Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana
"kita nggak ke kontrakan?" tanya Salsa saat menyadari mobil yang di kemudi sang suami berlawanan arah.
"kita ke rumah dulu" jawab Azka. Salsa mengangguk pelan, kemudian menanggapi Azka yang selalu membahas hal hal random sejak tadi. hingga tak terasa mereka sudah sampai di kediaman Aditama.
"kalian sudah pulang?" mommy Airin menyambut keduanya di halaman depan.
"iya mom" jawab Azka kemudian mencium tangan mommynya di ikuti oleh Salsa.
"ayok masuk" wanita paruh baya itu memang sangat antusias sejak kemarin. bahkan saat ini dia mengandeng Salsa masuk, melupakan Azka yang hanya bengong lantaran agak aneh saja menurutnya.
"astaga, lama lama aku yang di depak dari sini!" gerutu Azka mengikuti langkah dua orang itu. berjalan menuju meja makan, Salsa di kejutkan dengan keramaian lantaran Rara sama Kenzo udah ada di sana saja.
"kalian disini juga?" herannya. kedua pengikutnya itu hanya nyengir
"habisnya di tinggal berdua saja di kontrakan, kakak mentang mentang sudah bersuami jadi lupa ya dengan kami berdua!!" omel Kenzo yang seperti tengah menyimpan dendam pada Salsa.
"astaga bocah ini ber-drama, mana wajahnya memelas begitu lagi.." mommy Airin menghampiri Kenzo, menambahkan piringnya dengan makanan spesial yang dia buatkan atas request bocah itu.
"terimakasih mommy, hanya mommy yang terbaik.." lihatlah wajah tengilnya. dan satu lagi, mereka sudah seakrab itu sampai Kenzo memanggil mommy Airin dengan sebutan mommy juga.
"sama sama sayang, makan yang banyak! jangan nge-drama mulu!" semua mereka yang berada di meja makan terkekeh pelan. memang benar adanya, wanita paruh baya itu sebenarnya butuh teman sefrekuesi.kalau hanya tentang Azka dan Aiden, jangan harap. kedua orang itu seperti patung. masih baik Azka yang akhir akhir ini selalu random, Aiden orangnya tidak bisa di ajak gibah sama sekali.
"om, maksudku kak Azka__ kalian nggak duduk makan? atau sudah kenyang?" tanya kenzo, si paling banyak bicara.
"ini mau duduk!" jawab Azka sembari menuntun istrinya untuk duduk.
sarapan pagi yang terasa jauh berbeda.jika dulu hanya mereka berempat, kalo ini sudah ber-tujuh. dan yang lebih bagusnya lagi, suasana tidak tampak hening seperti sebelumnya, pagi ini meja makan itu sangat ramai.
.
.
"kalian tidak ada rencana bulan madu?" tanya deddy Raka pada dua pengantin baru itu. saat ini mereka sudah selesai dengan sarapan, dan hanya bersantai di meja makan.
Azka melirik Salsa, seolah meminta pendapatnya.
"jangan bahas itu dulu, bagaimana rencana resepsj kalian?" sebelum Azka menjawab, kali ini mommy Airin bertanya mengenai hal lain, tentang resepsj pernikahan mereka.
"bagaimana menurutmu sayang?"tanya Azka pada Salsa. baginya apapun pendapat Salsa maka hal itu adalah finalnya. sementara Salsa yang ditanya jadi bingung sendiri.
"mom, harus banget ya resepsi?" tanya wanita cantik itu.
"harus dong sayang, masa menantu mommy, istri dari Azka Aditama tidak di perkenalkan. pokoknya resepsi itu harus agar orang orang tahu aku sudah punya menantu cantik" jawab mommy Airin tegas, membuat mereka yang ada disana refleks mengangguk membenarkan perkataannya.
"tapi tidak harus cepat juga kalau kamu masih belum siap, yang penting resepsinya nanti ada, dan kalau kalian berdua memutuskan untuk pergi bulan madu lebih dulu maka itu juga baik adanya" sambungnya.
"iya, menurut deddy sih kalian harus bulan madu dulu" deddy Raka mengutarakan pendapatnya dan berakhir mendapat timpukkan di lengannya oleh sang istri.
"aku tidak sedang berbicara denganmu, mending diam saja!!" ketus wanita itu.
"haiss ribet banget. begini saja, bagaimana kalau kita berdua juga pergi bulan madu, sayang?" deddy Raka tersenyum genit sembari merangkul pundak istrinya.
"udahlah, kami bertiga tidak dianggap disini!!! ayo bang, kita pergi saja, ayo kak.." bagai nyamuk yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka, Kenzo yang sudah muak dengan pembahasan orang dewasa itu kini berdiri.
...----------------...
Aiden dan Rara juga ikut ikutan, memang apa yang bisa mereka lakukan disini, hanya mendengar hal seperti itu benar benar ribet.
"bang mau ikut Kenzo nggak?" bisik kenzo pada Aiden yang saat ini tengah duduk santai sambil bermain mobile legend di tabletnya.
"kemana?" sahut pria tampan itu.
"maling jeruk di kebun pak Tarno, aku tahu loh kebunnya, mau nggak?" Kenzo memperkecil suaranya agar tidak di dengan oleh Salsa.
"kamu mengajak aku mencuri?" kali ini Aiden mematikan gamenya, memandang ke arah Kenzo dengan tatapan kaget.
"kurang jelas ya bang? sini aku bisikin lagi___ bagaimana kalau kita berdua pergi maling jeruk di kebun pak Tarno?" dia mengulangi ajakan nya karena mengira Aiden tidak mendengar.
"no, kamu sendiri saja!!" datar Aiden kemudian kembali ke gamenya. bagaimana bisa bocah itu mengajaknya mencuri, sementara hal seperti itu tidak pernah dan tidak terbayangkan dalam otak Aiden.
kenapa harus maling? kenapa tidak minta saja atau kalau nggak beli.
"ayolah bang, aku sudah janjian nih sama teman teman, atau kalau nggak abang ngantar aja, gimana?" rayu nya lagi dan lagi.
"astaga bocah ini, kamu pergi sendiri saja ya, hancur harga diriku nanti jika ikut kesana!" keluh Aiden yang sudah membayangkan bagaimana jadinya dia jika kepergok jadi maling. masa iya anak konglomerat, penerus Aditama group kedapatan maling jeruk di kebun pak Tarno. bukankah itu hal memalukan?
Kenzo berdecak pelan "nggak asyik lo bang, padahal maling mangga itu seru loh, ada hal menantangnya"
"enggak ada, pergi sendiri saja!!" Aiden beranjak, kemudian berlalu ke kamarnya meninggalkan Kenzo yang saat ini berwajah malas.
"ih tinggal disini nggak asyik, mending aku keluar aja!!" gerutunya sambil membawa langkah keluar.
"eitsss mau kemana, hmmm?" Rara yang memantau nya sejak tadi menghampiri Kenzo.
"ah iya, ini dia kakak ku yang paling baik" dia tersenyum tipis melihat Rara yang menghampirinya.
"mau kemana?" tanya Rara
"keluar bentar kak, mau ikut nggak?" tawarnya. Rara menggeleng pelan, kemudian menatap kenzo dengan tatapan tak terbaca.
'"angan coba coba buat ulah, aku aduin kak Salsa sekarang kalau kamu mau pergi curi jeruk lagi!!" ancam Rara berhasil membuat Kenzo tak berkutik.
"kakak sama saja, tidak asyik!!!" gerutunya kemudian kembali ke dalam. di liriknya sekilas ke arah meja makan, mereka masih disana sedari tadi.
"kak, kamu tidak mendapat endorse lagi kah?" tiba tiba banget dia bertanya hal seperti itu pada Rara. biasanya Kenzo paling anti, apalagi saat Rara yang biasanya sering live di media sosial, sangat membuatnya tidak suka.
"tumben bertanya?"
"kakak kalau butuh model tampan untuk membantu mengiklankan produk yang di tawarkan pada kakak, mending minta Kenzo aja, lumayanlah tampan begini membantumu" dia mengedipkan mata sebelah kirinya.
"tidak perlu, terima kasih!!" datar Rara kemudian pergi duduk di ruang keluarga.
pada akhirnya Kenzo hanya mengekori gadis itu, jengah sendiri tinggal di rumah besar tapi sangat membosankan untuknya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...