Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Artur.
Saat ini Lea pulang kerumah neneknya.
Dirumah neneknya dia sendirian, dikarenakan tantenya kembali ke kota bersama nenek dan kakeknya, dia memang akan melaksanakan tunangan dikota, alasan sebenarnya Lea pulang karena akan mengambil baju tantenya, yang ketinggalan, dan kebetulan juga dia akan mengurusi adiknya yang sekolah.
Saat ini, Lea sedang tiduran, dan memainkan hpnya, dia scrol scrol fb dan ig.
Asik dengan scrol tiba tiba ada notifikasi pesan dari Artur,
"Kak Artur, dia kirim pesan lagi setelah hampir setahun, tidak komunikasi, mana ngirim pesannya di fb" ucap Lea menatap Heran, lalu akhirnya dia membuka dan membalas pesan nya.
^Assalamualaikum Lea.
^Waalaikumsalam, kenapa kak.
^Kamu masih dikampung?.
^Iya ka, kenapa emangnya?.
^Ayo ketemu dong.
^Ketemu dimana, ini udah mau malem.
^Yaudah, besok aja ketemunya, yar aku jemput.
^Hum, terserah kakak.
^Nomor wa, masih yang lama kan.
^Iya ka, kenapa emangnya.
^Tar aku telpon besok ya.
^Okey.
^Yaudah kalau gitu ya, jangan sampai lupa besok.
^Iya ka iya.
"Duh ka Artur, ngajak ketemu dadakan banget, aduh aku pake baju mana ya, besok," ucap Lea, dia langsung mengobrak abrik tas nya mencari dan memilah milih pakaian nya.
"Duh yang mana ya, jadi bingung aku, mana ga ada baju, akh udah lah gimana besok aja deh," ucap Lea, dia lalu memasukan kembali bajunya dan memilih tidur.
...----------------...
Keesokan harinya.
Lea saat ini sudah rapi dengan celan bahan beserta baju kaos dengan blazer rajut, dia sedang duduk di rumah Rahma, menunggu Artur datang dan menjemputnya
"Mau ngapel," ucap Rahma, yang sedang duduk menemani Lea.
"Ga, maen doang," ucap Lea, dengan malu malu.
"Ya kalau berdua, namanya ngapel, huh" ucap Rahma.
"Kan bukan pacar, ya bukan ngapel lah," ucap Lea, mengelak.
"Sama aja sama cowo ini, ngapain cowo ngajak main, kalau ga ada rasa," ucap Rahma.
"Yah, aku pun ga tau lah," ucap Lea, lalu dia melihat hpnya, yang berdering dengan nomor tak dia kenal, " eh bentar, siapa ni yang nelpon" ucap Lea.
"Artur kali," ucap Rahma.
"Hallo" ucap Lea.
"Hallo Lea, ini aku Artur, ini aku udah di gang deket rumah kamu," ucap Artur.
"Oh iya, ini aku jalan kesitu ya,ka," ucap Lea.
"Yaudah ditunggu," ucap Artur, lalu mematukan telpon nya.
"Dadah ya, aku berangkat" ucap Lea, berdiri.
"Jemput cewe ko depan gang, langsung kerumah dong," ucap Rahma, mengejek.
"Rumah nya aja, ga ada di jual, udah la, dadah," ucap Lea, berjalan denga aga berlari.
Lea sekarang sudah berada dihadapan Artur.
"Hai ka Artur" ucap Lea, dengan gugup.
"Haii Lea, ayo naik," ucao Artur, sambil mukanya mengarah, pada jok belakang.
"Ya kak, memangnya mau kemana," ucap Lea, sambil naik.
"Ya jalan jalan aja, kemana gitu, udah lama kan ga ketemu," ucap Artur, sambil melajukan motornya.
"Oh gitu," ucao Lea.
"Iya, kamu apa kabar, aku sekarang udah lulus ni," ucap Artur.
"Ya kalau udah lulus, emangnya kenapa," ucap Lea.
"Yah tinggal kerja, terus nikah," ucap Artur.
"Duh pikiran nya, udah nikah aja," ucap Lea.
"Iya kan gitu, rata rata cowk mah," ucap Artur.
"Emangnya, mau nikah muda," ucap Lea.
"Ya gimana, jodohnya aja si," ucap Artur.
"Baru juga ketemu, ngomongnya udah nikah nikah aja," ucap Lea.
"Haha, maaf ya, eh ketelaga, mau kan," ucap Artur, masih melajukan motornya.
"Boleh, ayo, udah lama nii ga kesitu," ucap Lea.
"Yaudah okay, kalau gitu," ucap Artur, melajukan motornya ke arah jalan telaga.
...----------------...
Kini mereka sudah sampai ditelaga, dan saat ini sedang berjalan, didekat kawah panas.
"Sekarang, kamu makin cantik ya," ucap Artur, dia berjalan sambil menatap Lea.
"Masa sih, ga perasaan," ucap Lea, gugup, mukanya bersemu merah.
"Iya, bener tau, apalagi kalau ga di make up, ni jangan pake ini ni," ucap Artur, menunjuk pada alis Lea.
"Ih bagus tau, justru mungkin ini yang bikin cantik," ucap Lea, sedikit kesal.
"Ga lah, kurang bagus menurutku, mening jangan pakai gituan lagi ya, nanti kalau ketemu aku," ucap Artur .
"Iya, kalau masih ketemu ya, soalnya nanti juga mau balik lagi ke bandung," ucap Lea, memutar bola matanya malas.
"Kapan" ucap Artur, menghentikan jalannya.
"Besok kayanya, atau ga malem," ucap Lea, juga menghentikan jalannya.
"Ko sekarang banget," ucap Artur.
"Ngapain lama lama, orang mamah aja dibekasi," ucap Lea.
"Oh, keluarga kamu dibekasi semua," ucap Artur.
"Iya dari yang semenjak waktu itu, kan udah ga pulang pulang lagi, lagian kan ngapain orang pandemi," ucap Lea.
"Oh gitu ya, mau aku anterin ga balik nya nanti, ya sampai angkot doang si, atau mau sampe terminal," ucap Artur, menawarkan mereka kini kembali melangkah.
"Boleh deh, kalau kakak mau nganterin" ucap Lea.
"Yaudah, tar kabarin aja ya, kita poto poto yu" ucap Artur, dia mengeluarkan hpnya karena melihat view yang indah.
"Boleh" ucap Lea.
Merekapun akhirnya berpoto poto, selesai berpoto poto baru lah mereka makan.
...----------------...
Kini mereka sudah di perjalanan pulang..
"Seru ga, tadi jalan jalan nya"ucap Artur, memulai percakapan.
"Lumayan seru",ucap Lea.
"Syukur deh kalau begitu," ucap Artur
"Iya ka, nanti potonya boleh aku post kan," ucap Lea.
"Boleh dong," ucap Artur.
"Makasih ya," ucap Lea.
"Iya sama sama, lagian kita udah lama kan ga naik motor bareng," ucap Artur.
"Iya, kan jauh" ucap Lea.
"Kita harus berpisah ni," ucap Artur, karena mereka sudah sampai di kampung Lea.
"Iya, sampai ketemu lagi, kapan kapan ya," ucap Lea saat sudah ada di gang menuju rumahnya.
"Iyaa sampai jumpa," ucap Artur, yang menghentikan motornya, dan melihat Lea mulai turun dari motornya.
"Iya hati hati ya," ucap Lea, setelah turun, lalu melambaikan tangan nya.
Lea kini berjalan menuju rumah Rahma, dengan hati riang dan gembira..
"Assalamualaikum," ucap Lea, dengan senyumnya sambil membuka pintu.
"Waalaikumsalam, kesambet kali senyum senyum sendiri" ucap Rahma, menatap heran pada Lea.
"Ga si, apaan kali," ucap Lea.
"Abis kasmaran ya," ucap Rahma.
"Ya bisa dibilang, begitu," ucap Lea, dengan senyum yang masih sama.
"Jangan suka kesenengan dulu, nanti kalau jatuh sakit," ucap Rahma, mengingatkan.
"Jangan sampe jatuh dong," ucap Lea.
"Terserah yang jatuh cinta aja," ucap Rahma, lalu diapun keluar entah kemana.
Lea memilih kembali kerumah nenenya, setelah mengambil kunci di ruamh Rahma, dia langsung meng up story, fotonya dengan Artur, dia benar benar sangat senang, dengan apa yang terjadi hari ini.
"Apa ini yang disebut jatuh cinta, kini aku merasakan hal ini, senang dan sangat mengebu gebu sekali," ucap Lea dalam hati.
Banyak sekali yang berkomentar, pada poto yang di up oleh Lea, dan Lea pun kini turut membalas yang menurutnya penting. Ya tentunya pesan dari Meidina dan kawan lain nya.
^Beh kapan tuh, ko aku ga tau.
^Barusan itu.
^Hum hum, cie cie.
Lea tidak membalas pesan Meidina, saat ini dia lebih tertarik membalas pesan masuk dari Artur.
^Asalamualaikum.
^Waalaikumsalam.
^Kirimin dong poto yang tadi, yang ada di HP kamu.
^Lea mengirim poto.
^Makasih ya.
^Sama sama kak,yang di HP kakak juga kirim.
^Artur mengirim poto.
^Makasih.
^Eh Lea, kamu udah punya pacar?.
^Belum ka, kenapa emangnya?.
^Bagus dong, kalau gitu.
^Kok bagus?.
^Udah istirahat, besok kan pulang.
^Iya ka.
^Nanti, aku anterin jam berapa?.
^Jam 9 an paling.
^Okay, tar aku anterin ya.
^Iya ka, makasih sebelumnya.
^Iyaa sama sama.
Lea tidak membalas lagi pesan dari Artur, kini dia merebahkan diri.
"Kenapa ya bilang bagus ga punya pacar, aneh," ucap Lea dengan bingung.
"Ga usah dipikirin lah," ucap Lea, dia pun memilih menutup matanya.