Kisah seorang wanita yang hidup miskin, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, dirinya adalah tulang punggung keluarga ada adik yang masih sekolah dan ibu yang menderita sakit.
Di sisi lain ada pria mapan dan tampan namun sangat dingin dan kejam bagi lawan-lawannya, saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga miliknya, bagi sang pria wanita bukanlah prioritas bagi hidupnya.
Namun suatu insiden membuat sang pria tidak dapat melupakan wanita itu,!!
Yukkk Ikutin Ceritanya !!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Di penghujung acara, MC mengumumkan bahwa di pintu keluar aula terdapat souvenir yang akan di bagikan dan siapa pun akan mendapatkan tanpa melihat apa jabatan karyawan tersebut, hal itu di sambut antusias oleh mereka semua dan kebahagian mereka semakin terpancar kala melihat isi dari kotak souvenir yang di bagikan itu.
Hari ini yang cukup melelahkan untuk Mila, acara syukuran pernikahan mereka telah usai jam 2 siang, Mila masih berada di ruangan Rafa, sedangkan mama dan papa sudah pergi karena ada hal harus mereka urus. Rafa memiliki beberapa pekerjaan yang harus segera di selesaikan.
Rafa melihat mila duduk dengan wajah yang mengantuk, "kamu mengantuk sayang, mau tiduran di dalam kamar " tawar Rafa seraya berjalan menghampiri Mila di sofa.
" iya mas, " ucap Mila, Mila menyandarkan kepala di dada Rafa.
" ayo mas antar ke kamar " Rafa langsung menggendong Mila masuk ke kamar, Mila menikmati perhatian suaminya itu.
Rafa keluar dari kamar setelah memastikan Mila telah terlelap, Rafa meminta Rendi untuk masuk ke ruangan nya, rafa ingin tahu tentang orang suruhan Dave yang berusaha untuk mencari Mila.
Rafa sedang duduk di sofa " bagaimana apa masih ada yang berusaha mencari informasi tentang Mila" ucap Rafa.
" setiap hari ada orang berbeda yang berusaha mencari informasi tersebut tuan, tapi orang - orang kita selalu berhasil menggagalkan nya, hanya saja lama kelamaan tuan Dave pasti akan mengetahui kalau nyonya di dalam perlindungan tuan, apa lagi tuan telah memperkenal kan nyonya pada seluruh karyawan, cepat atau lambat berita ini pasti akan tersebar juga " jelas Rendi pada Rafa.
" iya kamu benar, persiapkan segala sesuatu nya ren, kita harus bersiap untuk ini " perintah Rafa yang tak ingin ada celah untuk orang luar.
seusai pembicaraan itu, Rafa menghampiri Mila yang masih terlelap, Rafa mengelus pipi, hingga bibir Mila, sebagai laki - laki tentu Rafa merasa sangat berhasrat jika melihat Mila tetapi Rafa ingin semua terjadi di waktu yang tepat dan tempat yang indah.
" sayang ayo bangun, sudah sore waktunya kita pulang, kamu bisa lanjut tidur lagi di rumah " ajak Rafa dengan tangan yang terus membelai pipi Mila.
Mila perlahan membuka mata, sebelum keluar dari ruangan, Mila telah mencuci wajahnya agar tidak terlihat seperti orang yang baru bangun tidur..
Malam ini rafa dan Mila, makan hanya berdua saja sebab mama dan papa masih belum kembali pulang ke rumah. usai makan malam Rafa pamit ke ruang kerja sedangkan Mila kembali ke dalam kamar.
Mila berdiri di balkon kamar, merenungkan hal - hal yang terjadi pada diri nya belakangan ini, sungguh Mila tak pernah bermimpi untuk bisa menjadi istri dari seseorang yang hebat dan di segani seperti Rafa, Mila juga sangat bersyukur karena mama dan papa Rafa menerima Mila sebagai menantu dari keluarga Damarion dengan tangan terbuka.
pasti akan lebih indah lagi jika kedua orang tua nya bisa ada bersama nya sekarang. tapi Mila yakin kedua orang tuanya sedang melihat dirinya dari atas sana.
" ayah, ibuk, Mila sudah menikah dan memiliki suami dan mertua yang sangat baik bukan hanya pada Mila tapi juga Adit, semoga Mila bisa menjadi istri yang taat pada suami, dan mohon doa dan restu ayah sama ibuk " bisik Mila di dalam hati .
Rafa melihat Mila berada di balkon kamar, berjalan menghampiri Mila Serta memeluk mila dari belakang.
Mila sedikit terkejut dengan tindakan Rafa, " mas ngagetin aja sih " keluh Mila dengan tangan berada di atas tangan Rafa.
" apa yang sedang istri mas pikirkan, sampai mas masuk enggak kedengaran " Rafa meletakkan dagu nya di bahu Mila.
" Mila enggak mikirin apa - apa, Mila hanya ke inget ayah sama ibuk aja " Mila merasa sangat deg deg an dengan posisi mereka saat ini.
" mas yakin, ayah sam ibuk pasti sedang melihat kamu dari atas sana " ujar Rafa.
" hari sudah larut malam, ayo kita masuk dan beristirahat," ajak Rafa menggandeng Mila masuk ke dalam.
Rafa dan Mila sudah larut dalam alam mimpi dengan tidur saling berpelukkan.