di bandara. Hanna tampak berjalan lebih dulu untuk turun, Alexa yang sejak tadi terus melihat ke arah Hanna memiliki niat buruk untuk mencelakai Hanna. Alexa berjalan mendahului Hanna lalu dia pun menyenggol Hanna hingga membuat Hanna hampir terjatuh dari pesawat.

"AAKKH!" teriak Hanna tapi dengan cepat Lucas langsung menarik tubuh Hanna agar dia tidak jatuh sehingga Hanna berada di atas tubuh Lucas.

Untuk beberapa detik, mereka berdua saling bertatapan. Hanna bisa melihat dengan jelas ke dua mata milik Lucas yang berwarna biru, bulu mata yang lentik bahkan hembusan nafas Lucas terasa di begitu dekat di wajah Hanna.

"Sampai kapan kau akan terus berada di atas tubuh ku?" ucap Lucas dengan nada dingin nya dan tentu saja membuat Hanna langsung berdiri karena tersadar bahwa dia berada di pelukan Lucas.

"Ah, maafkan saya Tuan,'' Hanna terlihat malu karena mendengar apa yang dikatakan oleh Lucas.

Melihat hal itu tentu saja semakin membuat Alexa merasa kesal terhadap Hanna, dia berniat untuk mencelakai Hanna tapi kenapa malah Hanna jatuh di pelukan Lucas.

Hanna berjalan lebih dulu dengan wajah yang merah karena merasa malu, setelah melihat kepergian Hanna. Lucas langsung menatap tajam ke arah Alexa.

"Alexa, aku tau kau tidak menyukai nya tapi bukan berarti kau bisa menyakiti nya. Hanya aku boleh menyiksa dia, jika sampai kejadian seperti ini terulang lagi maka bersiaplah untuk mendapatkan hukuman," ucap Lucas tampak memperingati Alexa yang ingin menyakiti Hanna.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Lucas, tentu saja Alexa langsung merinding ketakutan karena ternyata Lucas mengetahui perbuatan nya.

"Maafkan saya Tuan," jawab Alexa sambil menundukkan kepalanya.

Malam hari pun kembali menyapa, saat ini Hanna kembali ke dalam kamar nya. Hanna duduk sambil mengingat kejadian tadi di pesawat. Hanna kembali membayangkan bagaimana wajah tampan Lucas yang terlihat dari jarak dekat. Jantung Hanna berdebar kencang saat dia merasakan pelukan hangat dari Lucas.

"Hanna! Kau sudah gila apa, kamu malah membayangkan lelaki kejam itu. Sadarlah Hanna, kau tidak boleh menyukai dia atau kau benar-benar akan dalam masalah jika sampai jatuh cinta pada nya. Dia memang tampan tapi dia bukan manusia, dia adalah seorang iblis. Sadarlah Hanna, sadarlah," kata Hanna sambil memukul kepala nya karena dia memikirkan Lucas.

Karena pikiran nya sedang kacau, Hanna pun berjalan menuju ke dapur untuk memakan sesuatu apalagi Hanna juga merasa lapar. Hanna melihat kondisi dapur yang sudah sepi karena hari juga sudah larut malam.

Hanna tampak memasak sesuatu untuk dia makan, saat Hanna tengah sibuk dengan masakan nya tiba-tiba seseorang datang dari arah belakang Hanna.

"Aakkh!" teriak Hanna merasa terkejut dengan kehadiran Lucas di belakang nya.

Lucas menutup telinga nya saat mendengar suara jeritan Hanna yang sangat nyaring.

"Kau ini memiliki tubuh yang kecil tapi kenapa kau memiliki suara yang sangat nyaring bahkan telinga ku saja hampir saja budek karena teriakan mu itu!" ucap Lucas dengan memarahi Hanna yang berteriak.

"Lagian kenapa Tuan tiba-tiba berada di belakang saya? Tentu saja saya terkejut dengan kedatangan Tuan yang tiba-tiba," kata Hanna sambil mengatur nafas nya karena merasa terkejut.

Lucas hanya diam lalu dia pun berjalan menuju ke arah laci yang berada di dapur, Lucas ingin mengambil sebotol bir yang dia taruh di sana. Melihat Lucas yang ingin meminum bir itu, Hanna langsung menahan tangan Lucas untuk tidak meminum nya.

"Jangan minum bir itu Tuan, Tuan masih dalam proses pemulihan jadi untuk sementara jangan meminum minuman alkohol seperti itu," kata Hanna sambil memegang tangan Lucas.