NovelToon NovelToon
JODOH YANG TERTUNDA

JODOH YANG TERTUNDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: ssabila

~Silahkan baca karya sebelumnya "Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru" supaya paham alurnya.


"Aku suka sama kamu"

"Tapi aku sudah menikah"

"Aku tunggu jandamu"

"Silakan saja"

Tidak ada yang menyangka, wanita yang menjadi dambaannya sejak lama ternyata istri dari sahabat nya sendiri.

Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, jodoh pasti bertemu.

Rafasya Dimas Anggara sejak lama mengagumi Tisya Andini, berulang kali dia menyatakan cinta pada Tisya namun Tisya selalu menolaknya. Tapi Dimas tidak menyerah begitu saja, setiap malam ia selalu meminta pada Tuhan untuk mempersatukan mereka.

Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY READING ❤️❤️❤️❤️❤️

Keesokan harinya setelah suaminya berangkat ke kantor Tisya langsung melakukan kegiatan seperti biasanya.

Kali ini ia bekerja lebih cepat.

"Keburu siang nanti" Ucap Tisya.

Jika biasanya ia membersihkan lantai dengan sapu, kali ini ia menggunakan alat penyedot debu otomatis setelah itu ia pergi ke kamar untuk bersiap-siap.

Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, Tisya sudah siap dengan pakaian rapinya. Ia mengambil kunci motornya kemudian mengeluarkan motornya dari garasi.

"Berdebu banget motornya." Ucap Tisya.

Tisya mengelap motornya kemudian ia pergi mengendarai motor itu.

Tisya pergi dari rumah tanpa seizin suaminya. Ia berencana kembali ke rumah sebelum suaminya pulang.

"Untung Kak Dimas lembur, jadi bisa agak santai." Ucap Tisya

Tisya mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

Jarak makam Bian dengan rumah Tisya cukup jauh, memakan waktu hingga dua jam.

Jam dua belas tepat Tisya tiba di makam Bian. Ia membeli satu keranjang bunga lalu berjalan menuju makam Bian.

"Assalamualaikum mas" Ucap Tisya ketika tiba di makam suaminya.

Di atas batu nisan Bian banyak ditumbuhi rumput-rumput dan banyak daun kering yang berjatuhan.

Tisya membersihkan semua kotorannya lalu menaburi bunga di atas batu nisan berwarna hitam itu.

Hampir satu jam Tisya di sana.

Ia melihat jam yang melingkar di tangannya sudah menunjukkan jam satu lebih.

"Belum sholat duhur" Ucap Tisya.

Tisya berpamitan dengan mendiang suaminya kemudian ia menuju mushola yang ada di makam tersebut.

"Masih ada waktu" Ucap Tisya.

Tisya segera mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat Dzuhur sendirian.

Setelah selesai sholat Tisya langsung bergegas pulang sebab langit terlihat sangat gelap.

"Jangan hujan dulu Ya Allah" Ucap Tisya.

Tisya melajukan motornya membelah jalanan yang sangat macet.

Mendung semakin tebal ditambah suara petir yang bergemuruh, pertanda sebentar lagi akan turun hujan deras.

Belum ada setengah perjalanan tiba-tiba air hujan jatuh sangat deras.

Tisya menepikan motornya di depan toko yang tutup untuk berteduh.

"Lupa ga bawa jas hujan lagi" Ucap Tisya.

Tisya memutuskan untuk menunggu sampai hujannya sedikit reda.

.

.

.

Dimas mengurungkan niatnya untuk lembur malam ini, sebab hujan sangat deras. Ia takut kalau kantornya kebanjiran.

Dimas mengemasi barang-barangnya kemudian ia memanggil Juan untuk datang ke ruangannya.

"Ada apa pak?" Tanya Juan.

"Sampaikan pada seluruh karyawan, sepuluh menit lagi boleh pulang" Ucap Dimas.

"Baik pak" Jawab Juan.

Dimas menghubungi istrinya namun tidak ada jawaban.

"Pasti dia tertidur" Tebak Dimas.

Setelah semua barangnya sudah masuk ke dalam tas, Dimas keluar dari ruangannya.

Ia menaiki lift menuju lantai dasar.

"Mari pak" Ucap satpam yang siap mengantarkan Dimas ke parkiran.

Dengan siaga satpam itu memayungi Dimas sampai tiba di parkiran.

Setibanya di parkiran Dimas langsung melajukan mobilnya menuju rumah.

Hujan semakin deras, jalanan mulai macet sebab genangan air sudah mulai tinggi.

Dua jam kemudian akhirnya Dimas tiba di rumah. Ia keluar dari mobil dan membuka pagar rumahnya.

"Kenapa lampunya belum ada yang menyala" Ucap Dimas.

Dimas segera memasukkan mobilnya ke dalam garasi. Ia keluar dari mobil dan tidak melihat adanya motor Tisya di sana.

"Jangan-jangan dia pergi" Ucap Dimas.

Dimas langsung membuka pintu rumahnya namun sayang pintunya terkunci.

"Lupa ga bawa kunci lagi" Ucap Dimas.

Dimas menyalakan lampu teras kemudian duduk di kursi.

Ia membuka ponselnya untuk menghubungi istrinya namun tidak terhubung.

Dimas menyandarkan punggungnya di kursi dan tak sengaja matanya melihat ke arah CCTV.

Ia membuka Jo ko ko Jo ko japlikasi yang terhubung dengan CCTV dan melihat istrinya pergi sejak pagi.

"Pergi ke mana dia?" Tanya Dimas.

Setelah melihat rekaman itu Dimas langsung menghubungi mertuanya.

📞 "Assalamualaikum Dim"

"Waalaikumsalam yah" Ucap Dimas

📞 "Gimana rumah kalian kebanjiran ga?"

"Alhamdulillah engga yah, semua aman"

📞 "Alhamdulillah kalau gitu, di sini halamannya terendam air Dim"

"Tapi dalam rumah aman kan yah?" Tanya Dimas

📞 "Insyaallah aman"

📞 "Mana Tisya Dim?" Tanya Nia.

"Emmm Tisya lagi di kamar mandi bu" Bohong Dimas.

📞 "Dim udah dulu ya di sini banyak petir ibu takut" Ucap Nia.

"Iya bu"

Sambungan telepon berakhir.

"Ibu nyariin Tisya berati Tisya ga ada di sana" Ucap Dimas.

Dimas berjalan mondar-mandir, ia cemas.

Sedangkan Tisya mengendarai motornya menerjang jalanan yang banjir.

Tubuhnya sudah basah kuyup tanpa mengenakan jas hujan.

Tisya sedikit tenang sebab ia yakin suaminya pasti belum pulang.

Jam delapan malam motor Tisya memasuki halaman rumahnya. Ia melihat lampu teras sudah menyala.

Tisya memasukan motornya ke dalam garasi dan ternyata mobil Dimas sudah terparkir di sana.

"Gawat nih Kak Dimas udah pulang" Ucap Tisya dalam hati.

Tisya hendak melepas helmnya dan melihat spion motornya.

Ia kaget melihat bayangan Dimas di belakangnya.

"Dari mana?" Tanya Dimas dengan suara lembut namun tatapan matanya sangat mematikan

Tisya memberanikan diri membalikkan badannya menghadap suaminya yang terlihat sangat marah

Tisya menundukkan kepalanya tak berani menjawab pertanyaan Dimas.

"Kamu dari mana?" Tanya Dimas dengan suara yang sedikit tinggi

Tisya masih menundukkan kepalanya tidak menjawab pertanyaannya.

Tiba-tiba saja helm yang masih bertengger di kepalanya dilepas oleh Dimas dan dilempar ke sembarang arah.

"Kamu mau kakak marah hah?" Tanya Dimas dengan nada tinggi.

Dimas mencengkram erat lengan Tisya dan membawanya ke teras.

"Buka" Bentak Dimas.

Tisya merogoh tasnya mencari kunci rumah, namun entak mengapa ia tidak segera menemukan.

Dengan tidak sabaran Dimas merebut tas Tisya dan langsung membalikkan tas itu hingga isinya terjatuh di atas lantai termasuk ponsel Tisya.

Dimas mengambil kunci rumahnya lalu membuka pintu itu.

Setelah pintu terbuka Dimas kembali mencengkram erat lengan Tisya dan menariknya ke dalam kamar.

Setibanya di kamar Dimas langsung menyiram tubuh istrinya di bawah shower.

"Kamu tahu hukum seorang istri keluar rumah tanpa seizin suaminya?" Tanya Dimas dengan nada tinggi.

Tisya tidak menjawab, ia hanya bisa menangis sesenggukan.

Merasa tidak digubris oleh istrinya, Dimas mencengkram kuat lengan Tisya.

"Dosa, kamu sudah tidak taat dengan suami kamu." Ucap Dimas lirih di telinga Tisya namun terlihat sangat menakutkan.

Setelah itu Dimas meninggalkan Tisya sendirian di dalam kamar mandi.

Setelah suaminya pergi tangis Tisya pecah. Di bawah aliran air ia menangis tersendu-sendu.

Ia tidak mencoba membela diri sebab ia sadar bahwa dirinya memang salah.

TBC

Jangan lupa LIKE dan VOTE ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️

Terima kasih sudah mampir, dukung author terus ya guys lopyuuuuu

1
Zayyin Arini Riza
Dimas juga gak mau ngalah.. 😀
Tata
😍
Tata
semangat thor
Tata
😂
Tata
semangat kak
Zayyin Arini Riza
Semangat Thor...
Eh itu yang bakal jadi ulet bulu kok banyak ya... Stefi dan Jesica.
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Purmiati Purmiati
keren kak up terus kakak
aca
tau kan mantan mu emank murahan
Purmiati Purmiati
up lagi dong kak
Reni Anjarwani
lanjut thor
Purmiati Purmiati
up lagi dong kak
lama gak up
Purmiati Purmiati
lama gk up triple dong
Reni Anjarwani
doubel up thor
nick
kenapa pas ada Allahu Akbar gue baca nya kaya orang kaget 😭
aca
makin hot/Curse//Curse/
Reni Anjarwani
lanjut thor
sabun
lanjut kk
Reni Anjarwani
lanjut
Zayyin Arini Riza
Sebentar lagi Tisya bisa menerima Dimas lahir batin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!