Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca
Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.
Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.
Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!
Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemaksaan
Ketika pagi hari, Jessy semakin malas untuk bersekolah. Apalagi jika ia harus bertemu dengan ketua OSIS yang sekarang menjadi tunangan nya.
Seperti biasa, ia terlambat hari ini. Ketika sampai, gerbang sekolah sudah tertutup rapat.
Setelah Jessy berhasil mengendap-ngendap masuk ke dalam sekolah, ia mengedarkan pandangannya. Ia sedikit heran karena tidak melihat keberadaan Nathan.
"Baguslah," ucapnya. Dan langsung melenggang pergi dari sana.
Saat sampai di kelas, keberuntungan Jessy lagi-lagi sedang memihak nya. Guru yang mengajar di jam pertama belum sampai di kelas.
"Terlambat lagi?" tanya Meili begitu Jessy duduk di kursinya.
"Kelihatannya?" sahut Jessy. Dan di balas hanya cengiran oleh Meili.
Melihat itu, Jessy memutar bola matanya malas.
Saat jam pelajaran pertama selesai, Tasya baru kembali ke kelas.
"Sudah selesai rapat OSIS nya? tanya Meili.
Tasya menganggukkan kepalanya. "Iya."
Pandangan Tasnya kemudian tertuju pada jari manis Jessy, yang sudah terisi cincin indah.
Semalam ia tidak bisa menghadiri acara bahagia saudaranya, karena ada acara mendadak.
Begitu pun Jessy, semalam ia meminta kepada Ibu sambungnya agar tidak menceritakan siapa tunangan nya.
Di saat jam pelajaran kedua berlangsung, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kelas. "Ada apa?" tanya guru.
"Siswi yang bernama Jessy di panggil ke keruangan OSIS." jelas siswa tersebut.
Sontak saja semua pandangan seketika mengarah ke arah Jessy.
Setelah guru mengizinkan nya. Jessy berjalan mengikuti siswa tadi ke ruangan OSIS. Ternyata di sana sudah ada beberapa murid yang berbaris, juga Nathan dan Raka.
Jessy bergabung dangan mereka, di sini hanya Jessy siswi satu-satunya yang bergabung.
"Langsung saja," ujar Nathan dengan membawa selembar kertas dan melihat nya. "Kalian hari ini terlambat lagi!"
Mata Jessy melotot mendengar itu juga yang lain nya.
Jessy pikir hari ini ia akan terbebas dari Nathan. Tapi ternyata tidak.
Nathan menyebutkan hukuman apa yang mereka dapatkan. Kemudian menoleh ke arah Jessy. "Dan lo, sapu halaman belakang sekolah."
Saat di sekolah hanya terlihat wajah tegas dari Nathan.
Siapa yang menyangka jika Nathan dan Jessy bertunangan.
Jessy mencebik kesal mendengarnya. Saat menyapu halaman depan sekolah saja ia harus bersusah paya, apalagi ini halaman belakang yang banyak pohon besar.
Dengan setengah hati, Jessy berjalan ke arah belakang sekolah untuk melaksanakan hukuman. Ternyata di sana sudah tersedia sapu.
"Bisa encok pinggang gue," gerutunya melihat daun kering yang berserakan cukup banyak.
Jessy mulai menyapu, terik matahari mulai menyengat. Keringat sudah mulai bercucuran.
Sesekali ia merenggangkan ototnya. "Sial, kemarin malem dia ngaku calon suami. Giliran di sekolah dia KDRT," gerutu Jessy.
"Siapa KDRT?" tanya Nathan yang sudah berdiri di belakang Jessy.
Jessy terjingkat kaget, kemudian ia berbalik dan sudah mendapati Nathan di belakangnya.
"Siapa yang KDRT?" ulang Nathan datar. Padahal ia sekuat tenaga menahan senyum karena tadi ia mendengar gerutuan gadis itu.
"Lo!" jawab Jessy ketus.
"Gue cuma ngelakuin peraturan sekolah." Nathan membela diri. "Ini," ia memberikan sebotol air untuk Jessy.
Jessy kesal mendengar apa yang di ucapkan Nathan, tapi meskipun begitu ia menerima air itu juga.
Tanpa mengucapkan terima kasih, Jessy langsung menenggak air itu hingga tinggal setengah.
Nathan tersenyum samar melihat kelakuan Jessy.
Setelah di rasa dahaganya sudah hilang, Jessy terdiam merasakan sesuatu.
Hingga beberapa detik matanya membulat, ketika benar-benar merasakan nya. Ia kemudian mengambil ponselnya dan mengotak atiknya.
"Kumohon jangan sekarang," gumamnya dengan gelisah.
Nathan hanya menautkan kedua alisnya, saat Jessy bertingkah aneh.
"Ya ampun," pekik Jessy ketika yang di khawatirkan nya benar terjadi.
"Ada apa?" heran Nathan.
"Huh!" Jessy baru menyadari jika Nathan masih berdiri di depan nya.
"Ada apa?" Nathan yang masih belum mendapatkan jawaban.
Jessy menggelengkan kepalanya. "Nggak," bohongnya.
Padahal Jessy sekarang merasa gelisah karena tamu bulanan nya sedang datang. Saat tadi melihat kalender di ponselnya, sudah terlewat satu hari dari biasanya.
Apalagi sekarang ia benar-benar merasakan tidak nyaman.
"Benarkah?" Nathan tidak percaya.
"I-iya," Jessy tiba-tiba merasa gugup.
"Baiklah kalau begitu." Nathan beranjak dari sana.
Tapi baru beberapa langkah, Jessy sudah menghentikannya. "Tunggu!" sergahnya.
Nathan menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Jessy. Ia menunggu gadis itu berbicara.
"Boleh gue pergi sekarang?" tanya Jessy. Karena yang menjadi tujuan nya sekarang adalah ingin mencari apa yang ia perlukan.
Nathan melihat pekerjaan Jessy yang belum selesai. "Selesaikan dulu."
Jessy berdecak kesal. Kemudian ia mendekat ke arah Nathan dan memberikan sapunya. "Nggak bisa!" Dan secepat kilat ia berlari dari sana.
"Dasar."
*
*
Ketika pulang sekolah, saat Jessy berjalan ke arah parkiran umum tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di sebelahnya.
Saat kaca mobil itu turun ternyata Nathan.
"Mami ingin bertemu sama lo," ujar Nathan. "Naik," serunya.
Karena beberapa menit lalu Nilam menelpon nya agar mengajak Jessy untuk pulang bersama nya.
Jessy tau siapa yang di maksud Nathan. Ingin sekali ia menolak tapi ia sungkan.
"Gue bawa motor," malas sekali ia satu mobil dengan Nathan.
"Nanti gue anterin kesini kalau pulang," ujar Nathan. "Udah cepetan."
Dengan malas Jessy masuk ke dalam mobil Nathan. "Dasar pemaksaan," sindir Jessy tapi tidak di gubris oleh Nathan.
...----------------...
...Entah kenapa ya, aku bikin cerita tentang Mommy Jessy dan Papa Nathan ini serasa jadi muda lagi 😁...