Shen Long yang tidak memiliki basis kultivasi dipaksa menikah dengan Yun Mei dan menjadi cucu menantu keluarga Yun.
Ibu Yun Mei tidak menyetujuinya dan membenci Shen Long yang dianggap sampah dan tidak berguna.
Dengan alasan obat, Ibu Yun Mei meminta Shen Long untuk mencari bahan obat ke tempat terlarang yang berbahaya.
Bukannya menemukan kematian, Shen Long justru mendapatkan keberuntungan memperoleh kekuatan dalam menemukan bahan obat tersebut, sehingga mengubah takdirnya.
Ketika Shen Long hendak kembali dengan bahan obat yang telah diperolehnya untuk bertemu Yun Mei, dia justru menambah pengalaman dalam berpetualang meningkatkan basis kultivasinya hingga tahap Raja Dewa Iblis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 | Puncak Kebijaksanaan
“Apakah ini jebakan?” teriak seseorang
Kemudian dua orang dengan berhati-hati melangkah ke anak tangga tersebut untuk mengangkat temannya yang pingsan, begitu tiba di tangga kedelapan dia merasa badannya terasa berat dan juga memuntahkan darah. Mereka lalu berbalik turun.
“Ketua, badan kami terasa berat saat menaiki tangga ini” kata kedua orang tadi
“Sepertinya ini pada bukit ini terpasang formasi gravitasi.” sahut Ketua orang-orang itu saat dia melangkah memasuki gerbang.
“Bagaimana bisa? Orang itu sudah melewati tangga ke seratus. Apakah dia manusia?” teriak orang-orang
Orang yang dipanggil ketua itu menggertakkan giginya melihat Shen Long yang sudah bertambah jauh menaiki tangga itu.
“Kamu berdua ambil teman kalian yang pingsan itu, kamu pasti bisa menaiki tangga kesepuluh tanpa terluka” kata Ketua itu pada dua orang disampingnya yang berada pada tingkat dewa spirit.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang ketua?” tanya yang berbaju merah
Ketua mereka termenung memikirkan sesuatu “Dua orang wakilku yang berada di tingkat dewa spirit mungkin hanya bisa menaiki tangga hingga tangga ke tiga puluh. Aku yang sudah tingkat manusia suci tentu bisa menaiki hingga tangga ke seratus. Jika dipaksakan mungkin hingga tangga ke 120 sudah terasa sulit, karena kekuatanku ditekan hingga dewa spirit di alam rahasia ini”
“Tetapi anak ini sudah melewati tangga ke 150. Apakah kekuatannya melebihi tingkat manusia suci?” pikir ketua itu lagi.
“Kita tunggu anak ini kembali dari puncak, hanya ini satu-satunya jalan untuk kembali” kata Ketua itu.
“Sekuat apapun dia melawan puluhan dari kita yang berada di alam dewa spirit dan raja spirit. Kita pasti bisa mengalahkannya di alam rahasia ini” lanjut ketua itu.
“Ketua benar. Kita tunggu saja orang itu kembali. Dia pasti memiliki banyak barang berharga. Terakhir kami melihat dia mendapatkan tungku delapan cahaya dari kuburan api” kata yang berbaju merah
“Tungku delapan cahaya? Itu benda pusaka yang langka dan sangat berharga bagi para alkemis untuk meramu obat tingkat ke sembilan.” sahut ketua itu kaget.
Dua orang wakil ketua sudah kembali dari mengambil tubuh teman mereka di tangga ke sepuluh dengan nafas berat.
“Kita berisirahat disini sambil menunggu orang itu kembali” perintah ketua pada orang-orang itu.
Sementara Shen Long sudah melewati tangga ke 200 dan sedang duduk bermeditasi, berusaha mengatur nafasnya untuk menyesuaikan tubuhnya dengan medan gravitasi 200 kali.
“Ini sungguh berat sekali” pikir Shen Long.
Shen Long tidak menyadari bahwa tubuhnya selama delapan tahun telah diberi ramuan obat penguat jiwa oleh tabib dewa Su Cheng yang membuat tubuh fisiknya lebih kuat dari manusia pada umumnya.
Masih seratus tangga lagi untuk tiba di puncak bukit ini. Shen Long lalu kembali melanjutkan perjalanannya dengan perlahan.
Tangga ke 300 dengan gravitasi 300 kali di puncak bukit, Shen Long dengan susah payah merangkak dan tiba di puncak bukit tersebut.
Kemudian dia duduk bermeditasi kembali untuk mengatur nafasnya dan membiasakan tubuhnya menghadapi tekanan gravitasi 300 kali ini.
Entah berapa lama dia duduk bermeditasi, ketika nafasnya mulai teratur dia berusaha untuk berdiri dengan susah payah. Melangkah satu kaki sangat sulit di bawah tekanan 300 kali gravitasi.
Di Puncak kebijaksanaan sangat terang benderang oleh sumber cahaya yang berasal dari batu prasasti di tengah bukit itu. Pada batu prasasti itu terdapat tulisan “Cermin Nirwana”
“Akhirnya aku menemukannya” gumam Shen Long.
Lalu dia duduk di depan batu prasasti dan membaca tulisannya. Dia mempelajari dan melakukan langkah-langkah yang dituliskan pada batu prasasti itu.
Sekitar dua jam berikutnya, wajah Shen Long tampak mulai cerah. Dia merasakan tubuhnya lebih ringan. Kemudian dia berdiri tanpa susah payah kembali.
“Badanku terasa lebih ringan, berbeda dengan saat pertama kali tiba di puncak ini. Apakah ini kekuatan Cermin Nirwana?” pikirnya
“Selamat Shen, kamu telah menguasai jurus Cermin Nirwana. Kamu memang sungguh berbakat. Memang benar-benar orang pilihan untuk menerima kekuatanku.” bisik Yan Luo
“Meskipun aku sudah memahami jurus Cermin Nirwana ini, aku juga harus mengasah dan melatihnya kembali” sahut Shen Long.
Kemudian Shen Long bergerak, berlari, melompat dan melatih beberapa jurus dasar yang diingatnya di puncak bukit itu. Tekanan gravitasi 300 kali sudah tidak berarti bagi tubuhnya. Dia segera memulihkan kekuatannya kembali.
Kemudian Shen Long mengelilingi batu prasasti itu, lalu berpikir “Apa yang menyebabkan batu ini bersinar?”
Lalu dia mendekati batu prasasti tersebut, tiba-tiba telinganya mendengarkan suara mendengung yang cukup mengganggunya. Dia mundur menjauhi batu prasasti tersebut.
“Sepertinya ada sesuatu di dalam batu prasasti ini” pikir Shen Long.
Dia lalu mengalirkan energi roh sembilan naga langit untuk menahan suara mendengung yang mengganggu kepalanya. Kemudian meletakkan tangannya pada batu prasasti tersebut.
Batu prasasti itu bergetar hebat ketika tangan Shen Long menyentuhnya.
“Ada apa ini? Apakah di dalamnya ada benda pusaka?” pikirnya
“Shen, sepertinya benda pusaka di dalam batu ini memanggil dirimu” bisik Yan Luo.
Shen Long lalu mengerahkan roh energi pembelah langit pada batu prasasti itu hingga meledak dan hancur berkeping-keping. Cahaya ledakan menyebar ke segala arah dengan suara dentuman yang dahsyat.
Cahaya terang meredup, tampah sebilah belati yang bersinar melayang di hadapan Shen Long
“Ini belati sukma!” teriak Yan Luo
“Inikah pasangan pedang langit kahyangan milikku?” pikir Shen Long.
“Benar. Dengan belati ini, pedang Langit Kahyangan akan meningkat menjadi pedang pusaka dominator” bisik Yan Luo dengan gembira
“Kamu benar-benar beruntung Shen” lanjut Yan Luo.
Tampak samar-samar di pecahan batu prasasti sebuah kitab kuno bertuliskan “Cermin Nirwana Sukma”
“Sepertinya jurus Cermin Nirwana ini adalah dasar dari Cermin Nirwana Sukma. Dan ini adalah jurus yang digunakan untuk belati sukma ini.” lanjut Yan Luo.
“Aku harus mempelajari dan menguasainya” sahut Shen Long mengambil belati tersebut.
Kemudian dia mempelajari jurus cermin nirwana sukma dengan menggunakan belatinya untuk berlatih.
Sekitar satu jam, tiba-tiba rombongan orang datang ke puncak bukit tersebut. Rupanya orang-orang yang tadinya menunggu di bawah bukit mendengar ledakan dan cahaya menyebar tadi yang memecahkan formasi gravitasi di bukit tersebut.
“Shen, batu prasasti ini adalah inti formasi gravitasi di bukit ini. Ketika kamu memecahkannya, formasi itu sudah hancur dan bukit ini normal kembali. Makanya orang-orang ini dengan mudah bisa menaiki bukit puncak kebijaksanaan ini” kata Yan Luo
“Anak muda, serahkan benda pusaka yang berada ditanganmu. Dan semua barang-barang yang kamu peroleh di alam rahasia ini” kata ketua dari orang-orang tersebut.
“Kalian datang tepat waktu untuk menguji jurus baru yang telah aku pelajari” kata Shen Long sambil tersenyum.
“Jangan berpura-pura. Kamu belum sehari berada di puncak bukit ini. Mana mungkin meningkatkan kekuatan dan jurus kurang dari sehari” teriak orang berbaju merah yang pernah dikalahkan oleh Shen Long.
“Iya, mempelajari bela diri tidak semudah omong besar sepertimu” sahut teman-teman mereka yang lain
“Shen, inilah mengapa aku tidak pernah membiarkan seorangpun lolos dari kematian saat mereka melawanku” bisik Yan Luo
“Hahaha.. aku sudah memberikan kalian kesempatan untuk bertobat, tetapi kalian ternyata tidak menggunakan dengan sebaik-baiknya.” tawa Shen Long.