Rea adalah gadis manis anak angkat keluarga Mahendra. Rea tumbuh menjadi gadis manis, anggun, lemah lembut namun pendiam. Dirinya jarang berekspresi karena didikan mamanya yang melarangnya untuk terlalu terlihat ceria. Rea selalu tersenyum, meskipun dirinya tak menyukai hal yang dia lakukan, dia akan tetap tersenyum
Saat kepindahannya, dirinya mengenal Arjuna. Juna mungkin terlihat nakal, namun Rea tak malu untuk tertawa dihadapan Juna dan Rea tak perlu memakai topeng saat berhadapan dengan orang lain. Rea menganggap bahwa Juna adalah tempatnya untuk pulang
Namun hubungan mereka kandas karena perbuatan mamanya. Membawa Rea pergi jauh dari Juna. Sampai akhir pun Rea dipaksa pindah agar bisa jauh
~Aku akan melepas topeng itu dan akan membuatmu menjadi jauh lebih berekspresi. setelahnya kau tidak akan pergi dariku~ Arjuna'
~Terima kasih Juna, aku menjadi sosok yang lebih baik setelah mengenalmu. Aku selalu menyayangimu Juna~ Andrea
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 - DESTINASI DI ULUWATU
Setelah selesai sarapan bersama dan Rea sudah tidak kesal dengan Kak Deo, semua bersiap pergi ke destinasi yang sudah di agendakan oleh Anjeli.
Semua orang sedang berada di ruang tamu, menunggu kehadiran Sasa yang masih bersiap.
"Lama banget sih tuh anak, kesel gue" ujar Ira yang mulai kesal karena menunggu terlalu lama
"Kamu tenang sayang" Bayu berusaha menenangkan Ira
"Lagian, udah biasa kan cewek kalau bersiap itu lama. Kita juga nunggu lo sama yang lain cukup lama ko" ujar Rayhan
"Jadi kamu nyalahin aku juga" ujar Anjeli yang mulai merasa tersinggung
"Eh sayang, nggak gitu ko maksud aku" Rayhan mulai gelagapan mendengar nada sewot dari Anjeli
"Maaf ya nunggu lama" ujar Sasa yang baru saja datang
"Lo lama banget sih" sewot Ira
"Ya santai dong ra, kan udah biasa cewek harus tampil maksimal" ujar Sasa
"Udah-udah. Ini kan udah kumpul semua kan. Nah, sekarang kita mau kemana?" tanya Rea yang sudah tidak sabar akan liburan kemana
"Oke, karena kemaren kita udah ke pantai sekarang kita jalan-jalan di darat dulu" ujar Anjeli
"Kemana?" tanya Juna yang mulai penasaran dengan rencana Anjeli
"Kita hari ini akan pergi ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Kemudian, kita akan ke Malini Agropark. Sore nya, kita akan makan di Single Fin Uluwatu." jelas Anjeli yang merencanakan perjalanan untuk hari ini.
"Wahh, lumayan full destinasi hari ini" ujar Deo sambil bermain dengan ponselnya
"Kakak, HP nya diletakkan dulu. Kita lagi liburan kak" ujar Rea
"Iya adik. Tenang, ini dokumen terakhir yang kakak periksa untuk hari ini" ujar Deo sambil mengelus kepala Rea
"Ya udah, karena sekarang udah pukul 9. Ayo jalan" ajak Anjeli
Semua orang pun bergegas pergi ke mobil travel yang sudah disewa mereka. Semua bersenang-senang.
Sesampainya di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana mereka berkeliling serta berfoto-foto. Pasangan kekasih yang sedang liburan itu akhirnya berpisah dan berkencan.
Seojun yang sedang membuat video liburan untuk channel youtube miliknya melihat Rea yang sibuk memfoto pemandangan sendirian.
"Rea, mana Kak Deo?" tanya Seojun yang tidak melihat Deo
"Kakak harus pergi sebentar, tapi aku gatau dia pergi kemana" ujar Rea
"Pantas aja kamu sendirian, biasanya Kak Deo selalu di samping kamu" ujar Seojun
"Ya udah, daripada kamu sendirian lebih baik temani aku buat video lebih tepatnya jadi partner aku. Anjeli lagi pacaran soalnya, aku nggak enak mau ganggu dia" jelas Anjeli
Rea diam untuk memikirkan tawaran dari Seojun. Kemudian melihat sekitar teman-temannya sedang berpacaran, Juna dan Sasa juga dirinya tidak dimana mereka berdua ada dimana. Daripada sendirian lebih baik bantu Seojun sih, pikir Rea
"Ya udah, aku bantu kamu aja deh" Rea setuju dengan penawaran Seojun
"Ya udah, ayo kita ke sana. Kita mulai buat videonya di sana aja ya" Seojun menunjuk sebuah sudut tempat yang terlihat bagus sebagai intro video.
"Ya udah, ayo ke sana" Mereka pergi ke tempat yang di tunjuk Seojun tadi
Juna yang awalnya ingin mendekati Rea menjadi urung karena melihat Seojun berbicara dengan Rea. Saat melihat senyum Rea yang ditunjukkan kepada Seojun dan memilih pergi dengan Seojun membuatnya merasa cemburu. Juna yang cemburu pun memilih pergi karena tidak ingin mengganggu Rea dan Seojun.
Di lain sisi, Sasa yang mengawasi sejak tadi merasa senang bahwa Juna tidak jadi berjalan berdua dengan Juna.
"Karena Rea sudah pergi, aku bisa mendekati Juna dengan leluasa" batin Sasa
Melihat Juna yang pergi, Sasa pun membuntutinya. Duduk di sebuah bangku di taman, Sasa pun menghampirinya dan duduk di samping Juna"
"Juna, daripada kamu sendirian lebih baik sama aku" ajak Sasa
"Apaan sih, lo bisa nggak jauh-jauh dari gue" sewot Juna
"Juna, apa kamu masih mau mendekati Rea. Karena tadi aku lihat kamu ingin mendekati Rea"
"Kalau iya, kenapa?. Ini kan. bukan urusan lo" Juna kesal dengan Sasa yang tidak ingin meninggalkan dirinya sendirian.
"Kamu masih suka sama Rea?" Berharap, Sasa berharap bahwa Juna sudah tidak mencintai Rea
"Lo kenapa sih?. Gue kan udah bilang, ini bukan urusan lo. Jadi jangan ganggu gue" Juna berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Sasa
"Kenapa kamu nggak jawab pertanyaan aku" Sasa berteriak kesal dengan sikap Juna
"Iya, gue masih suka sama Rea. Dia adalah cinta bagi gue. Jadi jangan ganggu gue lagi, jangan deketin gue lagi" Juna berbalik dan menjawab dengan tegas pertanyaan Sasa
Sasa berjalan mendekati Juna. Saat tepat berdiri di depan Juna, ia mulai bertanya, "Juna, kamu kenapa sih. Kenapa kamu nggak mau dekat sama aku. Aku kurang apa sih?" Sasa tidak habis pikir dengan Juna. Dirinya bingung, mengapa Juna tidak pernah melihat ke arahnya.
"Juna, yang selalu ada buat kamu itu cuma aku. Kenapa kamu selalu mikirin Rea terus. Dia aja udah ninggalin kamu, tapi kenapa di hati kamu selalu ada dia"
"Lo ingin tau kenapa gue selalu mikirin Rea? Lo ingin tau jawabannya?..."
"Dia adalah cahaya yang paling bersinar bagi gue. Dia yang berhasil buat gue nyaman hanya dengan melihat senyumannya. Dia selalu baik, tanpa pamrih..."
"Sedangkan lo, lo hanya mau manfaatin orang yang berguna buat lo. Lo pikir gue nggak tau apa rencana lo deketin gue. Lo pasti mikir kalau lo berhasil deket sama gue lo mau pakai itu untuk kepopuleran lo kan. Emangnya gue nggak tau apa, apa yang lo lakuin selama ini sampai bisa jadi sepopuler ini" jelas Juna.
"Tapi aku beneran suka kamu, Juna" Sasa memegang tangan Juna dan terlihat seperti memohon. Sasa mulai menangis karena penolakan Juna yang terus terlontar untuk dirinya.
"Tapi gue nggak suka sama lo" Juna menyentak Sasa dan pergi meninggalkan Sasa yang menangis sendirian.
...****************...
Tak jauh dari tempat Sasa dan Juna, ada seseorang yang memfoto kegiatan mereka. Dia memfoto dari sisi yang membuat mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih yang terlihat romantis.
Kemudian orang itu terlihat memberikan pesan kepada seseorang. Setelah selesai dia pergi tanpa disadari bahwa kegiatan dia diketahui oleh orang lain.
"Lihat, dia menyewa seorang fotografer hanya untuk membuat sebuah skandal" ujarnya
"Dia cukup cerdik untuk membuat sebuah skandal"
"Robby, menurutmu kita balas dia sekarang atau tunggu waktu lagi?"
"Tenang, Ca. Kita tunggu informasi lebih banyak lagi mengenai rencana rubah kecil itu. Lagian kegiatan dia tadi sudah kita foto dan rekam kan, jadi kita punya bukti" ujar Robby yang melihat hasil rekaman yang dibuatnya
"Udah kamu kirim ke Anna dan yang lain" tanya Aca sambil melihat tangisan buaya dari aktris hits itu menangis
"Udah, dan kamu tau reaksi Anna. Dia terlihat antusias dan tak sabar dengan rencana yang akan dibuat oleh Sasa" jelas Robby
"Baguslah. Oh iya, kau tak mengabari tunanganmu?"
"Tenang saja, aku sudah mengabarinya dan dirinya akan menyusul kesini. Dirinya ingin membantu juga" Robby menunjukkan pesan dari tunangannya ke Aca
"Apa itu tidak masalah?" Aca khawatir dengan tunangan Robby
"Santai saja, dia kan penggemar beratmu. Dirinya akan selalu ingin membantumu" jelas Robby yang ingin menenangkan Aca
"Ya udah, lebih baik kita pergi dari sini" ajak Aca setelah melihat kepergian Sasa
...****************...
Kringgg....
Terdengar suara ponsel yang menunjukkan adanya pesan masuk
"Seojun aku ada pesan dari Anjeli, katanya kita harus kumpul di parkiran sekarang" ujar Rea. Seojun yang mendengar itu langsung ikut pergi mengikuti Rea yang sudah berjalan di depan
"Maaf ya, nunggu lama" ujar Rea yang baru sampai bersama Seojun
"Kalian lama sekali sih, darimana?" tanya Sasa
"Kita tersesat, lupa arah mau ke parkiran" jelas Rea dengan raut wajah lesu
"Hahahaha, duta tersesat kalian" Anjeli tertawa saat mendengar alasan dari Seojun dan Rea
"Maksud kamu apa?" Rayhan tidak mengerti apa maksud dari perkataan Anjeli
"Kamu nggak tau?" Ditanya seperti itu oleh Anjeli hanya menjawab dengan gelengan
"Rea ini sering tersesat, lupa arah. Begitupun Seojun, jadi mereka harus di kawal. Awalnya kupikir ada Kak Deo bakalan aman, tapi ternyata Kak Deo tiba-tiba ada urusan jadi ya gitu deh" jelas Anjeli
"Lo buta arah, Rea?" Ira terkejut mendengar informasi yang baru saja didengarnya mengenai Rea, begitupun dengan yang lain.
Rea yang ditanya seperti itu hanya mampu meringis malau dan membuat tanda damai.
"Jadi selama ini lo buta arah," ujar Bayu
"Iya, aku selalu sama arah. Jadi kalau kemana-kemana sering tersesat" Rea mencoba menjelaskan
"Hahaha, baru tau gue. Jadi selama ini lo kalau main sama kita selalu diantar supir itu karena alasan ini?" tanya Ira
"Iya, Papa dan Mama selalu khawatir karena aku pernah tersesat di hutan bahkan di mall aku pernah tersesat" jelas Rea yang malu sendiri
Mendengar penjelasan itu, semua orang tertawa. Mereka tidak menyangka bahwa Rea yang mereka anggap seorang yang perfect memiliki sesuatu yang tidak di sangka yaitu mudah tersesat.
"Ihh, udah Jangan ketawain aku. Mending kita segera pergi ke Malini Agropark" Rea merasa sangat malu saat melihat teman-temannya menertawainya
"Let's go" ujar Anjeli
Semua orang pun masuk ke dalam mobil dan segera pergi ke tempat tujuan mereka, yaitu Malini Agropark.
"menjadi simpanan tuan arogan"