NovelToon NovelToon
NOT Second Lead

NOT Second Lead

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Kamu pernah bilang, kenapa aku ngga mau sama kamu. Kamu aja yang ngga tau, aku mau banget sama kamu. Tapi kamu terlalu tinggi untuk aku raih.

Alexander Monoarfa jatuh cinta pada Rihana Fazira dan sempat kehilangan jejak gadis itu.

Rihana dibesarkan di panti asuhan oleh Bu Saras setelah mamanya meninggal. Karena itu dia takut menerima cinta dan perhatian Alexander yang anak konglomerat

Rihana sebenarnya adalah cucu dari keluarga Airlangga yang juga konglomerat.

Sesuatu yang buruk dulu terjadi pada orang tuanya yang ngga sengaja tidur bersama.

Terimakasih, ya sudah mampir♡♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuat Panik

"Kamu cantik sekali," puji Oma dengan suara bergetar. Kedua tangannya menangkup wajah Rihana dengan lembut.

Tapi Rihana tau sepasang mata tuanya yang cerah nampak berkaca kaca.

Mata Rihana pun memanas.

"Te terima kasih...ne... eh, oma," ucap.Rihana terpatah patah.

Oma tersenyum lembut.

Entahlah. Mien Artipura-omanya Puspa bingung dengan apa yang dia rasakan dan dia lakukan sekarang. Kakinya secara reflek mendekati gadis itu.

Perasaan ngga menentu tapi rasanya seolah ada ikatan batin saat melihat temannya Puspa, cucunya.

Matanya begitu saja basah. Oma menyusut air matanya dengan tisu.

Kemudian mengusap air mata gadis di depannya yang juga sedang mengalir.

Aneh, tapi saat Oma menyentuhnya, dia seperti sedang menyentuh putrinya yang hilang. Jiwa Oma terasa hanyut.

Sayang, mama rindu, batinnya menangis sedih.

Kemudian oma berpaling pada Winta. Kemudian tersenyum lembut.

Ada yang beda. Perasaannya biasa saja, tapi jadi beda dengan gadis sebelumnya.

"Ini Winta, Oma," kata Puspa mengenalkan ketika melihat mata omanya penuh tanya.

"Oooh."

"Senang bertemu, Oma," ucap Winta santun.

"Terima kasih sudah datang," kata omanya ramah.

Winta menganggukkan kepala kemudian tersenyum agak sungkan.

Oma mematap Rihana, seolah meminta gadis itu mengenalkan dirinya.

"Saya Rihana, Oma. Rihana Fazira."

DEG

DEG

DEG

DEG

DEG

Jantung Oma rasanya ingin meledak, begitu juga Opa dan ketiga anak laki lakinya. Mereka sama menatap Rihana dengan seribu harap dan tanya.

"Rihana Fa... zira?" eja.Oma dengan suara tersendat. Suaranya terdengar bergetar.

'Iya, Oma." jawan Rihana serak. Dia selalu ingat kata kata mamanya sebelum pergi agar dia menyebutkan namanya dengan lengkap jika berkenalan dengan siapa pun.

"Rihana kost, Oma. Kasian, mamanya sudah meninggal," kata Puspa lancang menjelaskan.

DEG

Tubuh Oma langsung lemas.

"Oma," seru Ansel dan sepupunya langsung berlari ke arah omanya. Juga ketiga anak lelaki Oma.

Para sepupu dan tante serta mamanya pun panik.

Puspa bergeming dengan tatapan shock.

Mengapa?

Ada apa ini?

"Dilara," desis Omanya perlahan saat berada dalam pelukan suaminya. Air matanya tumpah begitu saja.

Ansel yang dengan sigap menahan tubuh Oma bersama dengan seorang laki laki muda lainnya, kini menyerahkan oma pada opanya.

Tangis Oma terdengar menyayat hati.

Rihana masih bergeming dengan tubuh bergetar.

Winta menahan tubuh Rihana yang juga akan jatuh terduduk.

"Kamu kenapa, Ri? Sakit?" tanya Winta membuat Rihana mengangguk.

"Aku pusing. Bisakah kita pulang?" tanyanya pelan. Rihana merasa bersalah sudah membuat kepanikan yang luar biasa di acara ini.

"Oke, oke, aku ngomong ke Puspa, dulu, ya. Kamu tahan bentar, ya," kata Winta agak cemas.

"Jangan. Puspa lagi panik dan cemas. Kita pulang duluan aja. Ayo," desak Rihana membuat Winta setuju demgan pemikiran Rihana.

Puspa dan sepupunya terlihat mendekati omanya. Memang suasana terlihat panik karena Omanya yang kelihatan ngedrop kesehatannya.

Mereka pun berjalan pelan meninggalkan rumah mewah itu.

"Aku sudah memesan taksi online," jelas Rihana. Kemudian dia menatap rumah itu sekali lagi sebelum melangkah keluar meninggalkannya.

Rumah yang bagai istana yang meninggalkan palung luka untuknya.

"Ri, orang orang rumah ini agak aneh sama.kamu," kata Winta mengeluarkaj isi pikirannya yang sejak tadi disimpannya.

"Entahlah," jawab Rihana sambil mengedikkan bahunya.

Dia juga ngga ngerti. Terlalu jauh menyimpulkan kalo mereka sudah tau dia adalah anak mamanya.

Hatinya pun ngga bisa bertahan jika berada di sana. Banyak sekali foto foto mamanya di sana. Semuanya menunjukkan kebahagiaan mamanya bersama saudara saudara dan mama papanya.

Apa papanya penyebab semuanya. Dan itu gara gara kehadiran dirinya?

Rihana menggigit bibir bawahnya dengan kesedihan yang amat sangat.

Sampai akhirnya taksi yang membawa mereka pulang dalam diam. Taksi mengantarkan Rihana lebih dulu.

"Istirahatlah. Besok kita harus kerja," ucap Winta ketika Rihana akan keluar dari mobil.

"Oke. Kamu hati hati," ucapnya yang diangguki Winta. Kemudian taksi yang membawa Winta pun berlalu.

Setelah melihat taksi itu menjauh, air mata Rihana mengalir lagi. Kali ini dia ngga menahannya. Membiarkannya mengalir deras dan sesekali usapan angin malam akan mengeringkannya.

Satu pelukan hangat di belakangnya.membuatnya tersentak. Ngga menyangka ada laki laki kurang ajar di dekatnya.

Tapi saat mendongak dan melihat wajah yang dagunya berada di atas kepalanya, bukan malah membuatnya berhenti menangis

Mata elang itu menatap dalam mata yang semakin basah.

Alexander.

Laki laki itu segera menarik kepala itu ke dadanya dan membiarkan Rihana menangis di sana.

Walau di benaknya penuh tanda tanya, kenapa Rihana tampak sangat terguncang, dia membiarkannya. Malah hatinya ikut sakit mendengar tangisan Rihana. Ada kesedihan yang ditularkan padanya.

"Kamu kenapa?" tanya Alexander lembut ketika tangisan Rihana mulai mereda. Menyisakan isakannya saja.

Rihana ngga menjawab, malah mengencangkan pelukannya.

Alexander mengusap rambutnya lembut.

"Kamu kenapa ke sini?" tanya Rihana tersendat, masih dengan menenggelamkan kepalanya di dada Alexander.

Dia malu untuk melihat laki laki itu. Malu ketahuan menangis tanpa sebab.

Alexander tersenyum.

"Pengen aja."

"Kamu.... sudah lama?" tanya Rihana seperti gumaman.

"Belum.tiga puluh menit "

Rihana terdiam.

"Maaf," katanya sangat pelan.

Alexander terkekeh.

"Belum mau pulang ke kost?" pancingnya. Kemudian terkekeh lagi melihat Rihana menggeleng tapi setelahnya menganggukkan kepalanya

"Kamu selalu memberikanku teka teki, Zira."

Rihana ngga menyahut. Bukannya ngga mau kasih tau, tapi dia bingung bagaimana cara mengatakannya.

"Tapi ngga pa pa. Kamu bisa merahasiakannya. Aku sudah sangat senang karena bisa memelukmu."

Rihana tersadar kalo dia sudah melakukan hal yang salah. Walaupun dia butuh bahu untuk bersandar, harusnya bukan bahu Alexander.

1
Ita Xiaomi
Alhamdulillah rejeki.
Ita Xiaomi
Para penggemar nih sebaiknya bantu Aurora agar mendpt keringanan hukuman drpd berlaku kasar.
Ita Xiaomi
Bs gembung Daiva utk meredam emosinya 😁
Uba Muhammad Al-varo
terima kasih kakak Author 🙏
ceritanya bagus dan keren serta menghibur juga, selalu sukses dan selalu semangat dalam berkarya kakak 🙏💪💪💪
Rahma AR: sama sama.....
total 1 replies
Ita Xiaomi
Jgn nak minta di luar batas.
Ita Xiaomi
Sedihnya 😭. Aku berharap ini hanya trik aja utk membongkar siapa yg nyerang dia.
Ita Xiaomi
Maaf doa aku dikabulkan utk beri pelajaran pd Aiden. Nah moga insyaf ya Aiden. Perbaiki diri cari pasangan yg baik. Kasihan jg ama Zerina.
Ita Xiaomi
Itukan krn dia lihat kelakuan Aurora saat bersama Aiden.
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Banyak pelajar yg bs diambil. Salah satunya bercanda yg merugikan diri sendiri, org lain dan lingkungan. Menguras air mata hrs siap sapungan atau tisu. Baru ini baca novel ditemani tisu 1 bks 😁. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
Rahma AR: aamiin... .makasih ya...
total 2 replies
Ita Xiaomi
Lebih baik simpan aja rahasianya selamanya. Drpd akan nambah luka.
Lenni Namora
Luar biasa
Ita Xiaomi
Klo kamu lakukan lg bakalan kelar hidup mu. Diadili sepupu2x dan paman2x Zira.
Ita Xiaomi
Aku pengen si Aiden nih diberi pelajaran agar ndak seenaknya. Agar bisa menghargai perasaan org.
Ita Xiaomi
Cita-citanya ndak berubah tetap kukuh 😁
Ita Xiaomi
Wah reflek bpk bikin pipi perih 😁
Ita Xiaomi
Makanya pak klo mau bercanda tuh jgn merugikan org lain, diri sendiri dan lingkungan.
Ita Xiaomi
Gercep nih pak Gusti.
Ita Xiaomi
Auto kejang-kejang kamu tante klo lihat video Aurora ama kekasih tak setianya.
Ita Xiaomi
Lah yg bikin semuanya jd beginikan rencana kamu, Aurora. Gmn?
Ita Xiaomi
Ndak ngaruh jg tuh. Rihana malah sangat disayang ama keluarga mamanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!