[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]
Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.
Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.
Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.
Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.
Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 32 — Perampok Bandit Buas
Kelompok pendekar itu semakin banyak memasuki penginapan, jumlahnya sekitar 50 orangan belum lagi yang ada di luar, hampir setiap dari mereka memegang golok yang sudah terlepas dari sarungnya.
Zhou Bing menyadari situasinya sekarang tidak normal, rombongan pedagang juga sempat merasakan hal yang sama. Sebelum Zhou Bing ingin mengatakan sesuatu pada cucunya, salah satu dari mereka tiba-tiba berteriak dengan lantang.
"Aku tidak suka basa-basi jadi kita langsung ke intinya, ini adalah perampokan, serahkan setiap harta benda kalian miliki lalu berikan pada kami atau kalau tidak kalian akan menyesalinya!" Salah satu dari mereka berteriak mengancam dengan mengacungkan senjatanya, yang lainnya bergerak mengikuti.
Pengawal pedagang sebenarnya ingin bertindak untuk membantu namun melihat jumlah kelompok perampok itu lebih banyak darinya membuat para pengawal urung bergerak, bagaimana pun mereka masih sayang pada nyawanya.
Kalaupun melawan juga mereka belum tentu menang, melawan tidak berbeda jauh dengan mengantarkan nyawa di situasi seperti ini.
Perampok yang berteriak tadi tersenyum lebar setelah teriakannya tidak ada yang menjawab, itu berarti tidak ada yang berani pada kelompoknya.
Perampok yang berteriak sebelumnya adalah pemimpin kelompok perampok tersebut. Ia kemudian menyuruh beberapa anggotanya untuk membawa kantong kulit besar.
"Harta uang atau perhiasan, semuanya masukan ke dalam kantong kulit ini. Pedang atau jenis senjata apapun, lepaskan dan taruh ke lantai sekarang juga!" Perintah pemimpin perampok itu.
Para pedagang atau pengawal merasa berat hati melakukan hal tersebut tetapi mereka tidak bisa menolak setelah melihat jumlah anggota perampok itu.
Bagaimanapun nyawa lebih penting dari pada uang, satu persatu pedagang mulai mengeluarkan uang serta perhiasan yang mereka miliki sementara para pengawal meletakan senjata mereka di lantai.
Salah satu anggota perampok mulai berjalan berkeliling mengambil harta pedagang dan senjata pengawal satu persatu, senjata tetap berharga dan sangat mahal kalau dijual, mereka juga bisa menggunakannya kembali untuk merampok.
"Yuan'er letakkan pedangmu ke lantai, jangan melawan mereka..." Bisik Zhou Bing.
Zhou Yuan tidak membantah, ia mengerti situasinya seperti apa lalu segera meletakan pedangnya.
Zhou Yuan dan Zhou Bing bukan takut dengan kelompok perampok tersebut tetapi situasinya saat ini tidak mendukung keduanya untuk melawan.
Kelompok pendekar itu rata-rata berada ditingkatan Alam Perunggu dan sedikit diantaranya Alam Perak, pemimpin mereka adalah satu-satunya pendekar yang berada di ranah Alam Emas Tahap Awal.
Kelompok perampok itu jelas bukan tandingan Zhou Yuan apalagi Zhou Bing, keduanya tidak melawan karena andai melakukannya itu bisa membahayakan yang lain.
Zhou Yuan bisa melihat para perampok itu waspada pada sekitarnya, andai ada yang melawan maka para perampok tidak segan-segan menjadikan para pedagang sebagai sandera untuk menyelamatkan diri mereka.
Perampokan yang bertugas mengambil harta para pedagang kemudian tertuju pada pemilik penginapan di bagian administrasi. Tanpa tanggung-tanggung ia kemudian meminta seluruh uang padanya.
"Tuan, kumohon belas kasihan padaku. Jika uang ini diambil semua maka aku tidak punya uang untuk biaya pengobatan putriku." Ucap pemilik penginapan memohon.
Perampok itu tertawa, tampak tidak peduli dengan si pemilik penginapan. "Kau pikir aku akan peduli, serahkan semua uangmu."
Pemilik penginapan mencoba memohon untuk memberikan keringanan, ia bisa menyerahkan setengah uangnya saat ini tetapi tetap saja perampok itu tidak peduli, ia meminta pemilik penginapan menyerahkan semua uang yang dimilikinya.
"Kau sepertinya pelit sekali jadi orang, berikan seluruh uangmu atau kau mau mati sekarang juga." Kata perampok tersebut yang kini sudah mulai kesal.
"Tuan, aku tidak bisa melakukan itu, aku..."
"Kau ini banyak bicara." Sebelum ucapan pemilik penginapan selesai, perampok itu sudah mengangkat goloknya bersiap menyerang pemilik penginapan itu.
Zhou Yuan merasa tidak bisa tinggal diam saja, ia melirik sumpit yang ada meja sebelum mengambil dan melemparnya.
Kecepatan sumpit yang dilemparkan Zhou Yuan seperti anak panah yang dilepaskan, pendekar Alam Perunggu atau Alam Perak tidak bisa melihat kecepatannya, hanya Zhou Bing yang bisa melihat pergerakan sumpit itu.
Sumpit yang dilemparkan Zhou Yuan tepat mengenai telapak tangan perampok itu sekaligus menembusnya.
Golok yang di pegang perampok tersebut seketika terlepas dan jatuh ke lantai, ia menjerit keras menyadari telapak tangannya sudah berlubang.
Para perampok semuanya terkejut melihat kejadian itu, serentak perhatian mereka tertuju pada pelempar sumpit tersebut yang ternyata adalah seorang anak muda.
Pemimpin perampok berteriak murka, ia hendak menyuruh anggotanya untuk membunuh Zhou Yuan namun sebelum mereka melakukannya tiba-tiba ada aura kuat yang menyelimuti ruangan penginapan tersebut.
Aura itu berasal dari Zhou Bing, ia tidak bisa tinggal diam melihat perampok itu ingin mencelakai cucunya. Zhou Bing sebenarnya sangat terkejut dengan tindakan Zhou Yuan sebelumnya yang begitu tiba-tiba tetapi sekarang bukan saatnya ia memikirkan hal tersebut.
Seketika para perampok berkeringat dingin setelah merasakan aura yang dilepaskan Zhou Bing. Mereka segera mengetahui bahwa kakek di depan mereka adalah seorang pendekar tingkat tinggi.
"Jika kalian ingin hidup, pergilah dari sini!" Zhou Bing berkata dengan nada dingin.
Pemimpin perampok itu meneguk ludah, tubuhnya sedikit gemetar karena ketakutan. Mendengar ucapan Zhou Bing, ia kemudian memerintahkan anggotanya yang lain untuk segera bergegas pergi dari penginapan.
Para perampok itu tidak berani membawa harta yang sebelumnya mereka kumpulkan dari rombongan pedagang, saking ketakutannya mereka segera keluar dan melarikan diri.
Usai kelompok perampok itu menghilang semua orang di penginapan itu bernafas lega, mereka segera berterima pada Zhou Bing karena telah menyelamatkan mereka.
Rombongan pedagang atau pengawal memberikan rasa hormatnya saat mengetahui Zhou Bing adalah seorang pendekar tingkat tinggi.
"Aku baru mengetahui ada kelompok perampok disekitar sini, siapa mereka?" Zhou Bing memilih tertarik mengenai kelompok perampok tersebut.
Zhou Bing sudah sangat lama tidak mengambil rute yang dilaluinya sekarang sehingga tidak tahu di waktu lama tersebut akan ada sebuah kelompok perampok.
Salah satu pedagang kemudian ada yang mengetahui kelompok tersebut setelah melihat bentuk golok yang dipakai mereka, kelompok perampok tersebut bernama Bandit Buas, sebuah kelompok perampok yang terbentuk baru beberapa bulan belakangan ini.
Kelompok Bandit Buas sangat terkenal di kawasan ini, korban mereka sudah tak terhitung lagi. Selain merampok mereka juga berani membunuh korbannya, di kasus tertentu mereka bahkan menculik para wanita.
Bukan hanya menyerang para pedagang, mereka terkadang menyerang desa-desa kecil.
"Kakek, sebaiknya kita tidak biarkan mereka pergi, jika tidak maka akan banyak korban di masa depan." Setelah mendengar semua ceritanya, Zhou Yuan merasa tidak bisa tinggal diam saja.
Zhou Bing terdiam beberapa saat, ia sebenarnya setuju dengan usul Zhou Yuan tetapi mereka saat ini sedang mempunyai tujuan lain.
Setelah satu menit berpikir akhirnya Zhou Bing memutuskan untuk mengejar perampok Bandit Buas tersebut. Ia tidak bisa membiarkan mereka bertindak sesukanya lagi.
"Yuan'er kau tinggal disini, Kakek akan..."
"Kakek, izinkan Yuan ikut." Sebelum Zhou Bing berbicara, Zhou Yuan terlebih dulu memotongnya dengan cepat.