KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
“Apa kita harus ke rumah sakit, Ayo kita ke rumah sakit saja,” ajak Jessie sambil menarik lengan Rose.
“ Tidak perlu ke rumah sakit, Jessie. Aku ingin istirahat di apartemen saja,” Jawab Rose sambil menghentikan taksi dan masuk ke dalamnya diikuti oleh Jessie.
( Jangan komen kenapa nggak taksi online yaa.. sudah dijelaskan jika ponsel Rose memang belum di upgrade menjadi smartphone. Alasannya ... Males kalo kata Rose mah.. )
Setelah mengatakan tujuan kepada driver taksi, keduanya terlibat keheningan yang sedikit menyesakkan dan canggung.
Rose tentu saja tidak berniat untuk berbasa – basi ria mengobrol dengan Jessie. Matanya setengah terpejam seperti ia tengah beristirahat saja. Padahal ia sengaja agar Jessie tidak mengganggunya dengan ocehan –ocehan tidak pentingnya. Dan tentu saja ia ingin mengingat dan merencanakan apa saja yang ingin ia lakukan untuk rencananya dalam membalas Jessica dan Mario.
Tidak sampai satu jam, keduanya akhirnya sampai di depan gedung tua apartemen mereka. Rose bisa mendengar helaan nafas kasar yang keluar dari mulut Jessie ketika mereka sudah berjalan menuju Lift untuk ke lantai unit mereka tinggal.
“Ada apa denganmu, Jessie? Apakah ada yang ingin kamu sampaikan?” pancing Rose. Sebenarnya ia sangat tahu apa yang akan Jessie katakan kepadanya saat ini!
“Hei, Rose.. sebenarnya aku ingin bilang sesuatu, apa sebaiknya kita tidak pindah ke apartemen yang lebih besar saja ...?” jawab Jessie setelah mereka memasuki Lift.
GOTCHA!!
Benar saja kan? Ternyata memang kelahirannya kembali tidak atau mungkin belum mempengaruhi masa depannya. Rentetan peristiwanya masih sama dengan yang terjadi di masa lalu.
...‘Nee.. Rossie, bukannya perusahaanmu sedang masa puncak – puncaknya dan menghasilkan banyak uang?’...
...‘Bagaimana jika kita pindah ke apartemen yang lebih mewah lagi?’...
...‘Bukannya akan sangat memalukan jika pemilik ROSE_V yang sedang naik daun tinggal di apartemen kumuh seperti ini?’...
🧊🧊🧊
Kilasan – kilasan ucapan yang hampir sama kini kembali Rose dengarkan dari bibir busuk milik Jessie, Rose menyeringai sinis saat ia dengan patuh menunggu Jessie menyelesaikan ucapannya.
“ .... jika pemilik perusahaan Make up & Skincare Brand ROSE_V yang terkenal tapi malah tinggalnya di apartemen kumuh yang .. iyuuhhhh BOBROK kayak begini,” Jessie dengan semangat mengucapkan pemikirannya di hadapan Rose. Rose bahkan diam - diam menirukan geram bibir Jessica karena ia sudah tahu apa yang ingin dikatakan olehnya.
“Kamu juga bisa tampil sebagai wanita karir yang kaya di hadapan Mario dan akan lebih mudah lagi untuk mendekatinya,” mendengar Rose yang sepertinya tertarik dengan gagasannya, Jessie tidak lupa untuk tidak menyelipkan nama Mario yang ia pikir pasti akan menggerakkan hati Rose dan mempercepat rencananya sendiri.
Rose dan Jessie keluar dari lift dan menuju ke unit milik Rose dengan pemikiran yang berbeda – beda. Jessie dengan sedikit gelisah menunggu ucapan dari bibir Rose, sementara Rose masih sibuk menyusun rencana yang tepat untuk menghadapi Jessie saat ini.
NIT NIT NIT CEKLEK
Keduanya segera masuk, Jessie segera menarik lengan Rose dan menggiringnya untuk duduk di sofa. Rose hanya terkekeh sinis tetapi tak urung mengikutinya.
“Bagaimana Rose?” tanya Jessie yang sudah tidak sabar lagi dengan tanggapan sahabatnya ini.
“Apakah menurutmu aku harus membeli apartemen yang lebih bagus lagi Jessie? “ tanya Rose dengan wajah polos dan mudah ditipunya.
“Ya ya ya, kamu harus melakukan ini semua,” jawab Jessie dengan antusias, berpikir jika rencananya sedikit lagi akan terwujud.
Rose mengernyitkan keningnya pertanda ia sedang berpikir keras. Semakin menambah kegelisahan Jessie. Diam – diam Rose melirik tingkah polah Jessie yang menurutnya menjijikkan sekaligus merasa geli sendiri.
Jika dipikir dengan akal yang sehat, rajin dan kuat (eh), apa hubungan antara ia yang membeli apartemen dengan keantusiasan yang ditunjukkan oleh Jessie?
Jawabannya adalah, Jessie berencana untuk meminta apartemen mewah yang baru menggunakan namanya! Yang artinya, nantinya apartemen tersebut adalah miliknya dengan dibeli menggunakan uang dari Rose!!
Rencana yang sangat luar biasa, bukan?
Di masa lalu, nyatanya kejadian ini memang terwujud! Dengan bodohnya Rose menuruti permintaan Jessie dengan membelikan sebuah apartemen mewah dengan harga 3 digit atas nama Jessie.
Saat itu, dirinya memang sudah tergila – gila dengan Mario dan dapat dengan mudah diperdaya oleh Jessie. Hari itu juga, seperti hari ini, ia baru saja makan siang bersama dengan Mario dan Jessie merayakan ulang tahunnya dan Mario mengungkapkan perasaannya kepada Rose yang tentu saja hanya untuk berpura – pura.
Di tengah euforia karena perasaannya yang terbalas, bak kerbau yang dicucuk hidungnya, Rose dengan mudah mengiyakan segala permintaan Jessie sehingga Jessie mudah untuk menjalankan semua rencana demi rencana yang disusunnya bersama Mario untuk menguasai perusahaan milik Rose.
“Hei, Rose.. Rose ..” Rose tersentak dalam lamunan karena guncangan Jessie pada lengannya. Ia kembali tersadar dari ingatan masa lalunya dan memandang Jessie dengan tatapan penuh arti, Rose kemudian tersenyum manis sebelum menjawab Jessie.
“Baiklah, menurutku itu juga ide yang bagus sekali, Jessie,” seru Rose dengan antusias yang melebihi Jessie. Jessie sedikit tertegun sebelum akhirnya ia menyeringai licik mendengar jawaban positif dari Rose.
‘Awwwww... Akhirnya dia mau jugaaa... aaaawwww nggak sabar banget aku bisa punya Apart yang mewah. Dasar Gobl*k banget! Kekhawatiranku tadi ternyata sia – sia, Rose yang bodoh ini tetap saja bodoh!’ hati Jessie bersorak kegirangan meskipun di luarnya ia mati – matian mengontrol ekspresinya.
“Iyakan.. ini juga akan mencerminkan citramu sendiri di lingkungan sosialita nanti,”
‘Tentu saja aku yang akan menikmati semuanya’ Jessie melanjutkan kalimat terakhirnya dalam hatinya.
Rose mengangguk – anggukkan kepala dengan semangat penuh.
Di Masa lalu, adalah hal yang sangat diinginkan oleh Rose untuk menjadi terkenal. Hal ini sangat bertentangan dengan sifatnya yang pemalu dan tertutup.
Semua ini tidak jauh – jauh dari hasutan dan pengaruh jelek dari Jessie. Jessie mengajarkan kemewahan dan gaya hidup yang sembrono yang sebenarnya sangat menguntungkan dirinya sendiri dan tentunya uangnya berasal dari Rose.
Hanya untuk menarik perhatian seorang Mario, Rose rela menjalani gaya hidup mewah yang boros padahal barang – barang yang digunakan adalah tiruan super yang tentu saja merupakan ulah Jessie yang menukarnya untuk dipakai sendiri.
Haaaahhh ... jika Rose mengingat – ingat masa lalunya, ingin sekali ia membenturkan keningnya ke dinding yang keras!
“Lalu, bolehkan jika apartemennya yang baru nanti atas namaku? Oh .. oh, aku hanya berpikir jika kita ini adalah saudara yang sudah sangat dekat sedari kecil, jadi tidak apa – apakan jika nantinya atas namaku,” ucap Jessie dengan tampang yang di polos – polosin, di imut – imutkan. Membuat Rose jijik dan ingin sekali menendang wanita di hadapannya yang berkedok sebagai ‘sahabat’dekatnya.
“Tentu saja boleh, tapi untuk sementara kamu harus tinggal di asrama kampus dulu, Jessie .. “
DEG