NovelToon NovelToon
Warisan Penguasa Alam Book 2

Warisan Penguasa Alam Book 2

Status: tamat
Genre:Tamat / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sigi Tyo

Meninggalkan tempat tinggal nya untuk menghindari kejaran musuhnya harus di lakukan oleh Yuang Fengying.
Dalam Pelarian nya itulah dia baru menyadari semua hal yang selama ini tak di ketahui nya.
Hal yang ternyata sangat di cari dan di buru oleh sosok sosok kuat di jagat ini, yakni Warisan Penguasa Alam terdahulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Berjudi

Armada terbang masih terus melayang di udara dengan kecepatan tinggi.

Meski orang orang itu bisa terbang atau bisa menggunakan hewan tunggangannya, namun menggunakan armada udara jauh lebih cepat dan tak menguras energi.

Apalagi memang jaraknya cukup jauh, sekitar dua minggu itu waktu tempuh nya dengan kecepatan tinggi.

Jika kecepatan sedang atau rendah bisa berbulan bulan perjalanan tersebut, sungguh wilayah yang sangat luas.

"Setelah dua hari kita akan berhenti di pinggiran kota Sincuan, mengisi bahan bakar dan kebutuhan lainnya." kapten kapal memberitahukan kepada seluruh penumpang.

Saat ini mereka telah mengudara selama dua hari dua malam.

Menurut perkiraan besok adalah waktu untuk mengisi bahan bakar dan melengkapi kebutuhan lainnya.

Yuang Fengying saat ini berada di sebuah ruangan bersama para kru biro Cakar Rajawali golongan rendah lainnya.

Remaja itu tengah antusias bertanya tanya tentang segala sesuatu yang ada di benua tersebut.

Nampaknya benua Dong tidak di perintah oleh kekuatan kerajaan atau kekaisaran, tapi kekuasaan di wilayah tersebut di bagi beberapa wilayah.

Tiap tiap wilayah tergantung kekuatan apa yang dominan di sana, maka mereka lah yang berkuasa.

Ada kalanya kerajaan dan kekaisaran bahkan tunduk dan berada di bawah kekuasaan kelompok hebat seperti akademi bela diri atau kelompok lainnya.

"Oh begitu..?." Yuang Fengying menatap pria paruh baya yang menjadi senior di golongan sepuluh, yang saat ini tengah bercerita itu.

"Jadi sebuah kekuasaan tertinggi ada pada kelompok yang kuat." pria itu menjelaskan.

"Meski demikian kerajaan dan kekaisaran tetap memiliki kuasa, karena mereka sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun lamanya, dan pasti memiliki kekayaan melimpah untuk membangun sebuah kekuatan."

Yuang Fengying mengangguk angguk, "Apakah tidak pernah terjadi perebutan kekuasaan paman?."

"Pernah dan sering kali terjadi, makanya kita mesti hati hati, mungkin hari ini kelompok A yang berkuasa, besok kita datang lagi di tempat yang sama sudah berganti penguasa nya."

"Oh.." Yuang Fengying makin mengangguk angguk.

"Jadi kekuatan benar benar nomor satu di sini, jika kau kuat maka akan berkuasa dan jika lemah maka habis kau."

Remaja itu mengangguk angguk, keinginan untuk menjadi kuat makin berkobar dalam dadanya.

Malam itu berlalu tanpa ada masalah berarti, armada terbang tetap mulus melaju di udara.

Pagi hari armada terbang itu terlihat mendarat di sebuah wilayah di pinggiran kota Sincuan, mereka akan mengisi bahan bakar dan mengisi kebutuhan lainnya.

"Kita akan beristirahat sebentar di pinggiran kota, mengisi bahan bakar dan mendinginkan penggerak armada ini." kapten kapal tersebut mengumumkan sebelum mendarat.

Bahan bakar armada terbang adalah kristal batu khusus yang bisa di ubah menjadi energi penggerak dan pendorong.

Biasanya kristal itu di tambang oleh orang orang dengan tingkatan kultivasi rendah.

Dan biasa nya tempat tambang tersebut di kuasai oleh kelompok yang kuat, atau beberapa kelompok membentuk sebuah aliansi untuk menguasai wilayah tambang.

Armada terbang saat ini sudah mendarat, dan beristirahat mendingan kan alat penggerak yang sudah bekerja dua hari dua malam tanpa henti.

Biasanya para penumpang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melihat lihat sekitar dan berkeliling menikmati suasana.

Yuang Fengying masih menatap sekeliling nya, remaja tersebut masih mengagumi alam ini.

Sungguh sebuah wilayah yang sangat luas, bahkan untuk keluar dari kota satelit saja butuh waktu dua hari dua malam, bagaimana dengan kota pusat?, dan bagaimana dengan kota metropolitan?.

"Kita memiliki waktu tiga jam untuk berkeliling, sembari menunggu pengisian bahan bakar." Wei to, salah satu anggota Cakar Rajawali yang hampir sebaya dengan Yuang Fengying menjelaskan kepada remaja tersebut.

Wei to juga memiliki kultivasi di ranah Alam Berdaulat Dasar, bahkan levelnya lebih tinggi dari Yuang Fengying karena Wei To berada di level tiga, sedangkan Yuang Fengying di level dua.

Namun kekuatan tempur nya jauh di bawah Yuang Fengying.

"Apakah kau ingin mendapatkan banyak koin penukar?," Wei To berbisik dan menatap Yuang Fengying dengan sebuah senyuman di wajahnya.

Yuang Fengying yang tak mengerti arah pembicaraan itu hanya menatap penuh tanya.

"Dengan berjudi." kata remaja dengan kulit hitam itu lagi, masih dengan berbisik pelan.

"Berjudi?." tanya Yuang Fengying.

"Ya kita bisa ikut berjudi untuk mencoba peruntungan."

"Apakah itu tidak melanggar aturan kapten Tang?."

Kapten Tang adalah pemimpin misi, selain kapten tersebut ada juga kapten kapal, memimpin armada terbang tersebut.

"Selagi tidak menimbulkan permasalahan dan melibatkan Biro, biasa nya tidak masalah, kami sering melakukan itu." Wei To yang sudah bertahun tahun kerja di biro itu menjelaskan.

Yuang Fengying yang juga penasaran akhirnya setuju saja.

"Baiklah aku ingin melihat nya terlebih dahulu."

Dua remaja itu akhirnya meninggalkan tempat pengisian bahan bakar dan menuju ke arah keramaian terdekat, dimana ada rumah judi di sana.

Di sebuah rumah judi, terlihat banyak pengunjung yang tengah mencoba peruntungannya.

Wilayah tersebut benar benar berbeda dengan tanah tengah di mana Yuang Fengying berasal.

Bahkan rumah judi seperti saat ini Yuang Fengying berada juga legal dan terlihat sangat mewah.

"Mari silahkan.." terlihat wanita wanita dengan pakaian minim tampak menyambut para pengunjung tempat itu.

Pakaian yang sangat terbuka itu membuat Yuang Fengying risih, meski sesungguhnya dia juga mampu melihat apa yang ada di balik pakaian semua orang, namun terang terangan seperti ini membuat remaja itu memalingkan wajahnya.

"Halo tampan, permainan apa yang ingin kalian mainkan?." seorang wanita menghampiri keduanya.

Wei To terlihat biasa saja, rupanya dia sudah terbiasa masuk ke tempat itu.

"Aku akan membimbingmu, jika kalian beruntung kalian bisa memberikan uang tips kepada ku." wanita itu masih saja berkata.

Memang tugas wanita wanita di sana seperti itu, mengarahkan pengunjung untuk berjudi, jika pengunjung kalah dia dapat keuntungan dari rumah judi, jika pengunjung menang dia dapat uang tips dari pengunjung tersebut.

"Baik." Wei To yang menjawab sambil berjalan menuju sebuah area permainan.

Itu hanya permainan sederhana, seperti semacam tiga dadu yang di lemparkan dari wadah tertutup, para pengunjung bisa memasang angka yang di tebaknya.

Yuang Fengying tersenyum melihat permainan tersebut, karena jujur saja, tak ada yang bisa di sembunyikan dari pandangan matanya.

"Silahkan kalian pasang..!," bandar judi yang merupakan seorang pria gendut mulai mempersilakan para penjudi memasang taruhannya.

Pria gendut itu sudah memutar tiga buah dadu dan saat ini masih di tutup wadah yang pria gendut itu pegang.

Puluhan orang yang mengelilingi area itu mulai memasang taruhannya.

Yuang Fengying tersenyum menatap tiga buah dadu di dalam tutup tersebut.

Sesungguhnya wadah penutup itu sudah di lapisi segel formasi penjagaan, agar tak bisa di deteksi oleh indra spiritual, namun itu berbeda dengan Yuang Fengying.

Yuang Fengying memasang taruhannya di tiga angka berbeda sesuai dengan angka tiga dadu di dalam wadah.

Sedangkan Wei To memasang di tempat berbeda dengan Yuang Fengying sesuai dengan intuisi nya.

"Tiga.. Enam... Lima..." bandar judi mengumumkan angka yang keluar dari tiga buah dadu tersebut.

"Sialan aku salah tebak..!."

"Ck, payah.. Salah lagi."

"Ouuh... hampir saja, selisih sedikit."

Orang orang yang tebakannya salah mulai menggerutu, tapi tidak dengan Yuang Fengying, remaja itu berhasil menebak tiga angka dengan tepat, bahkan pemuda itu memasang lima koin emas di masing masing tebakannya

"AHA...aku menang .!." remaja itu tertawa senang, meski tak benar benar senang.

____________

Jangan lupa dukungannya...

1
Vanz Gao
banyak bacot njiirr 🤣🤣
Vanz Gao
ketakutan tp santai mulu, goblok
roni aja
/Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/
silva nelwan
Luar biasa
Vanz Gao
Katanya Pedang Pelangi ama Tombaknya udah naik tingkat ke tingkat Dewa. bisa bunuh Dewa. ini lawan bukan Dewa aja, udah disimpen aja senjatanya. malah pake Senjata musuh yg bukan senjata Dewa. thor neh pelupa yah? ☺🤣
Vanz Gao
kabur utk kembali dan menang.. hajarr
Vanz Gao
Harusnya ga kalah donk kan udah punya sumber angin yg punya dewa itu kan?
Vanz Gao
Jadi kaya lg 😂🤣🤣
Vanz Gao
Calon mayat semua 🤣
Ferry Andy
ok
SURIANI ABU KASIM
makin bodo penulisnyer ....
Ferry Andy
banyak akal
Vanz Gao
skip deh. ngaco bikin alurnya
Vanz Gao
masih naif aja si Thor. dasar bego. udah mati dari dulu kalo gini terus ceritanya tuh MC /Facepalm/
Ferry Andy
lanjut
Ferry Andy
keren
warono surakarta
Ratunya sembuhin dulu...biar kapan kapan Klo butuh pasukan bisa di minta info bantuan
warono surakarta
amazing sangat luar biasa
Vanz Gao
Kaya lagi nntn Men in Black 🤣
Vanz Gao
Sun Go Kong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!