Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENAGIH JANJI
"HMMM .... HAHAHA ...."
Melihat Kevin tertawa membuat Alya semakin sedih,bagi Alya semua ini sangatlah tidak lucu,ini sangat menyakitkan.
Bulir bening kembali menetes dari mata Alya yang seketika menghentikan tawa Kevin, wajah Amar pun kembali serius.
" Hey ... Ko nangis." Ucap Kevin lembut menyeka air mata Alya.
"Puk!" Alya menampik tangan Kevin lalu melangkah pergi.
"Al...! Alya ...? Ketawa aja ko marah yah?" Kevin kebingungan dengan sikap Alya.
" Kenapa loh pake ketawa sih Vin, nggak lucu tau.!" Bentak Ani pada sahabatnya itu,Amar dan Kevin semakin penasaran apa yang terjadi pada Alya.
"Loh nggak tau aja apa yang lampir ini bilang sama Alya." Ucap Ani sembari menunjuk Ulfa.
"Emangnya dia bilang apa?" Tanya Kevin.
"Eh.! yang gue bilang itu nyata yah.. Loh nggak usah caper dan kebanyakan drama deh." Ucap Ulfa mendorong bahu sebelah kanan Ani.
""Loh bilang drama.! Seru Ani mendorong balik Ulfa.
"Siapa coba anak yang mau terima ibunya di kata kata_in,sedangkan ibunya baru aja meninggal.! Bentak lanjut Ani.
"Deg ! Hah!"
Kevin dan Amar terkejut,lalu berbalik menatap tajam Ulfa.
"Loh itu harusnya tahan aja ketawa loh vin kaya si balok es impor dari arab ini." Ucap Ani menunjuk Amar
"Balok es impor dari arab?"Batin Amar terkejut dan kesel mendengar kata itu.
Ani lalu pergi meninggalkan kelas menyusul Alya, begitu juga dengan Kevin yang langsung lari mendahului langkah Ani merasa bersalah pada Alya,Ani sampai berhenti sejenak melihat Kevin yang mendahuluinya.
Sedangkan Amar menatap tajam Ulfa yang kini menundukkan wajahnya takut,Amar berbisik di telinga Ulfa.
"Gue udah bilang sama loh,jangan bikin rusuh di sekolah ini,sekarang loh pilih mau Ayah loh gue tendang atau loh gue hukum." Bisiknya sembari mencengkram kuat kerah Ulfa.
Ulfa mulai gemetar mendengar suara Amar yang terdengar seperti Psikopat pelan tapi mematikan.
"Al .... ! Alya ....?! Kevin mencari keberadaan Alya,Kemudian Kevin melihat Alya sedang duduk sedih dibangku taman sekolah,terlihat dari belakang tangannya menyeka beruang kali air matanya.
Kevin mendekat lalu duduk jongkok di hadapan Alya, Tangan kirinya menggenggam erat jemari Alya dan tangan kanannya menyeka sang air mata.
"Maaf yah ..." Ucap Kevin lembut, Alya mengangguk karna Alya juga tau Kevin tidak bermaksud menertawai ibunya.
"Aku nggak tau kalau Ulfa ngatain ibu kamu,udah jangan nangis, aku minta maaf yah?."lanjut Kevin sembari merapikan rambut dan kacamata Alya dengan lembut, sedang kan Ani hanya memperhatikan 2 orang ini dari jauh.
"Kenapa kamu nggak istirahat dulu aja sih dirumah?" Tanya Kevin sembari terus merapikan Alya,Alya hanya diam menatap Kevin yang asyik merapikannya.
"Aku udah ketinggalan banyak banget pelajaran." Ucap Alya menundukkan wajahnya.
"Ya udah kita masuk Kelas yuk." Kevin menggandeng Alya masuk kelas kembali, Ani bisa merasakan ada perubahan besar pada sahabatnya yang tengil ini,Ani pun masuk kelas kembali.
Sedangkan Ulfa mendapat hukuman dari Amar, Ulfa membersihkan seluruh toilet sekolah juga menyapu halaman dari pertama pelajaran sampai pulang sekolah,Amar sengaja menghukum berat Ulfa agar jera karna dia sering sekali mem_bulli dan membuat onar.Tidak ada guru yang bisa mencegah Amar termasuk kepala sekolah,karna Amar adalah anak pemilik sekolah ini, Amar akan menghukum siapa pun yang bisa berdampak buruk di sekolahnya, termasuk mengeluarkan siswa atau guru.
Walaupun begitu Amar adalah sosok yang adil dan bijak,dibalik galak dan cueknya dia sebenarnya mempunyai hati yang lembut,dia tidak pernah berbuat melebihi batas wajar.
PULANG SEKOLAH
Ani Kevin dan Alya jalan berjejer, mereka bertiga membicarakan tentang Ulfa yang mendapat hukuman dari Amar. Ani juga memperingati Alya agar waspada,Karna Ulfa adalah cewe yang pendendam,Ulfa juga cewe nekat yang suka ngelakuin sesuatu tanpa pikir panjang.
Alya dapat memahami situasinya yang mungkin bisa memburuk,Kevin dan Ani pun berjanji akan selalu ada buat Alya,Alya merasa bahagia,di balik semua cobaan yang ia sedang hadapi masih banyak orang yang sayang padanya.
"Ni ... Loh tadi berani banget." Ucap Kevin mengganti topik.
"Berani apa?" Ani menautkan dahinya sembari berfikir apa yang di maksud Kevin.
"Berani ngatain Amar balok es impor arab, Loh nggak takut apa di hukum Amar,liat tuh Ulfa sampe kinclong semua sekolah kena hukum."Jelas Kevin membuat Ani sedikit takut mengingat ucapannya.
"BALOK ES ?" Tanya Alya menatap Kevin.
"Em ..." Angguk Kevin.
"IMPOR ARAB." Ucap Alya berbalik menatap Ani lalu terkekeh.
"Haha ... kata kata dari mana sih ko bisa pas Ama orangnya yah." Ucap Alya di barengi kekehan Kevin dan Ani.
"EHEM ...!! "
Kekehan renyah senyap seketika melihat orang yang di bicarakan kini ada di hadapan mereka.Amar menatap tajam ketiganya penuh ancaman.
"Lucu yah? Bagus? Pas buat gue ...?" Tanya Amar memicingkan matanya menatap Alya yang kini tersenyum bodoh menatap Amar, sedangkan Ani dan Kevin hanya sesekali saling menatap bingung lalu menatap Alya dan Amar.
"Loh inget kan janji loh ...?" Lanjut tanya Amar.
"Janji apa .?" Alya lupa akan janjinya.
"Loh janji apa Al.? Tanya Ani yang memang tidak tau hanya Kevin yang tau dan mengingatnya.
""Kebakaran ... Traktir makan." Bisik Amar di telinga Alya, Alya pun mengingat janjinya.
"Eh ... Nggak usah sedekat itu juga kali." Ucap Kevin menarik kerah baju Amar sedikit menjauh dari Alya.
"pak.!" Amar menyingkirkan tangan Kevin.
"Sekarang .?" Tanya Alya.
"Iya ." Ucap singkat Amar.
"Aduh kalo terus gini bisa ribut." Batin Alya mendeteksi aura keributan diantara Kevin dan Amar yang kini saling menatap tajam itu.
"Gue selesaikan masalah ini dulu yah ..." Ucap Alya pada Kevin dan Ani, Kevin terlihat keberatan tapi Kevin juga tau kalau Alya juga tidak bisa mengingkari janjinya.sedangkan Ani hanya tenggelam dalam kebingungan dan ketidak tahu_annya.
"Ah... Kelamaan set ...! Amar menarik tangan Alya lalu memboncengnya di atas motor, jalan meninggalkan Ani dan Kevin.
BERHENTI DI SEBUAH RESTORAN.
"Wah gawat ...! Batin Alya.
Alya terkejut baru menyadari dia hanya mengantongi uang 50 ribu.
"Em... Pangeran Arab." Ucap Alya tersenyum manis menggoda.
"Apa ." Ucap Amar dengan wajah cueknya.
""Boleh besok aja nggak traktirannya." Alya menggigit bibir bawanya seraya menangkupkan kedua tangannya seperti memohon.
"Kenapa besok, nanggung udah sampe." Jawab Amar kembali menarik tangan Alya, di sambut Alya yang kini menahan tarikan Amar.
Amar menatap tajam Alya,membuat Alya takut, nurut dan pasrah mengikuti langkah Amar masuk ke dalam restoran mewah itu.
"Mas ...! Panggil Amar pada salah satu pelayan.Pelayan itu pun menoleh ke arah Amar dan Alya duduk, lalu menghampirinya sembari membawa selembar menu.
"Mati gue .... bakalan malu seumur hidup ini mah ..." Batin Alya meronta ronta ingin rasanya bisa menghilang dari sana.