kehadirannya tak pernah di harapkan. kelahirannya di anggap kesalahan besar dan bencana.
ia lahir karena sebuah kesalahan.
Dia...
seorang anak haram dari seorang pengusaha terkenal.
Ryicki Mahendra Setiawan Ananta.
dia lahir dari rahim seorang wanita malam yang sengaja di jadikan jebakan untuk menghancurkan nama baik sang pengusaha.
mampukah ia menjalani kehidupannya dengan baik,
setelah hal buruk juga perlakuan buruk tanpa keadilan kerap kali ia terima dalam setiap jengkal langkahnya.
dalam setiap hembusan nafasnya,
hanya hinaan yang ia terima.
dialah gadis cantik berwajah dingin...
Maurelia Agastya prameswari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10 kampus baru
Waktu menunjukkan pukul sebelas siang,
Matahari terasa semakin terik membakar bumi membuat udara terasa kian panas.
Sebuah mobil sedan mewah berwarna gelap berhenti di depan pagar sebuah gedung bertingkat yang tinggi menjulang.
Sebuah gedung yang merupakan gedung sebuah kampus milik sebuah yayasan.
Pemiliknya adalah salah seorang pengusaha terkenal dan kaya raya yang usahanya bergerak di bidang pertambangan dan eksport import barang ke Luar Negri.
Konon katanya pemilik kampus itu adalah seorang pengusaha berdarah Timur Tengah dengan nama belakang keluarga Badsah.
" nona...kita sudah sampai " seseorang yang duduk di balik kemudi terdengar bersuara kepada seseorang yang duduk di bangku belakang.
Seorang gadis yang masih nampak menatap gedung yang tinggi menjulang itu dari dalam jendela kaca di mobil itu.
" segera hubungi saya jika anda sudah selesai, saya akan segera menjemput anda " kata seseorang itu lagi.
" tidak usah repot repot, aku bisa pulang sendiri " jawab seseorang itu dari bangku belakang.
" tapi nona...."
" tidak usah sok perhatian, aku sudah terbiasa di abaikan.
Terimakasih sudah mengantar "
" tuan Ricky yang memerintahkan saya " tambah seseorang itu yang tak lain adalah Leo salah satu assistan tuan Ricky selain Bram yang nampak masih berusia sangat muda bila di bandingkan dengan Bram apalagi Ricky.
Leo memang terlihat lebih tua jika di bandingkan dengan si kembar Kayla dan Keyla apalagi Maura.
Tapi ia terlihat masih jauh lebih muda di bandingkan dengan Bram.
Pria itu nampak menatap seseorang di bangku belakang dari kaca spion depan.
Seseorang itu tersenyum miring mendengar ucapan pria yang duduk di depan kemudi itu.
" oh...kalau begitu, sampaikan terimakasihku kepadanya.
Ini sungguh aneh, tak biasanya ia memikirkan diriku.
Tapi aku paham....
baiklah,
tolong sampaikan padanya, jangan khawatir....aku bukan seorang pengecut. Aku tidak akan pernah mangkir dari kewajibanku " jawab seseorang itu kemudian dengan suara dingin dan wajahnya yang datar datar saja.
" nona...." kata kata Leo menguap di udara dan tak terselesaikan karena keburu seseorang itu keluar dari mobil itu.
Leo akhirnya hanya menghela nafas.
Seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya yang di ikat ekor kuda,
Nampak keluar dari mobil itu.
Tak lama setelah gadis itu keluar, mobil itu nampak segera kembali melaju meninggalkannya.
Gadis itu yang tak lain adalah Maura menatap gedung yang tinggi menjulang di hadapannya itu.
KAMPUS UNIVERSITAS GUNA BANGSA BADSAH.
Sebuah tulisan besar terpajang di bagian atas gedung itu.
Maura menghela nafas.
sepertinya yang di katakan laki laki itu kemaren memang benar, ini bukan kampus sembarangan.
Terbukti dari besarnya dan tingginya gedung universitas itu.
Kampus ini tak jauh beda dengan kampusnya terdahulu yang juga terkenal mewah dan berprestasi.
Maura melangkah masuk,
Pagar besi besar dan tinggi itu terbuka otomatis. Seorang satpam berseragam warna gelap nampak berada di pos yang ada di samping pagar besi otomatis dan menjulang tinggi itu.
Kemudian satpam itu segera berlari mendekat kepada Maura.
" anda nona Maura ?! " tanya satpam itu setelah Maura melewati pagar dan berdiri tak jauh darinya.
Maura mengangguk.
" anda sudah di tunggu rektor nona....mari silahkan ikuti saya " lanjut laki laki itu lagi sembari melangkah mendahului Maura, dan tanpa sepatah kata Maura mengikuti laki laki itu di belakangnya.
Maura terus mengikuti langkah petugas itu menyusuri koridor demi koridor.
Tatapan matanya menatap lurus ke depan. Tak ia hiraukan tatapan orang orang di sekitarnya yang nampak penuh tanda tanya dan ingin tahu kepadanya.
Tak jarang mereka berbisik satu dengan yang lain ketika menatapnya.
Dan sungguh itu tak berpengaruh sedikitpun kepadanya.
Wajah gadis itu tetap terkesan cuek dan datar datar saja.
Tatapan matanya pun hanya lurus ke depan.
Hingga akhirnya,
Langkahnya terhenti ketika ia berada di depan sebuah ruangan yang ia yakini itu adalah kantor rektor yang memang sedang ia cari.
Dan tentunya,
Maura menghentikan langkahnya setelah satpam itu juga telah berhenti lebih dulu di depannya.
" Silahkan nona...anda sudah di tunggu " kata Satpam itu lagi mempersilahkannya.
Maura sekali lagi menganggukkan kepalanya merespon ucapan satpam itu.
" terima kasih pak..." ucap Maura masih dengan wajah tanpa ekspresi.
" sama sama nona, permisi..." satpam itu pamit dan segera berlalu dari sana.
Namun dengan wajah yanh sedikit aneh.
Sungguh ia merasa aneh dengan respon mahasiswa baru itu.
Akhirnya satpam itu hanya bisa menggeleng sembari melangkah meninggalkan tempat itu.
Sepeninggal sang satpam,
Maura melangkah mendekat ke arah pintu ruangan yang masih tertutup itu.
Maura berniat hendak mengetuk pintu ruangan itu ketika tiba tiba pintu ruangan di hadapannya telah terbuka lebih dulu dari dalam.
Seorang gadis cantik berwajah Indo nampak keluar dari ruangan yang pintunya baru terbuka itu.
Gadis itu sangat cantik dengan kulit putihnya dan rambutnya yang di cat blonde.
Pakaian yang di kenakan gadis itu juga sangat bagus dan keren sehingga semakin menunjang penampilannya yang modis.
sepatu haigh heels juga menambah kesempurnaan penampilannya.
Berbeda dengan penampilan Maura yang hanya memakai celana jeans warna biru tua dengan kaos oblong warna putih yang ia padukan dengan kemeja kotak kotak warna gelap dan sepatu sport warna putih saja.
Sungguh penampilan Maura terkesan urakan dan liar dan juga sangat jauh dari kesan feminim.
Gadis cantik berpenampilan modis dan kekinian juga sangat feminim itu seperti tersentak ketika melihat Maura.
Begitupun dengan Maura.
Ia juga sangat terkejut melihat gadis berwajah Indo di hadapannya itu.
Mata kedua gadis cantik itu kemudian bertemu.
Untuk beberapa detik keduanya saling menatap hingga akhirnya Maura lebih dulu memutus tatapan keduanya.
Tok tok tok....
Maura mengetuk daun pintu yang telah terbuka itu setelah melewati begitu saja sosok di hadapannya yang masih mematung di tempatnya.
" permisi..." katanya setelah mengetuk pintu.
" masuk..." sebuah suara jawaban dari dalam.
Maurapun melangkah masuk ke dalam ruangan, meninggalkan seseorang yang masih tampak setia mematung di tempatnya berdiri.
Setelah beberapa saat Maura masuk ke dalam ruangan rektor,
sosok yang tadi saling bertatapan dengannya tiba tiba memutar tubuhnya dan kembali menatap ke arah Maura yang masuk ke dalam ruangan rektor dengan tatapan mata tajam dan penuh permusuhan.
" ada apa ini ?!
Kenapa dia ada di sini ?! jangan katakan anak liar itu kuliah di sini...." oceh gadis itu pada dirinya dengan masih menatap tempat kosong di hadapannya sana. wajah gadis itu nampak pias.
" Clara...!! "
Ketika gadis itu masih setia menatap ke arah tempat tadi Maura berdiri sebuah panggilan dari seorang gadis membuat gadis itu yang ternyata bernama Clara menoleh ke arah sumber suara.
" kenapa berdiri saja di sana, apa yang kau lihat hah ?! " tanya seseorang itu.
" tidak ada....aku hanya merasa seperti di panggil.
tapi sudahlah, mungkin aku hanya salah dengar saja.
Bagaimana, kau sudah tahu keberadaan Akhtar sekarang ?! " tanya Clara kemudian kepada temannya yang bernama Olivia itu.
Gadis berambut bergelombang itu mengangguk.
" ada di ruang mading bersama teman temannya "
" ok, ayo kita kesana " ajak Clara.
Segera ke dua gadis itu melangkah meninggalkan tempat itu
serrraaaangngng....🔫🔫🗡️🗡️💣💣
btw, majikanmu masih hidup jadi perjuangin... kalau perlu minta tolong sama kakek nenek Maura. mereka kayaknya udah mulai sayang sama Maura.
biar Ricky nyesel udah nyia-nyiain anak kandung sendiri demi anak orang.
anak yang kata-katain anak pelacur malah anak gadis baik-baik. justru yang dianggap istri yang baik malah seorang wanita murhn