Kembalinya Mantan Membawa Kehancuran

Kembalinya Mantan Membawa Kehancuran

bab 1 Sikap dingin

 “Mas aku mau ngomong sama kamu,” ujar Siska, ia buru-buru menghampiriku saat baru saja pulang bekerja, aku tahu ia sengaja melakukan hal itu, karena kalau tidak seperti ini diriku sulit sekali untuk diajak berbicara.

Jujur saja, aku sudah mulai bosan dengan suaranya. Aku ingin cepat-cepat masuk kamar.

“Mau ngomong apa? Aku lagi sibuk, aku capek loh baru pulang kerja, masih banyak pekerjaan yang belum selesai di restoran. Tolong jangan bikin aku tambah pusing.”

“Aku cuma mau ngomong sebentar, tolong dengarkan sekali saja perkataanku, ini tentang anak kita, Mas.”

“Aduh, memangnya anak kita kenapa lagi? Apa dia buat masalah di sekolahnya?”

“Bukan gitu, Mas.”

“Lalu apa?” Terlihat raut wajah Siska, aku tahu dia kecewa atas sikapku. Tapi mau bagaimana lagi. Aku benar-benar sudah lelah.

"Aku tahu kamu lelah, tapi tolong dengar kan ucapanku. Ini demi anak kita."

"Tidak bisakah di lain waktu untuk membicarakan anak kita. Aku yakin sekali, pasti masalah ini enggak jauh-jauh dari sekolah."

“Bukan, Mas, anak kita mau—“

Sebelum dia melanjutkan pembicaraan, aku langsung menghentikannya. “Maaf, ya. Aku lagi banyak pikiran, bicaranya nanti saja ya. Akhir-akhir ini keadaan Resto lagi buruk. Tolong jangan ganggu aku dulu ya, untuk masalah anak sebisa mungkin kamu yang handle dulu, kalau kamu tidak bisa, baru kamu bicara lagi sama aku. Aku mohon sama kamu mengertilah untuk saat ini.”

“Tapi, Mas—“ Tanpa mau mendengarkan ucapannya lagi. Aku lebih memilih masuk ke dalam kamar, dan menutupnya rapat-rapat. Aku benar-benar tidak ingin diganggu olehnya.

Sedangkan Siska, masih diam di tempat sambil menatap pintu kamar yang sudah tertutup rapat. Melihat sikap suaminya yang akhir-akhir ini berubah, membuat perasaan Siska tidak karuan. Ia ingin sekali menepis pikiran buruk tentang suaminya yang sudah berubah beberapa bulan ini, tetapi selalu ia tepis, ia selalu berpikir bahwa suaminya adalah yang terbaik, dan ayah yang baik untuk anak untuk anaknya.

Walaupun Siska sering kali diabaikan oleh suaminya, ia tetap bercerita. Namun sayang, usaha yang sudah ia lakukan agar mendapatkan perhatian suaminya selalu berakhir dengan rasa kecewa, suaminya lebih memilih bermain ponsel ketimbang mendengarkan ucapan dirinya.

...****************...

“Mah, ada yang mau aku bicarakan sama kamu," ujarku.

“Bicara apa, Mas?” Dahiku berkerut, aku bingung melihat wajah Siska yang begitu senang ketika aku mengajak bicara. "Tumben kamu mau bicara sama aku?"

"Memangnya tidak boleh, kalau aku bicara sama kamu?" ketusku, pagi-pagi sudah bikin suasan tidak enak saja. Kenapa sih dia harus berlebihan seperti itu. Hanya diajak bicara saja sudah senang.

"Bukanya enggak boleh, aku cuma senang aja kok, sudah lama kita berdua tidak pernah berbicara. Ngomong-ngomong kamu mau bahas apa nih?"

“Ini tentang resto kita, akhir-akhir ini keadaan resto tidak stabil. Omset yang kita dapat setiap bulan selalu menurun.”

“Masa sih, Mas? Bukanya Resto kita selalu ramai ya setiap hari. Beberapa minggu yang lalu aku sempat datang ke sana untuk melihat keadaan resto.” Aku cukup terkejut dengan pengakuan dirinya. Untuk apa dia datang ke Resto?

“Siapa yang suruh kamu datang ke Resto!” Siska terkejut mendengar suaraku yang sedikit meninggi.

“Mas, kamu—“

“Kamu jangan lancang ya, datang ke resto tanpa seizin suami. Aku enggak suka kamu datang ke Resto seenak jidat kamu!” Aku langsung menutup mulut dengan tanganku. tiba-tiba saja rasa sesal ini datang menyelimuti hatiku. Bagaimana ini?

“Barusan kamu meninggikan suara?” Aku baru sadar bahwa aku telah melakukan kesalahan di depan Siska. “Sejak kapan nada bicaramu jadi meninggi seperti tadi, Mas? Baru kali ini aku dengar suara kamu seperti itu selama kita menikah.”

“Ma ... Maaf, aku enggak sengaja meninggikan suara di depan kamu. Aku Cuma kelepasan saja.” Terlihat tatapan Siska begitu kecewa dengan diriku, bahkan kelopak matanya sudah mengembun.

“Kamu berubah, Mas,” lirih Siska disertai suara parau.

“Maksud kamu?”

“Di mataku, kamu seperti orang lain, Mas. Kamu seperti bukan suamiku atau Ayah bagi anak kita, akhir-akhir ini sikap kamu juga berubah menjadi dingin, dan lebih parahnya lagi kamu seperti tidak peduli dengan anak kita, setiap kali anak kita ingin mengajak jalan-jalan di akhir pekan, kamu selalu menolaknya dengan alasan terlalu sibuk dengan Resto, hingga akhirnya anak kamu mulai menyerah untuk tidak lagi meminta dirimu untuk menemani jalan-jalan. Itulah sebabnya aku ingin berbicara kepadamu, tentang anak kita."

“Mah, maaf. Aku benar-benar tidak sengaja, aku enggak bermaksud seperti itu. Tolong mengertilah. Akhir-akhir ini kepalaku lagi pusing, memikirkan omset Resto, tahun ini benar-benar sangat kacau. Maka dari itu aku mau membicarakan masalah ini sama kamu. Mulai besok aku akan selalu menginap di resto dan akan jarang pulang ke rumah sampai keadaan Resto benar-benar stabil, jika semuanya sudah beres. Aku akan pulang setiap hari seperti biasanya, tapi untuk kali ini aku akan menginap di sana dan akan pulang seminggu sekali, karena aku juga butuh bantuan teman untuk ikut mengelola restoran.” Terlihat dahi Siska berkerut, terlihat dari wajahnya kalau Siska sulit sekali untuk mempercayai kata-kataku.

“Kenapa kamu sampai harus menginap di restoran? Sebelumnya kamu tidak pernah melakukan ini, padahal dulu awal-awal kita membangun restoran. Kita pernah merasakan yang namanya restoran hampir bangkrut, tapi tidak pernah tuh kamu sampai menginap segala untuk mengurus semuanya, apalagi sampai meminta bantuan teman untuk mengelola bisnis kita, memangnya aku tidak bisa membantu dirimu untuk mengelola restoran. Kenapa harus orang lain yang ikut turun tangan.” Jujur saja Siska sedikit tidak terima jika ada orang asing yang ikut mengelola restoran. Walaupun itu temanku, aku tahu hal seperti ini sangatlah sensitif, apalagi ini berhubungan dengan keuangan dan juga pendapatan omset setiap bulan, jadi Siska benar-benar harus berhati-hati agar tidak ada orang lain ikut mengelola restoran karena hal ini sangatlah berbahaya bagi masa depan restoran tersebut. Tapi aku tidak peduli akan hal itu, toh Siska hanya sibuk mengurus rumah dan anak saja

“Kamu nggak akan mengerti masalahnya.”

“Masalah apa yang tidak aku mengerti? Kamu tahu sendiri kan aku wanita seperti apa, sebelum kita berdua menikah aku juga punya usaha kok, bahkan pengalaman mengelola usaha sudah bagus selama kuliah dulu.”

“Dulu dan sekarang berbeda, jangan kamu samakkan, intinya aku akan menginap ke resto dan kamu tidak akan aku izinkan untuk datang ke sana karena aku tidak mau kamu ikut khawatir dengan keadaan Resto, biar aku yang menghandle.”

“Tapi, Mas—“

“Cukup sampai sini pembicaraan kita, karena hanya itu yang ingin aku sampaikan ke kamu, mulai detik ini kamu jangan terlalu ikut campur dengan urusan Resto, kamu fokus saja dengan pekerja rumah tangga, dan juga anak kita.”

Semenjak kejadian itu aku benar-benar menepati apa yang aku katakan padanya, setiap hari aku selalu menginap ke Resto, dan akan pulang seminggu sekali, setiap kali istriku mengajak untuk pulang ke rumah , aku selalu menolak dengan alasan yang selalu sama. Sekalinya pulang ke rumah itu hanya seminggu sekali selebihnya aku selalu menginap di sana.

Walaupun Siska sangat Penasaran sekali dengan keadaan Resto, tapi ia tidak bisa membantah perintah perintahku untuk tidak datang ke sana. Biarlah semua urusan itu resto aku yang menangani, yang penting Siska hanya fokus terhadap anak, aku tidak mau dia ikut campur urusanku.

...****************...

“Mah, kemarin aku lihat Ayah di Mall,” ujar sang anak bernama Angga.

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Siska mungkin suamimu punya wanita lain kamu harus selidiki jgn diam saja dirumah jgn sampai pelakor menguasai usaha kamu Siska.

2024-12-13

0

cinta semu

cinta semu

jahat banget istri ny cuman di jadikan pelengkap di rumah ,,,ayo Siska jgn mau di bodohi...suami u penuh modus

2024-12-07

0

Dewi Anjasmaraa

Dewi Anjasmaraa

dari fb lanjut ke noveltoon kirain Uda tamat..

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Sikap dingin
2 BAB 2 PERDEBATAN
3 BAB 3 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN
4 BAB 4 SIKAP SISKA BERUBAH DINGIN
5 BAB 5 MENCARI BUKTI PERSELINGKUHAN DANU
6 BAB 6 TERKUMPULNYA SEMUA BUKTI
7 BAB 7 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN DANU
8 BAB 8 PERTENGKARAN
9 BAB 9 MASALAH MULAI DATANG
10 BAB 10 DI RUMAH RAHMA
11 BAB 11 PERJANJIAN DI ATAS MATRAI
12 BAB 12 HILANGNYA RASA CINTA
13 BAB 13 PENGGELAPAN UANG RESTO
14 BAB 14 SEMAKIN TERTEKAN
15 BAB 15 RAHMA BERTEMU DENGAN KAKAK MADUNYA
16 BAB 16 ISTRI PERTAMA VS ISTRI KEDUA
17 BAB 17 PERANG
18 BAB 18 KEDATANG SISKA KE RUMAH RAHMA
19 BAB 19 MENGABIL HAK SISKA
20 BAB 20 PERAMPASAN BARANG
21 BAB 21 PENGUSIRAN
22 BAB KEADAAN RAHMA MENYEDIHKAN.
23 BAB 23 MASALAH BARU
24 BAB 24 KOSONG MELOMPONG
25 BAB 25 TARLALU MENUNTUT
26 BAB 26 TAMPARAN
27 BAB 27 FITNAH
28 bab 28 MURKANYA SEORANG IBU
29 BAB 29 SEPI
30 bab 30 RESTORAN TUTUP SEMENTARA
31 Bab 31 DATANG KE RUMAH ORANGTUA RAHMA
32 BAB 32 KEDATANGAN DANU DAN RAHMA
33 BAB 33 SEMAKIN PANAS
34 BAB 34 BUBAR
35 BAB 35 BONCOS
36 BAB 36 SINDIRAN
37 BAB 37 MENGAMBIL SECARA PAKSA!
38 BAB 38 KEDATANGAN PAK RT
39 BAB 39 MOTOR DITARIK
40 BAB 40 DILABRAK
41 BAB 41 MOTOR GADAIAN
42 BAB 42 KEDATANGAN RIVAL
43 BAB 43 CEMBURU
44 BAB 44 MERASA TERSAINGIN
45 BAB 45 MERASA IRI
46 BAB 46 HAIKAL
47 Draft 47 RESTO KEMBALI BUKA
48 BAB 48 SISKA DAN HAIKAL
49 BAB 49 RENCANA BARU
50 BAB 50 7 PREMAN PASAR
51 BAB 51 MERAMPAS SERTIFIKAT RUMAH MILIK SITI
52 BAB 52 PULANG
53 BAB 53 DANU PENGECUT.
54 BAB 54 KEDATANGAN RAHMA DI RUMAH DANU
55 BAB 55 INGIN TINGGAL
56 BAB 56 IBU DATANG
57 bab 57
58 BAB 58 SALING MENYALAHKAN
59 BAB 59 DIBUAT KELAPARAN
60 BAB 60 HASUTAN TANTE UNTUK BCERCERAI
61 BAB 61 ACARA ULANG TAHUN
62 bab 62 DIJADIKAN BABU
63 BAB 63 GUGATAN
64 BAB 64
65 BAB 65 ANGKAT KAKI DARI RUMAH
66 bab 66 MENDAPATKAN SURAT
67 BAB 67 RESMI BERCERAI
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71 RAHMA MULAI BERUBAH
72 BAB 72 MULAI BERUBAH
73 BAB 73 Rahma bekerja
74 BAB 74 PERSELINGKUHAN
75 BAB 75 TERKUAK PERSELINGKUHAN
76 BAB 76 BERPISAH
77 BAB 77 BERTEMU KEMBALI
78 BAB 78 MENDAPATKAN FITNAH
79 BAB 79 MENDAPATKAN SIKSAAN
80 BAB 80 DILARANG BERTEMU DENGAN ANAK
81 BAB 81 BERTEMU MANTAN
82 BAB 82 ENDING
83 PART EXTRA 1 POV RAHMA.
84 PATR EXTRA 2 POV RAHMA.
85 PART EXTRA 3 POV RAHMA.
86 PART EXTRA 4 POV RAHMA.
87 PART EXTRA 5 POV RAHMA.
88 PART EXTRA 6 POV RAHMA.
Episodes

Updated 88 Episodes

1
bab 1 Sikap dingin
2
BAB 2 PERDEBATAN
3
BAB 3 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN
4
BAB 4 SIKAP SISKA BERUBAH DINGIN
5
BAB 5 MENCARI BUKTI PERSELINGKUHAN DANU
6
BAB 6 TERKUMPULNYA SEMUA BUKTI
7
BAB 7 TERKUAKNYA PERSELINGKUHAN DANU
8
BAB 8 PERTENGKARAN
9
BAB 9 MASALAH MULAI DATANG
10
BAB 10 DI RUMAH RAHMA
11
BAB 11 PERJANJIAN DI ATAS MATRAI
12
BAB 12 HILANGNYA RASA CINTA
13
BAB 13 PENGGELAPAN UANG RESTO
14
BAB 14 SEMAKIN TERTEKAN
15
BAB 15 RAHMA BERTEMU DENGAN KAKAK MADUNYA
16
BAB 16 ISTRI PERTAMA VS ISTRI KEDUA
17
BAB 17 PERANG
18
BAB 18 KEDATANG SISKA KE RUMAH RAHMA
19
BAB 19 MENGABIL HAK SISKA
20
BAB 20 PERAMPASAN BARANG
21
BAB 21 PENGUSIRAN
22
BAB KEADAAN RAHMA MENYEDIHKAN.
23
BAB 23 MASALAH BARU
24
BAB 24 KOSONG MELOMPONG
25
BAB 25 TARLALU MENUNTUT
26
BAB 26 TAMPARAN
27
BAB 27 FITNAH
28
bab 28 MURKANYA SEORANG IBU
29
BAB 29 SEPI
30
bab 30 RESTORAN TUTUP SEMENTARA
31
Bab 31 DATANG KE RUMAH ORANGTUA RAHMA
32
BAB 32 KEDATANGAN DANU DAN RAHMA
33
BAB 33 SEMAKIN PANAS
34
BAB 34 BUBAR
35
BAB 35 BONCOS
36
BAB 36 SINDIRAN
37
BAB 37 MENGAMBIL SECARA PAKSA!
38
BAB 38 KEDATANGAN PAK RT
39
BAB 39 MOTOR DITARIK
40
BAB 40 DILABRAK
41
BAB 41 MOTOR GADAIAN
42
BAB 42 KEDATANGAN RIVAL
43
BAB 43 CEMBURU
44
BAB 44 MERASA TERSAINGIN
45
BAB 45 MERASA IRI
46
BAB 46 HAIKAL
47
Draft 47 RESTO KEMBALI BUKA
48
BAB 48 SISKA DAN HAIKAL
49
BAB 49 RENCANA BARU
50
BAB 50 7 PREMAN PASAR
51
BAB 51 MERAMPAS SERTIFIKAT RUMAH MILIK SITI
52
BAB 52 PULANG
53
BAB 53 DANU PENGECUT.
54
BAB 54 KEDATANGAN RAHMA DI RUMAH DANU
55
BAB 55 INGIN TINGGAL
56
BAB 56 IBU DATANG
57
bab 57
58
BAB 58 SALING MENYALAHKAN
59
BAB 59 DIBUAT KELAPARAN
60
BAB 60 HASUTAN TANTE UNTUK BCERCERAI
61
BAB 61 ACARA ULANG TAHUN
62
bab 62 DIJADIKAN BABU
63
BAB 63 GUGATAN
64
BAB 64
65
BAB 65 ANGKAT KAKI DARI RUMAH
66
bab 66 MENDAPATKAN SURAT
67
BAB 67 RESMI BERCERAI
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71 RAHMA MULAI BERUBAH
72
BAB 72 MULAI BERUBAH
73
BAB 73 Rahma bekerja
74
BAB 74 PERSELINGKUHAN
75
BAB 75 TERKUAK PERSELINGKUHAN
76
BAB 76 BERPISAH
77
BAB 77 BERTEMU KEMBALI
78
BAB 78 MENDAPATKAN FITNAH
79
BAB 79 MENDAPATKAN SIKSAAN
80
BAB 80 DILARANG BERTEMU DENGAN ANAK
81
BAB 81 BERTEMU MANTAN
82
BAB 82 ENDING
83
PART EXTRA 1 POV RAHMA.
84
PATR EXTRA 2 POV RAHMA.
85
PART EXTRA 3 POV RAHMA.
86
PART EXTRA 4 POV RAHMA.
87
PART EXTRA 5 POV RAHMA.
88
PART EXTRA 6 POV RAHMA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!