NovelToon NovelToon
Love For The Last

Love For The Last

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Cinta Murni / Angst / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Aruni sudah sangat pasrah dengan hidupnya, berpikir dia tak akan memiliki masa depan lagi jadi terus bertahan di kehidupan yang menyakitkan.
"Dasar wanita bodoh, tidak berguna! mati saja kamu!" makian kejam itu bahkan keluar langsung dari mulut suami Aruni, diiringi oleh pukulan yang tak mampu Aruni hindari.
Padahal selama 20 tahun pernikahan mereka Arunilah sang tulang punggung keluarga. Tapi untuk apa bercerai? Aruni merasa dia sudah terlalu tua, usianya 45 tahun. Jadi daripada pergi lebih baik dia jalani saja hidup ini.
Sampai suatu ketika pertemuannya dengan seseorang dari masa lalu seperti menawarkan angin surga.
"Aku akan membantu mu untuk terlepas dari suamimu. Tapi setelah itu menikahlah denganku." Gionino.
"Maaf Gio, aku tidak bisa. Daripada menikah lagi, bukankah kematian lebih baik?" jawab Runi yang sudah begitu trauma.
"Kamu juga butuh seseorang untuk menguburkan mu Runi, ku pastikan kamu akan meninggal dalam keadaan yang baik."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LFTL Bab 20 - Enak Sekali

Hari ini adalah hari pertama Aruni akan bekerja di rumah Gionino. Dia pergi meninggalkan rumah lebih dulu dibandingkan sang anak. Tapi meski begitu Adrian tetap mengantar kepergian ibunya sampai ke ujung gang.

Setelah sang ibu mendapatkan ojek barulah dia kembali ke rumah. Jam setengah 5 pagi Aruni telah dalam perjalanan untuk bekerja.

Di usianya yang sudah tidak muda lagi tidak membuat Aruni jadi bermalas-malasan, dia juga masih memiliki cita-cita, yaitu melihat anaknya berhasil. Adrian lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Tiba di tempat kerja Aruni langsung bertemu rekan sesama pelayan di bagian dapur. Berkutat memasak beberapa menu untuk sarapan sang Tuan.

Hari ini Aruni terlihat cukup berbeda, menggunakan seragam yang rapi, rambut di sanggul dan sedikit riasan di wajahnya.

Sudah lama tidak menggunakan make-up Aruni merasa canggung, jadi dia hanya memakai lipstik tipis dan juga bedak padat. Tapi seperti itu saja sudah membuatnya terlihat seperti orang lain.

Bukan Aruni yang selama ini hidup lusuh.

Selesai memasak mereka menyajikan semua makanan itu di meja makan, setelahnya mereka diwajibkan untuk meninggalkan dapur. Hanya bibi Jema lah yang akan mendampingi sang majikan untuk sarapan.

Aruni kini duduk di taman belakang, menikmati teh hangat miliknya dan menatap rumah megah tersebut. Dari tiap sudut dia memandangi rumah ini, semuanya terasa begitu mewah.

Mulai bermimpi jika suatu saat nanti dia dan Adrian bisa tinggal di rumah senyaman ini.

"Mbak Aruni, ayo dimakan gorengannya. Mumpung masih hangat," ucap salah satu rekan kerja. Selesai tugas mereka memang memiliki waktunya sendiri untuk beristirahat.

Tadi setelah memasak untuk sarapan sang majikan, Aruni dan yang lainnya juga sudah memasak untuk para pekerja di rumah ini. Mulai dari para pelayan di dalam rumah, penjaga keamanan dan juga tukang kebun.

"Iya Mbak, ini saya makan," jawab Aruni.

"Kenapa mbak tidak tinggal di paviliun saja? Enak daripada pulang pergi," tanya yang lain.

"Iya Mbak, tapi anak saya masih belum mau," jawab Aruni bohong dan hanya Adrian yang mampu dia jadikan sebagai alasan.

"Setelah ini kamu mau pulang?"

"Tidak Mbak, langsung siang nanti saja. Sekalian menjemput anak sekolah."

"Sudah besar kok dijemput-jemput," ledek yang lain, lalu sebagiannya tertawa dan Aruni pun ikut tersenyum menikmati pembicaraan tersebut.

Dulu saat Adrian masih kecil Aruni tidak memiliki waktu untuk mengantar ataupun menjemput Adrian sekolah. Aruni terlalu sibuk menjadi buruh di rumah-rumah warga. Terkadang justru Yanti yang lebih banyak mengantarkan anaknya ke sekolah.

Sekarang Adrian memang sudah dewasa, tapi Aruni merasa baru memiliki waktu untuk menjemput Adrian pulang sekolah.

Tidak apa-apa semuanya serba terlambat seperti ini, tapi sebisa mungkin Aruni akan terus memberikan yang terbaik untuk sang anak.

Sampai Adrian benar-benar bangga padanya, tak akan meninggalkannya apapun yang terjadi nanti.

Di meja makan Gionino menikmati semua hidangan yang tersaji dengan hati yang bahagia.

"Jadi ini masakan Aruni?" tanya Gio pada bibi Jema.

"Iya Tuan, khusus satu menu itu spesial masakan Aruni sendiri. Tidak ada campur tangan pelayan yang lain."

"Enak sekali."

"Tuan menyukainya?"

"Tentu saja."

"Haruskah saya memberi tahu Aruni?"

"Tidak perlu, dia akan tahu jika aku menyukai makanan ini setelah aku menghabiskannya," jawab Gio.

1
Betty
Bagus
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
GIONINO .ARUNI.IBU AYAH ADRIAN
Erna Wati
luar biasa
ayu cantik
bagus
Ria Lita
kok sedih banget sih thor kasih lah thor aruni kebagiaan
Nolyathi Puding
lanjut
aisyah
bagus
Si Memeh
Luar biasa
mety
cukup Thor cukup....tissu mana banyak bawang di novel ini 😭😭😭
mety
Thor......tissu aku sampe habis 😭😭😭
mety
Thor...dari bab pertama sampe sini , aku kok nangis terus ya 😭😭😭😭
Shee
suka ceritanya, sebelum baca ini q malah bac adrian dulua. makasih kak atas karyanya
Roimatus Siti
Luar biasa
Atiah arini
good
Cc
Luar biasa
nyindenSR
haisss ditunggu mlm pertamanya diumur udah tua,malah di skip/Drool/
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
rini sriwastuti
duh sow sweet...mas....meleleh hati Abang.../Heart//Heart//Heart/ mau lah aruni menikah jawab lah gag usah pake lama aruni..... temukan kebahagiaan mu
rini sriwastuti
glodak bruk .... akhirnya ketemu sama majikan...yg ternyata adalah seorg Gionino ayah dr anaknya gmn aruni kaget gag atau gag tau lah thorrr hanya dirimu yg tau/Drool/
rini sriwastuti
sedalam itukah cinta gionino/Sob//Sob//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!