【Ceo Dingin+Benci jadi Cinta+Cinta Manis】Berparas cantik dan juga tubuh mungil yang di miliki oleh seorang gadis yang bernama lengkap arabella isabel yang akrab di sapa ara oleh teman dekatnya,memiliki rambut lurus yang di kincir kuda,bulu mata lentik juga kulit putih mulus adalah sebuah kelebihan yang di miliki oleh gadis yang di sebut oleh teman-temannya sebagai gadis periang,setelan sweater celana jeans adalah setelan yang paling di sukai oleh ara,gadis yang di sapa ara itu adalah salah satu karyawan di sebuah restoran yang di kelola oleh sang sahabat luna adalah nama sahabat ara yang paling setia berada si sisi nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34 alvaro mulai bimbang
Beberapa menit kemuadian,di ruang kerja alvaro
"Silahkan masuk max,duduklah"
"Baik tuan"
Alvaro melangkah meraih ponselnya untuk mengubungi seseorang
"Vin kirim kan foto para laki-laki itu"itulah pecakapan singkat alvaro dengan kevin yang tanpa menunggu jawaban dari sebrang sana,ia langsung memutuskan panggilan telfon nya
"Saya serahkan semuanya sama kamu,paksa mereka untuk mengaku"ucap alvaro singkat yang langsung melemparkan ponsel nya kearah max,max tetap mengangguk patuh,padahal walau pun tanpa alvaro memintanya ia telah lebih dulu bertindak,ia sudah menghubungi kevin dan david untuk menjalankan misinya itu,yang ternyata siang tadi ia menghubungi anak buah nya untuk bekerja sama mencari ketiga laki-laki itu
"Baik tuan,tapi apakah tuan sudah mulai percaya kepada nyonya?"
"Tidak,sebelum kebenarannya terungkap"
"Dasar pria gengsian,bilang saja sudah mulai peduli kepada nnyonya"batin max tersenyum miris akan sifat tuannya yang terlalu besar gengsinya itu
"Dan satu hal lagi,tetap awasi setiap pergerakan lia"
"Baik tuan"
"Sekarang kamu boleh keluar"
"Baik tuan,kalau begitu saya pamit dulu"
Max pun akhirnya undur diri,sehingga tinggallah kini alvaro diruang kerja nya,ia memutuskan untuk membaringkan tubuh lelahnya itu di atas sofa,dengan memangku kepalanya dengan tangannya,sedangkan tangan satunya lagi ia letakkan di atas kepalanya
"Bagaimana jika semuanya benar,dan arabella tidak bersalah,bagaiman aku bisa menghadapi arabella nanti".
Beberapa hari kemudian,beberapa hari ini sikap alvaro terhadap ara mulai berubah,ia tak lagi berbicara ketus,bahkan ia tak lagi bermain tangan,namun perubahan itu menjadi tanda tanya bagi ara apa yang sebenarnya terjadi,mengapa alvaro tiba-tiba berubah,bukan karena ia tak suka akan perubahan alvaro namun ia merasa tak nyaman akan sikap alvaro yang tiba-tiba itu,seperti pagi ini,alvaro menunjukkan perubahan sikap nya yang semakin hari semakin peduli terhadap ara
"Max,nanti siang bawa dia berbelanja pakaian wanita,semua baju yang di kenakanya membuat saya sakit mata"
Walaulun ia temapak peduli,namun sikap gengsinya lebih besar dan bahkan mulut pedasnya itu masih ia pertahankan
"Tidak usah tuan saya,,,,"
"Saya tidak suka penolakan"
"Baik tuan"jawab ara dan max secara bersamaan
"Dan belilah kebutuhan lainnya,gunakan kartu ini
Jangan membantah"
Alvaro lihat bahwa itu yang berwarna hitam itu adalah kartu limitedmeletakkan sebuah kartu yang bisa max
"Baik tu,,,,,,,"
"Selamat pagi semuanya,,,,,"
Suara cempreng yang sudah lama ini tak di dengar oleh ara,kini kembali terdengar lagi,bahkan terlihat merusak suasana itu fikir ara
"Apakah aku melewatkan sesuatu?"tanyanya yang melihat mereka tampak terdiam menatap ke arahnya,ia langsung duduk di sebelah alvaro
"Ehmmmm,makanlah selagi masih hangat"ucap alvaro mencairkan suasana
"Baiklah,eh pembantu tolong ambilkan,,,,,"
"Tidak bangun dan ambil sendiri"
Potong alvaro langsung
"Tapi,,,,,"
"Alexa,apakah kamu tidak dengar?"
"Baiklah!"akhirnya alexa mengalah ia langsung mengambil nya sendiri dengan perasaan kesalnya
"Sial,seperti nya aku melewatkan sesuatu,apakah alvaro mulai peduli kepada perempuan ini"batin alexa yang terus menyantap makanan nya dengan tatapan yang tak lepas dari ara,ara yang duduk di sebelah max hanya bersikap acuh,ia tau alexa sangat marah kepadanya bisa ia lihat dari tatapan itu
"Nyonya,silahkan makan selai kacang ini,ini saya pesan langsung dari restorannya"tawar max kepada ara yang tengah menyantap sepotong roti bakar